Laporan Fix Sken A Blok 4
Laporan Fix Sken A Blok 4
Laporan Fix Sken A Blok 4
PENDAHULUAN
Satu hari sebelumnya, Tn. Sartorius melakukan olahraga squat bersama teman-
temannya. Menurut kakaknya, kemungkinan nyeri tersebut disebabkan karena olahraga
yang berlebihan yang dilakukan Tn. Sartorius, kemudian menjelaskan kepada Tn. Sartorius
otot-otot terkait nyeri yang dirasakan saat ini.
No. Sumber
Istilah Klarifikasi
1 Nyeri Berasa sakit sekali seperti ditusuk KBBI
jarum, rasa yang menimbulkan
penderitaan
2 Paha Bagian kaki dari lutut ke atas KBBI
1. M. Gastrocnemius
2. M. Iliopsaos
3. M. Tensor Fasciae Latae
4. M. Sartorius
5. M. Quadriceps Femoris
6. M. Gracilis
7. M. Adductor Longus
8. M. Pectineus
9. M. Soleus
10. M. Plantaris
11. M. Tibialis Anterior
12. M. Fibularis (peroneus) Longus
13. M. Extensor Digitorum Longus
14. M. Extensor Hollucis Longus
1. N. Isschiadicus
2. N. Cutaneusfemoris Posterior
3. N. Tibialis
4. N Fibularis Communis
5. N. Cutaneus Surae Medialis
6. N. Cutaneus Surae Lateralis
7. N. Communicans Fibularis
8. N. Suralis
9. N. Cutaneus Dorsalis Lateralis
10. N. Cutsneus Dorsalis Intermedius
11. N. Cutsneus Dorsalis Medialis
12. N. Plantaris Latealis
13. N. Plantaris Medialis
14. N. Saphenus
15. N. Fibularis Communis
16. N. Fibularis Profundus
17. N. Fibularis Superficialis
18. N. Saphenus
19. N. Digitales Dorsales Pedis
Tulang:
1. Femur
2. Patella
3. Fibula
4. Tibia
5. Ossa Tarsi
6. Ossa Metatarsalia
7. Ossa Digitorum
Sendi:
1. Articulatio Coxae
2. Articulatio Genus
3. Articulatio Talocuralis
4. Articulatio Calcaneocuboidea
5. Articulatio Subtalaris
6. Articulatio Telocalcaneonavicularis
7. Articulatio Cuneocuboidea
8. Articulatio Intercuneinformes
9. Articulatio Tarsometatarsalis
10. Articulatio Metatarsophalangeae
11. Articulatio Interphalangeae pedis
1. A. Femoralis
2. A. Obturatoria
3. A. Circumflexa Femoris Medialis
4. A. Circumflexa Femoris Lateralis
5. A. Descendens Genus
6. A.Profunda Femoris
7. A.Superior Medialis Genus
8. A. Inferior Medialis Genus
9. A.Perforans
Vena pada Femur:
1. V. Saphena Magna
2. V. Femoralis
3. V.Iliaca Externa
4. V. Profunda Femoris
1. A. poplitea
2. A. Suralis
3. A Inferior Medialis Genus
4. A. Tibialis Posterior
5. A. Tibialis Anterior
6. A. Fibularis
7. A. Dorsalis Pedis
Vena pada Cruris:
1. V.Tibiales Anteriores
2. V. Tibiales Posterior
3. V. Poplitea
4. V. Saphena Parva
5. V. Suralis
3. Asetilkolin bekerja pada daerah setempat pada membran serabut otot untuk
membuka banyak kanal kation "berpintu asetilkolin" melalui molekul protein
yang terapung pada membran.
4. Terbukanya kanal berpintu asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion
natrium untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Hal ini
menyebabkan depolarisasi setempat yang kemudian menyebabkan pembukaan
kanal natrium berpintu listrik voltagegated sodium channels). Peristiwa ini
akan menimbulkan suatu potensial aksi pada membran.
5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara
yang sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran serat saraf.
8. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam
retikulum sarkoplasma oleh pompa membran Ca++, dan ion ini tetap disimpan
dalam retikulum sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi; pengeluaran
ion kalsium dari miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti. (Guyton,
2007)
J. Bagaimana mekanisme nyeri pada otot?
Jawab : Nyeri terutama adalah mekanisme protektif yg dipicu oleh stimulus
terhadap nosiseptor yang merasakah bahaya (reseeptor nyeri) yang
menimbulkan kesadaran bahwa kerusakan jaringan sedang atau akan terjadi.
Karena nilai pentingnya bagi kelangsungan hidup, nosiseptor ( reseptor nyeri)
tidak beradaptasi terhadap stmulasi yang berulang atau menetap. Simpanan
penglaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan membantu kita menghindari
kejadian yang berpotensi mebahayakan di masa depan. Impuls nyeri yang
berasal dari dari nosireptor disalurkan ke SSP melalui satu dari dua jenis serabut
aferen. Sinyal dari nosiseptor yang berespon terhadap kerusakan mekanis
seperti terpotong atau kersakan suhu yg disalurkan melalui serabut a delta yang
halus dan bermielin. (Sherwood, 2016)
K. Apa faktor penyebab nyeri pada otot?
Jawab : Menurut Baharudin, 2017 menyatakan bahwa fakor penyebab nyeri
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan aktivitas fisik secara berlebihan sehingga penggunaan otot
menjadi terlalu dipaksa
2. Cedera atau trauma yang membuat otot terkilir.
3. Ketegangan terjadi pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.
Sensasi nyeri ditimbulkan oleh suatu cedera atau rangsangan yang cukup kuat
untuk berpotensi mencederai (bahaya). (Price dan Wilson, 2006)
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri sendi selain dari faktor
genetik adalah faktor lain, seperti :
2. Satu hari sebelumnya, Tn. Sartorius melakukan olahraga squat bersama teman-
temannya. Menurut kakaknya, kemungkinan nyeri tersebut disebabkan karena olahraga
berlebihan yang dilakukan Tn. Sartorius, kemudian menjelaskan kepada Tn. Sartorius
otot-otot yang terkait nyeri yang dirasakan saat ini.
A. Apa saja otot yang terlibat pada olahraga squat?
Jawab : Otot-otot yang terlibat pada olahraga squat adalah :
1. M. Sarorius
2. M. Quadriceps Femoris
3. M. Biceps Femoris
4. M. Semimembranosus
5. M. Semi Tendinosus
B. Apa hubungan olahraga squat dengan nyeri yang dirasakan pada otot?
Jawab : Olahraga squat untk melatih otot pada ekstrimitas inferior terutama pada
paha dan betis. Olahraga squat untuk melatih daya tahan otot namun jika olahraga
ini dilakuka secara berlebihan akan menyebabkan otot berkerja secara terus
menerus sehingga akan terasa nyeri pada bagian paha dan betis. (Arif Setiawan,
2011)
C. Apa saja sendi dan gerakan sendi yang terlibat saat olahraga squat?
Jawab : Sendi dan gerakan seni yang terlibat saat olahraga squat adalah :
1. Flexi Articulatio Genus
2. Flexi Articulatio Coxae
3. Ekstensi Articulatio Radiocarpa
4. Ekstensi Articulatio Lumbosacralis
5. Ekstensi Articulatio Cubiti
6. Ekstensi Articulatio Humerii
D. Apa saja saraf yang menyebabkan nyeri tersebut?
Jawab ; Ada tiga tipe serabut saraf yang terlibat dalam proses ini, yaitu serabut
A-beta, A-delta, dan C. Serabut yang berespon secara maksimal terhadap
stimulasi non noksius dikelompokkan sebagai serabut penghantar nyeri, atau
nosiseptor. Serabut ini adalah A-delta dan C. Silent nociceptor, juga terlibat
dalam proses transduksi, merupakan serabut saraf aferen yang tidak bersepon
terhadap stimulasi eksternal tanpa adanya mediator inflamasi. Serabut saraf C
dan A delta halus, yang masing-masing membawa nyeri akut tajam dan kronik
lambat, bersinap disubstansia gelatinosa kornudorsalis, memotong medula
spinalis dan naik ke otak di cabang neospinotalamikus atau cabang
paleospinotalamikus traktus spino talamikus anterolateralis. Traktus
neospinotalamikus yang terutama diaktifkan oleh aferen perifer A delta,
bersinap di nukleus ventropostero lateralis (VPN) talamus dan melanjutkan diri
secara langsung ke kortek somato sensorik girus pasca sentralis, tempat nyeri
dipersepsikan sebagai sensasi yang tajam dan berbatas tegas.
Cabangpaleospinotalamikus, yang terutama diaktifkan oleh aferen perifer
serabut saraf C adalah suatu jalur difus yang mengirim kolateral-kolateral ke
formatio retikularis batang otak dan struktur lain. Serat-serat ini mempengaruhi
hipotalamus dan sistem limbik serta kortek serebri (Price A. Sylvia,2006).
E. Otot apa yang terkait nyeri pada kasus?
Jawab : Otot yang terkait pada kasus adalah :
1. Pada regio femoris
1. M. Quadriceps Femoris
2. M. Sartorius
2. Pada regio cruris dextra dan sinistra
1. M. Biceps Femoris
2. M. Fibularis Longgar
3. M. Tibialis Posterior
4. M. Popliteus
F. Berapa jam waktu normal untuk melakukan olahraga squat?
Jawab : Olahraga sebaiknya dilakukan dari 15 sampai 20 menit hingga beberpa
jam setiap kalinya (sherwood, 2016)
G. Bagaimana NNI pada kasus?
Jawab : Al Baqarah :286
Artinya :
2.7 Kesimpulan
Tn. Sartorius, 20 tahun mengalami gangguan jaringan otot pada regiofemoralis dan
cruris disebabkan oleh olahraga yang berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya nyeri
pada otot.
Olahraga yang
berlebihan