BIOLOGI MEDIK KULIAH IV

REPRODUKSI SEL

Ria Khoirunnisa Apriyani, M.Si.

 OUTLINE
ORGANISME
PROKARIOTIK
REPRODUKSI
SEL Amitosis
ORGANISME
EUKARIOTIK

Mitosis & Meiosis

KEMATIAN
SEL
 Pendahuluan
i. Kontinuitas kehidupan didasarkan atas Reproduksi sel atau
Pembelahan Sel.
ii. Pembelahan Sel bagi Organisme Uniseluler :
- Usaha menghindari kepunahan jenisnya.
iii. Pembelahan Sel bagi Organisme Multiseluler :
- Pertumbuhan
- Perkembangan
- Perkembangbiakan
- Repair (Perbaikan sel-sel yang rusak).
 Pembelahan Sel
Pembelahan Sel
replikasi material genetika(Gen

DNA,RNA) dalam nukleus
pembelahan kromosom

pembelahan inti sel
pembelahan sel
sel-sel anakan yang
mengandung materi genetika yang sama.
i. Semua organisme kompleks
berasal dari a single
fertilized egg.
ii. Melalui pembelahan sel,
jumlah sel meningkat.
iii. Sel kemudian terspesialisasi
dan berubah menjadi
fungsinya masing2
SIKLUS SEL
G1 checkpoint
(restriction point)
S
Growth and DNA
synthesis G2
Growth and final
G1 preparations for
Growth division
M

G2 checkpoint
Tujuan Interfase – menggandakan semua isi
sel; 90% dari siklus pertumbuhan sel.

Tujuan Mitosis – Membagi material genetika

ke dalam dua sel anakan.
 INTERFASE

• Fase terlama dari siklus sel (90%)

• Bukan fase pembelahan sel (fase mitosis
mitosis
berikutnya)
• Interfase
sel aktif u/ mempersiapkan pembelahan sel
• Terjadi replikasi kromosom
• Fase G1 : Awal interfase
• Fase S : Sintesis DNA, duplikasi DNA.
• Fase G2 : Akhir interfase menjelang mitosis.
 FASE MITOTIK

• Mitosis
pembelahan inti sel

pembelahan sel (Profase-Metafase-Anafase-
Telofase)
• Sitokinesis
pembagian sitoplasma.
• Pada sel hewan
– Sitokinesis terjadi melalui proses yang disebut
cleavage, membentuk sebuah cleavage furrow

Cleavage furrow 100 µm

Contractile ring of
Daughter cells
microfilaments

(a) Cleavage of an animal cell (SEM)

• Pada sel tumbuhan, selama Sitokinesis
– Terbentuk plat sel (cell plate)

Vesicles Wall of 1 µm
forming patent cell Cell plate New cell wall
cell plate

Daughter cells
(b) Cell plate formation in a plant cell (SEM)
STRUKTUR KROMOSOM

Kromonema

Sentromer

Kromonema

Kromatid
 0.5 µm
A eukaryotic cell has multiple
chromosomes, one of which is
represented here. Before
duplication, each chromosome
has a single DNA molecule. Chromosome
duplication
(including DNA
synthesis)
Once duplicated, a chromosome
consists of two sister chromatids Centromere
connected at the centromere. Each
chromatid contains a copy of the
DNA molecule.

Sister
Separation chromatids
of sister
Mechanical processes separate chromatids
the sister chromatids into two
chromosomes and distribute
them to two daughter cells.

Figure 12.4 Centromeres Sister chromatids

 Amitosis
• Amitosis
pembelahan sel secara langsung, artinya tidak
didahului pembentukan gelendong pembelahan, peleburan
inti & penampilan kromosom.
• Amitosis
sel membelah
2 sel anakan (ukuran &
struktur materi genetik sama)
pembelahan biner.
• Prokariot (bakteri)
bereproduksi
tipe pembelahan sel

pembelahan biner (“binary fission”).
 Cell wall
Origin of
replication
Plasma
membrane
E. coli cell Bacterial
Chromosome chromosome
Two copies
replication begins. of origin
Soon thereafter,
one copy of the origin
moves rapidly toward
the other end of the
cell.
Origin Origin
Replication continues.
One copy of the origin
is now at each end of
the cell.

Replication finishes.
The plasma membrane
grows inward, and
new cell wall is
deposited.

Two daughter
cells result.
 Mitosis
MITOSIS :
• Pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh (somatic cell), yaitu pada
proses pertumbuhan & perkembangan.
• Pembelahan sel berlangsung 1x.
• Jumlah kromosom sel anak = jumlah kromosom sel induk.
• Sifat sel anak identik dengan sifat sel induk.
• Tujuan : memperbanyak sel pada proses pertumbuhan, mengganti sel-sel
yang rusak, reproduksi aseksual pada organisme bersel satu (Uniseluler).
• Sel haploid
2 sel haploid (n
n,n), sel diploid
2 sel diploid (2n
2n,
2n)
TAHAPAN MITOSIS
PROFASE
i. Membran inti (karioteka) & nukleolus menghilang.
ii. Benang-benang kromatin – memendek – menebal – mudah menyerap
zat warna
kromosom.
iii. Kromosom berduplikasi
2 kromatid
bagian melekatnya kromatid

sentromer.
iv. Pada sel hewan, sentromer
membelah
masing-masing bergerak
ke arah kutub yang berlawanan.
v. Sentrosom
membentuk benang spindel (gelendong pembelahan)

aster.

PROMETAFASE
Benang-benang spindel
pada tiap kutub sel
dilekati kromosom
pada bagian sentomernya.
METAFASE
Kromatid & sentromer
mengatur diri
di bidang ekuatorial (bidang
pembelahan).

ANAFASE
i. Tiap kromatid
lepas dari kromatid pasangannya.
ii. Tiap benang spindel
memegang 1 kromatid tepat pada
sentromernya.
iii. Benang spindel
menarik tiap kromatid
masing-masing bergerak
ke arah kutub yang berlawanan.
TELOFASE & SITOKINESIS
i. Benang-benang kromatid
sampai di kutub
lenyap

membentuk benang-benang kromatin kembali.
ii. Benang-benang kromatin yang terbentuk
terbungkus selaput

membentuk inti sel.
iii. Di bidang ekuatorial
terbentuk penebalan plasma
fungsi :
selaput pemisah sitoplasma.
iv. Sitokinesis
sitoplasma terbagi menjadi dua
Masing-masing
bagian sitoplasma
membentuk satu sel baru.
v. Hasil akhir mitosis
terbentuk dua sel anak baru
jumlah
kromosom sel anak = jumlak kromosom sel induk.
MITOSIS PADA SEL TUMBUHAN

PROFASE

PROMETAFASE

METAFASE

ANAFASE

TELOFASE &
SITOKINESIS
 Meiosis
MEIOSIS :
• Pembelahan sel yang terjadi pada sel gamet, yaitu pada proses
gametogenesis (spermatogenesis & oogenesis).
• Pembelahan sel berlangsung 2x.
• Jumlah kromosom sel anak = ½ jumlah kromosom sel induk.
• Sifat sel anak tidak identik dengan sifat sel induk.
• Tujuan : mengurangi jumlah kromosom, agar generasi berikutnya
mempunyai sel dengan jumlah kromosom tetap.
• Sel diploid
4 sel haploid (2n
n,n,n,n).
TAHAPAN MEIOSIS
PROFASE I
i. LEPTOTEN : benang-benang kromatin – memendek – menebal –
mudah menyerap zat warna
Kromatin.
ii. ZIGOTEN :
- Sentrosom membelah
masing-masing bergerak ke arah kutub
berlawanan.
- Kromosom homolog berpasangan
Sinapsis.
iii. PAKITEN : kromosom berduplikasi
dua kromatid
iv. DIPLOTEN : Dua kromosom homolog berpasangan
memisahkan
diri
v. DIAKINESIS :
- Sentrosom yang membelah
2 sentriol
sampai pada kutub
yang berlawanan
- Dari sentriol
benang gelendong pembelahan
- Selaput inti (karioteka) & nukleolus
lenyap.
METAFASE I
Kromatid hasil duplikasi kromosom
berjajar berhadap-hadapan pada
bidang ekuatorial, dimana sentromer melekat pada benang gelendong.

ANAFASE I
Kromosom homolog
yang terdiri atas 2 pasang kromatid
berpisah

Masing-masing kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.

TELOFASE I
i. Benang-benang kromatid
sampai pada kutub masing-masing

membentuk benang-benang kromatin.
ii. Benang gelendong menghilang
karioteka & nukleolus terbentuk
kembali.
iii. Pada bidang ekuatorial
terbentuk plasma pemisah
terbentuk 2
sel baru.
PROFASE II
i. Benang-benang kromatin – memendek – menebal – mudah menyerap
zat warna
Kromatin.
ii. Sentrosom membelah
2 sentriol
masing-masing bergerak ke
arah kutub berlawanan.
iii. Dari sentriol
benang gelendong pembelahan.
iv. Selaput inti (karioteka) & nukleolus
lenyap.

METAFASE II
i. Kromatid hasil duplikasi kromosom
berjajar beraturan pada bidang
ekuatorial.
ii. Setiap benang spindel dari gelendong pembelahan memegang
kromosom pada sentromernya.
ANAFASE II
i. Seluruh isi sel & benang-benang spindel dari gelendong bertambah
panjang.
ii. Sentromer
membelah jadi 2.
iii. Kromatid berpasangan
berpisah
masing-masing bergerak ke
arah kutub yang berlawanan.

TELOFASE II
i. Benang-benang kromatid
sampai pada kutub masing-masing

membentuk benang-benang kromatin.
ii. Benang gelendong menghilang
karioteka & nukleolus terbentuk
kembali.
iii. Pada bidang ekuatorial
terbentuk sekat pemisah
terbentuk 4 sel
baru
dengan kromosom haploid.
Gametogenesis
TABEL PERBANDINGAN MITOSIS DAN MEIOSIS
 KEMATIAN SEL
APOPTOSIS
• Kematian sel terprogram sebagai respon dari dalam sel
• Sel juga dapat mati ketika mereka gagal menerima sinyal untuk
mempertahankan kehidupan atau ketika mereka menerima sinyal
kematian
• Kematian sel terprogram sangat penting untuk pengembangan fungsi
tubuh kita yang tepat
penting untuk menghilangkan sel yang tidak
diperlukan
CONTOH :
anyaman yang menghilang ketika jari-jari berkembang
Penghancuran leukosit yang akan bereaksi dengan tubuh kita sendiri.
(a) (b)
 NEKROSIS
sebuah proses
NEKROSIS kematian sel karena kerusakan sel
atau kematian dini sel dan jaringan
hidup
dihasilkan melalui
peristiwa traumatis tidak teratur
berpotensi mengeluarkan
konstituen sel beracun yang dapat
merusak sel-sel sekitarnya

disebabkan oleh faktor eksternal
seperti infeksi, racun, atau trauma.
CONTOH :
infark (penyumbatan aliran darah ke
jaringan otot)
nekrosis jaringan
otot karena kekurangan oksigen
infark miokard
serangan jantung.
 REFERENSI
1. Campbell, Reece, Mitchell. 2002. Biologi Jilid I. edisi
5. Erlangga, Jakarta.
2. Kimball, J.W. 1988. Biologi. Erlangga, Jakarta.
3. Marieb, E.N., dan Hoehn, K. 2010. Human Anatomy
and Physiology. 8th Edition. Pearson Education, Inc.
4. Novel, S.S., Apriyani, R.K., Setiadi, H., dan Safitri, R.
2012. Biomedik. TIM, Jakarta.
5. Subowo, 1992. Biologi Sel, Bandung : PT. Angkasa.