RESUSITASI NEONATUS
(lima tahun yang lalu masih 30%) dari sekitar 4 juta kematian neonatus di seluruh
dunia setiap tahun. Asfiksia ini menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-
anak. Kalo kita bertugas di puskesmas ini adalah tugas utama kita, bidan di sebelah
itu akan meminta kita menjadi pelindung dari praktekknya. Tapi begitu asfiksia
bayinya maka akan segera dateng ke kita “dok saya udah upaya blablabla” jedeg
bayinya biru di depan kita mau kita apain ni, kalo di rujuk gak transportable
- Apakah setiap bayi baru Lahir Selalu Perlu Resusitasi?
90 % bayi Tidak
kalo nanti ujian di klinik kek gini caranya jawab selalu kaitkan dengan segitiga ini
- Jadi dari semua banyak sitilah itu kita harus bisa mengubah menjadi bahasa yang
sederhana soalnya orang tuanya selalu nanya “kenapa anak saya bisa begitu”
“kenapa anak saya di begging” “kenapa saya gak nangis” tapi kesalahan kita
adalah kita tidak menterjemahkan ini kedalam bahasa nya mereka
**
- MATERI
Mekanisme resusitasi
B. FISIOLOGI JANIN
- Perhatikan gambar alveoli, disini ada perubahan alveoli yang terisi cairan
menjadi alveoli yang terisi oleh oksigen (udara) pada bayi-bayi yang lahir SC
sering tidak terperas secara sempurna (fluid in alveoli) karena dia gak melewati
jalan lahir. Jadi sering menyebabkan seolah-olah bayinya sesak napas (tension
takipnea, apneu born) tapi dalam 2-3 hari bayinya akan membaik
- Janin pada umumnya itu ada duktus arteriorsus (penguhubung antara arteri
pulmonalis ke aorta), jadi pada bayi itu masih ada foramen ovale nya
- Aliran darah itu terjadi karena vasokonstriksinya dari alveoli, tekanan yang tinggi
paru sehingga menyebabkan aliran darah menuju ke aorta (sebelum kelahiran).
positif yang masuk ke paru (terutama ke rongga dada) maka tekanan yang tinggi
dalam paru dan arteri pulmonalis akan berkurang sehingga yang awalnya tekanan
tinggi dari arteri pulmonalis ke aorta sekarang tekanannya akan menurun, jadi
darah tidak lagi menuju ke aorta dan stop disana sehingga foramen ovale menutup
kemudian duktus arteriosus menutup sehingga berjalan lah aliran darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Jadi dari jantung akan menuju ke aorta karena tekanan
di jantung akan lebih tinggi dibandingkan di paru, dari aorta akan menuju ke
ke seluruh tubuh
- Kalo terjadi PJB perhatikan apakah disebabkan oleh perubahan aliran darah (artinya
duct dependent) jadi aliran darah itu masih tergantung dari duktus arteriosus atau
si foramen ovale yang ada maka saat kita melakukan resusitasi, si foramen ovale
dan duktus arteriosus ini gak boleh tertutup karena pencampuran aliran darah
dengan baik atau oleh karena PJB. Kalo PJB kita bisa liat dari saturasi pre dan post
ductal kalo terjadi perbedaan >10% dan kalo kita kasi O2 gak ada perbaikan kita
harus berpikir itu PJB. Kalo PJB jangan dikasi oksigen terlalu tinggi, jadi kalo dikasi
oksigen yang terlalu tinggi maka oksigenasi paru akan sangat baik jadi duktus
arteriosus atau foramen ovale akan terutup, kita gatau duct dependent atau non
C. PERSIAPAN RESUSITASI
- Pengenalan faktor risiko jadi kalo ada bidan yang bawa bayi ke kita kita udah
- Tim Resusitasi
- Peralatan resusitasi
- Jadi seringkali team leader itu malah ada di kanan atau di kiri, jadi team leadernya
itu ada di kepala yang bertugas untuk memaintain airway. Sangat salah kalo team
leader itu ada di kiri (sirkulasi) karena dia harus menghitung disini. Jadi kalo yang
resusitasi itu kan sibuk ngitung 1..2..3 sedangkan team leader itu seharusnya bisa
berpikir jernih apa yang harusnya dilakukan sehingga tidak banyak tindakan yang
selah kiri biasanya temen dokter kita tapi kalo gak ada ya gak masalah juga
infant warmer
Kain kering
Suction
Kateter suction
3. Ventilasi
T-piece Resuscitator
Jadi pada balon mengembang sendiri dia ada katup (katup PEEP) jadi kalo
belebihan kita pompa maka dia akan keluar lewat katupnya itu. Jadi kalo
megang balon yang mengembang sendiri itu jangan terlalu kuat mompa nya
inget volume tidak bayi itu gak banyak Cuma 4-6cc/kg kalo dia lahir 3,5kg
yang fisiologis 3,5x4 = 12, jadi kita butuh sekitar 20-30 sementara yang di
balonnya itu 400. Jadi kalo kita peras maksimal habis 400 maka akan pecah
paru-parunya
oksigen, jadi nanti dia akan mengembang berdasarkan tekanan oksigen yang
kita buat
Begitu pembuluh darah itu tersisi dengan darah dan jantung itu bedetak
dengan baik sangat cepat merah semua
Jadi kalo bayinya “keplek” kita pasti lakukan ventilasi setelah airway nya bersih.
berhenti sebentar jadi gak usah di blengek terus soalnya bisa merangsang
batuk, makanya dr. Dyah gak ngasi bersihin pake rubbing yang kasar soalnya
Jadi airway sudah dipastikan bersih, tapi begitu tekanan rongga dadanya tinggi
dia defloating (langsung keluar cairanny), jadi sangat penting itu kita lihat saat
melakukan begging kita liat apa yang terjadi dengan paru, dengan airway
**
kita bisa atur. Jadi setelah bayinya bernapas spontan barangkali bayinya
lahir prematur maka seringkali surfaktan atau PEP (tekanan akhir ekspirasi)
yang ada tidak memadai sehingga kolaps kemudian misalnya kita ingin
transfer dengan CPEP ke ruang tertentu atau mau merujuknya
Jadi alat ini akan mempertahankan tekanan akhir saat ekspirasi ataupun
diatur
Kemudian di no 3 berapa tekanan PIP dan PEP nya jadi kan kita berikan
tekanan, nanti resultan nya itu akan muncul di sana. Jadi di jarumnya itu
akan kembali kemana, setinggi apa itu tergantung dari tekanan yang kita
setel
kita atur 5, jadi akan tercermin dari jarumnya itu dan pada saat kembali dia
Kalo kita ingin 10 PIP (pressure inspiration pressure) nya kita mau ngasi
berapa, biasanya 10-12. Dan pada saat end expiration pressure (PEP) itu
Jadi dengan begitu saat di transport maka bayinya akan stabil, jadi tekanan
akhir pada saat ekspirasi udah kita tentukan. Jadi gak kek dulu lagi kalo
transportnya dengan begging jadi kalo ngantuk lemes kita ngebagging
Laringoskop
Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
Jadi biasanya kita membuat rangkaiannya plus minus setengah diatas dan
dibawah
Jadi sebaiknya ada kit kek gambar kanan atas, jadi ada gunting, ada orofaring
(lingkaran biru) kemudian ada miller, liat ukurannya kalo 0 untuk premature
5. Akses sirkulasi ini di kiri dari team leader soalnya jantung di kiri
Jadi yang kita kenal itu kan dengan pemasangan akses perifer, tapi karena sulit
Soalnya pada bayi yang keplek tadi itu gak bisa nemu mana pembuluh
darahnya soalnya biru semua
diperlukan
Epinefrin 1:10.000
Aqua steril
F. PERSIAPAN RESUSITASI
- Tim Resusitasi
- Peralatan resusitasi
G. DIAGRAM RESUSITASI
ada 30 detik kedua, kemudian ada selanjutnya (ini 60 detik) jadi kalo dijumlahin
sekitar 2 MENIT jadi ini bisa diulang sampe 5 siklus, jadi kira-kira 10 menit jadi
harus selesai dalam waktu itu karena first golden hour itu melakukan resusitasi
harus secepat-cepatnya untuk mencapai hasil yang baik. Jadi kalo kita liat Ablet (?)
score kalo dilakukan dalam waktu tertentu disana prognosisnya udah bisa
ditentukan
- Jadi dalam 30 detik pertama kita liat apakah bayinya bernapas atau menangis
(bernapas dan menangis itu sama) JADI UPAYA NAPAS YANG PERTAMA KALI
ITU ADALAH MENANGIS, ini tujuannya agar udara itu masuk memberikan tekanan
yang positif tadi
- Jadi penting kita tanyakan kalo bidan dateng ke kita terus bawa bayi dalam
keadaan tertentu kita tanyakan apakah bayinya menangis atau tidak. Nangis nya
10 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
juga ditanya gimana apakah merintih, keras atau gimana. Jadi dengan menangis
maka rongga dada akan membuka sehingga tekanan positif akan masuk ke paru
sehingga perubahan aliran darah janin akan dimulai disana, kalo tidak menangis
harus hati-hati
- Setelah tanyakan menangis atau tidak kita lanjut melihat tonus otot yang baik. Dari
terisinya rongga dada oleh tekanan yang positif aliran darah akan mulai dari
jantung ke seluruh tubuh sehingga terjadi pink baby maka tonus otot itu baru
- Jadi ventilasi dan perfusi yang baik ditandai dengan adanya upaya napas (nangis),
jadi tonus otot itu muncul setelah semua darah terdistribusi, gak ada bayinya biru
tapi bergerak aktif
- Jadi kalo dalam 30 detik pertama itu kita dapatkan “YA” maka kita tinggal keringkan
bayinya selesai. Tapi kalo dapetnya “TIDAK” bayinya harus tetap diupayakan
hangat dulu karena kalo bayinya hipotermia (<36,5). Kalo kita dapet bayi biru,
tidak menangis, tidak ada tonus otot, hipotermia (<36,5) hangatkan dulu
bayinya atur dan bersihkan jalan napas keringkan dan stimulasi posisikan
kembali
- Jadi ini yang berperan tu yang team leader untuk melihat airway nya jadi udah
clear, kemudian yang kiri (resusitasi) tolong langsung ditaruh stetoskopnya ini
- Ketika dalam 30 detik LDJ kurang dari 100 pada umumnya dia megap-megap
karena oksigennya belum sampe, nangisnya mungkin gak efektif misalnya granting
- Pada saat melakukan VTP dengan LDJ <100 : kita lihat apakah pengembang
dadanya adekuat barangkali tekanan yang kita berikan itu belum adekuat atau
posisi kepala bayi yang belum tepat atau ada obstruksi. Jadi apapun di airway harus
kita evaluasi kembali ini yang kita perhatikan kalo dalam VTP gak nyampe denyut
jantung 100 kali permenit
- Kita perhatikan kalo dada mengembang dan denyut jantung lebih dari 100 kali,
kalo TIDAK maka kita harus siap lakukan VTP + KOMPRESI DADA ini dilakukan
11 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
**
granting tu intinya gak nangis kek biasa) granting ini biasanya kita dengar pada
akhir ekspirasi biasanya disini udah mulai ada napas cuping hidung
- Jadi pada saat disini (kotak merah) kita pertimbangkan menggunakan alat T-Piece
resusitator harus dirujuk jadi ini “bonus” untuk mempersiapkan rujukan kalo
- Kalo dia napas spontan tapi kok sianosis harusnya kalo udah napas spontan kan
tonus otot nya bagus udah gak sianosis tapi kok bayinya gak pink ya hati-hati
kalo kek gini OKSIGEN SEGERE TURUNIN. Kita perhatikan preductal nya (preductal
itu di kaki dan tangan kanan) liat saturasinya kalo kurang dari 70% hati-hati
- Pada PJB kalo gak ada gagal jantung pada umumnya tidak ada distress napas tapi
bayinya sianosis. Kalo kita mau cek sekitar 70-75 barangkali masih hipotermi
pemberian suplemen oksigen boleh tapi tolong hati-hati, tidak oksigen 100% dan
tidak diberikan dengan target 100% hanya 70%. Jadi lapor sama spesialisnya bilang
“dok saya sudah berikan oksigen 1-2L/menit” ternyata tidak membaik tetep
saturasi 60-70 setelah 2 menit (kalo pada 1 menit wajar) kalo setalah 2 menit hati-
- Kalo dulu “diobrak abrik” dulu bayinya baru dikirim tapi kalo sekarang kita justru
screening saat bayi baru lahir, saat kita mendapatkan sianosis central dan kita duga
ada PJB. Jadi screeningnya ini minimal kita menduga dari murmur yang bisa di
- Inget ngasi oksigennya gak 100%, kalo kita ngasi segitu SALAH pada saat ada
PJB kita menjadi salah karena akan tertutup semua. Jadi kalo atresia pulmonum dia
akan sangat tergantung dari aliran darah PDA ini ataupun foramen ovale ini
- Pada 60 detik yang kedua kita mulai berpikir adanya kompresi dada kalo denyut
12 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
a) Perhatikan dada bayi
bayinya nampak tenang tapi ada suara di akhir ekspirasi) perlu intervensi
Tidak ada perbedaan yang bermakna setelah dilakukan observasi pada bayi
tersebut. Jadi kalo kita memberikan oksigen 100% gak ada perbedaan yang
bermakna mengenai mortalitas dan 2 parameter tersebut (neurodevelopmental
Tapi kalo bayi itu mengalami PJB maka akan membawa dampak yang fatal
2. Tonus otot?
Jadi kalo kita dapet telp ada bayi post SC kek di gambar kanan itu alamat kita
gak tidur sehari. Kita perhatikan rongga dadanya kempes dibandingkan dengan
bayi yang viable. Tidak ada tonus, pucat dan kebiruan. Jadi langkah
13 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
Pada bayi yang cukup bulan dia menangis dengan kuat, rongga dadanya
- Posisikan; bersihkan jalan napas bila perlu. Jadi kita gak terlalu sering suction,
jadi secukupnya aja soalnya kalo sampe kena nervus vagalnya malah jadi apnea
bayinya, pasiennya dimiringkan juga bisa. Risiko besar terjadi pada pasien SC, kalo
lahir spontan itu gak perlu memberishkan jalan napas yang terlalu agresif
- Selama 30 detik
1. Memberikan kehangatan
Jadi potong ujung atas dan bawah dari plastik nya habistu bungkus segera, jadi
kita tidak bersihkan bayinya dan transfer panas itu kita stop dengan
memberikan plastik
Gambar di kiri itu bayinya ditaruh dibawah radiant/infant warmer kita liat
posisinya lucu ya kek sarang burung, jadi kakinya naik itu akan menjamin
tekanan yang kembali ke jantung itu akan baik dan menjamin napas bayi juga
akan baik
14 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
2. Posisikan dan Bersihkan Jalan Napas
Jadi jangan sampe menekuk kek gambar kiri atas karena akan terjadi obstruksi
akibat lehernya yang fleksi
Kalo hiperekstensi pada bayi dan infant tidak kita sarankan jadi akan tertekuk
Jadi posisi occipital yang besar ini udah memberikan posisi slightly ekstensi
ini yang kita inginkan
Kalo diatas infant bisa kita pake alas handuk tapi infant kebawah hati-hati
15 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
Kalo menghangatkan itu dengan menggunakan handuk yang hangat jangan
yang dingin
Jadi kalo dokternya itu biasanya mempersiapkan 2 handuk yaitu untuk alas satu
Kalo dibersihkan dengan handuk yang hangat maka warna pinknya akan cepat
menyebar karena waktu dimana kita bisa memberikan suhu yang optimal kita
bisa lampaui dengan cepat jadi bayinya merah, menangis dan aktif bergerak
Tapi kalo handuknya itu suhunya dingin atau suhu yang normal aja itu agak
lama
Jadi gambar yang dikanan itu cara yang benar memberikan rangsangan
pernapasan bukan dijungkirkan dan diberi air dingin. Jadi kita cukup tepuk
tepuk kakinya, habistu kita pentil atau kita rubbing di bawah jadi gak
menyakiti bayi
**
16 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
- Langkah awal
Hangatkan
Posisikan
Keringkan
Stimulasi taktil
Posisikan kembali dengan posisi slightly extended
- Setelah Langkah Awal, bayi masih seperti tanda dibawah ini lakukan ventilasi
tekanan positif
wajah
Ini tindakan CPEP
**
17 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
Tindakan diatas tadi harus dibarengi dengan peralatan balon dan sungkup
Yang bener itu adalah sebagian hidung, semua bagian mulut dan dagu. Mata
tidak tertutup karena itu jaringan ikat longgar, kalo keteken akan ada injury
Kalo gambar yang paling kiri itu sungkupnya di ujung hidung sehingga yang
terjadi jalan masuknya tertutup, karena 2/3 depan adalah tulang rawan tapi
dibagian akhir nya itu adalah rongga dimana udara itu masuk
Ini tergantung posisi dan suhu daripada tubuh, juga tergantung dari kurva
disosiasi dari Hb
18 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
4. Bila dada tidak mengembang
Jadi sebelum menghitung kita liat dulu tekanannya udah adekuat apa tidak,
kalo belum adekuat pasang kembali, soalnya gak boleh ada udara yang keluar
Kalo jalan napas tersumbat lakukan reposisi kepala. Lakukan ventilasi dengan
mulut sedikit terbuka untuk menambah tekanan itu gaapa asalkan sungkupnya
sesuai
Kalo pemberian tekanan positif nya benar maka dadanya akan naik turun naik
turun
Kalo bayi pink boleh langsung selesai gausah nunggu 40-60 kali hitungan
6. Kompresi dada
K. KOMPRESI DADA
- Butuh 2 penolong :
Teknik ibu jari ini kedua ibu jari harus ketemu, ini bagus juga karena kita bisa
19 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
- Posisi penolong (2 penolong)
1. KOMPRESI DADA
- Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
- Penekanan : ± 1/3 diameter anterior-posterior dada gak boleh lepas dari tulang
ventilasi per menit 90 nya denyut jantung optimal dan 30 nye napas optimal
minimal bayi
- Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga - Pompa
20 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
2. FREKUENSI
- Apakah oksigen 100% telah diberikan? Kalo dalam keadaan seperti ini mau gak
- Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukan secara terkoordinasi baik? Dalam 2
detik lakukan 3 kompresi 1 VTP. Kalo semua itu udah bener harusnya bayi menangis
- **cerita dokter**
21 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
- Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita
suara dan karina masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada
sebatas pita suara
- Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi
glotis
M. OBAT-OBATAN
- Diberikan Setelah VTP 30 detik dan VTP + kompresi dada selama 45-60 deti FJ
1. Epineprine
Indikasi :
Setelah VTP 30 detik dan VTP + kompresi dada selama 45-60 detik
Asistolik
Persiapan : 1 ml cairan 1:10.000
22 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
Dosis
Indikasi: Bila bayi pucat, kehilangan darah & / tak memberikan respons yang
memuaskan terhadap resusitasi
Ringer laktat
Darah O – negatif
Dosis : 10 mL/kgBB
N. PENGHENTIAN RESUSITASI
- Jadi tadi kan yang kita lakuin tu yang 2 menit siklus 5 kali, kalo dalam 5 menit kita
gak nemu repson gak ada tanda tanda kehidupan ambil senter liat midriasis atau
tidak langsung panggil orang tua
rujuk
- Jangan dirujuk ketika mendapatkan pupil midriasis maksimal. Jadi rujuklah kalo
23 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a
- Jadi katakan aja apa adanya sama keluarga pasien
- Jadi kalo ada anestesi bisa diajak membantu untuk memasang ET, CPEP kemudian
intubasi
- Jadi kalo menerima telp ada bayi sedang dalam kondisi critical misalnya HR 135
langsung kita suruh cek BS, karena bukan Cuma HR yang tinggi biasanya gula darah
dibohongi
- Jadi kalo udah critical tolong dong di intubasi pasiennya, tolong dong infusnya 2
24 | E m e r g e n c y M e d i c i n e | K r i s t i a n D w i C a h y a