Npm : 1617011097
Kelas : A
Tugas Kimia Fisik II materi Kesetimbangan Kimia
KESETIMBANGAN KIMIA
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi bolak-balik (reversibel) yang menunjukan reaktan bereaksi
membentuk produk dan produk dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Arah panah
persamaan reaksinya dua arah, yaitu ke arah kanan (ke produk) dan ke arah kiri (ke reaktan).
Pada reaksi kesetimbangan, keadaan reaksinya secara mikroskopis berlangsung dinamis/terus-
menerus/tidak berhenti (namun secara makroskopis reaksi diam/berhenti) dan laju reaksi ke
arah kanannya akan sama dengan laju reaksi ke arah kirinya. Karena laju reaksi ke arah
kanannya sama dengan laju reaksi ke arah kirinya, maka jumlah zat-zat pada saat
kesetimbangnya itu akan tetap.
Kesetimbangan Homogen
Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya berada
pada fasa yang sama.
Subskrip dalam Kc menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi dinyatakan dalam mol
per liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas juga dapat dinyatakan dalam
tekanan parsialnya. Pada suhu tetap, tekanan P dari suatu gas berbanding lurus dengan
konsentrasi dalam mol per liter gas tersebut. Secara umum, untuk reaksi kesetimbangan dalam
fasa gas:
aA (g) bB (g)
Kesetimbangan Heterogen
Reaksi reversible yang melibatkan reaktan dan produk yang fasanya berbeda menghasilkan
kesetimbangan heterogen. Persamaan konstanta kesetimbagan hanya mengandung komponen
yang konsentrasi berubah selama reaksi berlangsung.
Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zat cair murni dikarenakan konsentrasi
suatu padatan atau cairan, seperti halnya kerapatannya, merupakan sifat intensif dan tidak
bergantung pada banyaknya zat yang ada. Jadi, kita dapat memperlakukannya konsentrasinya
sebagai konstanta dan kita dapat menghilangkannya dari persamaan konstanta kesetimbangan.
Gas inert adalah gas yang mempunai sifat yang sulit bereaksi dengan unsur kimia lainnya atau
tidak reaktif. Apabila gas inert dimasukkan kedalam suatu sistem reaksi setimbang, maka
tekanan total sistem akan meningkat, sebab jumlah molekul dalam sistem juga bertambah.
Tekanan total sistem merupakan penjumlahan dari tekanan parsial masing-masing komponen
reaksi, yaitu :
P total = P1 + P2 + ... + Pn
Dengan P1, P2, ..., Pn sebagai tekanan parsial dari tiap komponen.
Jika tekanan parsial dari komponen sistem berubah, maka komposisi gas juga berubah.
Akibatnya, sistem kesetimbangan berubah pula. Hal ini dikarenakan tetapan kesetimbangan
dipengaruhi oleh nilai tekanan parsial masing-masing komponen gas.
Derajat Disosiasi
Derajat disosiasi adalah perbandingan mol zat yag terdisosiasi dengan mol zat mula mula
sebelum disosiasi. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai
Konstanta Kesetimbangan
Cato Maximilian Gulberg dan Peter Wage menemukan adanya hubungan yang tetap antara
konsentrasi komponen-komponen dalam kesetimbangan, yang dikenal dengan hukum
kesetimbangan (hukum aksi massa) yang berbunyi sebagai berikut.
"Pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat sebelah kanan (hasil reaksi) dibagi dengan
hasil kali konsentrasi zat-zat sebelah kiri (pereaksi) dari persamaan reaksi kesetimbangan,
kemudian tiap-tiap konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien reaksinya maka akan
menghasilkan suatu bilangan tetap atau konstanta."
Pada reaksi: 𝑎𝐴 + 𝑏𝐵 ↔ 𝑐𝐶 + 𝑑𝐷
K diatas biasa disebut Kc yaitu konstanta yang berhubungan dengan konsentrasi, berlaku untuk
fasa gas dan aquos. Sedangkan, untuk konstanta yang berhubungan dengan tekanan disebut Kp
hanya berlaku untuk gas saja.
∆𝐺 = ∆𝐺° + 𝑅𝑇 ln 𝑄
Dimana Q adalah hasil pembagian inisial produk dengan reaktan. Jika reaksi dalam
kesetimbangan maka nilai ∆𝐺 = 0 dan Q = K sehingga persamaannya menjadi
∆𝐺° = −𝑅𝑇 ln 𝐾
Sesuai dengan rumus 𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇 maka tekanan (P) suatu gas adalah
𝑃 = 𝑛𝑅𝑇/𝑉
𝐾𝑝 = 𝐾𝑐[𝑅𝑇]Δ𝑛
Dimana ∆𝑛 adalah selisih koefisien produk dikurangi koefisien reaktan.
Dimisalkan reaksi:
A (g) → B (g)
Untuk reaksi diatas (gas di reaksi adalah gas ideal) berlaku persamaan berikut:
𝜇 = 𝜇𝑜 + 𝑅𝑇 𝑙𝑛 𝑃
𝑃𝐵
Δ𝐺 = Δ𝐺 𝑜 + 𝑅𝑇 𝑙𝑛
𝑃𝐴
Δ𝐺 = Δ𝐺𝑜 + 𝑅𝑇 𝑙𝑛 𝑄
Δ𝐺 = Δ𝐺𝑜 + 𝑅𝑇 𝑙𝑛 𝑄
0 = ∆𝐺° + 𝑅𝑇 ln 𝐾
Δ𝐺𝑜 = −𝑅𝑇 𝑙𝑛 𝐾
ΔG < 0, maka reaksi bergeser ke kanan
Asas Le Châtelier menyatakan bahwa bila pada sistem kimia yang berada dalam kesetimbangan
diberi gangguan, maka sistem akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah reaksi yang dapat
menghilangkan efek dari gangguan tersebut. Faktor-faktor (gangguan) yang dapat
mempengaruhi kesetimbangan kimia antara lain:
Contoh soal :
1. Hitung tekanan parsial NO2(g) pada tekanan total 1 atmosfer dan 25oC dalam reaksi
kesetimbangan berikut ini
G o RT ln Kp
Produk Reaktan
G o reaksi i
ni G of n G
j
j
o
f
(5,395 x 103 J)
log Kp
(2,303)(8,314Jmol -1K 1 )(298K)
0,3897
Kp 0,4077 0,408