MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI
PERDAGANGAN NOMOR 77/ M-DAG/ PER/ 11/ 2016 TENTANG
KETENTUAN IMPOR BAN.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 77/M-DAG/ PER/11/2016 tentang Ketentuan Impor
Ban (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1704) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 117 Tahun 2018 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
77/M-DAG/PER/ 11/2016 tentang Ketentuan Impor Ban
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1917)
diubah sebagai berikut:
Pasal 3A
(1) Impor Ban yang dilakukan oleh perusahaan pemilik
NIB yang berlaku sebagai API-P dapat dilakukan
dari negara asal atau melalui PLB.
(2) Impor Ban yang dilakukan oleh perusahaan pemilik
NIB yang berlaku sebagai API-U hanya dapat
dilakukan melalui PLB.
Pasal 3B
(1) Ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 3A
Peraturan Menteri ini tidak berlaku bagi Impor Ban
yang tiba di pelabuhan tujuan paling lambat
tanggal 1 Maret 2019.
(2) Impor Ban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan dokumen pabean berupa
Manifest (B.0 1.1).
Pasal 8
(1) Masa berlaku Persetujuan Impor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 dapat diperpanjang paling
lama 30 (tiga puluh) hari.
(2) Untuk memperoleh perpanjangan masa berlaku
Persetujuan Impor sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), perusahaan harus mengajukan
permohonan secara elektronik kepada Direktur
Jenderal paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja sebelum masa berlaku Persetujuan Impor
habis, dengan melampirkan hasil scan dokumen
asli:
a. Persetujuan Impor; dan
b. Bill of Lading (B/ L).
(3) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
mendapatkan Hak Akses.
(4) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Direktur Jenderal menerbitkan
perpanjangan masa berlaku Persetujuan Impor
dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik
(Digital Signature) yang tidak memerlukan cap dan
tanda tangan basah serta mencantumkan kode QR
(Quick Response Code) paling lama 3 (tiga) hari
kerja terhitung sejak permohonan diterima secara
lengkap dan benar.
-5
Pasal 13
(1) Verifikasi atau penelusuran teknis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dilakukan
terhadap Impor Ban, yang meliputi data atau
keterangan paling sedikit mengenai:
a. data atau keterangan di Persetujuan Impor;
dan
b. kesesuaian Sertifikat Produk Penggunaan
Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI)
Ban dengan dokumen asal barang.
(2) Hasil Verifikasi atau penelusuran teknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam bentuk Laporan Surveyor (LS)
untuk digunakan sebagai dokumen pelengkap
pabean dalam penyelesaian kepabeanan di bidang
impor.
(3) LS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hams
memuat pernyataan kebenaran atas hasil Verifikasi
atau penelusuran teknis dan menjadi tanggung
jawab penuh Surveyor.
(4) Atas pelaksanaan Verifikasi atau penelusuran
teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Surveyor memungut imbalan jasa dari importir
yang be sarannya ditentukan dengan
memperhatikan azas manfaat.
Pasal 16
(1) Perusahaan yang telah mendapatkan Persetujuan
Impor yang tidak melaksanakan kewajiban
penyampaian laporan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 dikenai sanksi administratif berupa
pembekuan Persetujuan Impor.
(2) Persetujuan Impor yang telah dibekukan dapat
diaktifkan kembali apabila perusahaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyampaikan laporan pelaksanaan Impor Ban
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal
pembekuan.
Pasal 18
Sanksi administratif berupa pembekuan Persetujuan
Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan sanksi
administratif berupa pencabutan Persetujuan Impor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
Pasal 18A
Perusahaan yang telah dikenai sanksi administratif
berupa pencabutan Persetujuan Impor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 dapat mengajukan kembali
permohonan Persetujuan Impor berikutnya paling singkat
1 (satu) tahun sejak tanggal pencabutan.
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Januari 2019
ttd.
ENGGARTIASTO LUKITA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Februari 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
4 SRI HARIYATI
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI
PERDAGANGAN NOMOR 77/M-DAG/PER/ 12/2016 TENTANG
KETENTUAN IMPOR BAN
14 4011.90.90 - - Lain-lain
40.13 Ban dalam, dari karet.
4013.10 - Dari jenis yang digunakan untuk kendaraan bermotor
(termasuk station wagon dan mobil balap), bus atau lori:
- - Dari jenis yang digunakan untuk kendaraan
bermotor (termasuk station wagon dan mobil balap):
15 4013.10.11 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar tidak
melebihi 450 mm
16 4013.10.19 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar melebihi
450 mm
- - Dari jenis yang digunakan untuk bus atau lori:
17 4013.10.21 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar tidak
melebihi 450 mm
18 4013.10.29 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar melebihi
450 mm
19 4013.20.00 - Dari jenis yang digunakan untuk sepeda roda dua
4013.90 - Lain-lain:
- - Dari jenis yang digunakan pada mesin dari pos 84.29
atau 84.30:
20 4013.90.11 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar tidak
melebihi 450 mm
21 4013.90.19 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar melebihi
450 mm
22 4013.90.20 - - Dari jenis yang digunakan untuk sepeda motor
- - Dan jenis yang digunakan untuk kendaraan lain dari
Bab 87:
23 4013.90.31 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar tidak
melebihi 450 mm
24 4013.90.39 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar melebihi
450 mm
- - Lain-lain:
25 4013.90.91 - - - Cocok dipasang pada ban dengan lebar tidak
melebihi 450 mm
30 8708.70.29 - - - Lain-lain
ttd.
ENGGARTIASTO LUKITA
JENDPRA
:S*HARIYATI