Anda di halaman 1dari 4

8 Kesalahan Saat Membeli Rumah

Angga Aliya - detikFinance

.articleshare {padding-top:10px;padding-bottom:5px;border-bottom:1px solid #CCC;} .fl


{float:left;} .fr {float:right;} .pr5 {padding-right:5px;} #___plusone_0 {width:70px !important;}
Share
Tweet

Jakarta - Membeli sebuah rumah adalah proses yang cukup rumit karena melibatkan perasaan
kita terhadap sebuah hunian yang akan kita tinggali tersebut. Jika anda tidak bisa
mengesampingkan emosi, anda bisa terjebak dalam kesalahan yang biasa dilakukan orang dalam
membeli rumah.

Membeli rumah yang tepat tidak bisa menggunakan perasaan saja, tentu anda ingin rumah yang
nyaman dan aman, tetapi bukan berarti harus mengesampingkan akal sehat dan pikiran rasional
anda. Apakah anda ingin tinggal di rumah yang nyaman dan aman, tetapi harganya jauh di atas
kemampuan anda?

Itulah kenapa sangat penting anda mengesampingkan emosi dalam perburuan rumah, sehingga
anda bisa mengambil keputusan dengan masuk akal dan serasional mungkin

Seperti dilansir dari investopedia, Rabu (13/12/2011), terdapat delapan kesalahan yang umumnya
dilakukan orang saat membeli rumah. Dengan menghindari kesalahan ini, anda bisa menemukan
rumah impian dengan mudah.

Kesalahan 1: Jatuh cinta kepada rumah yang harganya lebih mahal dari kemampuan

Sekali anda jatuh cinta pada sebuah rumah, susah sekali melupakannya. Anda akan terus
membayangkan betapa indahnya menjalani hidup di rumah tersebut, ditambah adanya pagar
tanaman, bak mandi air panas, peralatan dapur modern dan lain lain.

Akan tetapi, jika anda tidak atai belum mampu membeli rumah seperti itu, anda hanya akan
menyakiti diri sendiri hanya dengan membayangkannya. Untuk menghindari khayalan seperti
ini, sebaiknya sejak awal mulai mencari rumah yang harganya tidak jauh-jauh dari kemampuan
dompet anda.

Mulailah dengan rumah-rumah yang sangat murah, jika akhirnya anda kurang puas akan rumah-
rumah seperti ini anda bisa sedikit menaikkan standarnya. Setelah anda menemukan rumah yang
pas, tidak perlu mencari yang lebih mahal lagi.

Harus anda ingat, ketika anda membeli sebuah rumah Rp 10 juta lebih mahal, bukan saja
harganya yang membutuhkan uang lebih, tetapi juga ada pengeluaran ekstra seperti bunga cicilan
per bulan. Jika anda punya uang lebih seperti itu, lebih baik dananya dialihkan ke keperluan lain.

Kesalahan 2: Berasumsi tidak ada lagi rumah yang lebih baik

Kecuali anda orang kaya yang mencari rumah mewah, kemungkinan untuk mendapatkan rumah
impian memang sangat kecil. Tapi, bukan berarti tidak ada rumah yang lebih baik lagi di luar
sana. Jangan terjebak dengan asumsi bahwa rumah yang anda temui adalah yang paling
sempurna.

Jika anda sudah punya daftar rumah yang akan dibeli, salah satunya pasti ada yang sesuai dengan
selera. Jika memang rumah yang anda beli belum sesuai keinginan, anda bisa melakukan sedikit
renovasi sebelum pindah ke rumah tersebut. Berhati-hatilah dalam memilih rumah, jangan
tergesa-gesa, supaya anda bisa mendapatkan rumah impian anda.

Kesalahan 3: Putus asa

Ketika anda sudah menghabiskan banyak waktu berusaha mendapatkan rumah yang tepat, tapi
belum juga ketemu, atau bahkan lebih buruknya lagi, anda sudah menemukan rumah itu tapi
harganya jauh diatas kemampuan finansial. Hal seperti ini bisa membuat anda putus asa.

Jika sudah putus asa, biasanya orang akan langsung membeli rumah lain yang tersedia, meski
dalam hatinya tidak terlalu menyukai rumah tersebut. Anda jangan terjebak dalam situasi seperti
ini, karena tinggal di rumah yang tidak anda sukai akan berujung kepada banyak masalah.

Ada kemungkinan anda tidak akan betah tinggal lama di rumah tersebut, dan begitu punya dana
yang cukup, anda pasti ingin pindah ke rumah baru, dan ini menjadi pemborosan. Ada baiknya
jika anda menunggu sedikit lebih lama demi rumah idaman, daripada tergesa-gesa mengambil
rumah yang ada karena putus asa.

Kesalahan 4: Mengabaikan kelemahan-kelemahan kecil

Setelah membahas tiga kesalahan di atas, anda biasanya mengabaikan kekurangan-kekurangan


kecil yang ada di rumah atau bagian dari rumah tersebut. Sebaiknya anda perhatikan detail
rumah anda ini, apakah ada kekurangan yang bisa diperbaiki atau tidak, apakah biaya perbaikan
mahal atau tidak.
Pertimbangkan hal ini sebelum anda berkomitmen membeli rumah. Jika memang ternyata
kelemahan-kelemahan ini akan merepotkan dan butuh biaya tinggi, sebaiknya anda mencari
rumah lain saja. Tak perlu khawatir, masih banyak rumah diproduksi setiap bulannya.

Kesalahan 5: Terlalu percaya diri bisa memperbaiki rumah sendiri

Jika rumah baru anda perlu perbaikan atau renovasi, janganlah terlalu percaya diri untuk
melakukan renovasi sendirian. Jangan sampai anda terlalu pede dan membeli peralatan renovasi
setelah mau memulai baru anda sadari ternyata tidak semudah itu, akhirnya terpaksa menyewa
profesional. Hal seperti ini akan membuang waktu dan uang anda. Jika dari awal anda
memutuskan untuk menyewa ahli untuk renovasi, biayanya tidak akan terlalu tinggi.

Kesalahan 6: Terlalu cepat menawar

Dalam situasi pasar yang sedang tinggi, yaitu saat permintan rumah tinggi sementara pasokan
minim, mungkin anda tidak perlu banyak tawar-menawar dan segera ambil rumah impian anda.
Akan tetapi, dengan cara itu anda harus bisa mengambil keputusan dengan cepat sekaligus
merasa rumah tersebut adalah tepat untuk anda.

Jangan abaikan poin-poin penting, seperti memastikan lingkungannya aman di malam dan siang
hari, bisa juga menyelidiki masalah kebisingan seperti rel kereta terdekat. Jika memang harus
mengambil keputusan dengan cepat, setidaknya anda bisa minta waktu satu malam untuk
memikirkan keputusan tersebut.

Bagaimana anda tidur semalam dan perasaan anda saat bangun pagi untuk membeli rumah
tersebut bisa menjadi pertimbangan. Mengambil waktu satu hari juga sudah lebih dari cukup
untuk melakukan riset terhadap harga pasaran rumah tersebut.

Kesalahan 7: Tergesa-gesa dalam mengambil keputusan

Memang cukup sulit untuk memastikan anda mengambil keputusan yang seimbang tapi menyita
terlalu banyak waktu. Kehilangan rumah yang sudah siap anda beli karena tawaran orang lain
lebih menggiurkan bisa memilukan.

Tapi bukan berarti anda harus tergesa-gesa juga untuk mengambil keputusan. Semakin banyak
waktu dan energi yang anda keluarkan untuk mencari rumah, biasanya hasilnya lebih
memuaskan. Anda tidak perlu terus-terusan berkonsentrasi dalam mencari rumah idaman anda
sampai lupa pada pekerjaan sendiri. Padahal pekerjaan anda lebih penting, karena sumber dana
cicilan rumah tersebut nantinya berasal dari penghasilan anda.
Kesalahan 8: Membayar lebih tinggi dari harga pasaran

Jika anda sudah menemukan rumah pilihan tapi ternyata banyak orang yang berminat, anda bisa
dengan mudah terjebak dalam perang harga, atau mencoba menghindari perang harga dengan
menawar sangat tinggi sejak awal. Ada beberapa masalah dari masalah ini.

Pertama, tentu saja, anda akan membayar lebih tinggi dari harga pasar yang diikuti dengan
cicilan dan bunga yang lebih besar lagi. Akhirnya, anda harus mengeluarkan uang lebih besar
dari budget yang sudah disiapkan.

Kedua, jika nanti anda berniat menjual rumah tersebut, harganya akan jauh lebih rendah karena
dari awal sudah terlalu tinggi di atas rata-rata harga pasar. Sebaiknya, anda pastikan kisaran
harga rumah tersebut yang masuk akal, dengan melihat lokasi dan rumah-rumah lain sekitarnya.

Kesimpulan:

Memang sangat normal jika emosi kita selalu ikut serta dalam penilaian sebuah rumah. Tapi,
membeli rumah adalah sebuah keputusan yang besar, itulah kenapa akal sehat dan pikiran
rasional kita harus dilibatkan supaya anda tidak membuat keputusan yang salah. Jangan terburu-
buru, pastikan emosi tidak terlalu mendominasi, sehingga keputusan membeli rumah cukup
masuk akal bagi perasaan dan keuangan anda.

Anda mungkin juga menyukai