HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Tanpa kekebalan tubuh yang kuat, tubuh kesulitan melawan infeksi yang dapat
menimbulkan penyakit.
HIV bekerja dengan cara menghancurkan sel darah putih yang berperan penting dalam sistem
kekebalan tubuh. Semakin banyak sel darah putih yang rusak, semakin lemah kekebalan
tubuh.
Banyak orang yang menganggap HIV adalah AIDS dan begitu pula sebaliknya. Padahal
terinfeksi HIV tidak selalu akan berujung pada AIDS jika status infeksi HIV diketahui dari
awal dan diobati sejak dini.
Pada tingkat infeksi HIV yang sangat parah, kekebalan tubuh yang sangat lemah membuat
tubuh menjadi sangat rentan terhadap infeksi dan kanker. Kondisi mematikan inilah yang
disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Meski demikian, infeksi HIV
membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang menjadi AIDS.
Banyak orang dengan HIV tidak tahu kalau mereka terinfeksi. Hal ini karena gejala dan
tanda-tanda HIV/AIDS di tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala berat. Infeksi HIV
hingga menjadi AIDS terbagi menjadi tiga fase, yakni sebagai berikut:
Pencegahan dan penanganan dini infeksi HIV adalah kunci utama agar kondisi ini tidak
berkembang menjadi AIDS yang berbahaya. Oleh karena itu, menjalani gaya hidup sehat dan
menghindari perilaku berisiko, seperti seks bebas atau menggunakan jarum suntik bergantian
dengan orang lain, merupakan cara efektif untuk mencegah HIV/AIDS. Terapkan beberapa
hal berikut dalam hidup Anda:
Gunakan kondom saat berhubungan seksual. Gunakan kondom secara benar untuk
menghindari kebocoran.
Tidak bergonta-ganti pasangan.
Menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain. Misalnya melalui luka
atau seks oral.
Tidak menggunakan peralatan pribadi seperti sikat gigi, alat cukur, dan sex toys
bergantian dengan orang lain.
Jika Anda berisiko terpapar virus HIV, memulai pengobatan ARV dini sebagai
pencegahan infeksi HIV, dan rutin memeriksakan status HIV merupakan langkah
tepat untuk menangani HIV.
Pahamilah bahwa HIV ditularkan melalui cairan tubuh, seperti darah, ASI, air mani, dan
cairan vagina. HIV tidak dapat ditularkan melalui air liur, gigitan serangga, makanan, atau
minuman. Virus juga tidak menular melalui penggunaan toilet, atau berjabat tangan dan
berpelukan dengan penderita.
Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan infeksi HIV. Meski tidak
bisa disembuhkan, HIV masih bisa dikontrol dengan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
Antiretroviral bekerja dengan cara mencegah duplikasi virus. Obat ini tersedia dalam bentuk
tablet dan harus dikonsumsi setiap hari. Konsumsi obat antiretroviral secara teratur dapat
memperlambat perjalanan penyakit HIV dan memperpanjang harapan hidup penderita. Tanpa
pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu yang lebih cepat.
Segera periksakan diri dan lakukan tes deteksi HIV jika berisiko terinfeksi atau mengalami
gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS. Jangan sungkan atau malu untuk berkonsultasi ke dokter
dan melakukan pemeriksaan HIV, karena pengobatan yang dilakukan sejak dini dapat
memperlambat perkembangan infeksi HIV menjadi penyakit AIDS.