Anda di halaman 1dari 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Tumbuhan

2.1.1 Tanaman Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuahn berbiji berkeping dua.Tumbuhan


dikotil adalah tumbuhan yang batangnya berkayu atau herba yang mempunyai
elemen-elemen pembuluh seperti silinder berlubang atau dalam berkas-berkas
dalam lingkaran tunggal (jarang tersebar). Daun berjala-jala dan berurat. Bunga
terdiri dari 4-5 kelipatannya. Embrio terdiri dari dua kotiledon. Mengatakan dapat
diketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada
berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur.
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium.
Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder ke arah dalam membentuk
xylem dan ke arah luar membentuk floem. Untuk batang dikotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu
ditemukannya empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang
tua.(Atinirmala, 2011).

2.1.2 Tanaman Monokotil

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan berbiji tunggal. Golongan


tumbuhan menghasilkan biji dengan lembaga berkeping satu, berkas pembuluh
pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas
pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk
mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan
dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari
daun keseluruh tubuh tumbuhan. Pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem
dan floem tidak di jumpai kambium. Sedangkan pada batang monokotil memiliki
ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Pada
tumbuhan monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun
sejajar, ditemukannya tudung akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping satu
(Atinirmala, 2011).
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Tumbuhan

4.1.2 Pembahasan

1. Tanaman Jagung (Monokotil)

Jagung merupakan tanaman semusim, dalam satu siklus hidupnya terjadi


selama 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap perumbuhan
vegetative dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generative, tanaman jagung
juga merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian (serelia)dari keluarga
rumput-rumputan.( Tjitrosoepomo, 2016).

Daun Jagung merupakan daun yang terdiri atas upih dan helaian daun saja,
demikian ini sering disebut sebagai daun berupih karena dapat dilihat dari
Permukaannya. Batang tanaman jagung (Zea mays)bersifat licin (laevis).
Tanaman jagung ini ternasuk tumbuhan Annual (annuus) yaitu tumbuhan yang
umurnya pendek, umurnya kurang dai satu tahun sudah mati atau paling banyak
dapat mencapai umur setahun. Akar tanaman jagung terdiri atas akar-akar
seminal, koronal, dan akar udara.( Tjitrosoepomo, 2016).

Ibu tangkai tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau


tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya, yaitu Tongkol (Spadix)seperti
bulir,tetapi ibu tangkai besar,tebal,dan sering kali berdaging,tetapi hanya bunga
yang betina. Bunga tongkol yang betina interdapat di bagian atas,sedangkan yang
jantan di bagian bawah.( Tjitrosoepomo, 2016).

2. Tanaman Padi (Monokotil)

Padi (Oryza sativa L) merupakan tanaman semusim dengan sistem


perakaran serabut. Terdapat dua macam perakaran padi yaitu akar seminal yang
tumbuh dari akar primer radikula pada saat berkecambah dan akar adventif
sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Akar
adventif menggantikan akar seminal, perakaran yang dalam dan tebal, sehat,
mencengkeram tanah lebih luas serta kuat menahan kerebahan memungkinkan
penyerapan air dan hara lebih efisien terutama pada saat pengisian gabah.
Bentuk akar padi yaitu akar yang meyusun akar serabut kecil-kecil
berbentuk benang. Batang padi berbentuk bulat,berongga dan beruas-ruas. Antar
ruas dipisahkan oleh buku. Ruas-ruas sangat pendek pada awal pertumbuhan dan
memanjang serta berongga pada fase reprodutif. Pembentukan akan dipengaruhi
oleh unsur hara,cahaya,jarak tanam dan teknik budidaya. Batang berfungsi
sebagai penopang tanaman, mendistibusikan hara dan air dalam tanaman dan
sebagai cadangan makanan. Kerebahan tanaman dapat menurunkan hasil tanaman
secara drastic. Kerebahan umumnya terjadi akibat melengkung atau patahnya ruas
batang terbawah,yang panjangnya lebih dari 4cm.( Suhartatik,2010).

Daun padi tumbuh pada batang dan tersusun berselang-seling pada tiap
buku. Tiap daun terdiri atas helaian dan, pelepah daun yang membungkus
ruas,telinga daun (auricle)dan lidah daun (ligule). Daun teratas disebut daun
bendera yang posisi dan ukurannya tampak berbeda dari daun yang lain. Satu
daun pada awal fase tumbuh memrlukan waktu 4-5 hari untuk tumbuh secara
penuh, sedangkan pada fase tumbuh selanjutnya diperlukan waktu yang lebih
lama,yaitu 8-9 hari. Jumlah daun pada tiap tanaman bergantung pada
varietas.Varietas baru di daerah tropis memiliki 14-18 daun pada batang utama.(
Suhartatik,2010).

3. Kecambah Jagung

Pertumbuhan jagung dapat di kelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu yang


pertama adalah fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan
pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama. Kedua fase
pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka
sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini
di identifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk. Dan ketigafase reproduktif,
yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis (Tim Kerja
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, 2011).

Perkecambahan benih jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji.
Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di dalam tanah
meningkat >30%. Proses perkecambahan benih jagung, mula-mula benih
menyerap air melalui proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh
kenaikan aktivitas enzim dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar
adalah katabolisme pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi
zat-zat yang mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut
ke bagian embrio yang tumbuh aktif.(Tim Kerja Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan, 2011).

Pada awal perkecambahan, koleoriza memanjang menembus pericarp,


kemudian radikel menembus koleoriza. Setelah radikel muncul, kemudian empat
akar seminal lateral juga muncul. Pada waktu yang sama atau sesaat kemudian
plumule tertutupi oleh koleoptil. Koleoptil terdorong ke atas oleh pemanjangan
mesokotil, yang mendorong koleoptil ke permukaan tanah. Mesokotil berperan
penting dalam pemunculan kecambah ke atas tanah. Ketika ujung koleoptil
muncul ke luar permukaan tanah, pemanjangan mesokotil terhenti dan plumula
muncul dari koleoptil dan menembus permukaan tanah.(Tim Kerja Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan, 2011).

Keseragaman perkecambahan sangat penting untuk mendapatkan hasil


yang tinggi. Perkecambahan tidak seragam jika daya tumbuh benih rendah.
Tanaman yang terlambat tumbuh akan ternaungi dan gulma lebih bersaing dengan
tanaman, akibatnya tanaman yang terlambat tumbuh tidak normal dan tongkolnya
relatif lebih kecil dibanding tanaman yang tumbuh lebih awal dan seragam.(Tim
Kerja Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, 2011).

4. Kecambah Kacang Hijau

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa


dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan
prosesimbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air
yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan
yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya
dipindahkan ke bagian embrio yang sedangtumbuh.Bijidapat berkecambah
karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau
lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus).(Tjitrosoepomo, 2016).
Kecambah kacang hijau merupakan perkecambahan di atas
tanah(epigaeis), karena pembentangan ruas batang di bawah daun lembaganya
lalu teangkat keatas, muncul diatas tanah. Daun lembaganya lalu berubah
warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak
panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, Dan sementara itu pada kecambah
sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas
asimilasi.(Tjitrosoepomo, 2016).

5. Biji Alpukat

Tanaman alpukat (persea americana mill), merupakan tanaman yang


berasal dari dataran tingi. Daging buah berwarna hijau di bagian bawah kulit dan
mengunin kearah biji.Warna kulit buah bervariasi, warna hijau karena kandungan
klorofil atau hitam karena pigmen antosianin.( Andi,2013).

Biji alpukat tergolong besar, terdiri dari dua keeping (cotyledon) dan
dilapisi oleh kulit biji yang tipis melekat.Biji tersusun oleh jaringan paranclyma
yang mengandung sel-sel minyak dan butir tepung sebagai bahan cadangan
makanan.Biji alpukat yang diolah menjadi pati, bermanfaat mengurangi
pancemaran lingkungan.Biji buah alpukat ini berbentuk bulat oval atau telur
dengan diameter 2,5-5 cm dan berwaran keputihan. Perkembangbiakan biji
alpukat ini termasuk keda;am tuipe hipogeasl, yaitu perkecambahan yang tumbuh
diberada didalam tanah.( Andi,2013).

Anda mungkin juga menyukai