Anda di halaman 1dari 4

CARA MUDAH, CEPAT DAN MENYENANGKAN

BACA AL QUR’AN SECARA TARTIL

1. KONSISTEN DENGAN IRAMA TERUTAMA PEMBACAAN MAD DAN


GUNNAH
Kaidahnya :
Membaca tanda-tanda panjang yang terdiri dari :

- Ayunkan Suaranya

- Tahan Suaranya

- Tahan suara dengan tidak tergesa-gesa, kecuali berhadapan dengan


huruf :

2. FASIH MELAFALKAN HURUF-HURUF HIJAIYAH DARI


Syaratnya :
1. Mengeluarkan setiap huruf sesuai dengan tempat keluarnya.
2. Mampu memenuhi sifat-sifat asli huruf tersebut.

A : Makhrojnya dikeluarkan/dilafalkan dari pangkal tenggorokan.


BA : Makhrojnya dikeluarkan dengan merapatkan kedua bibir.
TA : Makhrojnya dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung lidah
dengan gusi gigi seri bagian atas dengan mengeluarkan sedikit
nafas (bukan menyentuhkan dengan gigi).
TSA : Makhrojnya dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung lidah
dengan dua gigi seri bagian atas kemudian diucapkan dengan
mengalirnya suara dan nafas dengan lembut.
JA : Makhrojnya dikeluarkan dengan menyentuhkan tengah-tengah
lidah dengan langit-langit (tidak boleh mengalir nafas).
‘HA : Makhrojnya dikeluarkan dari tengah-tengah tenggorokan (ayah).
KHO : Makhrojnya dikeluarkan dari tenggorokan yang terdekat dengan
rongga mulut (ujung tenggorokan) diucapkan dengan nafas yang
mengalir/suara menebal (orang tidur ngorok).
DA : Makhrojnya dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung lidah
dengan gusi dua gigi seri bagian atas.
DZA : Makhrojnya dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung lidah
dengan dinding dua gigi seri bagian atas, suara mengalir dengan
lembut tanpa diiringi dengan mengalirnya udara.
RO : Makhrojnya diucapkan dengan menyentuhkan punggung lidah
dengan langit-langit bagian depan.
ZA : Makhrojnya diucapkan dengan ujung lidah berada diantara dua
gigi seri bagian atas dan bawah, nafas tidak boleh mengalir.
SA : Makhrojnya diucapkan dengan ujung lidah berada diantara dua
gigi seri (suara belalang).
SYA : Makhrojnya diucapkan dengan mengangkat tengah lidah ke
langit-langit.
SHO : Makhrojnya diucapkan dengan ujung lidah berada diantara dua
gigi seri, suaranya menebal posisi lidah terangkat (Fathah : buka
rongga mulut tidak boleh monyong (suara angsa).
DHO : Makhrojnya menyentuhkan sisi lidah dengan sisi gigi geraham
atas diucapkan dengan lembut tanpa mengalir nafas, suara harus
memanjang.
THO : Makhrojnya ujung lidah disentuhkan dengan gusi gigi seri bagian
atas, nafas tidak boleh mengalir dan suaranya menebal.
ZHO : Makhrojnya sama dengan ZA, perbedaannya ada pada suara
yang tipis dan tebal dengan mengangkat posisi pangkal lidah dan
lidah bagian depan menutup bagian langit-langit.
‘A : Makhrojnya dikeluarkan dari tengah-tengah tenggorokan seperti
‘HA, kesalahan suara memasuki hidung.
GHO : Makhrojnya dikeluarkan dari pangkal tenggorokan seperti KHO,
bedanya KHO mengalir nafas, GHO tidak, suaranya menebal
dengan suara yang lembut.
FA : Makhrojnya menyentuhkan dua gigi seri atau dengan bibir bawah
bagian dalam.
QO : Makhrojnya menyentuhkan pangkal lidah dengan langit-langit
bagian belakang.
KA : Makhrojnya diucapkan dengan mengangkat pangkal lidah
didepan posisi huruf QOF → mengalirkan nafas.
LA : Makhrojnya diucapkan dengan mengangkat ujung lidah
disentuhkan dengan langit-langit → didepan huruf RO.
MA : Makhrojnya diucapkan dengan merapatkan kedua bibir.
NA : Makhrojnya caranya menyentuhkan ujung lidah diantara posisi
RO dan LA.
WA : Makhrojnya diucapkan dengan cara memonyongkan dua buah
bibir kita.
HA’ : Makhrojnya dikeluarkan dari tenggorokan terjauh (pangkal
tenggorokan) sama dengan huruf A → tidak ada HA’ yang keluar
dari dada.
YA : Makhrojnya diucapkan dengan membuka kedua bibir dengan
sempurna.
3. PENYEMPURNAAN MEMBACA AL QUR’AN
Pengucapan Nun Mati dan Tanwin
Hukum Nun Mati terbagi menjadi :
1. IDZHAR → JELAS
2. IDGHOM → LEBUR
3. IQLAB → RUBAH
4. IKHFA → MENUTUPI (Samar-samar)

INGAT :
Ayu ( ) ayun saja
Mana ( ) berwarna tahan
Kecuali ayu diatasnya bendera ( )
Kecuali mana bertemu dengan lam ro ( )
Mana berwarna merah ( )
Dileburkan saja
Mana biru dan hijau ( )
Samarkan suaranya

Perbedaan Hamzah dan Alif


Perbedaan pada bentuk hurufnya serta pelafalannya saat huruf tersebut
dimatikan atau diakhir kalimat.

Hamzah : satu huruf dari huruf-huruf hijaiyah yang berbunyi A ketika


berharakat fathah, berbunyi I ketika berharakat kasrah,
berbunyi U ketika berharakat dhummah.
Alif : huruf yang tidak berharakat dan berfungsi untuk
memanjangkan huruf yang berharakat fathah, juga untuk
mendampingi wawu sukun yang terletak di akhir kata.

1. Huruf Hijaiyah berdasarkan klasifikasi


 Kelompok huruf yang keluar dari tenggorokan :
A, HA / ‘A, ‘HA / KHO, GHO
 Kelompok huruf yang keluar dari lidah / lisan :
QO, KA / JA, SYA, YA / LA, NA, RO / TA, DA, THO / TSA,
DZA, ZHO / SA, SHO, ZA / DHO
 Kelompok huruf yang keluar dari bibir :
MA, BA / WA, FA
2. Pengucapan Harakat
 Fathah A → Membuka dua bibir secara sempurna.
 Kasrah I → Menurunkan bibir bawah.
 Dhummah → Memonyongkan dua bibir secara sempurna

Anda mungkin juga menyukai