Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN

POTENSI TENAGA SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI ( PHOTOVOLTAIC )

DISUSUN OLEH KELOMPOK II

LUTFIATIS MAHARANI ( J1B116064 )


( J1B116008 ) NURKHOLIS
SANDY WIBOWO ( J1B116071 )
( J1B116014 ) RAMADHAN PRAYOGIE
TEGUH RAHMADI ( J1B116075 )
( J1B116037 ) ADE DWI PUTRA
IVANDRI SIMANJUNTAK ( J1B116078 )
( J1B116044 ) ESRAYANI
NURHASANAH ( J1B116080 )
( J1B116048 ) QODIR ROBBUL JALIL
MUNIA NURFITRIANI ( J1B116096 )
( J1B116051 ) PANRO SIDAURUNG
DITA SEPTININGRUM ( J1B115027 )

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
Oleh Kelompok II :
NAMA NIM KETERANGAN
Moderator
Notulen
 Lutfiatis Maharani J1B116008
 Sandy Wibowo J1B116014
 Teguh Ramadi J1B116037
 Ivandri Simanjuntak J1B116044
 Nurhasanah J1b116048
 Munia Fitriani J1B116051
Compile File Laporan
 Dita Septiningrum J1B116064
 Nurkholis J1B116071
 Ramhadan Prayogie J1b116075
 Ade Dwi Putra J1B116078
 Qodir Robbul Jalil J1b116096
 Panro Sidarung J1B115027
 Lutfiatis Maharani J1B116008
 Sandy Wibowo J1B116014
 Teguh Ramadi J1B116037
 Ivandri Simanjuntak J1B116044
 Nurhasanah J1b116048
 Munia Fitriani J1B116051
Compile File Presentase
 Dita Septiningrum J1B116064
 Nurkholis J1B116071
 Ramhadan Prayogie J1b116075
 Ade Dwi Putra J1B116078
 Qodir Robbul Jalil J1b116096
 Panro Sidarung J1B115027
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi kami maupun pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu, karena keterbatan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
penyusunan kalimat maupun tata bahasanya.oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala aran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang potensi tenaga surya
sebagai sumber energi ( photovoltaic ). Ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Jambi, 06 Agustus 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar belakang ............................................................................... 1
1.2.Tujuan ............................................................................................ 2
1.3.Manfaat .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1 Matahari.......................................................................................... 2
2.2 Seajarah photovoltaic ..................................................................... 2
2.3 Pengertian Photovoltaic.................................................................. 2
2.4 Pemanfaatan Energi Surya ............................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 4
3.1Pengertian Energi Surya .................................................................. 4
3.2 Teknologi Energi Surya Fotovoltaic .............................................. 5
3.2.1 Pemanfaatan Energi Surya ..................................................... 5
3.2.2 Pemanas Air ........................................................................... 7
3.2.3 Pembangkit Listrik ................................................................. 7
3.2.4 Proses Fotosintesis ................................................................. 8
3.2.5 Keberlangsungan Ekosistem .................................................. 8
3.2.6 Proses Pengeringan ................................................................ 9
3.3 Prospek Penggunaan Sel Surya ..................................................... 9
3.4 Cara Pemanfaatan Energi Surya..................................................... 11
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Panel Surya ...................................................................................... 5


Gambar 2 Skema Proses Pemanfaatan Tenaga Surya ...................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan kemakmuran
namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah dlam usaha
penyediaannya.Pemakaian energy surya di Indonesia mempunyai prospek yang
sangat baik.Mengingat bhwa secra geografis sebagai Negara trofis yang melintang
garis khatulistiwa berpotensi energy surya yang baik.Pemamfaatan tenaga surya
melalui konveksi photovoltaic telah banyak diterapkan antara lain penerapan secara
individu dan system hybrid yaitu system penggabungan antara sumber energy
konvensional dengan sumber energi terbarukan.
Sel surya adalah suatu elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi energy
listrik .Prinsip ini pertama kali diketemukan oleh Bacquere seorang ahli fisika
berkebangsaan prancis tahun1839. Sel surya pada umunya memiliki ketebalan
minimum 0.3mm yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif
dan kutub negative. Prinsip dasar pembuatan sel surya adalah memanfaatkan efek
fotovoltaic yaitu suatu efek yang dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi
energy listrik.Sel surya adalah semikonduktor dimana radiasi surya langsung diubah
menjadi energy listrik.Material yang sering digunakan untuk membuat sel surya
adalah silicon Kristal.Komponen utama system surya photovoltaic adalah modul yang
merupakan unit raktan bebrapa sel surya photovoltaic.
Pada kondisi beban rendah system bekerja dengan system inverter dan baterai.
Jika beban terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang terdapat pada inverter
atau tegangan batrei semakin rendah, maka system control akan segera
mengoprasikan genset, maka genset akan berfungsi sebagai AC/DC converter untuk
pengisian batrei dan dapat beroprasi secara parallel untuk memenuhi kebutuhan
beban tersebut.Dengan demikian ,kondisi pembebanan diesel menjadi sangat efisien
karena hanya beroprasi pada beban tertentu.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Matahari
Pemanfatatan energi matahari dilakukan sejak pertama kali kehidupan itu
sendiri bermula. Matahari digunakan untuk mengeringkan buah-buahan dan
mengeringkan garam. Mulai pada awal abad 20 kolektor sinar matahari digunakan
untuk memanaskan air, karena harga bahan fosil semakin tinggi mulai pertenggahan
decade 70an. Energy matahari menjadi pusat perhatian sebagai saah satu sumber
energy yang dapat diperbarui(renewable) (vries.DKK, 2010).
2.2 Sejarah photovoltaic
Efek photovoltaic pertama kali dikenali pada tahun 1839 oleh fisikawan
Perancis Alexandre-Edmond Becquerel. Akan tetapi, sel surya yang pertama dibuat
baru pada tahun 1883 oleh Charles Fritts, yang melingkupi semikonduktor selenium
dengan sebuah lapisan emas yang sangat tipis untuk membentuk
sambungansambungan. Alat tersebut hanya memiliki efisiensi 1%. Russell Ohl
mematenkan sel surya modern pada tahun 1946 (U.S. Patent 2,402,662 , "Light
sensitive device"). Masa emas teknologi tenaga surya tiba pada tahun 1954 ketika
Bell Laboratories, yang bereksperimen dengan semikonduktor, secara tidak disengaja
menemukan bahwa silikon yang di doping dengan unsur lain menjadi sangat sensitif
terhadap cahaya.
2.3 Photovoltaic
Photovoltaic adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel,
untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk
pemakaian sistem catu daya beban. Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang
maksimum maka permukaan modul surya harus selalu mengarah ke matahari.
Komponen utama sistem surya photovoltaic adalah modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel surya photovoltaic. Untuk membuat modul photovoltaic secara
pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film.

2
2.4 Pemanfaatan Energi Surya
Sel surya adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengubah energi
surya menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah (DC) . Untuk mendapatkan
keluaran energi listrik yang maksimum maka permukaan modul surya harus selalu
mengarah ke matahari.Di Indonesia, energi listrik yang optimum akan didapat apabila
modul surya diarahkan dengan sudut kemiringan sebesar lintang lokasi PLTS tersebut
berada.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian energi surya


Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi
surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu
bara, dan minyak bumi.
Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan
oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi
matahari, namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan.
Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara.
Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya baru muncul
lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi surya
menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat
digunakan sebagai sumber daya bagi satelit angkasa luar.
Energi surya telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa aplikasi
energi surya adalah:
1. Pencahayaan bertenaga surya,
2. Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air, memanaskan dan
mendinginkan ruangan,
3. Desalinisasi dan desinfektifikasi,
4. Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya.
Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan
saat ini oleh Pemerintah Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia memiliki
potensi energi surya yang besar.

4
Gambar 1. Panel Surya

3.2.Teknologi Energi Surya Fotovoltaik


Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk diterapkan
secara massal saat ini adalah Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF) atau secara
umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS
Fotovoltaik).
Sebutan SESF merupakan istilah yang telah dibakukan oleh pemerintah yang
digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sistem pembangkit energi yang
memanfaatkan energi matahari dan menggunakan teknologi fotovoltatik. Jika
dibandingkan energi listrik konvensional, SESF terkesan rumit, mahal dan sulit
dioperasikan.
Namun demikian, berdasarkan pengalaman operasional lebih dari 15 tahun di
beberapa kawasan di Indonesia, SESF merupakan suatu sistem yang mudah dalam
pengoperasiannya, handal dan memerlukan biaya pemeliharaan dan operasi yang
rendah menjadikan SESF mampu bersaing dengan teknologi konvensional pada
sebagain besar kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tidak
terjangkau oleh jaringan PLN dan tergolong sebagai kawasan terpencil.
Selain itu, SESF merupakan suatu teknologi yang bersih dan tidak mencemari
lingkungan. Beberapa kondisi yang sesuai untuk penggunaan SESF antara lain pada
permukiman desa terpencil, lokasi transmigrasi dan perkebunan baik untuk
penerangan rumah maupun fasilitas umum. Akan tetapi, sesuai dengan perkembangan
jaman, saat ini di negara-negara maju, penerapan SESF telah banyak digunakan untuk
suplai energi listrik di gedung-gedung dan perumahan di kota besar.

5
Pada umumnya, modul fotovoltaik dipasarkan dengan kapasitas 50 Watt-peak
(Wp) dan kelipatannya. Unit satuan Watt-peak adalah satuan daya (Watt) yang dapat
dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dalam keadaan standar uji (Standard Test
Condition – STC). Efisiensi pembangkitan energi listrik yang dihasilkan modul
fotovoltaik pada skala komersial saat ini adalah 14 – 15%.
3.2.1. Pemanfaatan Energi Surya
Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk diterapkan
secara masal pada saat ini adalah menggunakan suatu sistem teknologi yang
diperkenalkan sebagai Sistem Energi Surya Photovoltaic (SESF) atau secara umum
dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Photovoltaic (PLTS
Photovoltaic).SESF merupakan suatu sistem yang mudah didalam pengoperasiannya,
handal, serta memerlukan biaya pemeliharaan dan operasi yang rendah menjadikan
SESF mampu bersaing dengan teknologi konvensional pada sebagian besar kondisi
wilayah Indonesia yang terdiri atas pulau pulau kecil yang sulit dijangkau dan
tergolong sebagai kawasan terpencil. Selain itu SESF merupakan suatu teknologi
yang bersih dan tidak mencemari lingkungan. Beberapa kondisi yang sesuai untuk
penggunaan SESF antara lain pada pemukiman desa terpencil, lokasi transmigrasi,
perkebunan, nelayan dan lain sebagainya, baik untuk penerangan rumah maupun
untuk fasilitas umum.
Di Indonesia sistem photovoltaic telah dimanfaatkan antara lain untuk
penerangan (rumah tangga, jalan), pompa air, catu daya bagi perangkat
telekomunikasi, TV umum, pendingin(antara lain untuk obat-obatan), rambu-rambu
laut, penerangan untuk menangkap ikan dan aplikasi lainnya. Berikut beberapa
contoh matahari sebagai sumber energi bagi berlangsungnya kehidupan, antara lain :
3.2.2. Pemanas Air
Pada era modern saat ini banyak ditemukan pemanas air yang menggunakan
energimatahari, pemanas tersebut biasanya tersimpan diatap rumah guna
mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Pemanas air dengan teknik pemanasan
menggunakan sinar matahari ini sangat efisien karena sama sekali tidak
menggunakan bahan bakar minyak, tanpa listrik, tidak menimbulkan polusi, tetapi air

6
menjadi panas berkat adanya kolektor pengumpul / penyerap panas matahari. Air
dingin akan melewati kolektor dan menyerap panas dari kolektor untuk selanjutnya
air yang telah panas disimpan dalam tangki air panas.
3.2.3. Pembangkit Listrik
Selain untuk pemanas air, cahaya matahari mempunyai potensi yang dapat
dirubah menjadi energi listrik. Alat yang digunakan untuk merubah cahaya matahari
menjadi listrik ini adalah panel surya / solar sel. Teknologi Solar Energy yang umum
saat ini yaitu solar cell, terdiri dari beberapa komponen utama yaitu panel surya
sebagai penerima radiasi matahari, baterai tempat penyimpanan listrik, dan alat
pengotrol pengubah energi matahari menjadi energi listrik. Prinsip dasar dari solar
cell ini cukup sederhana, yaitu mengubah energi dari matahari menjadi energi listrik
yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber energi yang digunakan
berasal dari matahari yang tak akan pernah habis sampai akhir zaman, sehingga dapat
dikatakan sumber energi matahari adalah ‘ sumber energi yang kekal abadi’ bagi kita.
Solar sel ini terbuat dari bahan dasar utama berupa silikon melalui proses yang rumit
dan ditempatkan dibalik kaca atau bahan transparan lainya. Panel surya dalam bentuk
miniature biasa kita jumpai dalam kalkulator yang menggunakan tenaga dari cahaya
sebagai sumber listriknya.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti
dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan.
Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar
0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar
tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya
sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya
biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12
V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus
outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.

7
3.2.4. Proses Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses biologi yang dilakukan tanaman dan
organisme berklorofil untuk menunjang proses hidupnya yakni dengan memproduksi
gula (karbohidrat) pada tumbuhan hijau dengan bantuan energi sinar matahari, yang
melalui sel-sel yang ber-respirasi, energi tersebut akan dikonversi menjadi energi
ATP sehingga dapat digunakan bagi pertumbuhannya.Cahaya matahari merupakan
sumber energi utama dalam kehidupan. Gambaran yang paling logis terkait dengan
hal ini adalah proses fotosintesis pada tumbuhan yang melibatkan sinar matahari
sebagai energi yang dibutuhkan. Jika tumbuhan tidak berfotosintesis, maka
kehidupan tidak akan berlanjut mengingat sumber makanan bagi herbivora tidak akan
tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora dan omnivora pun tidak akan mendapatkan
sumber makanan lagi. Tumbuhan membersihkan udara untuk kita, menjaga suhu
bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di atmosfer.
Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi dapat menghasilkan zat-zat
atau bahan-bahan sebanyak 200 miliar ton. Berbeda dari sel manusia dan hewan, sel
tumbuhan dan organisme berklorofil dapat memanfaatkan langsung energi matahari.
Tumbuhan dan organisme berklorofil mengubah energi matahari menjadi energi
kimia dan menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus.
3.2.5. Keberlangsungan Ekosistem
Matahari berperan terhadap keberlangsungan ekosistem. Karbohidrat
merupakan jenis molekul yang paling banyak ditemukan di alam. Karbohidrat
terbentuk pada proses fotosintesis sehingga merupakan senyawa perantara awal
dalam penyatuan karbon dioksida, hidrogen, oksigen, dan energi matahari ke dalam
bentuk hayati. Pengubahan energi matahari menjadi energi kimia dalam
reaksibiomolekul menjadikan karbohidrat sebagai sumber utama energi metabolit
untuk organisme hidup.
3.2.6. Proses Pengeringan
Radiasi matahari selain untuk mengeringkan pakaian yang kita jemur, juga
dapat untuk pengeringan produk pertanian. Dalam hal ini, energi surya dapat
dimanfaatkan ke dalam dua bentuk yaitu pemanfaatan secara termal dan pemanfaatan

8
untuk listrik. Pada bidang pertanian pemanfaatan energi surya termal biasa digunakan
pada proses pengeringan bahan pertanian. Pengeringan bisa dilakukan secara alami
(penjemuran) maupun secara buatan. Terdapat berbagai tipe pengering surya yang
telah berkembang saat ini, salah satunya adalah pengeringan yang menggunakan
kolektor berbentuk bangunan yang disebut dengan efek rumah kaca (ERK) yang telah
dikembangkan di IPB oleh Kamaruddin dan para kolega penelitinya sejak tahun 1993
sampai saat ini secara berkesinambungan.
Pada prinsipnya pengeringan efek rumah kaca yaitu sinar matahari yang
memiliki radiasi gelombang panjang masuk untuk kemudian diserap oleh absorber
atau komponen lain di dalam bangunan pengering sehingga suhu absorber dan
komponen tersebut akan meningkat. Radiasi yang dipancarkan oleh
absorber/komponen dalam pengering dalam bentuk gelombang panjang sehingga sulit
untuk menembus dinding transparan. Dengan demikian, terjadi peningkatan suhu
udara pengering dan udara dihembuskan melalui produk yang akan dikeringkan.
Udara yang telah lembab kemudian dikeluarkan dari bangunan pengering.
3.3. Prospek Penggunaan Sel Surya
Dibandingkan dengan Energi Lain Energi baru dan terbarukan mulai
mendapat perhatian sejak terjadinya krisis energi dunia yaitu pada tahun 70-an dan
salah satuenergi itu adalah energi surya. Energi itu dapat berubah menjadi arus listrik
yang searah yaitu dengan menggunakan silikon yang tipis.
Pada asasnya sel surya photovoltaic merupakan suatu dioda semikonduktor
yang berkerja dalam proses tak seimbang dan berdasarkan efek photovoltaic. Dalam
proses itu sel surya menghasilkan tegangan 0,5-1 volt tergantung intensitas cahaya
dan zat semikonduktor yang dipakai. Sementara itu intensitas energi yang terkandung
dalam sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi besarnya sekitar 1000 Watt.
Tapi karena daya guna konversi energi radiasimenjadi energi listrik berdasarkan
efekphotovoltaic baru mencapai 25% maka produksi listrik maksimal yang dihasilkan
sel surya baru mencapai 250 Watt per m2.
Energi listrik yang berasal dari energi surya pertama kali digunakan untuk
penerangan rumah tangga dengan sistem desentralisasi yang dikenal dengan Solar

9
Home System (SHS), kemudian untuk TV umum, komunikasi dan pompa
air.Berdasarkanpenelitian yang dilakukan sampai tahun1994 jumlah pemakaian
system photovoltaic di Indonesia sudah mencapaiberkisar 2,5-3 MWp.Sementara itu
menurut perkiraanyang lain pemakaian photovoltaic diIndonesia 5-10 tahun
mendatang akanmencapai 100 MW terutama untukpenerangan di pedesaan.
Dalam bidang photovoltaic yang digunakanpada PLTS, Indonesia ternyata
telahmelewati tahapan penelitian danpengembangan dan sekarang menujutahapan
pelaksanaan dan instalasi untukelektrifikasi untuk pedesaan.Teknologi inicukup
canggih dan keuntungannya adalahharganya murah, bersih, mudah dipasangdan
dioperasikan dan mudah dirawat.Sedangkan kendala utama yang dihadapidalam
pengembangan energi suryaphotovoltaic adalah investasi awal yangbesar dan harga
per kWh listrik yangdibangkitkan relatif tinggi, karenamemerlukan subsistem yang
terdiri atasbaterai, unit pengatur dan inverter sesuaidengan kebutuhannya.
Dalam penerapannya photovoltaicdapat digabungkan dengan pembangkit
lainseperti pembangkit tenaga diesel (PLTD)dan pembangkit listrik tenaga
mikrohidro(PLTM).Pada sistem ini PLTS merupakankomponen utama, sedang
pembangkitlistrik lainnya digunakan untukmengkompensasi kelemahan sistem
PLTSdan mengantisipasi ketidakpastian cuacadan sinar matahari.Pengkajian dan
penerapansistem ini sudah dilakukan di Bima (NTB)dengan kapasitas PLTS 13,5
kWp danPLTD 40 kWp.
Pada sistem hibrida antaraphotovoltaic dengan Fuel Cell (sel bahanbakar),
selisih antara kebutuhan listrik padabeban dan listrik yang dihasilkan
olehphotovoltaic akan dipenuhi oleh fuel cell.Controller berfungsi untuk mengatur
fuelcell agar listrik yang keluar sesuai dengankeperluan.Keuntungan sistem ini adalah
efisiensinyatinggi sehingga dapat menghemat bahanbakar, dan kehilangan daya listrik
dapatdiperkecil dengan menempatkan fuel celldekat pusat beban.
3.4 Cara Pemanfaatan Energi Surya
Sel surya adalah suatu komponenelektronika yang dapat mengubah
energisurya menjadi energi listrik dalam bentukarus searah (DC). Modul
surya(fotovoltaic) adalah sejumlah sel suryayang dirangkai secara seri dan

10
paralel,untuk meningkatkantegangan dan arusyang dihasilkan sehingga cukup
untukpemakaian sistem catu daya beban.
Untuk mendapatkan keluaranenergi listrik yang maksimum
makapermukaanmodul surya harus selalumengarah ke matahari. Di Indonesia,energi
listrik yangoptimum akan didapatapabila modul surya diarahkan dengansudut
kemiringansebesar lintang lokasiPLTS tersebut berada. Sebagai contoh,untuk daerah
yang berada di sebelah utarakatulistiwa maka modul surya harusdihadapkan ke
Selatan,dan sebaliknya.
Selanjutnya energi listrik tersebutdisimpan dalam Baterai. Baterai
disiniberfungsi sebagai penyimpan energi listriksecara kimiawi pada siang hari
danberfungsi sebagai catu daya listrik padamalam hari. Untuk menjaga
kesetimbanganenergi di dalam baterai, diperlukan alatpengatur elektronik yang
disebut BatteryCharge Regulator.
Alat ini berfungsi untuk mengaturtegangan maksimal dan minimal daribaterai
dan memberikan pengamananterhadap sistem, yaitu proteksi terhadappengisian

Gambar 2. Skema Proses Pemanfaatan Tenaga Surya

berlebih (overcharge) olehpenyinaran matahari, pemakaian berlebih(overdischarge)


oleh beban, mencegahterjadinya arus balik ke modul surya,melindungi terjadinya
hubung singkat padabeban listrik dan sebagai interkoneksi darikomponen-komponen
lainnya.

11
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan makalah di atas maka dapat di simpulkan bahwa :


1. Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain.
Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air,
uap,angin, biogas, batu bara, dan minyak bumi.
2. Sel surya adalah suatu elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi
energy listrik .Prinsip ini pertama kali diketemukan oleh Bacquere seorang
ahli fisika berkebangsaan prancis tahun1839.
3. Photovoltaic adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel,
untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk
pemakaian sistem catu daya beban. Untuk mendapatkan keluaran energi listrik
yang maksimum maka permukaan modul surya harus selalu mengarah ke
matahari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Safrizal. 2017. Rancangan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Pada Gedung
Fakultas Sains Dan Teknologi Unisnu Jepara. Unisnu Jepara. Vol 8 No 2.
Sumber: https://Teknologisurya_wordpress.com/tag/energi-surya/ diakses tanggal 5
september 2018
Umar Anwar Rhamadhan, dkk. 2016. Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Surya Kapasitas 50 WP. Universitas Muhammadiyah Jakarta. Vol 37
Hal 59-63.
Vries dkk. 2010. Buku Panduan Energi Terbarukan. PNPM Mandiri. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai