196 380 1 SM PDF
196 380 1 SM PDF
Abstrak - Analisis kecepatan gelombang seismik bawah permukaan telah dilakukan di daerah gedung rektorat sisi
barat, depan FKIP, sisi depan GKB III, dan jalan depan asrama PGSD. Penelitian ini bertujuan mengetahui
dampak kerusakan bangunan akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,3 skala Richter pada tanggal 4 Juni 2000
ditinjau dari penjalaran kecepatan gelombang seismik bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan metode
seismik refraksi. Hasil yang diperoleh menunjukkan : daerah gedung rektorat sisi barat, kecepatan gelombang
pada lapisan pertama V1 = 25,64 m/s dan kecepatan gelombang pada lapisan kedua V2 = 23,88 m/s, sedangkan
kedalaman lapisannya adalah 3,06 m. Daerah depan FKIP, kecepatan gelombang pada lapisan pertama V1 = 82,76
m/s dan kecepatan gelombang pada lapisan kedua V 2 = 78,12 m/s, sedangkan kedalaman lapisannya adalah 2,04
m. Daerah sisi depan GKB III, kecepatan gelombang pada lapisan pertama V1 = 133,33 m/s dan kecepatan
gelombang pada lapisan kedua V2 = 123,08 m/s, sedangkan kedalaman lapisannya adalah 5,5 m. Untuk daerah
jalan depan asrama PGSD, kecepatan gelombang pada lapisan pertama V1 = 625 m/s dan kecepatan gelombang
pada lapisan kedua V2 = 248,23 m/s, sedangkan kedalaman lapisannya adalah 15,11 m. Data di atas menunjukkan
bahwa kecepatan gelombang seismik yang paling tinggi (batuan paling padat) adalah daerah depan asrama PGSD,
sehingga daerah ini paling ringan kerusakan bangunannya.
untuk menentukan kepadatan batuan. Perlu kita dan perencanaan mitigasi bencana gempa bumi yang
ketahui bahwa gempa di Bengkulu akan terus akan datang, sehingga resiko bencana gempa bumi
berlangsung mengingat Bengkulu terletak di antara untuk terhadap mahasiswa, karyawan dan dosen
dua patahan, yaitu patahan Mentawai di sepanjang daerah ini dapat diminimalisir.
Samudera Hindia dengan patahan Sumatera di
sepanjang Bukit Barisan yang cukup aktif. 2. Metode Penelitian
Pertimbangan yang lain karena sumber gempa
bumi yang paling dominan, adalah sumber gempa Penelitian ini menggunakan metode Seismik bias
yang berada di dekat pulau Enggano, kurang lebih dangkal dua lapis, alat yang dipergunakan ialah
110 Km barat daya kota Bengkulu, sehingga arah Seismograf tipe MC SEIS-160 OYO made in
gelombang yang menggoyang bangunan relatif Japan . Rekaman data yang diperoleh kemudian
memiliki arah yang sama. Dasar ini dapat dipakai dianalisis kecepatan gelombang seismik bawah
untuk mempertimbangkan konstruksi dan renovasi permukaannya dengan metode sistem Hagiwara.
yang akan dibuat, supaya bangunan tersebut lebih Penelitian ini mengikuti garis besar dengan
tahan goncangan jika sewaktu-waktu gelombang langkah-langkah sebagai berikut:
gempa menerjang. 1. Menyiapkan peta topografi daerah Kampus
Universitas Bengkulu dan Kandang Limun
Kampus Universitas Bengkulu merupakan salah sekitarnya, peta geologi global daerah
satu lokasi yang parah terkena bencana gempa bumi Kotamadia Bengkulu.
pada 4 Juni 2000 yang lalu. Daerah ini merupakan 2. Melakukan survai lapangan untuk menentukan
daerah tempat para mahasiswa melakukan jalur-jalur yang akan diambil datanya minimal
perkuliahan dan pengembangan tri darma perguruan 4 jalur crossection yang terdiri dari 1 jalur arah
tinggi bagi para dosen. Untuk keberlanjutan di lapangan PGSD, 1 jalur di depan gedung
universitas ini tentu diperlukan pengembangan Rektorat, 1 jalur di gedung GKB III dan 1 jalur
sarana dan prasana fisik, seperti pembuatan gedung depan perpustakaan dan gedung dekanat FKIP.
dan jalan kampus. Pembangunan sarana dan 3. Memberi patok-patok bambu untuk menandai
prasaran fisik yang baru perlu memperhatikan aspek line yang akan dipasang geophon.
stuktur tanah yang ada didalam kampus. Sampai 4. Mengambil data menggunakan Seismograf.
saat ini informasi tentang kecepatan gelombang 5. Perhitungan menggunakan grafik T (waktu)
seismik sebagai dasar untuk menentukan kepadatan versus X (jarak) interpretasi sistem Hagiwara.
batuan di areal Kampus Universitas Bengkulu 6. Dari grafik pada No. 5 dapat diketahui
belum diketahui, sehingga dapat dipakai untuk kecepatan gelombang seismik, kedalaman
mempertimbangkan konstruksi bangunan yang lapisan, maupun jenis batuannya.
cocok. Jangan sampai kampus yang telah dibangun 7. Untuk menghitung ketebalan (kedalaman)
dengan megahnya tiba-tiba karena gempa sesaat saja lapisan (h) digunakan persamaan :
menjadi rusak total. 1
X V2 − V1 2
h= c
Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak 2 V2 + V1
kerusakan bangunan akibat gempa bumi dengan
kekuatan 7,3 skala Richter pada tanggal 4 Juni 2000 Xc = perpotongan garis antara V1 dan V2,
ditinjau dari kecepatan gelombang seismik bawah V1 = kecepatan gelombang pada lapisan pertama,
permukaan. Penelitian ini dapat juga untuk V2 = kecepatan gelombang pada lapisan kedua.
menentukan jenis batuan dan ketebalan lapisan
(kedalaman) di setiap cross section yang diambil. 3. . Hasil Dan Pembahasan
Hasil penelitian struktur geologi ini dapat dipakai
sebagai dasar untuk penataan pembangunan kampus Hasil-hasil yang diperoleh ditampilkan pada
Gambar 1, 2, 3, dan 4. Slope dari garis 1/V1 dan
Ashar Muda Lubis / Jurnal Gradien Vol. 1 No. 2 Juli 2005 : 69-73 71
1/V2 digunakan untuk mendapatkan nilai kecepatan dan kecepatan gelombang pada lapisan kedua V2 =
(V1 dan V2) dalam satuan m/s. 123,08 m/s, sedangkan kedalaman lapisannya
adalah 5,5 m. Untuk daerah jalan depan asrama
Untuk daerah gedung rektorat sisi barat, kecepatan PGSD, kecepatan gelombang pada lapisan pertama
gelombang pada lapisan pertama V1 = 25,64 m/s V1 = 625 m/s dan kecepatan gelombang pada
dan kecepatan gelombang pada lapisan kedua V2 = lapisan kedua V2 = 248,23 m/s, sedangkan
23,88 m/s, sedangkan kedalaman lapisannya adalah kedalaman lapisannya adalah 15,11 m.
3,06 m. Untuk daerah depan FKIP, kecepatan
gelombang pada lapisan pertama V1 = 82,76 m/s Berdasarkan data di atas dan analisis kecepatan
dan kecepatan gelombang pada lapisan kedua V2 = gelombang seismik, daerah yang mempunyai
78,12 m/s, sedangkan kedalaman lapisannya adalah kecepatan gelombang paling tinggi adalah jalan
2,04 m. depan asrama PGSD dan secara umum kecepatan
gelombang pada lapisan pertama lebih besar dari
Untuk daerah sisi depan GKB III, kecepatan kecepatan gelombang pada lapisan kedua. Ini
gelombang pada lapisan pertama V1 = 133,33 m/s menunjukkan bahwa lapisan pertama lebih padat
Gambar 1. Grafik kecepatan gelombang seismik pada lokasi sisi barat rektorat.
Gambar 2. Grafik kecepatan gelombang seismik pada lokasi depan gedung FKIP.
Ashar Muda Lubis / Jurnal Gradien Vol. 1 No. 2 Juli 2005 : 69-73 72
Gambar 3. Grafik kecepatan gelombang seismik pada lokasi depan GKB III.
Gambar 4. Grafik kecepatan gelombang seismik pada lokasi depan asrama PGSD.
Daftar Pustaka