Anda di halaman 1dari 5

Silaturrahim, Kunci Rizki*

ِ‫ َو َسّيَئات‬،‫سَنا‬ ِ ‫ل ِمْن ُشُروِر َأْنُف‬ ِ ‫ َو َنُعوُذ ِبا‬،‫سَتْغِفُرُه‬


ْ ‫ َو َن‬،‫سَتِعيُنُه‬
ْ ‫ َو َن‬،‫حَمُدُه‬ْ ‫ل َن‬ِ ‫حْمَد‬ َ ‫ِإّن اْل‬
،‫ل‬ ُ ‫ َو َأْشَهُد َأْن َل ِإَلَه ِإَل ا‬،‫ل َهاِديَ َلُه‬ َ ‫ضِلْل َف‬
ْ ‫ َو َمْن ُي‬،‫ضّل َلُه‬ ِ ‫ل ُم‬ َ ‫ل َف‬
ُ ‫ َمْن َيْهِدِه ا‬،‫َأْعَماِلَنا‬
‫حّمًدا َعْبُدُه َو َرُسوُلُه‬ َ ‫ َو َأْشَهُد َأّن ُم‬،‫ك َلُه‬ َ ‫َوْحدَُه َل َشِرْي‬
(‫سِلُموَن‬ ْ ‫ل َحّق ُتَقاِتِه َو َل َتُموُتّن ِإّل َو َأْنُتْم ُم‬ َ ‫ )َيا َأّيَها اّلِذيَن آَمُنوا اّتُقوا ا‬:‫َقاَل َتَعاَلى‬
‫س ّوِحَدٍة ّو َخَلَق ِمْنَها َزْوجََها َو‬ ٍ ‫س اّتُقوا َرّبُكُم اّلِذي َخَلَقُكْم ِمن ّنْف‬ ُ ‫ )َيا َأّيَها الّن‬:‫ضا‬ً ‫َو َقاَل َأْي‬
‫ل َكاَن َعَلْيُكْم‬ َ ‫سآَءُلوَن ِبِه َو اْلَأْرَحاَم ِإّن ا‬ َ ‫ل اّلِذي َت‬ َ ‫ساًء ّو اّتُقوا ا‬َ ‫ث ِمْنُهَما ِرَجاًل َكِثًيا ّو ِن‬ ّ ‫َب‬
(‫َرِقيًبا‬
‫صِلْح َلُكْم َأْعَماَلُكْم َو‬ ْ ‫ل َو ُقوُلوا َقْوًل َسِديًدا ّي‬ َ ‫ ) َيا َأّيَها اّلِذيَن آَمُنوا اّتُقوا ا‬:‫ل َلُه‬ َ ‫َو َقَل َجّل َج‬
(‫ل َو َرُسْوَلُه َفَقْد َفاَز َفْوًزا َعِظيًما‬ َ ‫َيْغِفْر َلُكْم ُذُنوَبُكْم َو َمْن ّيِطِع ا‬
‫ َو‬،‫ل َعَلْيِه َو َسّلَم‬ ُ ‫صّلى ا‬ َ ‫حّمٍد‬ َ ‫ي ُم‬ُ ‫ي َهْد‬ ِ ‫ َو َخْيَر اْلَهْد‬،‫ل‬ ِ ‫لُم ا‬ َ ‫لِم َك‬َ ‫سَن اْلَك‬ َ ‫ َفِإّن َأْح‬:‫َأّما َبْعُد‬
‫ضلََلٍة ِفى الّناِر‬ َ ‫ َو ُكّل‬،‫ضلََلٌة‬ َ ‫ َو ُكّل ِبْدَعٍة‬،‫ت ِبْدَعٌة‬ ٍ ‫حَدَث‬ ْ ‫ َو ُكّل ُم‬،‫حَدَثاُتَها‬ ْ ‫ّشّر ْاُلُمْوِر ُم‬
Ma'asyiral Muslimin, Jamaah Jum'at Rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan dan kita perbaiki hubungan silaturrahim kita kepada keluarga dan kerabat

ْ
kita, karena silaturrahim adalah perintah Allah dan ajaran agama Islam. Allah  berfirman,
ْ
ۚ‫لرحام‬ ِ َّ ‫ل ٱ‬
َ ‫لى ت َساءُلوَن ِبِهۦ وٱ‬ ‫و ٱتقوا ٱ‬
َ َ َ َ َ َ َّ ۟ ُ َّ َ
“Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturrahim.” (QS. an-Nisa`: 1)

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Silaturrahim berasal dari kata silah dan ar-rahim. Silah artinya menyambung, sedangkan ar-
rahim berarti rahmah, yaitu lembut dan kasih sayang. Sehingga seseorang dikatakan dekat dengan
kerabat apabila ia telah memiliki kasih sayang dan kebaikan dengan kerabatnya. Ar-rahim juga
berarti pada kerabat dekat. Sehingga silaturrahim berarti menyambung tali kekerabatan.
Silaturrahim adalah wajib dan memutuskan silaturrahim atau qati'urrahim adalah dosa besar.
Demikian yang disampaikan para ulama.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Seorang muslim hendaknya melakukan silaturrahim, apakah kepada keluarga dan kerabat dekat,
seperti: orang tua, kakek dan nenek, paman dan bibi, saudara, sepupu, dan seterusnya. Apakah itu
karena keturunan atau karena perkawinan atau karena satu persusuan. Dapat juga kepada orang
yang berjasa kepada kita, seperti: guru, ustadz atau kyai dan ulama, kepada tetangga, teman dan
sebagainya.
Birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua) merupakan silaturrahim yang paling pokok dan

ْ ‫و قضى ربك أ َّل تْعبدٓوا إ َّل إياه و بٱلْٰولْين إ‬


utama. Ini merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Allah  berfirman,

ًۚ ‫حسٰـنا‬ ِ َ َ ُّ َ ٰ َ َ َ
َ ِ ِ َ َ ِ َ ُ َّ ِ ِ ۟ ُ ُ َ
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Allah) dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapaknya dengan sebaik-baiknya.” (QS. al-Isra`: 23)

Ayat ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang tua dan birrul-walidain di sisi Allah.
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Allah yang memerintahkan anak untuk berbuat baik kepada
orang tua, karena begitu banyaknya jasa-jasa orang tua kepada anak.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud , ia berkata, saya bertanya kepada Rasulullah , “Amal
apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Saya bertanya,
“Lalu apa lagi?” Beliau bersabda, “Berbuat baik kepada orang tua.” Saya bertanya, “Kemudian
apa lagi?” Beliau bersabda, “Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Bakrah , bahwa Rasulullah  bersabda, “Maukah kalian aku ceritakan
tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,
“Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau waktu itu bersandar
terus duduk dan bersabda, “Ketahuilah, dan perkataan dusta.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lain dari Abdullah bin Amr bin Ash , bahwa Rasulullah  bersabda,
ِ ‫س َو اْلَيِمْيُن اْلُغُمو‬
‫س‬ ِ ‫ق اْلَواِلَدْيِن َو َقْتُل الّنْف‬
ُ ‫ل َوُعُقو‬
ِ ‫ َاِلْشَراُك ِبا‬:‫َاْلَكَباِئُر‬
“Dosa-dosa besar adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa
(manusia) dan sumpah palsu.” (HR. Bukhari)

Adab seorang anak terhadap orang tua menurut al-Qur`an, antara lain: berkata yang baik, tidak
berkata “ah”, apalagi membentak (QS. al-Isra`: 23); berbuat baik dan bergaul dengan mereka
dengan cara yang baik (QS. Luqman: 15); merendahkan diri kepada kedua orang tua serta selalu
mendoakan keduanya (baik ketika masih hidup atau setelah meninggal dunia (QS. al-Isra`: 24).

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Apa saja sarana untuk melakukan silaturrahim? Silaturrahim adalah usaha untuk memberikan
kebaikan kepada kerabat dekat serta (upaya) untuk menolak keburukan dari mereka, baik dengan
harta maupun dengan lainnya.

Imam Ibnu Abi Jamroh berkata, “Silaturrahim itu bisa dengan harta, dengan memberikan
kebutuhan mereka, atau dengan menolak keburukan dari mereka, dengan wajah yang berseri-seri,
serta dengan do'a.”

Makna silaturrahim yang lengkap adalah memberikan apa saja yang mungkin diberikan dari
segala bentuk kebaikan, serta menolak apa saja yang mungkin bisa ditolak dari keburukan sesuai
dengan kemampuannya (kepada para kerabat dekat).

Karena itu, bersilaturrahim dapat dengan cara-cara berikut.


1. Ucapan, misalnya: memberi salam, saling menyapa dan berkata yang baik.
2. Perbuatan, misalnya: wajah berseri (senyum), berbuat baik dan saling mengunjungi.
3. Harta, misalnya: memenuhi kebutuhan, memberi hadiah dan membawakan oleh-oleh.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Hikmah silaturrahim selain pahala di akhirat, juga memiliki hikmah di dunia, yaitu dilapangkan
rizki dan panjang umur. Dari Abu Hurairah , Rasulullah  bersabda,
‫صْل َرِحَمُه‬
ِ ‫سَأ َلُه ِفْي َاَثِرِه َفلَْي‬
َ ‫ َو َاْن ُيْن‬،‫ط َلُه ِفْي ِرْزِقِه‬
َ‫س‬
ْ ‫َمْن َسّرُه َاْن ُي‬
“Siapa yang senang untuk dilapangkan rezkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan
umurnya) maka hendaklah ia menyambung silaturrahim.” (HR. Bukhari)

Masih dari Abu Hurairah , Rasulullah  bersabda,


‫ ُمَثّراٌة ِفْي‬،‫حّبٌة ِفْي اْلَهِل‬
َ ‫ت الّرِحِم َم‬
َ ‫صّل‬
َ ‫ َفِإّن‬،‫صُلوَن ِبِه َاْرَحَمُكْم‬
ِ ‫ساِبُكْم َما َت‬ َ ‫َتَعّلُموا ِمْن َاْن‬
‫سَأٌة ِفْي اْلُعْمِر‬
َ ‫ ُمْن‬،‫اْلَماِل‬
“Belajarlah tentang nasab-nasab kalian sehingga kalian karenanya bisa menyambung
silaturrahim, karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) kecintaan terhadap
keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyaknya harta dan panjangnya umur.” (HR. Ahmad,
Turmudzi dan Hakim)

‫ت َفاْسَتْغِفُروُه ِإّنُه ُهَو‬


ِ ‫سِلَما‬
ْ ‫ي َو اْلُم‬
َ ‫سِلِم‬
ْ ‫ساِئِر اْلُم‬
َ ‫ل ِلي َو َلُكْم َو ِل‬
َ ‫َأُقْوُل َقْوِلي َهَذا َأْسَتْغِفُر ا‬
‫اْلَغُفوُر الّرِحْيُم‬
Khutbah Kedua

ُ‫حّمًدا َخاَتم‬ َ ُ‫ َو َأْشَهُد َأّن م‬،‫ي‬َ ‫ح‬ ِ ‫صاِل‬ ّ ‫ل َوِلّي ال‬ُ ‫ َو َأْشَهُد َأْن َل ِإَلَه ِإّل ا‬،‫ي‬
َ ‫ب اْلَعاَلِم‬
ّ ‫ل َر‬ِ ‫حمُْد‬ َ ‫َاْل‬
‫ت َعَلى آِل ِإْبَراِهيَم‬ َ ‫صّلْي‬
َ ‫حّمٍد َكَما‬ َ ‫حّمٍد َو َعَلى آِلِه ُم‬ َ ‫صّل َعَلى ُم‬ َ ‫ الّلُهّم‬،‫ي‬َ ‫ْاَلْنِبَياِء َو اْلُمْرَسِل‬
،‫جيٌد‬ ِ ‫ك َحِميٌد َم‬ َ ‫ت َعَلى آِل ِإْبَراِهيَم ِإّن‬ َ ‫حّمٍد َكَما َباَرْك‬ َ ‫حّمٍد َو َعِلى آِل ُم‬ َ ‫َو َباِرْك َعَلى ُم‬
‫َأّما َبْعُد‬
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam sebagian penjelasan di atas disebutkan bahwa silaturrahim membuahkan dua hal, yaitu
kelapangan rezki dan memperpanjang umur.

Ini adalah ucapan makhluk Allah  yang paling benar dan paling jujur, yaitu Nabi Muhammad
. Meyakininya termasuk dalam persoalan iman, apakah percaya atau tidak terhadap ucapan
Rasulullah  tersebut.

Adapun mengenai panjang umur telah banyak penjelasan yang disebutkan, semisal oleh Imam
Ibnu Hajar al-Asqalani, bahwa:
• Tambahan umur itu kinayah, artinya usia yang diberi berkah. Maksudnya, umur seseorang
itu tetap, tetapi dalam umurnya itu diberi berbagai kebaikan (keberkahan) yang melimpah.
• Tambahan umur itu hakikat, yakni benar-benar dipanjangkan umurnya.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah  yang bertaqwa dengan menunaikan silaturrahim,
dan semoga dengan amal itu pula mendapatkan kelapangan rezki dan umur panjang lagi berkah.
‫ت َعَلى ِإْبَراِهيَم َو َعَلى آِل ِإبَْراِهْيَم ِإّنكَ‬‫صَلْي َ‬‫حّمٍد َكَما َ‬ ‫حّمٍد َو َعَلى آِل ُم َ‬ ‫صّل َعَلى ُم َ‬ ‫الّلُهّم َ‬
‫ت َعَلى ِإْبَراِهيَم َو َعَلى آِل‬ ‫حّمٍد َكَما َبَرْك َ‬ ‫حّمٍد َو َعَلى آِل ُم َ‬ ‫جيٌد‪ ،‬الّلُهّم َبِرْك َعَلى ُم َ‬ ‫َحِميٌد َم ِ‬
‫جيٌد‪.‬‬‫ك َحِميٌد َم ِ‬ ‫ِإْبَراِهْيَم ِإّن َ‬
‫صِلْح ُوَلَة ُأُموِرَنا َو َأْعِطِهْم اِلْسِتَقاَمَة ِفى ِديِنِهْم َو اْهِدِهْم ِإَلى ُكّل َخْيٍر َو‬ ‫حَنا َو َأ ْ‬‫صِل ْ‬
‫الّلُهّم َأ ْ‬
‫ب الّدْعَوِة‬ ‫جي ُ‬ ‫ك ُم ِ‬‫ي ِلُوَلِة ُأُموِرَنا ِإّن َ‬‫اْجَعلَْنا ُمِطيِع َ‬
‫ف َو اْلِغَنى‬‫ك اْلُهَدى َو الّتَقى َو اْلَعَفا َ‬ ‫سَأُل َ‬‫الّلُهّم ِإّنا َن ْ‬
‫ت اْلَوّهاب‬‫ك َأْن َ‬
‫ك َرْحَمًة ِإّن َ‬‫ب َلَنا ِمْن َلُدْن َ‬ ‫غ ُقُلوَبَنا َبْعَد ِإْذَهَدْيَتَنا َو َه ْ‬
‫الّلُهمّ َل ُتِز ْ‬
‫حِكيُم‬‫ت اْلَعِزيُز اْل َ‬
‫ك َأْن َ‬
‫جَعْلَنا ِفْتَنًة ّلّلِذيَن َكَفُروا َواْغِفْر َلَنا َرّبَنا ِإّن َ‬
‫َرّبَنا َل َت ْ‬
‫ي‪.‬‬
‫ب اْلَعاَلِم َ‬ ‫ل َر ِ‬ ‫حْمُد ِ‬‫ب الّناِر‪َ ،‬و اْل َ‬ ‫سَنًة َو ِقَنا َعَذا َ‬ ‫سَنًة َو ِفى ْاَلِخَرِة َح َ‬ ‫َرّبَنآ َءاِتَنا ِفى الّدْنَي َح َ‬
* M. Mujib Ansor, SH, Rubrik Khutbah Qiblati edisi 11 tahun IV, hal 40 – 43; dengan beberapa perubahan redaksi
kalimat

Anda mungkin juga menyukai