KEPERAWATAN ANAK
oleh:
Kelompok 18
Kelas B-2016
Tania Lestari NIM 162310101090
Wulan Dinni K NIM 162310101
2.1 Definisi
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah neoplasma tulang primer yang
ganas. Tumor ini biasanya tumbuh di metafisis, bagian ujung tulang panjang
terutama lutut biasanya adalah tempat yang paling sering terserang (Price,
1998)
Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang biasanya dipaling sering
dijumpai pada anak – anak. Osteosarkoma adalah suatu lesi yang ganas pada
seel mesenkim yang berkemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang
yang imatur.
1.2 Patofisiologi
Penyebab dari osteosarkoma ini merupakan adanya tumor yang
menginvasi jaringan lunak pada tulang. Setelah itu timbul reaksi dari tulang
normal dengan respon osteolitik yaitu proses penghancuran tulang dan respon
osteoblastik yaitu pembentukan tulang. Pada proses osteoblastik, karen adanya
tumor akan terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru, sehingga
mengakibatkan pertumbuhan tulang yang abortif.
Pada bagian metafisis tulang panjang biasanya tumor ini tumbuh,
ditemukan di ujung bawah femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia.
Tumor ini terdiri dari massa sel – sel kumparan atau bulat yang berdiferensiasi
jelek. Sementara itu tumor ini memcah melalui dindin periosteum dan
menyebar ke jaringan lunak disekitarnya. Penyebab pasti dari osteosarkoma
atau tumor ganas masih belum diketahui. Namun ada beberapa faktor yang
dapat menimbulkan osteosarkoma yaitu sel yang berdiferensiasi abnormal dan
dengan cepat. Penampakan luar osteosarkoma bervariasi. Yaitu:
1.Osteolitik, tulang mengalami perusakan dan jaringan di invasi oleh
tumor
2.Osteoblastik, akibat pembentukan tulang sklerotik
Reaksi tulang normal dengan respon osteolitik dapat bermestastaase ke
paru – paru keadaan ini diketahui ketika pasien pertama kali berobat. Jika
belum menyebar ke patu – paru, maka angka haraan hidup mencapai 60%.
Namun, jika sudah tersebar, merupakan angka mortalitas tinggi. Tumor ini
dapat menyababkan lemah, selain itu tumor ini dapat mengakibatkan fraktur
patologis. Dan dapat mengakibatkan pembengkakan, dimana tumor akan
teraba dan memerah (Smeltzer, Suzanne C, 2001)
Inflamasi
berkepanjangan
Obstruksi sal.bilier
ekstrahepatik
Hepatomegali
Distensi abdomen
Mual Muntah
Menekan diafragma
Nafsu makan
menurun Peningkatan
komplain paru-paru
Kekurangan Volume
Cairan
Kebutuhan oksigen
meningkat
gosok lutut
ketika nyeri Muncul
muncul neoplasma
- Terdapat
benjolan tumor ganas
(invasi jaringan
DS: lunak)
- Klien mengeluh
merasa nyeri Nyeri akut
terus menerus
25 DO: sel tumor Gangguan Citra
Oktober - Pasien di Tubuh
2018 indikasikan penimbunan Ns. D
operasi periosteum
amputasi lutut tulang pada lesi
mempengaruhi nyeri
Gangguan Citra Setelah dilakukan 1. bantu klien 1. Agar klien tidak merasa
Tubuh b.d tindakan keperawatan mendiskusikan terasingkan karena
selama 2 x 24jam pasien perubahan – perubahan perubahan yang dialami, Ns. W
perubahan
fungsi tubuh menunjukkan citra tubuh bagian tubuh akibat serta klien mampu
d.d klien penyakit atau adanya memahami pencehagan
mengeluh kriteria hasil: pencegahan yang dapat dilakukan
benjolan pada 1. gambaran internal diri
2. bantu klien untuk
lutut kiri 2. Membantu klien
2. sikap terhadap mengidentifikasi bagian
semakin lama penggunaan strategi dari tubuhnya yang menemukan bagian tubuh
makin untuk meningkatkan memiliki presepsi yang masih berfungsi
membesar penampilan positif terkait dengan dengan baik
tubuhnya
3. kepuasaan dengan
fungsi tubuh 3. Bantu klien 3. Agar klien memiliki rasa
mengidentifikasi percaya diri terhadap
penampilan ada
Price., Sylvia dan Loiraine M., Wilson. 1998. Patofisiologis Konsep Klinis Proses
Penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC