Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT CITAMA

Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas


Jl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor – Jawa Barat 16922
Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : rumahsakitcitama@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA


NOMOR : 457 / SK / DIR / RSC / VII / 2018

TENTANG
KEBIJAKAN MENOLAK RENCANA ASUHAN MEDIS DI RUMAH SAKIT CITAMA
DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA BOGOR

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Citama


Bogor, maka diperlukan penyelenggaraan kebijakan menolak
rencana asuhan medis
b. Bahwa agar pelaksanaan pelayanan pasien di RS Citama dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan RS Citama sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan pasien di RS Citama
Bogor
c. Bahwa untuk menindak lanjuti sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Citama

Mengingat : a. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


b. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis
f. Surat Pengangkatan Direktur 017/SK/DIR/CMH/2017
g. Peraturan Kebijakan Akses Ke Rumah Sakit dan Kontinuitas
Pelayanan 264 /SK/DIR/RSC/VIII/2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
pertama : KEBIJAKAN MENOLAK RENCANA ASUHAN MEDIS RUMAH SAKIT
CITAMA
Kedua : Kebijakan Menolak Rencana Asuhan Medis di Rumah Sakit sebagaimana
kebijakan diatas terlampir
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 12 Juli 2018

Dr. Yohannes Febru Nainggolan. Mars


Direktur RS Citama
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Citama
Nomor : 457 / SK / DIR / RSC / VII / 2018
Tanggal : 12 Juli 2018

1. Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan
penolakan tindakan medis dan pengobatan dalah orang tua ,keluarga atau wali
2. Bila pasien sudah menikah suami atau istri tidak diikutsertakan dalam penolakan.pasien
harus memberikan penolakan tindakan sendiri
3. Apabila pasien sesudah menerima iformasi tetap menolak tindakan
4. Medis dan pengobatan yang akan dilakukan oleh tim medis ,maka penolakan tersebut harus
di lakukan secara tertulis.akibat dari penolakan pengobatan tersebut menjadi tanggung
jawab pasien
5. Pasien dapat menarik kembali (mencabut) setiap saat persetujuan yang di berikan kecuali
pengobatan atau tindakn medis yang sudah di laksanakan dan tidak mungkin lagi di batalkan.
Yang boleh menarik kembali persetujuan adalah anggota keluarga pasien atau yang liny
yang berkedudukan hukum sebagai wali
6. Penarikan atau pencabutan persetujuan harus di berikan secara tertulis dengan
menandatangani format penolakan tindakan medis atau pengobatan
7. Bila pasien tetap menolak di berikan tindakan medis atau pengobatan setelah di jelaskan
kembali tentang tujuan dari tindakan pengobatan tidak di laksanakan maka perawat wajib
mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melaporkan ke kepada dokter yang
memberikaninstruksi pengobtan tersebut

Anda mungkin juga menyukai