Disusun Oleh :
MOCH. SAIFUDIN
NIM. 20141420146074
A. Latar Belakang
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan
yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO,
1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan
Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu
perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan masyarakat dan
Ilmu social (peran serta masyarakat).
Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan
pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari asuhan keperawatan komunitas ?
2. Apa konsep asuhan keperawatan komunitas?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari asuhan keperawatan komunitas
2. Memahami konsep asuhan keperawatan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
c) Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan berapa lama
observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat komunitas yang akan di observasi.
Kegiatan observasi dapat dilakukan menggunakan format observasi yang sudah disiapkan
terlebih dahulu, kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan penggunaan kamera
atau video. Informasi yang penting diperoleh menyangkut aktivitas dan arti sikap atau
tampilan yang ditemukan di komunitas. Observasi dilakukan terhadap kepercayaan
komunitas, norma, nilai, kekuatan, dan proses pemecahan masalah di komunitas.
Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap pencatat
(observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi, waktu diskusi diadakan,
tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi peserta, gangguan selama proses diskusi,
pendapat peserta apa yang membuat peserta menolak menjawab atau membaut peserta
tertawa, kesimpulan diskusi , dan sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD
berlangsung harus mendapat izin dari responden terlebih dahulu.
Sebelum membuat instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti kuisioner,
pedoman wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-kisi instrument
pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan ditanyakan dan dikaji
kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan
efisian
55% remaja memiliki kemampuan tentang kesehatan gangguan organ reproduksi remaja
reprosuksi yang masih rendah dan kurangnya kebiasaan
perawatan organ reproduksi
40,8% remaja meliki pengetahuan terkait kebiasaan
remaja.
hygiene personal kesehatan reproduksi yang masih
rendah
Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis sebagai
berikut.
1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/ wellness digunakan bila komunitas mempunyai potensi untuk
ditingkatkan, belum ada data maladapti. Perumusan diagnosis keperawatan komunitas
potensial, hanya terdiri dari komponen problem (p) saja, tanpa komponen etiologi (e).
Contoh diagnosis sejahtera/ wellness:
Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita dir t 05 rw 01 desa x kecamatan A,
ditandai dengan cakupan imunisasi 95% (95%), 80% berat badan balita di atas garis merah
KMS, 80% pendidikan ibu adalah SMA, cakupan posyandu 95%.
2. Diagnosis ancaman ( risiko)
Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, tetapi
sudah ditemukan beberapa data maladaptive yang memungkinkan timbulnya gangguan.
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas risiko terdiri atas problem (p), etiologi (e) , dan
symptom/ sign (s).
Contoh diagnose risiko:
Resiko terjadinya konflik psikologis pada warga RT 05, RW 01 desa x kecamatan A yang
berhubungan dengan koping masyarakat yang tidak efektif ditandai dengan pernah terjadi
perkelahian antar- RT, kegiatan gotonbg royong , dan silaturahmi, rutin rw jarang
dilakukan, penyuluhan kesehatan terkait kesehatan jiwa belum pernah dilakukan, masyarakat
sering berkumpul dengan melakukan kegiatan yang tidak positif seperti berjudi.
Keterangan : Pembobotan :
A. Risiko keparahan 1. Sangat rendah
B. Minat masyarakat 2. Rendah
C. Kemungkinan diatasi 3. Cukup
D. Waktu 4. Tinggi
E. Dana 5. Sangat tinggi
F. Fasilitas
G. Sumber daya
H. Tempat
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMd adalah sebagai
berikut :
· Musyawarah masyarakat desa harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas
puskesmas, dan sector terkait di kecamatan
· MMD dilaksanakan dib alai desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa
· MMD dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan
Cara pelaksanaan MMD adalah sebagai berikut :
· Pembukaan dengan menguraikan maksud dan tujuan MMD dipimpin oleh kepala desa
· Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri melalui curah pendapat dengan
mempergunakan alat peraga, poster, dan lain-lain dengan dipimpin oleh ibu desa
· Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD
· Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah dan
hasil SMD, dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa atau
perawat komunitas
· Penyusunan rencana penanggulangan masalah kesehatan dengan dipimpin oleh kepala
desa
· Penutup
Contoh : pada kasus flu burung, saat unfreezing berubah menjadi refreezing, perawat
komunitas perlu mempertahankan kondisi yang ada dengan melakukan kemitraan tentang
bagaimana kebiasaan masyarakat yang sudah bagus dapat dipertahankan dan kebiasaan
masyarakat yang kurang mendukung kesehatan tidak lagi terjadi, seperti kebiasaan tidak
melakukan cuci tangan.
Mengukur adanya perubahan masyarakat pada tingkat induvidu, dapat diketahui dari
tingkat kesadaran individu terhadap perubahan, bagaimana individu mengerti tentang
masalah yang dihadap, tingkat partisipasi individu, dan adanyan perubahan dalam bentuk
tingkah laku yang ditampilkan. Adanya role model yang ada dimasyarakat dapat dijadikan
pendorong untuk mengubah norma dan praktik individu dalam perubahan masyarakat.
Pada tingkat masyarakat, perubahan lebih difokuskan pada kelompok dan oeganisasi,
termasuk adanya perubahan kebijakan yang berhubungan dengan masalah yang terjadi di
masyarakat, adanya dukungan dan partisipasi dalam kegiatan masyarakat serta aktivitas lain
yang berhubungan dengan penyelesaian masalah. Perubahan dimasyarakat dapat dievaluasi
melalui pengembangan koalisi, partisipasi masyarakat dalam dukungan untuk mencapai
tujuan, dan perubahan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Setiap akan melakukan kegiatan dimasyarakat /implementasi program,sebaiknya
dibuat dahulu laporan pendahuluan (LP) kegiatan asuhan keperawatan komonitas yang
meliputi:
o Latar belakang yang berisi kriteria komonitas, data yang perlu dikaji lebih lanjut terkait
implementasi yang akan dilakukan,dan masalah keperawatan komonitas yang terkait dengan
implementasi saat ini.
o Proses keperawatan komonitas yang berisi diagnose keperawatan komonitas, tujuan umum,
dan tujuan khusus.
o Implementasi tindakan keperawatan, yang berisi topik kegiatan, target kegiatan, metode,
strategi kegiatan, media dan alat bantu yang dipergunakan , waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan, pengorganisasian petugas kesehatan beserta tugas, susunan acara, setting tempat
acara.
o Kriteria evaluasi, yang berisi evaluasi struktur, evaluasi proses, dan evaluasi hasil dengan
menyebutkan target persentase pencapaian hasil yang diinginkan.
A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan adalah sebagai suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,
keterampilan hubungan antara manusia dan keterampilan organisasi diterapkan
dalamhubungan serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga
social demi untuk memelihara kesehatan masyarakat (Ruth B. Freeman, 1961). Oleh
karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
yang mempengaruhi kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
dipergunakan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif.
Dalam pelaksanaan “Nursing Proces Community”diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga
menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya yang
esensial atau sangat dibutuhkan masyarakat dan secara universal upaya tersebut mudah
terjangkau.
B. Saran
Saran kami yaitu : marilah kita belajar dengan sungguh-sungguh agar kita dapat
menjadi perawat yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam
Keperawatan . Jakarta . Salemba Medika
Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan praktek .
Jakarta : EGC