Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Salah satu kunci sukses dalam berkarier adalah perencanaan yang matang.
Perencanaan tidak hanya dibuat sekali, tetapi harus dilakukan berulang. Seperti
halnya pemeriksaan kesehatan, karier pun butuh dicek secara berkala. Apalagi jika
pekerjaan yang Anda jalani tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan bakat
dan minat. Segera berpikir untuk menata ulang karier. Tidak ada kata terlambat
untuk melakukannya. Perencanaan karier bukanlah suatu proses yang sulit
ataupun menjadi beban. Bahkan sebaliknya, hendaknya ini dilihat sebagai proses
yang memberikan makna kepada perjalanan karier anda. Proses ini akan
membantu anda mencapai tujuan karier.

Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program pengembangan


dapat diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program
pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang mana diikuti
perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai
kesempatan untk dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini


adalah:

1.2.1 Apa pengertian perencanaan karir?

1.2.2 Bagaimana tahap-tahap dalam perencanaan karir?

1.2.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir?

1.2.4 Bagaimana perencanaan karir bagi yang terpusat individu dan


organisasi?

1.2.5 Apa manfaat dari perencanaan karir?

1
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini adalah

1.3.1 mengetahui pengertian perencanaan karir;

1.3.2 mengetahui tahap-tahap perencanaan karir;

1.3.3 mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir;

1.3.4 mengetahui perencanaan karir yang terpusat pada individu dan


organisasi;

1.3.5 mengetahui manfaat dari perencanaan karir.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Instansi

Bagi instansi-instansi, makalah ini bisa menjadi bahan ajar kepada


mahasiswa tentang perencanaan karir sehingga mahasiswa dapat lebih mengetahui
dan dapat menerapkannya ketika mereka hendak berkarir.

2. Masyarakat

Bagi masyarakat, makalah ini dapat dijadikan pedoman dalam menentukan


perencanaan karir, sehingga masyarakat juga dapat mengembangkan karir mereka.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Karir

Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan
tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karier diartikan sebagai perkembangan
dan kemajuan di kehidupan pekerjaan, jabatan, dsb.

Karir adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama
perjalanan usianya (Rivai, 2009: 369). Karir adalah suatu rangkaian aktivitas kerja
yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan kesinambungan, keteraturan
dan arti kehidupan bagi seseorang (Panggabean, 2002: 17). Dari kedua defenisi
diatas dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian kerja dan jabatan
yang dipegang seseorang dalam jangka waktu lama.

Perencanaan karir adalah perencanaan yang fokus pada pekerjaan dan


pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-
orang diantara pekerjaan dalam organisasi (Mathis 2006: 343). Perencanaan karir
adalah proses dimana perusahaan menyeleksi tujuan karir dan jenjang karir dalam
mencapai rencana karir (Rivai 2009: 266 ). Perencanaan karir merupakan kegiatan
atau usaha untuk mengatakan perjalanan karir pegawai serta mengidentifikasi hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir tertentu.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan karir


adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang
perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara luas
dapat dirinci ke dalam obyective events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa
yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang
dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih

3
ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan
karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.

2.2 Tahap Perencanaan Karir

Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati


beberapa tahap karir (Tampubolon, 2008:204). Tahap-tahap itu sebagai berikut:

1. Tahap Penegakan

Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini
pegawai cenderung akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam tahun-tahun
pertama menjalankan pekerjaannya. Biasanya berlangsung selama lima tahun
pertama dalam masa kerja.

2. Tahap Kemajuan

Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai memupuk harga diri, otonomi, dan
berusaha untuk dipromosikan. Tahap ini berlangsung kira-kira pada usia 30
sampai 45 tahun.

3. Tahap Pemeliharaan

Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan dan
pegawai merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.

4. Tahap Pensiun

Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya,


apakah macet atau memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi
mereka yang mengalami hal tersebut maka pada tahap ini karir mereka tidak
bertahan lama. Mereka mulai mengharapkan pensiun dan kesempatan untuk
melakukan pekerjaan lain. Dari perjalanan tahap-tahap tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan berubah pada saat orang-orang

4
bergerak melalui setiap tahap karir. Lama berlangsungnya setiap adalah bervariasi
untuk masing-masing orang.

Menurut Rivai (2009:281), tahapan-tahapan karir sebagai berikut:

1. Tahap Awal

Pada tahap ini ditekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan


terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.

2. Tahap Lanjutan

Pada tahap ini pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang,


namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.

3. Tahap Mempertahankan

Pada tahap ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau


manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu.

4. Tahap Pensiun

Pada tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir, dan individu tersebut akan
berpindah ke karir yang lain dan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan
aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Sedangkan menurut Malthis (2004:346), tahap-tahap karir sebagai berikut:

1. Tahap karir awal

Pada tahap ini pegawai mengenali minatnya dan mengeksplorasi beberapa


pekerjaan.

2. Tahap karir menengah

Pada tahap ini pegawai mendahulukan karir, memiliki gaya hidup dan
kontribusi yang terbatas.

5
3. Tahap karir akhir

Pada tahap ini pegawai memperbaharui keterampilan, menetap dan gagasan-


gagasan yang dimiliki pegawai mulai dihargai.

4. Tahap akhir karir

Pada tahap ini pegawai mulai merencanakan pensiun dan memeriksa minat-
minat yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

2.3 Faktor-faktor perencanaan karir

Ada beberapa factor penting yang mempengaruhi perencanaan karier,


dimana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan factor-faktor
tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap kehidupan karir

Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang


perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya. Yang
dilakukan individu dalam upaya pengembangan karirnya meliputi tahapan sebagai
berikut:

a. Entry Stage

Merupakan tahap mulai memasuki organisasi. Pada tahap ini individu akan
bertanya apakah keahliannya diterapkan disini, bagaimana pekerjaannya, dan
apakah dia dapat berkembang dan mencapai tujuan karir sesuai dengan minat,
keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.

b. Mastery Stage

Adalah tahap dimana seseorang menginginkan jabatan baru yang lebih tinggi
atau lebih menarik karena pengalaman dan juga keahlian yang dia miliki. Pada
tahap ini dapat terjadi 2 kemungkinan kecenderungan diantaranya:

6
o Achievement stage: Ditandai dengan keinginan seseorang atau
dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi.
o Mid-career stage: ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali
kariernya dan motivasi kerja juga sudah menurun.
c. Passage Stage

Dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai untuk mempersiapkan


pensiun, namun masa sekarang akibat faktor-faktor terjadinya lebih banyak oleh
pemutusan hubungan kerja, baik sebagai akibat dari situasi ekonomi maupun
karena pemecatan, dan banyak factor yang mempengaruhi karier seperti
tersedianya pekerjaan diluar organisasi dan kesempatan pendidikan yang didapat.

2. Dasar karir

Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang
berbeda satu dengan yang lain. Ada 5 perbedaan motif dasar karier yang
menjelaskan jalan bagi orang orang untuk memilih dan mempersiapkan
kariernya,dimana mereka menyebutnya sebagai jangkar karier (career anchors)
yaitu antara lain:

 Kemampuan manjaerial

Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari


dirisendiri, analitis, dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini
untuk mengatur orang atau karyawan.

 Kemampuan fungsional

Teknis dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan
pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari
kedudukan dalam manajerial.

7
 Keamanan Dasar

Ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan


kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat ikatan mereka sendiri
sebagai organisasi yang istimewa atau lokasi geografi

 Kreativitas

Seorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin
menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.

 Otonomi dan Kebebasan

Dasar karier ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar
bebas dari aturran organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari
mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.

3. Jalur Karir

Jalur karier merupakan urutan jabatan jabatan yang dapat diduduki untuk
mencapai tujuan karier seseorang, misalnya di sebuah sekolah, jalur karier untuk
menjadi kepala sekolah yang dimulai dari guru adalah guru bidang studi-wakil
kepala sekolah-kepala sekolah, dengan waktu yang diharuskan menduduki jabatan
ini, persyaratan umtuk kerja, dan persyaratan lainnya. Hal ini disebabkan oleh
berbagai macam factor seperti tingkat pendidikan dan kebijakan organisasi, tenaga
pendidikan dapat memulai kariernya dari jabatan yang berbeda beda. Seseorang
mungkin dapat langsung menjadi kepala sekolah disebabkan kebijakan organisasi
yang tidak semua orang bisa menjadi seperti itu.

Secara teori, beberapa system jalur karier sebagai berikut:

 Vertical system, adalah jalur karier yang dapat dilalui dalam satu fungsi
melalui hirarki.
 Trunk and Branch system adalah jalur dimana sesorang untuk menaiki
posisi yang lebih tinggi diharuskan melalui posisi pada fungsi lain

8
 Planned job rotation system, adalah jalur trunk and branch system yang
dimana organisasi melakukan perencanaan yang teliti mengenai
pengalihan seseorang dari satu jabatan sebelum menduduki jabatan
tertentu.
 Diamond system, adalah jalur karier yang lebih banyak posisi berubah
menyamping daripada naik ke atas.

2.4 Perencanaan Karir yang Terpusat pada Individu dan Organisasi

1. Perencanaan Karier yang Terpusat pada Individu

Perencanaan karier yang terpusat pada individu memfokuskan pada karier


individual dari pada kebutuhan organisasi itu. Ini dilakukan oleh karyawan
sendiri, dan keterampilan individual menjadi focus dari analisis ini. Analisis
seperti ini mungkin mempertimbangkan situasi baik dalam maupun di luar
organisasi yang dapat mengembangkan karir seseorang. Pengurangan dan
memperkecil organisasi telah mengubah perencanaan karir bagi banyak orang.
Mereka menemukan diri mereka dalam “transisi karier” dengan kata lain
membutuhkan pekerjaan baru.

Perspektif individual dalam perencanaan karier:

 Mengidentifikasikan kemampuan dan minat individual.


 tujuan hidup dan pekerjaan.
 Mengukur jalur alternative di dalam dan luar organisasi.
 Mencatat perubahan dan tujuan sebagaimana tahapan karier.

Menurut Simamora individu merencanakan karir guna meningkatkan status


dan kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan
kemampuan pasar dalam pasar tenaga kerja yang berubah. Disisi lain, organisasi
mendorong manajemen karir individu:

Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan.


Mengurangi kekurangan tenaga kerja berbakat yang dapat dipromosikan.

9
Menyatakan minat pada karyawan.
Meningkatkan produktivitas.
Menciptakan cita rekruitmen yang positif.

2.Perencanaan Karir yang Terpusat pada Organisasi

Perencanaan karier yang terpusat pada organisasi memfokuskan pada


pekerjaan-pekerjaan dan pada pembangunan jalur karier yang menyediakan
tempat bagi kemajuan logis dari orang- orang, diantara berbagai pekerjaan yang
ada dalam organisasi. Jalur jalur ini adalah yang dapat diikuti oleh individu untuk
mengembangkan unit-unit organisasi tertentu. Sebagai contoh, seseorang mungkin
saja memasuki departemen penjualan sebagai seorang penasihat penjualan,
kemudian dipromosikan sebagai penanggung jawab laporan keuangan, menjadi
manajer penjualan, dan akhirnya menjadi wakil presiden bagian penjualan.

Perspektif organisasi dalam perencanaan karier:

 Mengidentifikasikan kebutuhan staffing organisasi dimasa mendatang


 Rencana jenjang karier.
 Mengukur potensi individual dan kebutuhan pelatihan.
 Mencocokan kebutuhan organisasi dengan kemampuan individual.
 Mengaudit dan mengembangkan system karir dan organisasi.

2.5 Manfaat Perencanaan Karir

Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :

1) Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian


terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan
akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka
bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran
karyawan.

10
2) Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat
mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3) Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di
masa yang akan datang.
4) Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik
mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5) Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir
membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat
dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan
oleh masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6) Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global
menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan
dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7) Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka
diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang
berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk
pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8) Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir
memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir
yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di
masa depan.
9) Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan,
manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas
kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari
pembatasan sub-ordinate kunci.
10) Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,
perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk
jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-
rencana kegiatan yang telah disetujui.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan karir adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang


merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai. Terdapat beberapa tahap dalam perencanaan karir, tahap-tahap
perencanaan karir berbeda-beda sesuai dengan ilmuan yang mengemukakan.
Perencanaan karir juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tahap kehidupan
karir, dasar karir, dan jalur karir. Perencanaan karir dapat dipusatkan pada
individu dan organisasi yang diantara keduanya tidaklah sama. Perencanaan karir
memiliki beberapa manfaat seperti menurunkan tingkat perputaran karyawan
(turnover), mendorong pertumbuhan, dll.

3.2 Saran

Setiap individu maupun organisasi hendaknya membuat perencanaan karir,


serta memperhatikan unsu-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat
perencanaan karir, sehingga kedepannya dapat mengembangkan karir yang telah
dimiliki.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Irrine. “Manajemen Karir: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Proses


Manajemen Karir. https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-
pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/diakses 17 April 2015.

Dewanti, Hajja. 2013. “Manajemen SDM Perencanaan Karir”.


https://www.academia.edu/8817787/Manajemen_SDM_Perencanaan_Karir
diakses 12 September 2013.

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi


Aksara:Jakarta.

Siagian, Somdang. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara:


Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai