Contoh Khutbah-Jumat-tema Silaturrahim Kunci Rizki PDF
Contoh Khutbah-Jumat-tema Silaturrahim Kunci Rizki PDF
ْ
kita, karena silaturrahim adalah perintah Allah dan ajaran agama Islam. Allah berfirman,
ْ
ۚلرحام ِ َّ ل ٱ
َ لى ت َساءُلوَن ِبِهۦ وٱ و ٱتقوا ٱ
َ َ َ َ َ َ َّ ۟ ُ َّ َ
“Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturrahim.” (QS. an-Nisa`: 1)
ًۚ حسٰـنا ِ َ َ ُّ َ ٰ َ َ َ
َ ِ ِ َ َ ِ َ ُ َّ ِ ِ ۟ ُ ُ َ
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Allah) dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapaknya dengan sebaik-baiknya.” (QS. al-Isra`: 23)
Ayat ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang tua dan birrul-walidain di sisi Allah.
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Allah yang memerintahkan anak untuk berbuat baik kepada
orang tua, karena begitu banyaknya jasa-jasa orang tua kepada anak.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud , ia berkata, saya bertanya kepada Rasulullah , “Amal
apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Saya bertanya,
“Lalu apa lagi?” Beliau bersabda, “Berbuat baik kepada orang tua.” Saya bertanya, “Kemudian
apa lagi?” Beliau bersabda, “Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah , bahwa Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku ceritakan
tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,
“Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau waktu itu bersandar
terus duduk dan bersabda, “Ketahuilah, dan perkataan dusta.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain dari Abdullah bin Amr bin Ash , bahwa Rasulullah bersabda,
ِ س َو اْلَيِمْيُن اْلُغُمو
س ِ ق اْلَواِلَدْيِن َو َقْتُل الّنْف
ُ ل َوُعُقو
ِ َاِلْشَراُك ِبا:َاْلَكَباِئُر
“Dosa-dosa besar adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa
(manusia) dan sumpah palsu.” (HR. Bukhari)
Adab seorang anak terhadap orang tua menurut al-Qur`an, antara lain: berkata yang baik, tidak
berkata “ah”, apalagi membentak (QS. al-Isra`: 23); berbuat baik dan bergaul dengan mereka
dengan cara yang baik (QS. Luqman: 15); merendahkan diri kepada kedua orang tua serta selalu
mendoakan keduanya (baik ketika masih hidup atau setelah meninggal dunia (QS. al-Isra`: 24).
Imam Ibnu Abi Jamroh berkata, “Silaturrahim itu bisa dengan harta, dengan memberikan
kebutuhan mereka, atau dengan menolak keburukan dari mereka, dengan wajah yang berseri-seri,
serta dengan do'a.”
Makna silaturrahim yang lengkap adalah memberikan apa saja yang mungkin diberikan dari
segala bentuk kebaikan, serta menolak apa saja yang mungkin bisa ditolak dari keburukan sesuai
dengan kemampuannya (kepada para kerabat dekat).
ُحّمًدا َخاَتم َ ُ َو َأْشَهُد َأّن م،يَ ح ِ صاِل ّ ل َوِلّي الُ َو َأْشَهُد َأْن َل ِإَلَه ِإّل ا،ي
َ ب اْلَعاَلِم
ّ ل َرِ حمُْد َ َاْل
ت َعَلى آِل ِإْبَراِهيَم َ صّلْي
َ حّمٍد َكَما َ حّمٍد َو َعَلى آِلِه ُم َ صّل َعَلى ُم َ الّلُهّم،يَ ْاَلْنِبَياِء َو اْلُمْرَسِل
،جيٌد ِ ك َحِميٌد َم َ ت َعَلى آِل ِإْبَراِهيَم ِإّن َ حّمٍد َكَما َباَرْك َ حّمٍد َو َعِلى آِل ُم َ َو َباِرْك َعَلى ُم
َأّما َبْعُد
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam sebagian penjelasan di atas disebutkan bahwa silaturrahim membuahkan dua hal, yaitu
kelapangan rezki dan memperpanjang umur.
Ini adalah ucapan makhluk Allah yang paling benar dan paling jujur, yaitu Nabi Muhammad
. Meyakininya termasuk dalam persoalan iman, apakah percaya atau tidak terhadap ucapan
Rasulullah tersebut.
Adapun mengenai panjang umur telah banyak penjelasan yang disebutkan, semisal oleh Imam
Ibnu Hajar al-Asqalani, bahwa:
• Tambahan umur itu kinayah, artinya usia yang diberi berkah. Maksudnya, umur seseorang
itu tetap, tetapi dalam umurnya itu diberi berbagai kebaikan (keberkahan) yang melimpah.
• Tambahan umur itu hakikat, yakni benar-benar dipanjangkan umurnya.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang bertaqwa dengan menunaikan silaturrahim,
dan semoga dengan amal itu pula mendapatkan kelapangan rezki dan umur panjang lagi berkah.
ت َعَلى ِإْبَراِهيَم َو َعَلى آِل ِإبَْراِهْيَم ِإّنكَصَلْي َحّمٍد َكَما َ حّمٍد َو َعَلى آِل ُم َ صّل َعَلى ُم َ الّلُهّم َ
ت َعَلى ِإْبَراِهيَم َو َعَلى آِل حّمٍد َكَما َبَرْك َ حّمٍد َو َعَلى آِل ُم َ جيٌد ،الّلُهّم َبِرْك َعَلى ُم َ َحِميٌد َم ِ
جيٌد.ك َحِميٌد َم ِ ِإْبَراِهْيَم ِإّن َ
صِلْح ُوَلَة ُأُموِرَنا َو َأْعِطِهْم اِلْسِتَقاَمَة ِفى ِديِنِهْم َو اْهِدِهْم ِإَلى ُكّل َخْيٍر َو حَنا َو َأ ْصِل ْ
الّلُهّم َأ ْ
ب الّدْعَوِة جي ُ ك ُم ِي ِلُوَلِة ُأُموِرَنا ِإّن َاْجَعلَْنا ُمِطيِع َ
ف َو اْلِغَنىك اْلُهَدى َو الّتَقى َو اْلَعَفا َ سَأُل َالّلُهّم ِإّنا َن ْ
ت اْلَوّهابك َأْن َ
ك َرْحَمًة ِإّن َب َلَنا ِمْن َلُدْن َ غ ُقُلوَبَنا َبْعَد ِإْذَهَدْيَتَنا َو َه ْ
الّلُهمّ َل ُتِز ْ
حِكيُمت اْلَعِزيُز اْل َ
ك َأْن َ
جَعْلَنا ِفْتَنًة ّلّلِذيَن َكَفُروا َواْغِفْر َلَنا َرّبَنا ِإّن َ
َرّبَنا َل َت ْ
ي.
ب اْلَعاَلِم َ ل َر ِ حْمُد ِب الّناِرَ ،و اْل َ سَنًة َو ِقَنا َعَذا َ سَنًة َو ِفى ْاَلِخَرِة َح َ َرّبَنآ َءاِتَنا ِفى الّدْنَي َح َ
* M. Mujib Ansor, SH, Rubrik Khutbah Qiblati edisi 11 tahun IV, hal 40 – 43; dengan beberapa perubahan redaksi
kalimat