I. Standar Kompetensi
Memahami pengertian sistem dan lingkungan serta perubahan energi dalam kimia, cara
pengukuran.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
a. Menjelaskan pengertian termokimia
b. Menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi serta menyebutkan contoh
perubahan wujud energi.
c. Membedakan sistem dan lingkungan serta dapat memberikan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Menjelaskan perbedaan reaksi endoterm dan eksoterm serta menyebutkan
contohnya berdasarkan data percobaan
2. Proses:
a. Merencanakan eksperimen untuk menentukan reaksi eksoterm dan endoterm.
1) merumuskan hipotesis
2) mengidentifikasi variabel
3) menetapkan alat yang digunakan
4) menetapkan bahan yang digunakan
5) menetapkan cara melakukan eksperimen
b. Melaksanakan eksperimen
1) Menentukan alat dan bahan
2) Mengimplementasikan rancangan percobaan
3) menuliskan data percobaan
4) melakukan analisis data
5) merumuskan kesimpulan
A. Psikomotor
1. Menyiapkan alat percobaan
2. Membuat larutan
3. Menguji reaksi endoterm dengan memperhatikan reaksi yang terjadi.
B. Afektif
1. Karakter
a. jujur,
b. tekun,
c. tanggung jawab,
d. cermat,
e. teliti.
2. Keterampilan sosial:
a. bertanya,
b. menjawab pertanyaan,
c. mengajukan ide atau berpendapat
d. bekerjasama dalam kelompok
Indikator 1a
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara kalor dengan reaksi
kimia atau reaksi-reaksi yang berhubungan dengan reaksi kimia. Kalor yang berkaitan
dengan reaksi kimia disebut kalor reaksi atau panas reaksi atau perubahan entalpi.
Indikator 1b
Dalam suatu sistem terisolasi jumlah total energi adalah konstan. Hukum kekekalan energi
menyatakan bahwa “ energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi
hanya dapat diubah ke bentuk energi lain”. Contohnya adalah energi listrik berubah menjadi
energi kinetik ( gerak ) pada kipas angin.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Setiap zat kimia memiliki energi, energi
ini tersimpan dalam bentuk energi potensial atau disebut energi kimia.
Untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, didefinisikan satu sifat
atau besaran yang disebut entalpi. Akan tetapi entalpi suatu zat hanya bisa diketahui dari
suatu perubahannya saja. Jadi, perubahan entalpi adalah besarnya energi ( kalor ) yang
dibebaskan atau diperlukan dari suatu reaksi kimia.
Indikator 1c
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk menganalisis perubahan energi
yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian dari segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Lingkungan adalah bagian diluar yang
membatasi sistem.
1) sistem terbuka, yaitu sistem dimana massa dan kalor ( panas ) dapat dipertukarkan
dengan lingkungan. Contohnya air panas dalam gelas dibiarkan terbuka akan dingin dan
mengeluarkan uap air.
Indikator 1 d
Reaksi eksotrm dan endoterm
Secara garis besar, reaksi-reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi yang menyerap atau
memerlukan sejumlah energi dan reaksi yang melepaskan atau menghasilkan sejumlah
energi. Reaksi kimia yang memerlukan energi disebut reaksi endoterm (kalor mengalir dari
lingkungan ke system), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki energi lebih kecil dari
lingkungan. sedangkan reaksi kimia yang menghasilkan energi disebut reaksi eksoterm (kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki energi lebih
besar daripada lingkungan.
Energi sistem berpindah ke lingkungan sebagai kalor. Kalor yang terlibat pada suatu reaksi
pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi yang dinyatakan dengan ∆H.
a. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi eksoterm,
suhu sistem naik sehingga kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Sistem
membebaskan energi ke lingkungan, sehingga entalpi sistem akan berkurang. Artinya,
entalpi hasil reaksi lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Maka ∆𝐻 akan berharga
negatif (∆𝐻 < 0). Contoh reaksi eksoterm adalah pembakaran kayu, ledakan petasan,
dan reaksi antara logam Na dengan air.
Grafik perubahan entalpi pada reaksi eksoterm
𝐻𝐴 > 𝐻𝐵
∆𝐻 = 𝐻𝐵 − 𝐻𝐴
∆𝐻 < 0 Hasil Reaksi
b. Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menerima kalor. Pada reaksi endoterm, suhu
sistem turun sehingga kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima kalor
dari lingkungan, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya, entalpi hasil reaksi
lebih besar daripada entalpi pereaksi. Maka ∆𝐻 akan berharga positif (∆𝐻 > 0). Contoh
reaksi endoterm adalah reaksi antara barium hidroksida dekahidrat dengan amonium
klorida.
Grafik perubahan entalpi pada reaksi endoterm
H (entalpi)
= entalpi awal reaksi atau entalpi pereaksi.
Hasil Reaksi
= entalpi akhir atau entalpi hasil reaksi.
𝐻𝐴 < 𝐻𝐵
∆𝐻 = 𝐻𝐵 − 𝐻𝐴
∆𝐻 > 0
Pereaksi
VI. Bahan
Urea, kapur tohor, detergen, soda kue, asam cuka, aquades
VII. Alat :
Gelas kimia;sendok; termometer; pengaduk.
Kegiatan Waktu
1. Salam 5 menit
Selamat pagi anak-anak. Bagaimana kabar kalian pagi ini?
2. Absensi
Ada yang tidak hadir pada hari ini?
3. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
4. Materi yang akan kita pelajari pada hari ini adalah tentang
reaksi Eksoterm dan Endoterm. Tujuan pembelajaran adalah
c. Menjelaskan pengertian termokimia
d. Menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi serta
menyebutkan contoh perubahan wujud energi.
e. Membedakan sistem dan lingkungan serta dapat
memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
f. Menjelaskan perbedaan reaksi endoterm dan eksoterm
serta menyebutkan contohnya berdasarkan data
percobaan
5. Guru mengingatkan kembali mengenai pembelajaran
minggu lalu
Apakah kalian masih ingat pelajaran kita minggu kemarin?
6. Prasyarat
Siswa mengetahui jenis jenis perubahan reaksi kimia
7. Memotivasi siswa dengan menanyakan :
pernahkah kalian memasak air ? mengapa air tersebut
menjadi panas dan akhirnya mendidih ?
B. Kegiatan Inti
Kegiatan Waktu
1. Eksplorasi 20 menit
Tahap Eksperimen:
2. Elaborasi
3. Konfirmasi
C. Penutup
Kegiatan Waktu
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari Perubahan Energi Pada Reaksi Kimia
2. Mengamati Ciri-ciri Reaksi Eksoterm dan Endoterm
3. Membedakan Reaksi Eksoterm dan Endoterm
B. Dasar Teori
Secara garis besar, reaksi-reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi yang menyerap
atau memerlukan sejumlah energi dan reaksi yang melepaskan atau menghasilkan sejumlah
energi. Reaksi kimia yang memerlukan energi disebut reaksi endoterm (kalor mengalir dari
lingkungan ke system), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki energi lebih kecil dari
lingkungan. sedangkan reaksi kimia yang menghasilkan energi disebut reaksi eksoterm
(kalor mengalir dari sistem ke lingkungan), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki
energi lebih besar daripada lingkungan.
Energi sistem berpindah ke lingkungan sebagai kalor. Kalor yang terlibat pada suatu
reaksi pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi yang dinyatakan dengan ∆H.
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi eksoterm,
suhu sistem naik sehingga kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Sistem membebaskan
energi ke lingkungan, sehingga entalpi sistem akan berkurang. Artinya, entalpi hasil reaksi
lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Maka ∆𝐻 akan berharga negatif (∆𝐻 < 0). Contoh
reaksi eksoterm adalah pembakaran kayu, ledakan petasan, dan reaksi antara logam Na
dengan air.
𝐻𝐴 > 𝐻𝐵
∆𝐻 = 𝐻𝐵 − 𝐻𝐴
∆𝐻 < 0
Hasil Reaksi
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menerima kalor. Pada reaksi endoterm, suhu
sistem turun sehingga kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima kalor dari
lingkungan, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya, entalpi hasil reaksi lebih besar
daripada entalpi pereaksi. Maka ∆𝐻 akan berharga positif (∆𝐻 > 0). Contoh reaksi endoterm
adalah reaksi antara barium hidroksida dekahidrat dengan amonium klorida.
𝐻𝐴 < 𝐻𝐵
∆𝐻 = 𝐻𝐵 − 𝐻𝐴
∆𝐻 > 0
Hasil Reaksi
Air + detergen
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari Perubahan Energi Pada Reaksi Kimia
2. Mengamati Ciri-ciri Reaksi Eksoterm dan Endoterm
3. Membedakan Reaksi Eksoterm dan Endoterm
B. Dasar Teori
Secara garis besar, reaksi-reaksi kimia dapat dibedakan menjadi reaksi yang menyerap
atau memerlukan sejumlah energi dan reaksi yang melepaskan atau menghasilkan sejumlah
energi. Reaksi kimia yang memerlukan energi disebut reaksi endoterm (kalor mengalir dari
lingkungan ke system), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki energi lebih kecil dari
lingkungan. sedangkan reaksi kimia yang menghasilkan energi disebut reaksi eksoterm
(kalor mengalir dari sistem ke lingkungan), reaksi ini terjadi pada sistem yang memiliki
energi lebih besar daripada lingkungan.
Energi sistem berpindah ke lingkungan sebagai kalor. Kalor yang terlibat pada suatu
reaksi pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi yang dinyatakan dengan ∆H.
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi eksoterm,
suhu sistem naik sehingga kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Sistem membebaskan
energi ke lingkungan, sehingga entalpi sistem akan berkurang. Artinya, entalpi hasil reaksi
lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Maka ∆𝐻 akan berharga negatif (∆𝐻 < 0). Contoh
reaksi eksoterm adalah pembakaran kayu, ledakan petasan, dan reaksi antara logam Na
dengan air.
𝐻𝐴 > 𝐻𝐵
∆𝐻 = 𝐻𝐵 − 𝐻𝐴
∆𝐻 < 0
Hasil Reaksi
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menerima kalor. Pada reaksi endoterm, suhu
sistem turun sehingga kalor mengalir dari lingkungan ke sistem. Sistem menerima kalor dari
lingkungan, sehingga entalpi sistem akan bertambah. Artinya, entalpi hasil reaksi lebih besar
daripada entalpi pereaksi. Maka ∆𝐻 akan berharga positif (∆𝐻 > 0). Contoh reaksi endoterm
adalah reaksi antara barium hidroksida dekahidrat dengan amonium klorida.
𝐻𝐴 < 𝐻𝐵
∆𝐻 = 𝐻𝐵 − 𝐻𝐴
∆𝐻 > 0
Hasil Reaksi
3. Jika gelas terasa panas artinya ada perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (melepas
kalor). Jika gelas terasa dingin artinya ada perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (
Reaksi eksoterm : reaksi pembebasan kalor, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
Reaksi endoterm : reaksi menyerap kalor, kalor mengalir dari lingkungan ke sistem.
Yang merupakan sistem adalah asam cuka, soda kue, detergen, urea, kapur tohor dan air
( ) ( )
Penilaian dilakukan dengan cara mengamati aktivitas siswa saat melakukan eksperimen
( ) ( )
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa
menggunakan skala berikut ini:
1 Jujur
2 Tekun
3 Tanggungjawab
4 Cermat
5 Teliti
( )
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu
menggunakan skala berikut ini:
( )