Anda di halaman 1dari 12

No Element Internal Eksternal

Strength Weaknes Opportunity (peluang) Threats


(kekuatan) (kelemahan) (ancaman)
1. MAN 1. Ruang dahlia 1. Ruang dhlia memiliki 1. Institusi 1. Persaingan dalam
Ketenagaan memiliki tenaga perawat jumlah tenaga perawat dengan pendidikan proses pemilihan institusi
sejumlah 4 orang pendidikan DIII keperawatan banyak pendidikan yang
dengan pendidikan S1 yang membuka ditentukan oleh
Ners pendidikan lanjutan kebijakan rumah sakit
S1 Ners
2 MATERIAL/ 1. Ruang Dahlia 1. Belum terpakainya sarana dan 1. Adanya kebijakan 1. Karakteristikpasien
Fasilitas merupakan ruang prasarana secara optimal dan pemerintah tentang yang semakin kritis dan
perawatan yang ada beberapa alat yang perlu profesionalisasi sadar akan pentingnya
memiliki 2 kelas yaitu ditambahkan, yaitu : bengkok, tenaga perawat dan kesehatan terhadap
kelas 1 dankelas 2 irrigator, korsiroda, lampu kesempatan pelayanan dan fasilitas
dengan fasilitas rontgen, regulator O2 center, menambahkan alat dari rumah sakit serta
memadai dan memilik center, thermometer ruangan, yang kurang tuntutan pelayang
peralatan yang sudah thermometer suhubadan profesional
cukup lengkap untuk digital, thermometer suhu
standar akreditasi. badan raksa, titik center O2,
tourniquet.
3. Metode 1. Adanya bagian 1. Dari 10 besar penyakit 1. Rumah sakit 1. Adanya tuntutan
keperawatan untuk baru tersedia 8 SAK yaitu RSMS dapat masyarakat dalam
pengelolaan (SAK) dan CHF, CKD, DM, Dyspepsia, menambahkan penjelasan penyakit
tersedianya panduan SH/SNH, Typoid, Pneumonia, teori dan referensi sesuai dengan SAK
pelaksanaan SAK Anemia danterdapat 2 SAK tentang SAK. yang ada
2. Perawat di ruang dahlia yang belum tersedia yaitu TB 2. Pengadan 2. Adanya tuntutan dari
sudah mengtahui adanya Paru DAN ISK. seminar atau pihak rumah sakit dalm
pengelolan SAK 2. Perawat ruangan workshop terkait pengaplikasian SAK
sebagian belum pelaksanaan SAK
melaksanakan SAK yang
sudah ada diruangan.
4. Proses 1. Telah tersedianya 1. Perawat belum melakukan 1. Adanya 1. Adanyatuntutan model
- Pelaksanaan fasilitas untuk cuci standar precaution belum akreditasi akan pelayanan keperawatan
standar tangan optimal. Perawat sering meninkatkan professionalai
precaution (sumberairmengalir, terlewat pada momen sebelum semangat perawat dilaksanakan sesuai
- Pelaksanaan tersedianyasaun, lap kontak dengan pasien dan 2. Adanya dengan teori
pasien safety tangandanhandscrub) sebelum melakukan tindakan mahasiswa S1 2. Tuntutan pasien akan
- Manajement 2. Pelaksanaan pasien aseptic. keperawatan yang keselamatan dan
Obat safety di ruang dahlia 2. Perawat masih belum sedang praktik kenyamana dalam
- SistemPemb dikategorikan baik 72 % sempurna dalam pelaksanan manajemen proses keperawatan.
erianPelayan 3. Di ruang dahlia patient safety masih ada 28% keperawatan untuk 3. Adanya kebebasan pers
anKeperawa pengelolaan sentralisasi yang belum dilaksanakan mengontrol yang mengakibatkan
tanProfesion obat dikategorikan yaitu resiko jatuh dan pelaksanaan patient mudahnya pencarian
al (SP2KP) cukup baik yaitu 75 % pengurangan resiko infeksi safety informasi terkait
4. Pelaksanan sistem terkait dengan pelayanan 3. Dukungan pemberian obat.
SP2KP dalam katagori kesehatan. manajemen dalam 4. Adanya
cukup dengan 3. Perawat belum menjelaskan meningkatkan mutu ketidaksinambungan
presentase 61,55% informasi tentang cara pelayanan.. informasi terkait proses
pemberian, nama obat, efek 4. Adanya keperawatan.
samping. mahasiswa S1
4. keseluruhan SP2KP dengan keperawatan yang
metode modular masih belum sedang praktik
terlaksana pada bagian proses manajemen
pre confrent dengan dengan keperawatan untuk
persentase 3% dan post meronplaykan
confront 25%. proses pelaksanaan
pre dan post
confront.
SCORING/NILAI

1. Bobot
Beri bobo masing – masing factor, mulai dari nilai 1,0 ( paling penting ) sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh factor
tersebut terhdap strategi.
2. Rating
Hitung peringkat masing – masing factor, dengan menggunakan skala 4 ( baik sekali ) sampai dengan skor 1 ( kurang ) ,
berdasarkan pengaruh factor tersebut
a. Kekuatan

No Kekuatan Bobot Rating Skor


1. Ruang dahlia memiliki tenaga perawat sejumlah 4 orang dengan pendidikan 0,24
S1 Ners
2. Ruang Dahlia merupakan ruang perawatan yang memiliki 2 kelas yaitu kelas 0,07
1 dankelas 2 dengan fasilitas memadai dan memilik peralatan yang sudah
cukup lengkap untuk standar akreditasi.
3. Adanya bagian keperawatan untuk pengelolaan (SAK) dan tersedianya 0,05
panduan pelaksanaan SAK
4. Perawat di ruang dahlia sudah mengtahui adanya pengelolan SAK 0.17
5. Telah tersedianya fasilitas untuk cuci tangan (sumber air mengalir, 0.03
tersedianya sabun, lap tangan dan handscrub)
6. Pelaksanaan pasien safety di ruang dahlia dikategorikan baik 72 % 0,09
7. Di ruang dahlia pengelolaan sentralisasi obat dikategorikan cukup baik yaitu 0,15
75 %
8. Pelaksanan sistem SP2KP dalam katagori cukup dengan presentase 61,55% 0.20
Jumlah 1

b. Kelemahan

No Kekuatan Bobot Rating Skor


1. Ruang dhlia memiliki jumlah tenaga perawat dengan pendidikan DIII 0.03
2. Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal dan ada beberapa 0,07
alat yang perlu ditambahkan, yaitu : bengkok, irrigator, korsiroda, lampu
rontgen, regulator O2 center, center, thermometer ruangan, thermometer
suhubadan digital, thermometer suhu badan raksa, titik center O2,
tourniquet.
3. Dari 10 besar penyakit baru tersedia 8 SAK yaitu CHF, CKD, DM, 0,06
Dyspepsia, SH/SNH, Typoid, Pneumonia, Anemia danterdapat 2 SAK yang
belum tersedia yaitu TB Paru DAN ISK.
4. Perawat ruangan sebagian belum melaksanakan SAK yang sudah ada 0,09
diruangan
5. Perawat belum melakukan standar precaution belum optimal. Perawat sering 0,25
terlewat pada momen sebelum kontak dengan pasien dan sebelum
melakukan tindakan aseptic.
6. Perawat masih belum sempurna dalam pelaksanan patient safety masih ada 0,15
28% yang belum dilaksanakan yaitu resiko jatuh dan pengurangan resiko
infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan.
7. Perawat belum menjelaskan informasi tentang cara pemberian, nama obat, 0.19
efek samping.
8. Keseluruhan SP2KP dengan metode modular masih belum terlaksana pada 0.16
bagian proses pre confrent dengan dengan persentase 3% dan post confront
25%.
Jumlah 1

c. Peluang

No Kekuatan Bobot Rating Skor


1. Institusi pendidikan keperawatan banyak yang membuka pendidikan 0,27
lanjutan S1 Ners
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi tenaga perawat dan 0,07
kesempatan menambahkan alat yang kurang
3. Rumah sakit RSMS dapat menambahkan teori dan referensi tentang SAK 0,05
4. Pengadaan seminar atau workshop terkait pelaksanaan SAK 0.14
5. Adanya akreditasi akan meninkatkan semangat perawat 0,15
6. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang sedang praktik manajemen 0,09
keperawatan untuk mengontrol pelaksanaan patient safety
7. Dukungan manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan.. 0.12
8. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang sedang praktik manajemen 0.11
keperawatan untuk meronplaykan proses pelaksanaan pre dan post confront.

Jumlah 1

d. Ancaman
No Kekuatan Bobot Rating Skor
1. Persaingan dalam proses pemilihan institusi pendidikan yang ditentukan oleh 0,07
kebijakan rumah sakit
2. Karakteristikpasien yang semakin kritis dan sadar akan pentingnya 0,23
kesehatan terhadap pelayanan dan fasilitas dari rumah sakit serta tuntutan
pelayang professional
3. Adanya tuntutan masyarakat dalam penjelasan penyakit sesuai dengan 0.17
SAK yang ada
4. Adanya tuntutan dari pihak rumah sakit dalm pengaplikasian SAK 0,05
5. Adanyatuntutan model pelayanan keperawatan professionalai dilaksanakan 0.08
sesuai dengan teori
6. Tuntutan pasien akan keselamatan dan kenyamana dalam proses 0,14
keperawatan.
7. Adanya kebebasan pers yang mengakibatkan mudahnya pencarian informasi 0,09
terkait pemberian obat
8. Adanya ketidaksinambungan informasi terkait proses keperawatan 0.17
Jumlah 1

Mencari letak titik x dan y kuadran SWOT


- Titik X diperoleh dengan cara menghitung selisish antara total rating dan bobot kekuatan dengan antara total rating dan

bobot kelemahan..
- Titik Y diperoleh dengan cara menghitung selisish antara total rating dan bobot peluang dengan antara total rating dan

bobot ancaman

Peluang
Kelemahan Kekuatan

Tantangan

Kesimpulan

a) Kuadran I (positif, positif)


Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan

yang agresif (growth oriented strategy)


b) Kuadran II (positif, negatif)
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
c) Kuadran III (negatif, positif)
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala /

kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan

ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
d) Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang

diberikan adalah bertahan, artinya kondisi internal dalam kondisi dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk

menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil

terus berupaya membenahi diri.


Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Ruang dahlia memiliki tenaga perawat 1. Ruang dhlia memiliki jumlah tenaga peraw
sejumlah 4 orang dengan pendidikan S1 dengan pendidikan DIII
Ners 2. Belum terpakainya sarana dan prasarana seca
2. Ruang Dahlia merupakan ruang perawatan optimal dan ada beberapa alat yang per
yang memiliki 2 kelas yaitu kelas 1 dan ditambahkan, yaitu : bengkok, irrigato
kelas 2 dengan fasilitas memadai dan korsiroda, lampu rontgen, regulator O2 cent
memilik peralatan yang sudah cukup center, thermometer ruangan, thermomet
lengkap untuk standar akreditasi. suhubadan digital, thermometer suhu bad
3. Adanya bagian keperawatan untuk raksa, titik center O2, tourniquet.
pengelolaan (SAK) dan tersedianya 3. Dari 10 besar penyakit baru tersedia 8 SA
panduan pelaksanaan SAK yaitu CHF, CKD, DM, Dyspepsia, SH/SN
4. Perawat di ruang dahlia sudah mengtahui Typoid, Pneumonia, Anemia danterdapat
adanya pengelolan SAK SAK yang belum tersedia yaitu TB Paru DA
5. Telah tersedianya fasilitas untuk cuci
ISK.
tangan (sumber air mengalir, tersedianya 4. Perawat ruangan sebagian belu
sabun, lap tangan dan handscrub) melaksanakan SAK yang sudah ada diruanga
6. Pelaksanaan pasien safety di ruang dahlia 5. Perawat belum melakukan standar precauti
dikategorikan baik 72 % belum optimal. Perawat sering terlewat pa
7. Di ruang dahlia pengelolaan sentralisasi
momen sebelum kontak dengan pasien d
obat dikategorikan cukup baik yaitu 75 %
sebelum melakukan tindakan aseptic.
8. Pelaksanan sistem SP2KP dalam katagori
cukup dengan presentase 61,55% 6. Perawat masih belum sempurna dala
pelaksanan patient safety masih ada 28% yan
Eksternal belum dilaksanakan yaitu resiko jatuh d
pengurangan resiko infeksi terkait deng
pelayanan kesehatan.
7. Perawat belum menjelaskan informasi tenta
cara pemberian, nama obat, efek samping.
8. Keseluruhan SP2KP dengan metode modul
masih belum terlaksana pada bagian proses p
confrent dengan dengan persentase 3% d
post confront 25%.

Peluang (O) SO : WO :
1. Institusi pendidikan keperawatan 1. Optimalkan kualitas pendidikan dengan 1. Memberikan kesempatan kepada perawat D
banyak yang membuka mengikuti pendidikan lanjutan S1 ners untuk melanjutkan pendidikan S1 Ners.
pendidikan lanjutan S1 Ners 2. Mengoktimalkan pelayanan keperawatan 2. Memodifikasi penggunan alat kesehatan unt
2. Adanya kebijakan pemerintah dengan alat yang sudah tersedia di ruang lebih efisien dalam pelaksanaan tindak
dahlia keperawatan
tentang profesionalisasi tenaga
3. Mengoptimalkan SAK yang sudah di 3. Menejemn perawat dan mahasiswa dap
perawat dan kesempatan sediakan untuk profesionalisasi perawat. membantu melengkapi format assesmen pasi
menambahkan alat yang kurang 4. Perawat dahlia diikutsertakan dalam yang belum tersedia yaitu SAK Penyak
3. Rumah sakit RSMS dapat seminar atau workshop terkait ISKdan TB Paru
menambahkan teori dan referensi pelaksanann SAK 4. Memotifasi perawat untuk
tentang SAK
4. Pengadaan seminar atau
workshop terkait pelaksanaan
SAK
5. Adanya akreditasi akan
meninkatkan semangat perawat
6. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang sedang praktik
manajemen keperawatan untuk
mengontrol pelaksanaan patient
safety
7. Dukungan manajemen dalam
meningkatkan mutu pelayanan..
8. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang sedang praktik
manajemen keperawatan untuk
meronplaykan proses
pelaksanaan pre dan post
confront.

Ancaman (T) ST : WT :
1. Persaingan dalam proses
pemilihan institusi pendidikan
yang ditentukan oleh kebijakan
rumah sakit
2. Karakteristikpasien yang semakin
kritis dan sadar akan pentingnya
kesehatan terhadap pelayanan dan
fasilitas dari rumah sakit serta
tuntutan pelayang professional
3. Adanya tuntutan masyarakat
dalam penjelasan penyakit sesuai
dengan SAK yang ada
4. Adanya tuntutan dari pihak
rumah sakit dalm pengaplikasian
SAK
5. Adanyatuntutan model pelayanan
keperawatan professionalai
dilaksanakan sesuai dengan teori
6. Tuntutan pasien akan
keselamatan dan kenyamana
dalam proses keperawatan.
7. Adanya kebebasan pers yang
mengakibatkan mudahnya
pencarian informasi terkait
pemberian obat
8. Adanya ketidaksinambungan
informasi terkait proses
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai