Anda di halaman 1dari 13

1.

Latar Belakang Masalah


Pencarian suatu dokumen dalam kumpulan dokumen yang sesuai dengan kebutuhan
bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Pengguna harus mencari satu persatu, membaca
setiap dokumen, dan menganalisis apakah dokumen tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan
atau tidak. Untuk melakukan semuanya itu membutuhkan waktu yang lama dan tidak
efisien. Apalagi jika terdapat jumlah dokumen yang sangat banyak. Dalam pencarian
dokumen, apabila tiap dokumen memiliki suatu keyword (kata kunci) yang dapat dicari,
maka proses untuk pencarian dokumen tersebut akan berlangsung cepat dan akurat, sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk mencari dokumen tersebut tidak akan terbuang.
Permasalahan pencarian merupakan permasalahan yang sering muncul ketika hasil
pencarian yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Beragam mesin pencari
terus bersaing untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perolehan informasi secara tepat
dan cepat (Sarno, et al. 2012).
Metode yang sesuai untuk membuat sistem pencarian yang berdasarkan kata kunci
adalah metode semantic search. Semantic search berarti pencarian dokumen bukan hanya
berdasarkan kata kunci saja namun juga makna yang terkait dengan kata kunci tersebut.
Dengan mengenali adanya keterkaitan (relasi) kata yang ingin dicari dengan kata yang ada
dalam database maka hasil pencarian akan menghasilkan tidak hanya kata yang dicari tetapi
juga kata-kata yang terkait dengan kata tersebut.
Penerapan web semantic dalam pencarian E – Arsip Ijazah pada SDN 3 Sungai Rotan (
Imam Santoso, 2015 ) merupakan sebuah penelitian yang membahas pencarian dokumen,
yang awalnya masih menggunakan cara manual menjadi sebuah system yang
terkomputerisasi dalam pencarian dokumen ijazah yang ada di SD 3 Sungai Rotan. Dalam
penelitiannya penulis membuat sebuah aplikasi berbasis web yang mampu melihat sejarah,
visi, misi, struktur, organisasi, memanggil aplikasi, scanner, input dan melihat data alumni
serta mencari ijazah dengan teknologi web semantic.
Selain itu juga terdapat beberapa penelitian terdahulu yang pernah membahas tentang
pencarian menggunakan web semantic diantaranya, Penerapan web semantic dalam
pencarian catalog buku di perpustakaan SMTIK Sinar Nusantara Surakarta ( Hendro
Wijayanto. 2012), aplikasi web semantic untuk pencarian materi perkuliahan ( Ferdila.
2011), mesin pencari cerdas dengan web semantic ( Aswin Dwiono. 2013 ).
Pada saat ini di TI Fasilkom Universitas Muhammadiyah Riau terdapat masalah dalam
pencarian dokumen kerja praktek dan skripsi mahasiswa sebelumnya, yaitu masih
menggunakan system manual dalam pencarian arsip tersebut. akibatnya, sering terjadi
kesamaan ataupun pengulangan topic TI Fasilkom UMRI. Untuk itulah penelitian ini
dilakukan, penulis akan membuat sebuah system informasi berbasis web yang digunakan
1
untuk pencarian dokumen kerja praktek dan skripsi mahasiswa yang menggunakan metode
semantic search. Dengan tujuan agar mahasiswa mudah mengetahui topik apa saja yang
sudah pernah dibuat sebelumnya. Dan yang paling penting adalah untuk menghindari
terjadinya pengulangan topic kerja praktek dan skripsi oleh mahasiswa TI Fasilkom UMRI.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang,
maka identifikasi masalah dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Sulitnya mahasiswa dalam pencarian dokumen kerja praktek dan skripsi di TI
Fasilkom UMRI yang pernah dikerjakan sebelumnya
 Sering timbul kesamaan topik kerja praktek dan skripsi yang dibuat oleh mahasiswa
TI Fasilkom UMRI

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang,
maka rumusan masalah dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Bagaimana membangun sebuah system informasi yang dapat melakukan pencarian
dokumen kerja praktek dan skripsi di TI Fasilkom UMRI
 Bagaimana membangun sebuah system yang dapat mengetahui kesamaan topik
kerja praktek dan skripsi mahasiswa TI Fasilkom UMRI.

4. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dirumuskan dapat lebih terfokus, maka pada penelitian ini
dibatasi dalam hal :
 Sistem yang akan dibuat berbasis web
 Data dokumen kerja praktek dan skripsi hanya beberapa data saja yang ada pada TI
Fasilkom UMRI
 Pada kolom pencarian terdapat pilihan untuk pencarian kerja praktek, proposal dan
skripsi

5. Tujuan dan Manfaat


5.1 Tujuan
Untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari arsip dokumen kerja praktek dan
skripsi di TI Fasilkom UMRI dan menghindari dari kesamaan topik oeh mahasiswa
sebelumnya

2
5.2 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya meningkatkan masalah yang terkait di TI Fasilkom
UMRI dan juga diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mencari referensi
topik kerja praktek dan skripsi yang sesuai standar UMRI

6. Landasan Teori
6.1 Web Semantik ( Aswin Dwiono, 2013 )
Web semantik merupakan suatu kumpulan teknologi yang memungkinkan komputer
dapat memahami arti dari suatu informasi berdasar pada metadata, yaitu informasi
mengenai isi informasi tersebut. Adanya metadata, komputer diharapkan mampu secara
otomatis membantu manusia mengartikan hasil proses informasi sehingga hasil
pencarian informasi dapat lebih akurat Metode web semantik membantu terjadinya revolusi
dalam hal penyampaian dan pemanfaatan informasi pada World Wide Web (WWW).
Sebagai contoh, jika seseorang ingin menyusun informasi dari beberapa situs web
sekaligus, maka dengan teknologi web yang sekarang, dia harus mengunjungi situs-situs
tersebut satu persatu dan melakukan cut dan paste pada konten dari masing-masing
situs untuk menciptakan suatu informasi yang menyeluruh. Hal ini sangatlah
membuang waktu dan tenaga, karena dilakukan secara manual oleh manusia, dan
dengan berbasis teknologi yang sudah ada tidak mungkin dibuat otomatisnya, mengingat
halaman web berbasis HTML hanya dirancang untuk dipahami oleh manusia bukan mesin.

6.2 Komponen Web Semantik ( Aswin Dwiono, 2013 )


Standar paling penting dalam membangun web semantik adalah XML, XML
Schema, RDF, OWL, dan SPARQL. Gambar berikut ini menampilkan lapisan pada web
semantik sebagaimana direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C).

Gambar : Lapisan Web Semantik

3
Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Internationalized Resource Identified (URI) merupakan penamaan yang unik untuk
identifikasi web semantik;
2. Unicode mempresentasikan dan memanipulasi teks ke banyak bahasa;
3. XML sangat cocok dalam pengiriman dokumen melalui web;
4. RDF menyediakan sebuah pemaknaan sederhana untuk model data, yang dapat
dipresentasikan dalam sintaks XML;
5. RDF Schema menyediakan dasar-dasar kosa kata untuk RDF yang memungkinkan
untuk membuat hirarki kelas dan propertinya;
6. Ontologi vocabulary memperluas RDF Schema dengan menambahkan konsep yang
lebih canggih untuk menambahkan sebuah batasan, seperti kardinalitas, batasan
nilai, karakteristik dari properti seperti transitive. Ini didasarkan pada logika
sehingga memberikan kekuatan reasoning pada web semantik;
7. Logic digunakan untuk meningkatkan bahasa ontologi lebih lanjut dan mengizinkan
penulisan dari deklarasi pengetahuan;
8. Proof melibatkan proses pengurangan nyata seperti halnya penyajian bukti di bahasa
web dan validasi bukti;
9. Trust bertujuan untuk memastikan dan memverifikasi bahwa pernyataan web
semantik berasal dari sumber yang terpercaya. Ini dapat dicapai dengan tepat
menggunakan ‘digital signature’ dari pernyataan RDF.

6.3 Extensible Markup Language (XML) ( Aswin Dwiono, 2013 )


Extensible Markup Language (XML) adalah sebuah meta bahasa universal untuk
mendefinisikan markup. Ini menyediakan sebuah kerangka kerja umum, dan didesain untuk
menjadi sarana yang mudah dalam mengirimkan data dan metadata melalui Web. Berbeda
dengan HTML, XML memungkinkan penggunanya untuk mendefinisikan custom tag atas
keinginnya sendiri. Namun, standard XML tidak memiliki batasan semantik pada arti
dari dokumen tersebut. Elemen XML mempresentasikan “hal” yang ditulis dalam dokumen
XML, menyusun konsep utama di dokumen XML. Elemen XML tersusun dari tag
pembuka, isi konten, dan tag penutup. Contoh tag XML: <dosen>David Billington</dosen>
XML Schema merupakan bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan
sekumpulan aturan yang harus dipatuhi oleh dokumen XML. Struktur dokumen XML yang
dibuat harus sesuai dengan aturan yang telah didefinisikan tersebut. XML Schema
memperbolehkan seseorang untuk mendefenisikan tipe baru sebagai tambahan atau
menggantikan tipe yang telah ada. Kombinasi dengan sintak XML, fitur dapat membangun
aturan dari aturan lain tertentu dapat mengurangi beban kerja.
4
6.4 Resource Description Framework (RDF) ( Aswin Dwiono, 2013 )
XML tidak menyediakan arti dan persamaan makna dalam data. Oleh karena itu,
RDF-lah yang dapat menutupi kekurangan itu dalam web semantik. RDF memberikan
interoperabilitas antar aplikasi dalam mempertukarkan informasi yang machine-
understandable di web. RDF memfasilitasi pemrosesan ter-automatisasi terhadap sumber
daya web. RDF dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Sebagai contoh, dalam resource
discovery untuk memberikan kemampuan lebih baik pada search engine, dalam katalog
untuk menjelaskan tentang konten dan hubungan konten . RDF dapat membuat pernyataan
mengenai sebuah sumber daya web dalam bentuk ekpresi “Subjet-Predikat-Objek”. Dalam
terminologi RDF, SPO ini seringkali disebut dengan istilah triple.
RDF didesain untuk mempresentasikan informasi dalam batasan yang minimal dan
fleksibel. RDF memiliki kemiripan dengan pemodelan data semantik karena keduanya
membicarakan tentang semantik. Pada pemodelan data semantik, terdapat sebuah
subjek yang memiliki value (object) untuk predikat tertentu. Perbedaannya adalah
RDF, memiliki hubungan M-to-N. Sementara pemodelan data semantik, hubungannya
adalah N-to-1. Perbedaan kedua, pada RDF sebuah properti dapat menjadi sub-properti dari
properti yang lain. Konsep seperti ini tidak diimplementasikan pada database, dan
memungkinkan spesialisasi atas properti. Yang terakhir, RDF mengizinkan sebuah
sumber daya diinstantiasikan oleh lebih dari satu kelas atau property.

6.5 Tripel dan Graph( Aswin Dwiono, 2013 )


RDF merepresentasikan sebuah pernyataan sederhana tentang sumber daya dalam
bentuk sebuah graph beserta node dan busur-nya. Sekumpulan triple disebut dengan RDF
graph, dimana setiap triple merepresentasikan sebuah pernyataan hubungan antara hal-hal
yang dinotasikan oleh node yang ditujunya. Elemen dasar model RDF adalah triple:
sebuah resource (sebagai subject) yang dihubungkan dengan resource yang lain (sebagai
object) melalui sebuah resource ketiga (sebagai predicate). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa sebuah resource <subject> memiliki property <predicate> dengan
value <object>. Sebuah node dapat memiliki sebuah URI dengan pilihan fragment
identifier (URI reference atau URIref), literal atau blank. Referensi URI atau literal
digunakan sebagai sebuah node yang mengacu pada apa yang direpresentasikan oleh node
tersebut. Referensi URI digunakan sebagai predikat yang mengidentifikasi hubungan antara
sesuatu yang diwakili oleh node dan sesuatu dimana node tersebut terhubung. Sebua h
predikat URI dapat juga berupa node dalam graph.

5
6.6 Literal ( Aswin Dwiono, 2013 )
Dalam rekomendasi RDF, target sebuah graph dapat berupa potongan teks,
potongan teks tersebut disebut literal. Hal ini secara sintak sangat berguna dalam RDF
(dapat diisi teks daripada menempatkannya di sumber daya lain). Potongan teks
mungkin mempunyai sebuah fragment identifier, maka sebuah literal node dapat digantikan
dengan standard URI node dalam graph RDF.

6.7 Skema Resource Description Framework (RDF) ( Aswin Dwiono, 2013 )


RDF adalah bahasa universal yang mengizinkan pengguna untuk menjelaskan
sumber daya menggunakan kosakata mereka sendiri. Namun RDF tidak dapat
mengasumsikan mengenai suatu domain tertentu, begitu juga dalam melakukan
pendefinisian makna dari banyak domain. Kekurangan ini dapat dilakukan dengan
skema RDF. Skema RDF dapat dipandang sebagai kamus data untuk mendeskripsikan
properti dan kelas dari sumber daya RDF.
Mekanisme yang diadopsi dalam RDF untuk mengatur ekspresi tentang batas
adalah dengan membuat resources, properties, types dan statement sebagai objek utama
di dalam web. Artinya, ekspresi tersebut memiliki URI dan tidak dibatasi pada level dasar
untuk dikombinasikan sedemikian rupa.

6.8 Class ( Aswin Dwiono, 2013 )


Sumber daya dapat kelompokkan menjadi grup-grup disebut kelas. Anggota kelas
dikenal sebagai instances dari kelas. Kelas adalah sumber daya itu sendiri, kelas sering
diidentifikasi dengan RDF URI References dan dapat dijelaskan menggunakan RDF
properties. Property rdf:type dapat digunakan untuk menyatakan bahwa sebuah sumber
daya adalah sebuah instance dari kelas. RDF membedakan antara sebuah kelas dan
sekumpulan instance-nya. Sesuatu yang berhubungan dengan setiap kelas adalah sebuah
kumpulan yang disebut perluasan sebuah kelas. Dua buah kelas dapat memiliki
sekumpulan instance yang sama namun menjadi kelas yang berbeda. Sebagai contoh,
kantor pajak dapat mendefinisikan kelas orang yang hidup di alamat yang sama. Kantor pos
dapat mendefinisikan kelas orang yang alamatnya memiliki kode pos yang sama. Hal ini
sangat memungkinkan memiliki instance yang sama, namun memiliki properti yang
berbeda.

6.9 Properties ( Aswin Dwiono, 2013 )


RDF property adalah relasi antara subject resource dan object resource.
Spesifikasi berikut menjelaskan tentang konsep subproperty. Rdfs:subPropertyOf dapat
6
digunakan untuk menyatakan bahwa sebuah property adalah subproperty dari property
yang lain. Jika property P adalah subproperty dari property P’, maka semua pasangan
resource yang dihubungkan dengan P berhubungan juga dengan P’.

6.10 Ontology Web Language (OWL) ( Aswin Dwiono, 2013 )


Ontologi adalah sebuah spesifikasi dari sebuah konseptual, dengan kata lain
ontologi adalah penjelasan dari sebuah konsep dan keterhubunganya dari sebuah ilmu
tertentu. Ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek, properti dari
suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain
pengetahuan Ontologi memudahkan dalam berbagi pengetahuan dan penggunaan kembali
yakni suatu pemahaman umum dari berbagai jenis konten yang menjembati aplikasi dan
manusia.
secara teknis, ontologi adalah suatu potongan pengetahuan secara teks, yang
diletakan di web agar agent dapat berkonsultasi ke ontologi ketika diperlukan, dan
mempresentasikan menggunakan sintak dari suatu penyajian bahasa ontologi. ontologi
sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan arti dan relasi
dari istilah-istilah. Deskripsi tersebut berisi kelas, properti, dan instance. Deskripsi
ini dapat membantu sistem komputer dalam menggunakan istilah-istilah tersebut
dengan cara yang lebih mudah. Awal tahun 2004 W3C resmi melepaskan OWL sebagai
bahasa rekomendasi untuk mempresentasikan ontologi. OWL dikembangkan dimulai dari
uraian logika dan DAM+OIL. OWL adalah satu set dari elemen dan atribut XML,
mendeskripsikan arti dan relasi diantaranya. OWL adalah suatu bahasa yang dapat
digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang bukan sekedar menampilkan informasi tersebut pada
manusia, melainkan juga yang perlu memproses isi informasi isi .Dengan
menggunakan OWL, dapat menambah kosakata tambahan disamping semantik formal
yang telah dibuat sebelumnya menggunakan XML, RDF, dan RDF Schema. Hal ini sangat
membantu penginterpretasian mesin yang lebih baik terhadap isi web.

6.11 SPARQL ( Aswin Dwiono, 2013 )


SPARQL adalah sebuah bahasa query RDF, ini dapat digunakan untuk query
banyak data RDF (termasuk pernyataan RDF dan OWL).Bahasa query diperlukan untuk
merujuk untuk informasi dari aplikasi web semantik. .SPARQL Protocol and RDF
Query Language adalah sebuah protokol dan bahasa query untuk sumber daya web
semantik. Sebuah query yang menggunakan SPARQL dapat terdiri atas triple patterns,
konjungsi, dan disjungsi.

7
Hasil dari query SPARQL dapat mengembalikan nilai dalam beberapa format
data, antara lain : XML, JSON, RDF, dan HTML. Untuk menjalankan SPARQL, dapat
menggunakan beberapa tools dan APIs seperti: ARQ, Rasqal, RDF::Query, twingql,
Pellet, dan KAON2.
Tools tersebut memiliki API yang memampukan pemrogram untuk memanipulasi
hasil query dengan berbagai aplikasi yang ada. Namun, sebagai standar dapat
menggunakan SPARQL Query Results XML Format yang direkomendasikan oleh W3C

6.12 Pencarian Konten dan Perangkingan ( Aswin Dwiono, 2013 )


Pengambaran pencarian konten dan perangkingan ditunjukan melalui arsitektur
mesin pencarian dan analisis pencarian konten dan perangkingan berikut ini.

6.12.1 Arsitektur Mesin Pencarian


Arsitektur mesin pencarian yang digunakan ditampilkan pada Gambar berikut ini.

Gambar: Arsitektur Mesin Pencari

6.12.2 Analisis Pencarian Konten dan Perangkingan


Tahapan pencarian konten dan perangkingan dilakukan sebagai berikut.
Proses Pencarian konten ini dilakukan dengan mencocokkan kata kunci yang
dimasukkan oleh pengguna dengan isi konten hasil proses crawler yang telah
disimpan di basis data. Sedangkan perangkingan hasil proses pencarian dilakukan
berdasarkan jumlah frekuensi kata kunci yang terkandung dalam judul konten dan
isi konten. Jumlah frekuensi kata yang paling sering muncul ditampilkan pada
halaman teratas.
8
6.13 Semantic Search ( Rifki, 2014 )

Semantic atau dalam Bahasa Indonesia semantik, adalah ilmu tentang makna kata dan
kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata; bagian struktur
bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara.
Tujuan pencarian semantik adalah mencari konten yang sesuai dengan konteks yang
diinginkan pengguna (Rahutomo, 2009).
Ada dua jenis pencarian semantik menurut Pollock (2009). Jenis yang pertama adalah
pencarian semantik dengan memberikan hasil berupa navigasi. Pengguna menggunakan
mesin pencari sebagai alat navigasi untuk mengarahkan ke dokumen yang diinginkan.
Navigasi ini dapat berupa link. Jenis yang kedua adalah dengan memasukkan frase atau
kalimat yang menunjukkan keinginan pengguna untuk mendapatkan informasi. Pada jenis
yang kedua ini, pengguna akan mendapatkan keseluruhan dokumen yang akan memberikan
informasi secara lengkap. Intinya, pencarian semantik memberikan saran bagi pengguna
berdasarkan penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh sistem berdasarkan batasan-
batasan tertentu (Sarno, et al. 2012).
Untuk mendukung proses pencarian semantik maka diperlukan pemodelan data
yang bisa digunakan ulang (Pollock, 2009). Bentuk pemodelan data yang mendukung
proses pencarian semantic antara lain weighted tree similarity, ontologi, dan weighted
directed acyclic graph. Dan pemodelan data yang akan penulis gunakan pada penelitian ini
adalah ontologi. Ontologi ini tersusun berdasarkan konsep triple yang menggunakan
property sebagai penghubung (relasi) antar data yang tersusun di dalamnya. Di dalam
property itulah nantinya diinputkan pengetahuan kepada sistem apakah antar kata tersebut
berelasi atau tidak.

6.13.1. Perbedaan semantic search dengan semantic web


Ada perbedaan yang cukup jelas diantara semantic search dengan semantic
web. DiSilvestro (2013) menulis pada sebuah situs online bahwa semantic search
adalah proses pengetikan sesuatu ke dalam sebuah mesin pencari dan kemudian
mendapatkan hasil pencarian yang selain menghasilkan kata kunci yang dicari juga
menghasilkan kata lain yang terkait. Sedangkan semantic web adalah satu set
teknologi untuk mewakili, menyimpan, dan melakukan query terhadap suatu
informasi.

9
6.13.2. Tujuan semantic search
Tujuan utama dari semantic search adalah untuk menyediakan dokumen web yang
paling relevan kepada para pengguna sesuai dengan query yang mereka gunakan
dengan menggunakan domain ontologi yang spesifik (Mustapha et al. 2010).

6.13.3. Semantic search processing


Pada prosesnya, semantic search melakukan pencarian dengan cara
mencocokkan query yang tepat dan hubungannya diantara kata kunci dalam otologi.
Karena user lebih suka hasil yang meliputi semua kata kunci (Lee et al. 2009).

7. Peneltian Terdahulu
No Penulis Judul Metode Hasil
1 Hendro Penerapan web Metode Dublin core, Untuk pencarian
Wijayanto semantic dalam komponen yang buku
Tekhnik pencarian catalog digunakan dalam menggunakan
Informatika dan buku di perpustakaan teknologi web pemograman PHP
Komputer Sinar STMIK Sinar semantic adalah yang terbagi atas 3
Nusantara Nusantara Surakarta RDF, dan SPARQL kategori yaitu
Surakarta 2012 pencarian
keyword, simple
dan advanced
search
2 Ferdila Aplikasi web Menggunakan Aplikasi ini
Sistem semantic untuk beberapa metode, dirancang untuk
Informasi pencarian materi yang pertama menghasilkan
Universitas perkuliahan metode studi keluaran yang
Gunadarma pustakan yang kedua mudah dimengerti
2011 perancangan RDF oleh pemakai serta
Komponen semantic membantu dalam
yang digunakan pencarian materi
RDF, SPARQL dan perkuliahan
RAP
3 Imam Santoso Penerapan web Metode yang Menghasilkan
Tekhnik semantic dalam digunakan adalah perangkat lunak /
Informatika pencarian E – Arsip metode iterative web yang mampu
Universitas ijazah pada SDN 03 ( iterative process melihat sejarah,
Binadarma Sungai Rotan flow ) visi, misi, struktur,
Palembang Komponen web organisasi,
2015 semantic yang memanggil
digunakan RDF, aplikasi, scanner,
OWL dan input dan melihat
SPARQAL data alumni serta
mencari ijazah
dengan teknologi
wen semantic

10
8. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya

8.1 Bahan Penelitian


8.1.1 Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah Sistem Informasi TI Fasilkom Universitas
Muhammadiyah Riau.

8.1.2 Kebutuhan Data


Data yang mendukung dalam penelitian ini adalah :
Data premier adalah data yang diperoleh dari objek data. Berupa arsip data kerja
praktek dan skripsi serta data lain yang mendukung proses penelitian ini
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan membaca dan mencari sumber
sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian ini

8.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak


Dari sisi perangkat lunak bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP,
basisdatanya menggunakan MySql, macromedia dreamweaver untuk pembuatan aplikasi
dan web browser untuk mengelola database.

8.2 Tahapan Penelitian


Tahapan prosedur kerja yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

8.2.1 Studi Literatur


Melakukan studi literatur dengan cara mempelajari berbagai referensi dari buku, e-
book, jurnal nasional/internasional, dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan.

8.2.2 Analisis
Tahapan analisis dilakukan terhadap kebutuhan dalam membangun sistem.
Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah :

11
1. Menganalisa sistem yang sudah berjalan dalam arsip dokumen kerja praktek dan
skripsi di TI Fasilkom UMRI
2. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada UMRI Khususnya pada system
informasi TI Fasilkom UMRI
3. Menentukan solusi permasalahan yang ada di TI Fasilkom UMRI

8.2.3 Perancangan
Hasil dari proses analisis dituangkan dalam pemodelan sistem, yaitu menggunakan
Data flow diagram untuk model sistemnya dan Entity Relationship Diagram untuk model
basis datanya.

8.2.4 Implementasi dan Pengujian


Pada tahap implementasi, implementasi program merupakan proses penulisan kode
program sampai pada tahap program dapat berjalan berdasarkan hasil rancangan.

8.2.5 Penulisan Laporan


Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan untuk semua tahap yang telah
dilaksanakan dalam bentu laporan penelitan untuk tugas akhir

9. Jadwal Penelitian
Bulan I Bulan II Bulan III
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi Awal
2 Penulisan proposal
3 Seminar proposal
4 Analisis sistem
5 Desain sistem
6 Pengkodean sistem
7 Implementasi sistem
8 Pengujian sistem
9 Penulisan laporan

12
DAFTAR PUSTAKA

Wijayanto. (2012). Penerapan web semantic dalam pencarian catalog buku di perpustakaan
STMIK Nusantara Sinar Nusantara Surakarta. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer Sinar Nusantara Surakarta

Dwiono. (2013). Mesin pencari cerdas dengan web semantic. Universitas Sriwijaya

Zebua, Mustikasari. (2011). Aplikasi pencarian buku berbasis web semantic untuk
perpustakaan SMK Yadika 7 Bogor.Universitas Gunadarma

Afuan, Mustofa. (2016). Penerapan SWRL ( Semantic Web Rule Languange ) pada domain
ontology universitas. Universitas Gadjah Mada

Handayani, Yuhanan. (2009). Penerapan travel planning dan context – aware information
service berbasis web semantic untuk system pariwisata di Indonesia. Fakultas Tekonlogi
Informasi, Institut Teknologi Sepuluh November

Frisnanto. (2010). Pembuatan aplikasi ensklopedia makanan tradisional berbasis web semantic.
Institut Teknologi Sepuluh November

Santoso, Herdiansyah, Syaputra. (2015). Penerapan web semantic dalam pencarian E – Arsip
ijazah pada SDN 3 Sungai Rotan. Universitas Bina Darma Palembang

Ferdilla, Mustikasari. (2011). Apllikasi web semantic untuk pencarian materi perkuliahan.
Universitas Gunadarma Depok

13

Anda mungkin juga menyukai