Makalah ManPerpus 10
Makalah ManPerpus 10
Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1 http://arwendria.wordpress.com/2010/12/16/manajemen-perpustakaan-
sekolah/, di akses tanggal 10 Mei 2014 pkl. 14.18 wib.
berbagai pihak dalam membuat perencanaan atau dalam konsep manajemen
dikenal dengan istilah perencanaan strategis.
2 http://arwendria.wordpress.com/2010/12/16/manajemen-perpustakaan-sekolah/, di
akses tanggal 10 Mei 2014 pkl. 14.18 wib.
3 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta, Gama Media:2005, hal. 58-59
Pimpinan perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi
menajemen dan kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang
sudah ditetapkan. Perencanaan yang memadai akan memberikan
petunjuk kepada pimpinan perpustakaan mengenai sitem organisasi,
prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga yang
diperlukan, dan ke arah mana tenaga harus digerakkan untuk melakukan
pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan.
2. Perencanaan merupakan alat pengawasan
Dengan adanya perencanaan akan diketahui adanya penyimpangan
langkah yang kemudian dapat dilakukan pengukuran signifikansi
penyimpangan itu. Oleh karena itu, pengawasan harus didasarkan pada
perencanaan. Perencanaan yang jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu
meningkatkan efektivitas pengawasan.
3. Perencanaan yang proporsional akan membawa efektivitas dan efisiensi
Dengan adanya perencanaan, seorang pimpinan perpustakaan akan
berusaha untuk mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan
menghasilkan produk (barang/jasa) yang lebih besar. Oleh karena itu,
dalam penyusuna rencana perlu diantisipasi adanya akibat-akibat yang
tidak dikehendaki dan sedapat munkin dihindarkan atau setidaknya
dikurangi.
B. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal kegiatan yang akan dilakukan maka
dari itu harus dipersiapkan secara matang. Perencanaan yang matang
berfungsi untuk4:
1. Membantu tercapainya tujuan
Suatu perencanaan harus dilaksanakan secara kontinu dan sebuah
perencanaan harus membantu secara positif ke arah tercapainya tujuan
jangka pendek, jangka menegah, maupun jangka panjang.
5http://boboyalbaroni.blogspot.com/2011/12/perencanaan-perpustakaan.html,
diakses tanggal 10 Mei 2014, pkl.14.30 wib
6 ibid,
7 Lasa HS, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta, Gama Media:2005, hal.61
iklim, sosial dan budaya, ejarah dan politik, telekomunikasi dan
tranportasi, dan ekonomi.
Dengan pemahaman mengenai faktor-faktor internal dan eksternal,
organisasi perpustakaan akan berada dalam posisi yang ideal untuk
menanggapi perubahan-perubahan lingkungan, sehingga perpustakaan
dapat mengambil langkah-langkah tepat.
3. Identifikasi Kemudahan dan Hambatan
Setelah kita merumuskan keadaan perpustakaan sekarang, tahap
selanjutnya yaitu menidentifikasi kelemahan dan hambatan yang dimiliki
perpustakaan sebagai modal untuk melakukan kegiatan.
Untuk mengidentifikasi kelemahan dan hambatan perpustakaan bisa
dilakukan dengan analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dan
Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang),
dan Threats (Ancaman). Kekuatan dan kelemahan merupakan bagian
internal dari organisasi tersebut, sedangkan peluang dan ancaman adalah
faktor eksternal dari organisasi tersebut. Analisis SWOT ditujukan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi organisasi.
Dengan adanya analisi SWOT ini dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman perpustakaan tersebut.
4. Pengembangan Perencanaan
Dalam pengembangan perpustakaan dapat dicapai tujuan yang baik ,
maka perencanaan perlu memperhatikan beberapa komponen. Dari
sekian banyak komponen perpustakaan, ada beberapa komponen yang
dapat dipilih sebagai prioritas, yaitu:
Koleksi
SDM pustakawan dan tenaga administrasi
Jenis dan bentuk layanan
Cakupan pengguna (komunitas lokal, regional, nasional, dst.)
Fasilitas pendukung (gedung dan alat)
Prioritas diberikan pada komponen yang paling mendukung target
pengembangan perpustakaan. Pertimbangan lain adalah ketersediaan dana
yang dimiliki.