Anda di halaman 1dari 8

 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

PROSES PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN 

Proses pembentukan batuan sediment disebut juga sedimentasi. Sedimentasi diartikan dalam

 banyak arti dan dari banyak ilmuwan. Salah satunya adalah Pettijohn. Ia mendefinisikan
sedimentasi sebagai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh
 pengendapan dari material pembentuk atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan
lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai
laut dalam.

Gambar: Siklus Batuan yang Mencakup Sedimentasi (klik gambar untuk lebih jelasnya)

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 1


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 1/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

Proses sedimentasi ini berlangsung dalam 4 tahap yaitu:

1. Pelapukan (Weathering) 

Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat
 permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi. Hasil dari
 pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting
untuk diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan
sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai
 batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan
membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai
komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya
tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan
lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri (Boggs, 1995).

A.  PELAPUKAN FISIK  


Pelapukan fisik adalah proses dimana batuan pecah menjadi kepingan yang lebih
kecil, tetapi tanpa mengalami perubahan komposisi kimia dan mineral yang berarti.

Pelapukan fisik ini dapat menghasilkan fragment/kristal kecil sampai blok kekar (joint
 block) yang berukuran besar.
Jenis pelapukan fisik: 
   Stress release: batuan yang muncul ke permukaan bumi melepaskan stress
menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaan topografi
   Frost action and hydro-fracturing: pembekuan air dalam batuan. Proses ini
tergantung:

  1.keberadaan pori dan retakan dalam batuan


2.keberadaan air/cairan dalam pori


3.temperatur yang turun naik dalam jangka waktu tertentu.
   Salt weathering: pertumbuhan kristal pada batuan.
   Insolation weathering: akibat pemanasan dan pendinginan permukaan karena
 pengaruh matahari
   Alternate wetting and drying: pengaruh penyerapan dan pengeringan dengan

cepat.

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 2


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 2/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

B. PELAPUKAN KIMIA 

Pelapukan kimia membuat komposisi kimia dan mineralogi suatu batuan dapat berubah.

Mineral dalam batuan yang dirusak oleh air kemudian bereaksi dengan udara (O2 atau CO2),
menyebabkan sebagaian dari mineral itu menjadi larutan. Selain itu, bagian unsur mineral
yang lain dapat bergabung dengan unsur setempat membentuk kristal mineral baru.
Kecepatan pelapukan kimia tergantung dari iklim, komposisi mineral dan ukuran butir dari
 batuan yang mengalami pelapukan. Pelapukan akan berjalan cepat pada daerah yang lembab
(humid) atau panas dari pada di daerah kering atau sangat dingin.

Jenis pelapukan kimia: 

1. Hidrolisis adalah reaksi antara mineral silikat dan asam (larutan mengandung ion H+)
dimana memungkinkan pelarut mineral silikat dan membebaskan kation logam dan silika.
Mineral lempung seperti kaolin, ilit dan smektit besar kemungkinan hasil dari proses
 pelapukan kimia jenis ini (Boggs, 1995). Pelapukan jenis ini memegang peran terpenting
dalam pelapukan kimia.

2. Hidrasi adalah proses penambahan air pada suatu mineral sehingga membentuk mineral
 baru. Lawan dari hidrasi adalah dehidrasi, dimana mineral kehilangan air sehingga berbentuk
anhydrous. Proses terakhir ini sangat jarang terjadi pada pelapukan, karena pada proses
 pelapukan selalu ada air. Contoh yang umum dari proses ini adalah penambahan air pada
mineral hematit sehingga membentuk gutit.

3. Oksidasi berlangsung pada besi atau mangan yang pada umumnya terbentuk pada mineral
silikat seperti biotit dan piroksen. Elemen lain yang mudah teroksidasi pada proses pelapukan
adalah sulfur, contohnya pada pirit (Fe2S).

4. Reduksi terjadi dimana kebutuhan oksigen (umumnya oleh jasad hidup) lebih banyak dari
 pada oksigen yang tersedia. Kondisi seperti ini membuat besi menambah elektron dari Fe3+
menjadi Fe2+ yang lebih mudah larut sehingga lebih mobil, sedangkan Fe3+ mungkin hilang
 pada sistem pelapukan dalam pelarutan.

5. Pelarutan mineral yang mudah larut seperti kalsit, dolomit dan gipsum oleh air hujan
selama pelapukan akan cenderung terbentuk komposisi yang baru.

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 3


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 3/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

6. Pergantian ion adalah proses dalam pelapukan dimana ion dalam larutan seperti pergantian
 Na oleh Ca. Umumnya terjadi pada mineral lempung.

2. Erosi dan Transportasi

Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah menjadi bagian yang
lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah tempat. Berpindahnya tempat dari partikel-
 partikel kecil ini disebut erosi. Proses erosi ini dapat terjadi melalui beberapa cara:

1.  Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa
langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai
akhirnya terkumpul di permukaan tanah.
2.  Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat
mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu contoh
yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut pecahan-
 pecahan batuan yang kecil ini.

3.  Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang
kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 4


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 4/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

4.  Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska
sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.

Faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan
 juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan
sediment (transportasi) adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi. Sedimen dapat terangkut
 baik oleh air, angin, dan bahkan salju. Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin
sangatlah berbeda. Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin
sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari
ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. Kedua,

karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi (confined) seperti layaknya
channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan
sampai menuju atmosfer. Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang
disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan karena
daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung
ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan
 bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya sedimen yang diendapkan,
maka cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam
sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak
disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi juga
struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.

Sedimen dapat diangkut dengan empat cara:

•   Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya

(seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada.

•   Bed load:  ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil,
kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi
memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai
 pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inertia butiran pasir tersebut pada saat diam.
Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau bahkan bisa
mendorong sedimen yang satu dengan lainnya.

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 5


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 5/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

•   Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat, umumnya terjadi pada sedimen
 berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen
 pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir
tersebut ke dasar.

•   Grafity flow  : terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada
mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi
yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar.

3. Deposisi / Pengendapan 

Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya. Seperti
halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga glasier akan
meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan terendapkan. Proses ini
yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses pengendapan, pecahan batuan akan
diendapkan secara berlapis dimana pecahan yang berat akan diendapkan terlebih dahulu baru
kemudian diikuti pecahan yang lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan ini akan
membentuk perlapisan pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.

4. Lithifikasi 

Litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment yang kompak.
Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi batupasir. Seluruh proses yang menyebabkan
 perubahan pada sedimen selama terpendam dan terlitifikasi disebut sebagai diagenesis.
Diagenesis terjadi pada temperatur dan tekanan yang lebih tinggi daripada kondisi selama
 proses pelapukan, namun lebih rendah daripada proses metamorfisme. 

Proses diagenesis dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan proses yang
mengontrolnya, yaitu proses fisik, kimia, dan biologi.

Proses diagenesis sangat berperan dalam menentukan bentuk dan karakter akhir batuan
sedimen yang dihasilkannya. Proses diagenesis akan menyebabkan perubahan material
sedimen. Perubahan yang terjadi adalah perubahan fisik, mineralogi dan kimia.

Proses diagenesis terdiri dari 4 tahapan yaitu:

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 6


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 6/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

a. Kompaksi 

Pada saat perlapisan di batuan sedimen terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yang paling

 bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat pertambahan tekanan ini,
air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan
yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi.

b. Sementasi 

Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan mulai bersatu.
Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara partikel-partikel yang ada
membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang lebih keras. Proses ini sering
disebut sementasi .

Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi pada pecahan batuan yang ada, perlapisan
sedimen yang ada sebelumnya berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan
sedimen seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan
lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya
semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan dan fosil mengalami
 proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.

Gambar: Sementasi

c. Kristalisasi 

Ketika air menguap, kumpulan bahan sediment ini akan menjadi kristal yang solid dan akan
mengeras menjadi batu.

d. Reaksi Kimia 

Reaksi kimia berlangsung secara oksidasi maupun reduksi sehingga ada perubahan biloks.
Contohnya perubahan biloks pada oksidasi ion bikarbonat.

Batuan sedimen berasal dari pelapukan dan erosi batuan yang telah ada sebelumnya. Sedimen
tertransportasi oleh bermacam-macam agen termasuk gravitasi, air yang mengalir, angin dan
es yang bergerak (gletser). Sediment tersebut akan berpindah dari asalnya ke tempat-tempat

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 7


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 7/8
 

5/20/2018 Prose s Ge ne sa Ba tua n Se dime n - slide pdf.c om

  Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2013

 pengendapan yang beragam. Di tempat tersebut sedimen diendapkan dalam berbagai macam
litofasies yang karakternya tergantung pada lingkungan pengendapannya. Setelah
 pengendapan dan terjadinya timbunan sedimen, akumulasi sedimen itu mengalami diagenesis.
Proses-peroses fisika, kimia dan biologi mengakibatkan: (1) perubahan dari sediment menjadi
 batuan sediment, (2) terjadinya modifikasi pada tekstur dan mineralogi pada batuan.
Diagenesis berlawanan dengan pelapukan karena proses pelapukan merupakan perubahan dari
 batuan menjadi tanah. Arah reaksi keduanya berlawanan. Pada pelapukan terjadi degradasi
dan proses yang mengakibatkan batuan menjadi lepas, terdiri dari mineral yang stabil pada
 permukaan bumi, sedangkan pada diagenesis material sedimen berubah menjadi lebih padu.

Nama : Muhammad Irfan islamy Page 8


Nim : 111.120.002
Plug : 7

http://slide pdf.c om/re a de r/full/prose s-ge ne sa -ba tua n-se dime n 8/8

Anda mungkin juga menyukai