Anda di halaman 1dari 1

TEGAKKAN KEADILAN

(Yesaya 59:4)
Ketika seorang hakim dipilih untuk menangani kasus rasial yang sering kali
diputuskan secara tak adil, banyak pengacara memuji pilihan itu. "Ia jujur, bahkan
sangat jujur, dan adil," kata seseorang. "Ia sangat mempedulikan semua yang
terlibat, baik korban maupun tersangka," kata yang lain. Banyak orang juga
membicarakan kecakapannya yang hebat sebagai hakim yang adil.

Pujian semacam itu seharusnya tidak mengherankan, karena kita tentu mengharap
keadilan dari seorang hakim. Allah, Hakim alam semesta ini pun menuntut kita
semua untuk bertindak adil. Dia ingin kita menegakkan keadilan bagi orang yang
tertindas. Kegagalan bangsa Israel untuk melakukan hal ini merupakan salah satu
penyebab kejatuhan bangsa ini (Yesaya 59:9-15).

Saat ini di banyak negara, semakin banyak orang tinggal di perkotaan. Di tengah
daerah yang padat penduduk itu muncullah kondisi-kondisi yang menumbuhkan
kemarahan, rasa tak berdaya, dan keputusasaan. Pemilik rumah meminta uang sewa
yang tinggi untuk perumahan kumuh.
Apalagi adanya dua standar keadilan yang berbeda mengakibatkan tidak semua ras
atau warga negara mendapat perlakuan hukum yang sama. Praktik sewa-menyewa
rumah yang tidak adil adalah hal yang umum. Dan banyak lagi kesenjangan yang
mengarah pada ketidakadilan.

Sebagai umat kristiani, kita harus menjadi orang pertama yang menegakkan
keadilan di masyarakat. Yang terutama bukan untuk diri sendiri, tetapi bagi
orang lain. Dan kita harus menghapuskan prasangka dan sikap-sikap tidak adil
dari dalam hati kita -- Dennis De Haan

KEADILAN ALLAH
TIDAK MEMBERI TEMPAT BAGI PRASANGKA

Anda mungkin juga menyukai