Anda di halaman 1dari 3

PROFIL KESEHATAN LINGKUNGAN

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yakni: lingkungan,


perilaku, pelayanan masyarakat, dan keturunan (herediter). Karena itu upaya untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus ditujukan pada keempat
faktor utama tersebut secara bersama-sama.

Kesehatan lingkungan adalah upaya kesehatan meliputi kegiatan analisis dan


pengendalian risiko-risiko kesehatan sebagai akibat kurang terpenuhinya kebutuhan
kesehatan dasar seperti air bersih. Fasilitas sanitasi yang memadai dan tempat tinggal yang
layak serta penurunan tingkat risiko kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran dan
bahaya-bahaya lingkungan.

Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan


masyarakat merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Sesuai fungsinya, petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan
pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat. Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat,
maka peran sanitasi terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyaarakat telah disepakati
oleh semua pihak. Menurut Undang-undang RI No.36 tahun 2009 Pasal 163 tentang
kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan terdiri dari lingkungan pemukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi, dan tempat dan fasilitas umum.

1
1.1 Tujuan program
1. Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor
lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di
masyarakat
2. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakatdari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat
kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat yang optimal,
3. Meningkatnya mutu lingkungan hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga,
dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang
berwawasan kesehatan.

1.2 Sasaran
1. Tempat tinggal (rumah) penduduk,
2. Tempat-tempat umum (seperti pasar, restoran, tempat ibadah, sumber air minum
penduduk, dan pembuangan air limbah dan sebagainya). Sasaran yang diperiksa pada
tempat-tempat umum selain lingkungan fisiknya (pencemaran air, pembuangan sampah
dan limbah lainnya), juga pengolahan makanan (food handler).

1.3 Strategi
1. Melakukan pemeriksaan ke rumah warga, tempat-tempat umum, tempat pengolahan
makanan, lingkungan pemukiman dan tempat pengolahan pestisida,
2. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan baik secara perorangan
maupun individu.

1.4 Jenis Kegiatan


1. Inspeksi Sanitasi yaitu meliputi penyehatan air bersih, pengawasan tempat-tempat umum,
tempat pengolahan makanan, pengawasan penggunaan jamban, pengawasan lingkungan
pemukiman, pengendalian vektor dan tempat pengolahan pestisida,
2. Penyuluhan secara perorangan di klinik Sanitasi dalam gedung maupun luar gedung.

1.6 Kegiatan yang Dilakukan


1. Pengawasan Sarana Air Bersih
2. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
3. Pengawasan Tempat Penjualan Makanan Minuman (TPM)
4. Pengawasan Rumah, Jamban Keluarga (Jaga), Air Limbah (SPAL), Sampah(TPS)

2
5. Mengawasi usaha Makanan olahan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat
(IRT)
6. Tempat Pengelolaan Pestisida (TP2)
7. Pelaksanaan klinik sanitasi
8. Memperkuat Kerjasama lintas sektor Pemberdayaan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai