Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistik memegang peran penting dalam penelitian,baik dalam


penyusunan model,perumusan hipotesa dalam pengembangan alat dan instrumen
pengumpulan data,dalam penyusunan desain penelitian ,dalam penentuan sampel
dan dalam analisa data.dalam bayak hal ,pengolahan dan analisa data tidak luput
dari penerapan tehnik dan metode statistik tertentu ,yang mana kehadiranya dapat
memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang
terjadi.statistik dapat digunakan sebagai alat untuk memgetahui apakah hubungan
kualitas antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam
suatu kualitas empiris atau hubungan tersebut hanya bersifat random atau
kebetulan saja.
Di dalam statistik deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat
disajikan dalam bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat
dimengerti. Jika data yang ada hanya sedikit, kita tidak mengalami kesulitan untuk
membaca dan mengerti angka-angka itu, tetapi apabila data yang tersedia banyak
sekali jumlahnya, maka untuk mengerti data tersebut kita akan mengalami
kesulitan. Untuk memudahkannya data harus diuraikan secara rinci.
tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang
pendidik akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil
penilaian itu biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara, namun cara yang
paling umum digunakan adalah dengan menyatakannya dalam bentuk
angka(bilangan).
Karena penilaian hasil pendidikan yang paling umum itu menggunakan data
kuantitatif, maka tidak diragukan lagi statistik memiliki fungsi yang sangat
penting. Cara penyajian data statistik pun bermacam-macam, baik melalui tabel,
ataupun grafik, sehingga muncul istilah “Distribusi Frekuensi”. Karena banyaknya
kalangan yang belum memahami dengan benar apa itu distribusi frekuensi, serta

1
tabel dan grafik distribusi frekuensi. Maka dari itu disini saya mencoba
menjelaskan sedetail mungkin tentang Distribusi Frekuensi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :

1. Apa pengertian distribusi prekuensi ?


2. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data unggal?
3. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompok?
4. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kumulatif?
5. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data distribusi?
6. Cara membuat tabel distribusi frekuensi dengan memakai grafik batang,
lingkar dan peta?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui apai itu distribusi prekuensi ?
2. Untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi data unggal?
3. Untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompok?
4. Untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi data kumulatif?
5. Untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi data distribusi?
6. Untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi dengan memakai
grafik batang, lingkar dan peta?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Distribusi Frekuensi

Kata distribusi berarti penyaluran, pembagian atau pencaran. Sedangkan


kata frekuensi berarti kekerapan,keseringan atau jarang kerapnya. Dalam statistik
frekuensi mengandung pengertian angka(bilangan) yang menunjukan seberapa
kali suatu variabel (yang dilambangkan dengan langkah-langkah itu) muncul
dalam deretan angka –angka tersebut.
Contoh:
Nilai yang berhasil dicapai oleh 10 orang siswa SMA dalam tes hasil belajar
bidang study ilmu pengetahuan alam adalah: 60 50 75 60 80 40 60 70 100
75
Jika kita amati maka dalam deretan nilai hasil tes tersebut, nilai 60 muncul
sebanyak 3 kali, maka dapat kita katakan bahwa nilai 60 itu berfrekuensi 3 nilai
70 hanya muncul sebanyak 1 kali saja, ini bahwa nilai 70 itu berfrekuensi 1.
Dalam statistik distribusi frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang
mengambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atu variabel yang dilambangkan
dengan angka itu, telah tersalur, terbagi atau terpencar.
Contoh:
Jika data yang berupa nilai hasil belajar bidang studi IPA dari 10 orang
siswa SMA kita sajikan dalam bentuk tabel, maka pembagian atau pencaran
frekuensi dari nilai hasil tes itru akan tampak dengan nyata:
Nilai Banyaknya (orang)
100 1
80 1
75 2
70 1
60 3
50 1
50 1

3
40 1
Total 10

Tujuan distribusi frekuensi ini yaitu :


a) Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai
bahan informasi.
b) Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data.

B. Jenis-Jenis Distribusi Frekuensi

Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat dibedakan


atas tiga jenis, yaitu distribusi frekuensi biasa , distrubusi frekuensi ralatif,
distribusi frekuensi kumulatif.
1. Disribusi frekuensi Biasa
Distribusi frekuensi tunggal ( biasa ) adalah distribusi frekuensi yang hanya
berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas. Ada dua jenis
distribusi frekuensi biasa yaitu :
a. Distrubusi frekuensi numerik
Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang pembagian
kelasnya dinyatakan dalam angka.
Contoh:
TABEL PELAMAR PERUSAHAAN “XYZ”
Umur (tahun) Frekuensi
20 – 24 15
25 – 29 20
30 – 34 9
35 – 39 4
40 – 44 2
Jumlah 50

4
b. Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori
Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi yang
pembagian kelasnya dinyatakan berdasrkan data atau golongan data yang ada.
Contoh:
TABEL HASIL PELEMPARAN DADU SEBANYAK 30 KALI
Angka Dadu (x) Banyaknya Peristiwa (f)
1 4
2 6
3 5
4 3
5 8
6 4
Jumlah 30

2. Distribusi frekuensi relatif

Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-


nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung
dalam kumpulan data yang berdistribusi tertentu. Dengan rumus :
Misalnya distrubusi frekuensi memiliki 4 buah interval kelas dengan
frekuensi masing-masing: maka distrubusi yang terbentuk adalah
Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif
Interfal kelas ke-1 .
.
Interval kelas ke-2 . .
.
. .
.
.
Interval kelas ke-k
jumlah

5
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan desimal
ataupun persen.
Contoh :
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif
(tinggi (cm)) (banyak murid) Per Desimal Persen
140 – 144 2 2/50 0.04 4
145 – 149 4 4/50 0,08 8
150 – 154 10 10/50 0,20 20
155 – 159 14 14/50 0,28 28
160 – 164 12 12/50 0,24 24
165 – 169 5 5/50 0,10 10
170 – 174 3 3/50 0,06 6
Jumlah 50 1 1 100

3. Distribusi frekuensi kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan


frekuensi kumilatif. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.
Distribusi frekuensi kumulatig memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif. Pada
ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas. Ada
dua macam distrubusi frekuensi kumulatif, yaitu diatrubusi frekuensi kumulatif
kurang dari dan lebih dari.
a. Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari
Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang
memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nialai batas kelas suatu
interval.
b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari

6
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang
memuat jumlah frekuensi yang memilii lebih dari nilai batas kelas suatu interval
tertentu.
Contoh:

TABEL 8 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI


Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi Frekuensi Kumulatif
(cm)
< 140 =0
=2
140 – 144 2 < 145 0+2
=6
145 – 149 4 < 150 0+2+4
= 16
150 – 154 10 < 155 0 + 2 + 4 + 10
= 30
155 – 159 14 < 160 0 + 2 + 4 + 10 + 14
= 42
160 – 164 12 < 165 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12
= 47
165 – 169 5 < 170 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 +
= 50
170 - 174 3 < 175 5
0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 +
5+3

Contoh :
grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif kurang dari atau ogif positif.
Gambar 4 kurva distrubusi kumulatif kurang dari
Contoh :
TABEL 9 DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi Frekuensi Kumulatif
(cm)
140 – 144 2 > 140 = 50
= 48
145 – 149 4 > 145 50 - 2
= 44

7
150 – 154 10 > 150 50 - 2 - 4 = 34
155 – 159 14 > 155 50 - 2 - 4 - 10 = 20
160 – 164 12 > 160 50 - 2 - 4 - 10 - 14 =8
165 – 169 5 > 165 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 =3
170 - 174 3 > 170 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 - 5 =0
> 175 50 - 2 - 4 – 10-14- 12 - 5 -
3
Contoh :
grafik distribusi frekuensi kurang dari disebut ogif lenih dari atau ogif negatif.
Gambar 4 kurva distrubusi kumulatif lebih dari

C. Jenis-Jenis Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk kolom dan lajur.
Dengan demikian tabel distribusi frekuensi merupakan alat penyajian data statistik
yang berbentuk kolom dan lajur, yang didalamya dimuat angka yang dapat
melukiskan atau nenggambarkan pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel
yang sedang menjadi objek penelitian.
Dalam dunia statistik kita mengenal berbagai macam tabel distribusi
frekuensi, antara lain :

1. Tabel disribusi frekuensi data tunggal.

Tabel disribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis data statistik
yang didalamnya disajikan frekuensi dari data angka, angka yang ada itu tidak
dikelompok kelompokan ( ungrouped data).
Contoh:

Nilai(x) Frekuensi(f)

8
8 6
7 9
6 19
5 6
Total 40= N

2. Tabel distribusi frekuensi data kelompok

Tabel distribusi frekuensi data kelompok adalah salah satu jenis tabel
statistik yang didalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka, dimana
angka-angka tersebut dikelompok- kelompokkan (dalam tiap unit terdapat
sekelompok angka).

Usia Ferekuensi(f)
50 - 54 6
45 – 49 7
40 – 44 10
35 - 39 12
30 - 34 8
25 - 29 7
Total 50 = N

3. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif

Dimaksud dengan tabel distribusi frekuensi kumulatif adalah salah satu jenis
tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat
atau: selalu di tambah –tambahkan, baik dari bawah keatas maupun dari atas ke
bawah.
Nilai f fk(b) fk(a)

9
(x)
8 6 40 = N 6
7 9 34 15
6 19 25 34
5 6 6 40 = N
Total 40 = N ___ ___

Tabel diatas disebut tabel distribusi frekensi kumulatif data tunggal karena
data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-
kelompokkan. Pada kolom 2 dimuat frekuensi asli (frekuensi sebelum
diperhitungkan frekuensi kumulatif). Kolom 3 memuat frekuensi kumulatif yang
dihitung dari bawah (fk(b) ), dimana angka yang terdapat pada kolom ini
diperoleh dari : 6 + 19=25; 25 + 9 =34; 34 + 6 =40.
Hasil penjumlahan akhir dari frekuensi kumulatif akan selalu sama dengan
N(disini N =40). Kolom 4 memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari atas
(fk(a)), dimana angka-angka yang terdapat pada kolom ini diperoleh dari: 6 + 9=
15; 15 + 19 = 34; 34 + 6 =40= N.

4. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif

Tabel distribusi frekuensi relatif juga dinamakan Tabel Persentase.


Dikatakan frekuensi relatif karena frekuensi yang disajikan ini bukanlah frekuensi
yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka
persenan.
Contoh:
Jika data pada pembahsan diatas disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, maka keadaannya adalah sebagai berikut:
Nilai (x) f Persentase( p)

10
8 6 15,0
7 9 22,5
6 19 47,5
5 6 15,0
Total 40 =N 100,0 = ∑ p

Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan) digunakan rumus:
P = f X 100%
N
f = frekuensi yang sedang dicari persentasinya.
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu).
p = Angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 22,5 diperoleh dari:
6_ X 100% = 15,0; p sebesar 22,5 diperoleh dari:
40
9__ X 100% = 22,5; demikianlah seterusnya. Jumlah persentase(∑ P) harus
selalu sama dengan 100,0.

5. Tabel Persentase Kumulatif

Seperti halnya tabel distribusi frekuensi tabel persentase atau tabel distribusi
frekuensi relatif pun dapat dirubah kedalam bentuk tabel persentase kumulatif
(tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif). Jika data pada pembahasan diatas
disajikan dalam bentuk tabel persentase kumulatif, maka keadaannya adalah
sebagai berikut:
Nilai p Pk (b) Pk (a)
(x)
8 15,0 100,0 =∑ p 15,0
7 22,5 85,0 37,5
6 47,5 62,5 85,0

11
5 15,0 15,0 100,0 =∑ p
Total 100,0 = ∑ p ___ ___

D. Grafik Distribusi Frekuensi

Grafik adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk
lukisan, baik lukisan garis, gambar maupun lambang. Jadi dalam penyajian data
angka melalui grafik, angka itu dilukiskan dalam bentuk lukisan garis, gambar
atau lambang tertentu.
Dibandingkan dengan tabel distribusi frekuensi, grafik memiliki keunggulan
tertentu, antara lain:
1. Penyajian data statistik melalui grafik tampak lebih menarik daripada melalui
tabel distribusi frekuensi.
2. Grafik dapat dengan cepat memperlihatkan gambaran umum dan menyeluruh
tentang suatu perkembangan, perubahan maupun perbandingan, tidak
demikian halnya dengan tabel.
3. Grafik yang dibuat menurut aturan yang tepat dan benar akan terasa lebih
jelas dan lebih dimengerti orang (Sudijono, 2008:59-60).
Namun, grafik masih memiliki kekurangan antara lain:
a. Membuat grafik jauh lebih sukar dan memakan waktu, biaya serta alat, tidak
demikian halnya dengan tabel.
b. Data yang dapat disajikan dalam grafik amatlah terbatas, sebab apabila
datanya banyak sekali maka lukisan grafiknya akan menjadi terlalu ruwet dan
memusingkan: tidak sepertinya halnya tabel.
c. Grafik pada kebanyakannya bersifat kurang teliti. Dalam tabel dapat dimuat
angka sampai tingkat ketelitian yang setinggi-tingginya (misalnya: 6.343,
7001, 0.125 dan sebagainya dapat dimuat dalam tabel, namun tidak mungkin
dilakukan pada grafik).(Sudijono, 2008:60).

12
a) Bagian-bagian utama grafik

Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian, antara
lain:
a. Nomor grafik.
b. Judul Grafik.
c. Sub-Judul Grafik.
d. Unit Skala Grafik.
e. Angka Skala Grafik
f. Tanda Skala Grafik.
g. Ordinal atau Ordinat atau Sumbu Vertikal.
h. Koordinat (Garis-garis pertolongan = garis kisi-kisi).
i. Abscis (sumbu horizontal=sumbu mendatar =garis nol= garis awal = garis
mula).
j. Titik Nol (Titik Awal).
k. Lukisan Grafik (Gambar Grafik).
l. Kunci Grafik (Keterangan Grafik).
m. Sumber Grafik (Sumber Data)
Dari berbagai macam ragam grafik tersebut terdapat dua macam jenis
grafik yang sering dipergunakan dalam kegiatan analisis ilmiah yaitu, Grafik
poligon dan grafik histogram.

13
1. Grafik Batang

Yang biasanya digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan
grafik histogram. Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk
kepentingan melengkapi laporan administratif.
Pada grafik histogram , histogram acapkali grafik frekuensi
bertangga. Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menggambarkan sebaran
(distribusi) frekuensi suatu perangkat data dalam bentuk batang. Histogram
digunakan untuk menggambarkan secara visual frekuensi data yang bersifat
kontinu. Untuk data yang berbentuk kategori, tampilan visual yang serupa disebut
diagram batang.
Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambarkan data diskrit
(data cacahan). Diagram batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam
bentuk batang yang dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius.Ada dua
jenis grafik batang, yaitu grafik batang vertikal, dan grafik batang horizontal.
Contoh Soal:
Selama 1 tahun, toko "Anggo" mencatat keuntungan setiap bulan sebagai
berikut.
Tabel 1. Keuntungan Toko "Anggo" per Bulan (dalam jutaan rupiah)

a. Buatlah diagram batang vertikal dari data tersebut.


b. Berapakah keuntungan terbesar yang diperoleh Toko "Anggo" selama 1
tahun?
c. Kapan Toko "Anggo" memperoleh keuntungan yang sama selama dua bulan
berturut-turut?
Penyelesaian :
a. Diagram batang vertikal dari data tersebut, tampak pada gambar berikut.

14
a. Dari diagram tersebut tampak bahwa keuntungan terbesar yang diperoleh
Toko "Anggo" selama 1 tahun adalah sebesar Rp 6.200.000,00.
b. Toko "Anggo" memperoleh keuntungan yang sama selama dua bulan beturut-
turut pada bulan ke-11 dan ke-12.

2. Diagram Lingkaran

Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu


data lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran
adalah bentuk penyajian data statistika dalam bentuk lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa juring lingkaran.
Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran adalah sebagai
berikut.
1. Buatlah sebuah lingkaran pada kertas.
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring lingkaran untuk
menggambarkan kategori yang datanyatelah diubah ke dalam derajat.
Contoh Soal:
Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di suatu kabupaten menurut
tingkat sekolah pada tahun 2018.

15
a. Buatlah diagram lingkaran untuk data tersebut.

b. Berapa persen siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMP
c. Berapa persen siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMA?
Pembahasan :

a. Jumlah seluruh siswa adalah 1.000 orang. Seluruh siswa diklasifikasikan


menjadi 5 katagori: SD = 175 orang, SMP = 600 orang, dan SMA = 225
orang.
Siswa SD = (175/1.000) x 100% = 17,5%
Besar sudut sektor lingkaran = 17,5% × 360° = 63°
• Siswa SMP = (600/1.000) x 100% = 60%
Besar sudut sektor lingkaran = 60% × 360° = 216°
• Siswa SMA= (225/1.000) 100% = 22,5%
Besar sudut sektor lingkaran = 22,5% × 360° = 81°
Diagram lingkaran ditunjukkan pada Gambar 2.

b. Persentase siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMP adalah
60%.
c. Persentase siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMAadalah
22,5%.

16
3. Diagram Peta

Diagram peta adalah merupakan diagram yang melukiskan suatu kejadian


atau peristiwayang dihubungkan dengan tempat kejadian itu (peta).
Contoh :
Diagram Peta Persebaran Peternakan Ayam Bukan Ras di Provinsi Jawa
Timur
Tabel persebaran peternakan pada enam kota di Jawa Timur.

Pada gambar diagram peta diatas merupakan persebaran peternakan ayam


bukan ras yang ada di Jawa Timur yang data-datanya didapat dari Dinas
Penanaman Modal Jawa Timur, BPS Jawa Timur, dan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur pada tahun 2006-2010.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Distribusi frekuensi mengandung pengertian suatu keadaan yang


mengambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atu variabel yang dilambangkan
dengan angka itu, telah tersalur, terbagi atau terpencar atau dapat disebut sebagai
pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya
data dalam setiap kategori . Adapun alat penyajian data statistik bisa berupa tabel,
yang disebut sebagai tabel distribusi frekuensi. Data yang sudah dikelompokkan
dalam bentuk table distribusi frekuensi dapat disajikan dalam bentuk grafik
supaya menjadi lebih menarik dan informatif. Grafik pun memiliki berbagai
macan jenis dalam penyajiannya.

B. Saran

Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan
melakukan penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan
mencari solusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah
seharusnya kita memahami “Distribusi Frekuensi” serta pembuatan tabel dan
grafiknya sebagai penyajian data.

18
DAFTAR PUSTAKA

Amral Syamsu,M., Metode Statistik,jilid I dan II,Bandung:Ganaco,1963


Amudi Pasaribu,Dr.,Pengantar Statistik,Medan:Imballo,1965.
Anton, Siti ummi Rosyidah.Makalah distribusi frekuensi. http://fisikaiain2010.
blogspot. com/2012/06/ masalah-distribusi frekuensi.html. (diakses 16 juni
2012)
Budijono, Anas.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada
Dajan, Anto. 2000. Pengantar Metode Statistik Jilid 1. Jakarta :LP3ES
Furqon. 2004. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA
Glaudes, Nyo. Distribusi frekuensi. http://nyoglaudes. blogspot. Com /2013/02/
distribusi-frekuensi. html. Diakses pada
Harahap, B. dan ST. Negoro.1998. Ensiklopedia Matematika. Ghalia Indonesia
Subana,moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. 2000. Statistika pendidikan. Bandung :
CV Pustaka setya
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo
Persada
Sudjana. 1996. Metode Statistika .Bandung :Tarsito
Sugiono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
http://diananggraeni20.blogspot.com/2013/09/distribusi-frekuensi-dan-
grafik.html
Supranto, J. 1985.Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta :Erlangga
Tejo Dwi Cahyowati, Etty dan Kusrini. 1993. Materi Pokok : Statistika
Matematika 1. Jakarta : Universitas Terbuka
Winchester, Dean. Distribusi frekuensi:statistik.http://id.shvoong.com/exact-
sciences/statistics/2027988-distribusi-frekuensi-statistik/. (diakses pada 22
juli 2010).

19

Anda mungkin juga menyukai