Anda di halaman 1dari 24

7

Teoritis panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200

nanometer. Untuk mikroskop ini berbasis lensa optic ini tidak bisa mengamati

ukuran di bawah 200 nanometer. Setelah itu seorang kebangsaan Belanda

bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632 – 1723) terus mengembangkan

pembesaran mikroskopis Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti

atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai wine terster di

kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-

serat pada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta

menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.nanometer. Setelah itu

seorang kebangsaan Belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632 – 1723)

terus mengembangkan pembesaran mikroskopis Antony Van Leeuwenhoek

sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya

adalah sebagai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan

kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Tetapi rasa ingin tahunya

yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu

mikrobiologi.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
8

2.1.1 Jenis – Jenis Mikroskop

Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop

cahaya, mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop electron.

Semakin modern, perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci.

Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati mikroskop dibagi dua jenis,

yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi

(mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan

menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

 Mikroskop Cahaya

 Mikroskop Stereo

 Mikroskop Elektron

2.1.2 Bagian – Bagian dan Fungsi Mikroskop

 Lensa Okuler berfungsi untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa

objektif. Seperti pada praktikum, kertas yang telah ditulis huruf ‘d’ ketika

diamati di mikroskop berubah menjadi huruf ‘p’. ini membuktikan bahwa

bayangan yang tercipta yaitu nyata, terbalik, dan diperbesar.

 Tabung mikroskop digunakan untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan

diturunkan

 Tombol pengatur fokus kasar sebagai mencari fokus bayangan objek secara

cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
9

 Tombol pengatur fokus halus, untuk memfokuskan bayangan objek secara

lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau naik dengan lambat.

 Revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan

 Lensa Objektif fungsinya untuk menentukan bayangan objektif serta

memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan

pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali.

 Lengan mikroskop sebagai pegangan saat membawa mikroskop

 Meja preparat berfungsi untuk meletakkan objek (benda) yang akan di amati

 Penjepit objek gelas digunakan untuk menjepit preparat diatas meja preparat

agar preparat tidak bergeser.

 Kondensor merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan

cahaya yang masuk dalam mikroskop

 Diafragma berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar

lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya

yang akan masuk mikroskop.

 Reflektor/Cermin berguna untuk memantulakan dan mngerahkan cahaya

kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila

sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin cekung tetapi

bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin

datar.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
10

2.2 Pengamatan Sel

2.2.1 Pengertian Sel

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.semua

fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat

berfungsi secara autonom asalkan seluruh kehidupannya terpenuhi.

Semua organisme selular terbagi kedalam dua golongan besar berdasarkan

arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme

eukariota.Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi

internal sel yang relatif lebih sederhana.Prokariota terbagi menjadi dua kelompok

yang besar, yaitu eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan

archaea. Kelompok prokariota sangat mirip dengan bakteri dan berkembang biak

dilingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air

yang mengandung garamyang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari

kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.

Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih

kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran

tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota

memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet

molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang

dipisahkan oleh histon dan protein lain.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
11

Hewan tingkat tinggi tergolong kedalam organisme eukariota. Sel pada

hewan memiliki beberapa organela yang dipisah oleh membran, yaitu: reticulum

endoplasma, mitokondria, ribosom, lisosom.

Tumbuhan juga tergolong kedalam organisme eukariota.Namun sel

tumbuhan sedikit berbeda dengan sel hewan.Sel tumbuhan memiliki dinding sel

dan organela untuk fotosintesis, dan kloroplas (Asnani.2009).

2.2.2 Organel – Organel Sel

Berikut adalah penjelasan tentang Bagian-bagian Sel.

 Membran Sel / Membran plasma

Membran sel adalah selaput tipis yang merupakan bagian terluar dari sel,

membran sel juga sering disebut plasmalema.Membran sel merupakan bagian

yang mengatur hubungan antara komponen dalam sel dengan lingkungan luar sel.

Membran sel terdiri dari lipid (lemak) berupa fosfolipid, protein, dan karbohidrat

dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung jenis selnya.Sesuai dengan

namanya, Fosfolipid (senyawa lemak) disusun oleh fosfat yang

bersifat hidrofilik (suka air) dan lipid yang bersifat hidrofobik (takut air).

Membran sel disusun oleh setiap fosfolipid yang berpasangan (lemak)

sehingga disebut juga lipid bilayer.Protein yang dimiliki membran sel

adalah protein ekstrinsi (perifer) dan protein intrinsik (integral).Protein ekstrinsi

(perifer) adalah protein yang menempel pada lapisan luar membran, sedangkan

protein intrinsik (integral) adalah protein yang menembus membran. Ikatan antara

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
12

fosfolipid dan protein ekstrinsik akan membentuk membran yang disebut

lipoprotein. Membran sel dapat memiliki sifat semipermiabel yaitu mudah

dilewati oleh berbagai komponen, juga dapat bersifat selektif permiabel yang

artinya hanya dapat dilewati oleh ion-ion tertentu saja.

Beberapa fungsi membran sel antara lain adalah sebagai berikut :

 Melindungi dan membungkus isi sel.

 Memisahkan dan mengontrol hubungan bagian dalam sel dengan

linkungan luar.

 Mengatur pertukaran (transportasi) zat dari dalam keluar sel atau

sebaliknya.

 Tempat terjadinya reaksi kimia.

 Sitoplasma (Cairan Sel)

Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang terdapat di dalam membran

sel selain inti sel (nukleus).Penyusun utama dari sitoplasma ada air yang berfungsi

sebagai pelarut dan tempat terjadinya reaksi kimia. Matriks sitoplasma merupakan

sitosol(cairan) yang bersifat koloid (bentuk campuran yang terdiri dari 2 zat yang

homogen). Matriks sitoplasma dapat berubah dari fase gel (semipadat) ke fase sol

(cairan).Matriks sitoplasma memiliki sifat iritabilitas (peka terhadap rangsangan)

dan konduktivitas (mampu memindahkan atau meneruskan rangsangan).

Beberapa fungsi sitoplasma sel antara lain adalah sebagai berikut :

 Tempat berlangsungnya reaksi kimia dan metabolisme.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
13

 Sebagai tempat menjaga fungsi kehidupan sel.

 Menjaga keadaan di dalam sel.

 Mengatur transpor zat di dalam sel.

 Pembentukan energi.

 Tempat mengontrol pergerakan sel.

Fungsi tersebut dilakukan oleh organel-organel sel. Seperti yang telah kami

jelaskan sebelumnya bahwa di dalam sitoplasma terdapat komponen-komponen

padat yang disebut organel sel yang memiliki fungsi khusus masing-

masing.Fungsi sel adalah untuk menunjang kehidupan sel tersebut. Beberapa

Organel sel antara lain :

 Mitokondria, berfungsi menghasilkan energi.

 Lisosom, berfungsi melakukan pencernaan dalam sel.

 Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.

 Retikulum Endoplasma, berfungsi untuk Transportasi berbagai zat di dalam

sel

 Badan golgi, berfungsi untuk sintesi protein dan berhubungan dengan kerja

ribosom dan retikulum endoplasma.

 Mikrotubulus, melindungi dan mejaga bentuk sel.

 Mikrofilamen, berperan dalam proses pergerakan sel.

 Kloroplas, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis pada

tumbuhan.

 Sentrosom (Sentriol), sebagai tempat pembelahan sel

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
14

 Inti Sel (Nukleus)

Inti sel adalah bagian yang umumnya berbentuk bulat atau lonjong dan

sering terletak di tengah sel atau di tepi sel. Nukleus merupakan bagian terpenting

dari kehidupan sel. Nukleus memiliki fungsi utama sebagai pusat pengendali

segala aktivitas sel. Nukleus sel dilindungi oleh sebuah dinding yang menyerupai

membran sel. Struktur pelindung ini disebut membran inti.

Terdapat beberapa bagian nukleus, yaitu :

 Nukleolus (Anak Inti)

Nukleolus merupakan struktur berbentuk bulat yang disusun oleh filamen

dan butiran-butiran komponen.Anak inti mengandung RNA, DNA dan bebrapa

protein yang berfungsi dalam perakitan ribosom.

Secara umum fungsi dari Nukleus (Inti Sel) adalah sebagai berikut :

 Sebagai pusat pengatur dan pengendali segala aktivitas sel.

 Tempat penyimpanan informasi genetik organisme tersebut.

 Memulai dan mengakhiri suatu tindakan yang dilakukan oleh sel.

 Tempat terjadinya sebagian proses pembelahan sel.

 Nukleoplasma (Cairan Inti)

Nukleoplasma merupakan caira kental menyerupai jeli yang mengandung

protein, ion, enzim dan komponen lainnya.Nukleoplasma memiliki struktur dan

fungsi yang kompleks karena banyaknya kandungan komponen yang dimiliki.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
15

 Kromatin

Kromatin merupakan untaian benang-benang halus yang terdapat di dalam

inti sel. Kromatin mengandung DNA, yaitu substansi yang menyimpan segala

informasi genetik suatu makhluk hidup. Saat terjadinya pembelahan sel, kromatin

akan memendek, menebal, dan melingkar membentuk kromosom

(Natesan et a., 2005).

2.2.3 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan biasanya memiliki ukuran lebih besar dan berbentuk persegi

panjang, sedangkan sel hewan biasanya berbentuk bulat.

 Lisosom

Sebuah sel hewan mengandung lisosom dalam sitoplasma.Lisosom

mengandung sejumlah enzim yang membantu dalam pencernaan atau pemecahan

zat dalam sel hewan.Sel tumbuhan tidak memiliki lisosom.

 Plastida atau Kloroplas

Sel tumbuhan mengandung Plastida yang didalamnya terdapat

kloroplas.Kloroplas inilah yang menjadikan tumbuhan bisa membuat makanan

mereka sendiri (autotrof).Kloroplas atau zat hijau daun ini berfungsi sebagai

tempat fotosintesis.Sel hewan tidak memiliki kloroplas, oleh karena itu hewan

perlu makan daging atau tumbuhan sehingga disebut organisme heterotrof.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
16

 Dinding sel

Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan membran plasma. Dinding sel pada

tumbuhan berfungsi mempertahankan bentuk sel dan memberikan perlindungan

terhadap sel. Dinding sel ini terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. Lain dengan

sel hewan yang tidak memiliki dinding sel tapi memiliki membran plasma.

Membran plasma berfungsi sebagai batas luar sel hewan.

 Sentriol

Ini organel yang absen dalam sel tanaman. Pada sel-sel hewan, sentriol

membantu pergerakan kromosom selama proses pembelahan sel.

 Vakuola

Sebuah sel tanaman biasanya memiliki besar dan menonjol vakuola tunggal,

yang merupakan struktur kandung kemih seperti mengandung air dan zat terlarut

lainnya, sehingga berfungsi sebagai gudang sel. Sel hewan mungkin atau mungkin

tidak mengandung satu atau banyak vakuola kecil ( Bio duarebu, 2017).

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
17

2.3 Morfologi Tumbuhan

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan,

baik bagian – bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara klasik, tumbuhan terdiri

dari tiga organ dasar : akar, batang, dan daun.

Organ – organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena

terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut

sebagai organa aksesoria, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder

penting : bunga dan buah (Budiono, 2012).

2.3.1 Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping

dua. Tumbuhan ini bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel.

Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil memiliki sepasang daun

lembaga atau kotiledon. Daun lembaga terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan

demikian sebagian besar anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali

terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara

tumbuhan dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.

A. Ciri – Ciri tumbuhan dikotil

 Bunganya cenderung berwarna cerah

 Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya

 Saat berkecambah bijinya terbelah menjadi dua bagian

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
18

 Sistem akarnya tunggang dan lingkaran akarnya dapat membesar karena

memiliki kambiun serta tidak memiliki tudung akar.

 Batangnya berkayu dan memiliki kambium. Strukutur batang dikotil

memiliki ikatan pembuluh (vasculler bundle). Ikatan pembuluh ini terdiri

dari xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh ayak).

 Daunnya tidak lengkap terdiri dari tangkai, daun, helai, daun saja. Ada yang

tunggal, ada yang majemuk. Bentuk helai daun beragam, tulang daun

menyirip.

 Struktur Tumbuhan Dikotil

1. Daun

Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran pipih dan

berwarna hijau. Daun berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi

tumbuhan melalui proses fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, pertulangan daun

berbentuk menjari atau menyirip dan memiliki jaringan tiang.Stomata pada daun

berfungsi sebagai organ penting bagi respirasi daun.Bentuknya seperti lubang –

lubang kecil lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut

sel penutup dan hanya terdapat pada daun yang berwarna hijau. Daun memiliki

stomata pada permukaannya dan memungkinkan tumbuhan melakukan

pertukaran gas. Struktur daun terdiri atas :

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
19

 Epidermis

Epidermis mengandung sel – sel kipas dan stomata.Epidermis daun juga

dapat bermodifikasi menjadi trikoma yang fungsinya untuk melindungi dan

memantulkan.

 Jaringan dasar

Jaringan dasar terletak diantara kedua epidermis, epidermis atas dan bawah.

Mesofil merupakan daerah utama tempat fotosintesis.

 Berkas pengangkut

Berkas pengangkut terletak pada tulang daun dan memiliki susunan seperti

pada batangnya.Berkas ini merupakan gabungan dari xylem dan floem.

2. Batang

Sebagai tempat tumbuhnya daun dan sarana lintasan air, mineral dan

makanan. Pada bagian ujung batang daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan

kuncup ketiak disebut kuncup aksilar. Tumbuhan yang berkayu umumnya

berbatang keras, tebal, dan panjang. Permukaan batang yang tua biasanya terasa

kasar dan terdapat lentisel pada tempat – tempat tertentu. Lentisel berfungsi

sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan. Jaringan penyusun batang

dikotil, yaitu :

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
20

 Epidermis

Epidermis merupakan jaringan terluar batang dan disusun oleh sel – sel

hidup dengan dinding sel yang tipis.Epidermis biasanya menutupi organ

tumbuhan pada tumbuhan dikotil. Selnya berbentuk balok, tipis, rapat, serta tidak

memiliki ruang antar sel. Sebagian epidermis ada yang bermodifikasi menjadi

sisik atau bulu yang fungsinya untuk melindungi agar tumbuhan tidak kehilangan

air terlalu banyak dengan zat kitin yang ada pada batang.

 Korteks

Letaknya ada diantara lapisan endodermis.Terdapat dua sel di korteks, yaitu

kolenkim dan parenkim.Kolenkim berfungsi sebagai jaringan dasar, pengisi, dan

penyimpan zat.Parenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang.

 Endodermis

Endodermis terletak langsung dibawah lapisan epidermis.Penebalan dinding

sel dari suberin dan lignin dengan bentuk pita (pita caspary) dengan irisan

melintang berbentuk U.

 Kambium

Kambium merupakan pembeda tumbuhan dikotil dengan tumbuhan

monokotil.Kedalam membentuk xylem dan keluar membentuk floem.

Berdasarkan letaknya terdapat dua tipe kambium, yaitu :

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
21

 Kambium vascular, yaitu kambium yang terletak di antara berkas

pengangkut dan parenkim.

 Kambium intervascular, yaitu kambium yang terletak di antara dua berkas

pengangkut. Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun

(annual ring). Lingkaran tahun berbentuk lapisan melingkar berselang –

seling berupa garis dan berguna untuk memperkirakan umur pohon.

 Floem

Sel penyusun floem meliputi sel – sel tipis, komponen pembuluh tipis sel

pengantar, serat floem dan parenkim floem.Floem berfungsi sebagai penyalur zat

makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.Floem terletak

pada berkas pembuluh atau di bagian luar kambium.

 Xylem

Sel penyusun xylem meliputi elemen trakea, serat xylem dan parenkim

xylem.Xylem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun dan

terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau ada di bagian dalam

kambium.Xylem pada tumbuhan berbunga memiliki dua tipe sel, yaitu trakeid dan

unsure pembuluh.Kedua tipe sel ini merupakan sel mati.

 Akar

Akar merupakan organ tumbuhan yang berada didalam tanah dan berfungsi

menyerap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan sebagai pondasi agar

tubuhh tumbuhan tegak dan kokoh.Akar berasal dari calon akar yang terdapat

pada embrio.Struktur luar akar terdiri dari batang akar, cabang akar, bulu akar dan
Nama yang mengerjakan :
Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
22

tudung akar (kaliptra) yang dibentuk oleh oleh kaliptrogen.Pada tumbuhan dikotil,

batas antar ujung akar dengan kaliptra tidak jelas.Sistem akar dikotil yang

tunggang disebabkan oleh akar kecambahnya mengalami pertumbuhan terus –

menerus, bagian pangkal akar memiliki ukuran yang lebih besar dari bagian ujung

akar utama dan meskipun tunggang, akarnya tetap memiliki cabang meskipun

tidak serabut. Secara anatomi, akar tersusun oleh empat lapisan jaringan pokok,

yaitu :

 Epidermis, fungsinya sebagai penyerap air

 Korteks, fungsinya sebagai tempat penyimpanan zat

 Endodermis, fungsinya untuk mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh

akar.

 Silinder pusat (stele), terdiri dari perisikel, xylem, dan floem.

(Prihandarini, R. 2002)

2.3.2 Tumbuhan monokotil

Tumbuhan Monokotil adalah tumbuhan yang berkeping satu dan

mempunyai struktur morfologi dan anatomi tumbuhan. Akar dikotil dan

monokotil ujungnya di lindungi oleh tudung akar atau kaliptera, yang fungsinya

melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptera ada yang

mengandung butir-butir amilum, dinamakan kolumela. Pada batang monokotil,

epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak.

Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
23

kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan

kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil menyebabkan batang

monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak

terjadi pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang

(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang ( Agave sp ) (Fhann, A.1989).

2.4 Memahami Konsep Hukum Mendel

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan

(penurunan karakteristik dari orang tua atau induk kepada keturunannya) dan

variasi ( berbagai perbedaan yang tampak diantara semua makhluk hidup).

Karakteristik dari orang tua dapat diwariskan ke anak karena peranan DNA yang

terdapat dalam kromosom. DNA (asam deoksiribosa nukleat) merupakan materi

genetik dari sebagian besar organisme. Tiap kromosom adalah satu molekul DNA

yang sangat panjang. Molekul kimia penyusun DNA dinamakan nukleotida. Satu

nukleotida terdiri dari satu molekul gula dan satu molekul fosfat yang terikat pada

salah satu basa DNA, yaitu Timin, Adenin, Guanin, dan Sitosin. Informasi genetik

yang tersimpan dalam sekuens nukleotida DNA memiliki dua fungsi. Pertama,

sebagai sumber informasi bagi sintesis semua molekul protein sel dan organisme.

Kedua, sebagai informasi yang diwariskan ke keturunan atau sel anak. Dengan

perkembangan teknologi, pemeriksaan DNA dapat digunakan untuk mendeteksi

hubungan keluarga, untuk mendeteksi suatu penyakit tertentu hingga penyakit

yang kompleks. Tes DNA juga digunakan untuk tes forensik (dalam identifikasi

korban pembunuhan, pemerkosaan, dll). Salah satu teknik biologi molekuler

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
24

untuk melakukan pemeriksaan atau pengujian DNA adalah uji sidik jari DNA

(DNA fingerprinting) ( Anggy, 2017 ).

2.4.1 Hukum Mendel I

Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel

kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah

sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.

Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

 Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter


turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak
selalu tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam
gambar di sebelah), dan alel dominan (tampak dari luar, dinyatakan dengan
huruf besar, misalnya R).
 Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww

dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina(misalnya RR dalam

gambar di sebelah).

 Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada

gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (tampak

secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu

terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada

turunannya (Campbell Biology, 2011).

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
25

2.4.2 Hukum Mendel II

Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua

pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak

bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain,alel dengan gen sifat

yang berbeda tidak saling mempengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang

menentukan tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling

mempengaruhi. Seperti Nampak misalnya, induk jantan (tingkat 1) mempunyai

genotipe ww (secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai

genotipe RR (secara fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama (tingkat 2

pada gambar) merupakan persilangan dari genotipe induk jantan dan induk

betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya bergenotipe wR).

Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari keturuan pertama ini akan membentuk

indidividu pada keturunan berikutnya (tingkat 3 pada gambar) dengan gamet R

dan w pada sisi kiri (induk jantan tingkat 2) dan gamet R dan w pada baris atas

(induk betina tingkat 2). Kombinasi gamet-gamet ini akan membentuk 4

kemungkinan individu seperti nampak pada papan catur pada tingkat 3 dengan

genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan genotipe RR

, (berwarna merah) Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih) adalah

1:2:1. Secara fenotipe perbandingan individu merah dan individu putih adalah 3:1.

(Chamalia Reswari, 2014).

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
26

2.5.2 Ekosistem

Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus

pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah,

unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa

Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal,

sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu

yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. Umumnya yang dimaksud

dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara

organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini ekologi

lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”.

Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk

hidup.

Di dalam ekosistem, organisme yang ada selalu berinteraksi secara timbal

balik dengan lingkungannya.Interaksi timbal balik ini membentuk suatu sistem

yang kemudian kita kenal sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Dengan kata lain

ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses

interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud

dapat berupa lingkungan biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (non makhluk

hidup). Sebagai suatu sistem, di dalam suatu ekosistem selalu dijumpai proses

interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, antara lain dapat berupa

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
27

adanya aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan, dan

pengendalian.

Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang

melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim,

air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu

sama lainnya. Gatra yang dapat digunakan sebagai ciri keseutuhan ekosistem

adalah energetika (taraf trofi atau makanan, produsen, konsumen, dan redusen),

pendauran hara (peran pelaksana taraf trofi), dan produktivitas (hasil keseluruhan

sistem). Jika dilihat komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam ekosistem

ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang tinggal dalam ekosistem

tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan juga oleh keseluruhan jenis dan

faktor-faktor fisik serta kimia yang menyusun ekosistem tersebut.

Bila kita memasuki suatu ekosistem, baik ekosistem daratan maupun

perairan, akan dijumpai adanya dua macam organisme hidup yang merupakan

komponen biotik ekosistem. Kedua macam komponen biotik tersebut adalah

autotrofik dan heterotrofik. Autotrofik, terdiri atas organisme yang mampu

menghasilkan (energi) makanan dari bahan-bahan anorganik dengan proses

fotosintesis ataupun kemosintesis.

Secara struktural ekosistem mempunyai enam komponen sebagai berikut :

 Bahan anorganik yang meliputi C, N, CO2 , H2O, dan lain-lain.

Bahanbahan ini akan mengalami daur ulang.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
28

 Bahan organik yang meliputi karbohidrat, lemak, protein, bahan humus, dan

lain-lain. Bahan-bahan organik ini merupakan penghubung antara

komponen biotik dan abiotik.

 Kondisi iklim yang meliputi faktor-faktor iklim, misalnya angin, curah

hujan, dan suhu.

 Produsen adalah organisme-organisme autotrof, terutama tumbuhan berhijau

daun (berklorofil). Organisme-organisme ini mampu hidup hanya dengan

bahan anorganik, karena mampu menghasilkan energi makanan sendiri,

misalnya dengan fotosistesis. Selain tumbuhan berklorofil, juga ada bakteri

kemosintetik yang mampu menghasilkan energi kimia melalui reaksi kimia.

Tetapi peranan bakteri kemosintetik ini tidak begitu besar jika dibandingkan

dengan tumbuhan fotosintetik.

 Makro konsumen adalah organisme heterotrof, terutama hewan-hewan

seperti kambing, ular, serangga, dan udang. Organisme ini hidupnya

tergantung pada organisme lain, dan hidup dengan memakan materi organik.

 Mikro konsumen adalah organisme-organisme heterotrof, saprotrof, dan

osmotrof, terutama bakteri dan fungi. Mereka inilah yang memecah materi

organik yang berupa sampah dan bangkai, menguraikannya sehingga terurai

menjadi unsur-unsurnya (bahan anorganik). Kelompok ini juga disebut

sebagai organisme pengurai atau decomposer (Ir. Sutriyono, dkk. 2015).

A. Komponen Penyusun Ekosistem

Ekosistem dapat bermacam – macam bentuknya sesuai dengan bentangan

atau hamparan tempat ekosistem berada, seperti ekosistem hutan, rawa, danau,

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
29

dan lain – lain. Namun jika dilihat dari komponennya terdiri atas komponen fisik

(abiotik) dan hayati (biotik). Komponen abiotik terdiri dari komponen yang bukan

makhluk hidup,contohnya tanah, udara, suhu, angin, curah hujan, dan lain – lain.

Semua wujud abiotik tersebut dalam bentuk materi dan energi dalam

ekosistem.Materi dan energi yang terdapat dalam komponen abiotik mendukung

dan mempengaruhi kehidupan komponen biotik di suatu ekosistem.

Komponen biotik suatu ekosistem, dilihat dari struktur trofiknya, terdiri atas

beberapa strata atau tingkatan, yaitu produsen, konsumen, dan

pengurai.Sedangkan dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem terdiri atas dua

komponen besar, yaitu komponen autotrof dan heterotrof.

o Produsen adalah organisme yang mampu membentuk makanannya sendiri

dari zat – zat anorganik melalui proses fotosintesis dan klorofil. Organisme

ini disebut autotrof karena mampu membentuk makanannya sendiri juga

menyediakan bagi kebutuhan makhluk hidup lainnya.

o Konsumen adalah sekelompok makhluk hidup yang memakan produsen dan

hewan lainnya. Kelompok ini tidak mampu membuat makanannya sendiri

dari bahan anorganik. Karena itu, ia sangat tergantung kepada organisme

produsen. Organisme tersebut disebut heterotrof. Pada konsumen juga

terdapat tingkatan lagi. Hewan yang memakan organisme produsen disebut

konsumen primer. Jenisnya terdiri dari herbivora, dan dalam struktur trofik

menduduki tingkat trofik kedua. Konsumen yang memakan herbivore

disebut konsumen sekunder dan terdiri dari hewan – hewan karnivora dan

omnivora. Konsumen sekunder ini berada pada tinngkat trofik ketiga.

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz
30

Hubungan antar komponen biotik dalam ekosistem biasanya membuat

keterkaitan dalam sistem rantai makanan. Beberapa rantai makanan yang

saling berhubungan membentuk jarring – jarring makanan atau jaring –

jaring kehidupan.

o Pengurai adalah organisme yang menguraikan sisa – sisa makhluk hidup

lainnya yang telah mati menjadi zat – zat anorganik. Zat ini tersimpan dalam

tanah dan dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai bahan makanannya.

Organisme pengurai adalah bakteri dan jamur (Jurnal Ekosistem).

Nama yang mengerjakan :


Nindah Shafitri. A
Sri Rahmi
Ahmad Ayz

Anda mungkin juga menyukai