LP Halusinasi 1
LP Halusinasi 1
I. Kajian Teori
A. Pengertian
Halusinasi adalah pengalaman tanpa ransang external (Cook dan Fontaine, 1987).
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan
gangguan jiwa dari seluruh pasien diantaranya mengalami halusinasi.Gangguan
jiwa lain yang sering juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan
maniak degresif dan aterium.
B. Jenis – Jenis halusinasi
Ada beberapa jenis halusinasi, Stuart dan Larara 1908 membagi halusinasi menjadi
7 jenis yaitu :
1. Halusinasi Pendengaran
Karakteristinya meliputi mendengar suara-suara atau kebisingan, paling sering
suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata
yang jelas berbicara tentang klien bahkan sampai ke percakapan lengkap antara
2 orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang
terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh melakukan
sesuatu yang kadang-kadang dapat membahayakan.
2. Halusinasi Penglihatan
Karakteristiknya meliputi stimulus visual dalam bentuk kuatan cahaya, gambar
geometrik, gambar kartoon, bayangan yang rumit atau kompleks, bayangan bisa
menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.
3. Halusinasi Penghidu
Karakteristiknya meliputi membaui bau tertentu seperti bau darah, kemenyan
atau faeces yang umumnya tidak menyenangkan.
4. Halusinasi Pengcapan
Merasa mengecap, seperti rasa darah, urine, dan faeces
5. Halusinasi Derabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan berupa stimulus yang jelas, rasa
tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang.
1
6. Halusinasi Cenesthehe
Dimana klien merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah vena atau arteri,
pencernaan makanan atau pembentukan urine.
7. Halusinasi Kinestetic
Merasakan pergerakan sementara, berdiri tanpa bergerak
2
D. Pohon masalah
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan …… etiologi
3
3. Mekanisme Koping
Kaji mekanisme koping yang sering digunakan klien, meliputi :
a. Regresi : menjadi malas beraktifitas sehari-hari
b. Proyeksi : mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain atau sesuatu
benda.
c. Menarik Diri : sulit mempercayai orang lain dan dengan stimulus internal
d. Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.
Ketahui tentang halusinasi klien meliputi :
Isi halusinasi yang dialami klien
Waktu dan frekuensi halusinasi
Situasi pencetus halusinasi
Respon klien tentang halusinasinya
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien halusinasi :
1. Resiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusinasi
2. Perubahan sesnsori persepsi halusinasi berhubungan menarik diri
3. isolasi sosial menarik diri berhubungan diri rendah.
5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “NK”
DENGAN HALUSINASI DENGAR (AUDITORIK) DI RUANG DRUPADI BPK
RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI TANGGAL 17 FEBRUARI 2012
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 februari 2012 pukul 09.00 wita diruang
Drupadi. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan catatan medik pasien.
A. Identitas klien Penanggung jawab
Nama klien : NK NW
Umur : 32 tahun -
Jenis kelamin : perempuan laki-laki
Pendidikan : SD -
Agama : Hindu Hindu
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Guru
Suku/Bangsa : bali bali
Status Perkawinan : sudah menikah sudah menikah
Alamat : Br Nyuh Kuning, Dusun Mas Ubud, Gianyar
No Cm : 015119
Hubungan dg klien : kakak kandung
B. Alasan masuk
Klien datang diantar oleh kakaknya pada tanggal 9 januari 2012, pukul 17.00 wita.
Keluarga mengatakan pasien terlihat seperti orang bingung, misalnya berjalan dari
rumah menuju rumah orang tua tapi ps belum sampai sudah balik lagi dan mau pergi
lagi. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang seolah-olah
menghakiminya, pikirannya sering terasa kosong, perasaannya sering “inguh” (tidak
tenang).
Therapi : Persidol 2x2 mg, txp 2x2 mg, Phenob 3x3 tab, ctm 2x1/2 tab, Dexa 2x1 tab
C. Faktor Predisposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya (pertama kali tahun 1985
dan sudah enam kali masuk RSJ Bangli)
2. Klien ditinggal menikah oleh mentan pacarnya yang bernama sarya dan sejak
saat itu klien sering mendengar suara mantan pacarnya itu. Ketika ditanya apa
yang suara-suara itu katakan, klien menjawab “ulian nyai cang sing
ngombangin” yang klien sendiri tidak tahu artinya
6
3. Klien juga mengatakan bahwa dia juga sering mendengar suara-suara yang
mengatakan bahwa semua saudaranya sekolah tinggi-tinggi dan menjadi sarjana
tetapi ia hanya tamat SD dan ia merasa menyesal
4. Hubungan klien dengan suaminya tidak akur karena suaminya selalu meminta
klien untuk menyerahkan surat-surat tanahnya tetepi kakak klien melarang klien
untuk menyerahkannya.
5. Klien juga mempunyai penyakit epilepsi sejak kecil dan mengkonsumsi obat
epilepsi secara teratur, namun tetap ada periode kejang dalam 1 tahun
D. Faktor Presipitasi
1. Klien terlihat seperti orang bingung, misalnya berjalan dari rumah menuju
rumah orang tua tapi os belum sampai sudah balik lagi dan mau pergi lagi.
2. Klien sering mendengar suara-suara yang seolah-olah menghakiminya,
pikirannya sering terasa kosong, perasaannya sering “inguh” (tidak tenang).
E. Genogram
Keterangan :
7
Klien adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara. Dan merupakan anak perempuan satu-satunya.
Klien sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak perempuan. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki gangguan jiwa
F. Data fokus
1. Konsep diri
a. Harga diri
Klien mengatakan dirinya malu pada dirinya sendiri dan menyesal karena hanya
dirinya sendiri dari semua saudara-saudaranya yang tidak memiliki pendidikan tinggi
yaitu hanya tamat SD
Masalah keperawatan : Perubahan konsep diri Harga Diri Rendah
2. Hubungan Sosial
a. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang bergaul dengan orang lain. Klien terlihat tidak mau
bergaul dengan teman-temannya dalam satu ruangan. Klien juga mengatakan hanya
sedikit mengenal temantemannya dalam satu ruangan.
Masalah keperawatan : gangguan hubungan sosial menarik diri
3. Status mental
a. Pembicaraan
Klien menjawab semua pertanyaan perawat dengan cepat dan suara keras.
Terkadang jawaban klien tidak nyambung
b. Aktifitas motorik
Saat berkomunikasi klien tampak menggaruk-garuk kepala dan tangannya, klien
sering melamun sendiri. Klien juga menjalani rehab dengan kegiatan membuat canang.
c. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien kooperatif, kontak mata ada, terkadang jawaban tidak
nyambung tapi klien terlihat semangat dalam bercerita
d. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang seolah-olah menghakiminya
Masalah keperawatan :perubahan persepsi sensori halusinasi dengar
8
II. Diagnosa Keperawatan
A. Rumusan masalah
1. Perubahan konsep diri Harga diri Rendah
2. Gangguan hubungan sosial Menarik diri
3. Perubahan persepsi sensori halusinasi dengar
4. Risiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
B. Pohon Masalah
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan
2. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar
3. Ganguan hubungan sosial menarik diri
4. Harga diri rendah
9
III. Perencanaan
HARI/
TANGGAL DX TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONALISASI
EVALUASI
Jum’at, TUM: Klien
17 tidak
februari mencederai
2012 diri sendiri,
orang lain,
linkungan 1. Ekspresi Bina hubungan Dengan
TUK: wajah klien saling percaya hubungan
1. Setela bersahabat, dengan saling percaya
h diberikan kontak menggunakan klien dapat
askep mata ada, komunikasi terapi mengungkapka
selama mau untuk : n perasaan /
1x15 menit berjabat 1. Sapa klien masalahnya.
diharapkan tangan, dengan ramah
klien mau baik verbal
mampu membalas maupun non
membina salam dan verbal
hubungan amau 2.Perkenalkan diri
saling menyebutk dengan sopan
prcaya an nama 3.Tanyakan nama
dengan klien mau lengkap klien
perawat duduk dan nama
berdamping panggilan yang
an dengan di sukai klien
perawat 4. Jelaskan tujuan
mau pertemuan
10
mengutarak 5. Jujur dan
an masalah menepati janji
yang 6.Tunjukkan sikap
dihadapi empati dan
menerima klien
apa adanya
Dengan
1. Klien 1. identifikasikan mengetahui cara
3. mengungkapka bersama klien klien dalam
11
Setelah n ia mampu cara tindakan mengatasi
diberikan mengontrol yang tepat halusinasinya
askep perasaan yang dan membantu
selama terhadap digunakan jika klien
3x15 menit halusinasinya terjadi mengontrol
diharapkan 2. Klien dapat halusinasi halusinasinya
klien menyebutkan 2. Diskusikan
mampu tindakan yang cara yang tepat
mengontrol biasanya dalam
halusinasin dilakukan mengontrol
ya untuk halusinasi
mengendalikan seperti
halusinasinya menghardik
halusinasinya,
berinteraksi
dengan orang
lain dengan
cara
beraktifitas
serta
menggunakan
obat
3. observasi
tingkah laku
klien terkait
dengan
halusinasinya
V. Tindakan Keperawatan
12
TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN “NK”
DENGAN HALUSINASI DENGAR (AUDITORIK) DI RUANG DRUPADI BPK
RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI
TANGGAL 17 FEBRUARI 2012
13
bersemangat
menceritakannya
14
dapat
mengungkapkan
tindakan yang
tepat digunakan
jika terjadi
halusinasi
“Nggih, yening ibu bin S : “Inggih pak”
ningeh munyi-munyi to, O :-
sebaiknya ibu berdoa
manten, apang pikiran ibu
tenang”
“Punapi perasaan ibu S : Sampun je
mangkin” becikan Pak“
O:-
V. Evaluasi
15
DENGAN HALUSINASI DENGAR (AUDITORIK) DI RUANG DRUPADI BPK
RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI
TANGGAL 17 FEBRUARI 2012
16