Anda di halaman 1dari 14

Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan strata pertama yang

bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan di satu wilayah tertentu. Upaya

kesehatan yang diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu demi

terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan, puskesmas harus dapat

meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan efektif dan efisien. Hal itu

tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang muncul dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun eksternal

puskesmas. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan

yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk itu puskesmas harus dapat

meningkatkan standar mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan

pelanggan. Dengan adanya Akreditasi Puskesmas Tanrutedong diharapkan

dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan

kesehatan terstandar yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Manual mutu puskesmas merupakan pedoman bagi Puskesmas

Tanrutedong yang menjelaskan secara garis besar Sistem Manajemen Mutu di

Puskesmas. Manual mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :

a. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh

personel puskesmas.

b. Menggambarkan keterkaitan dengan prosedur sistem mutu yang

terdokumentasi.

c. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan dalam

mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah

ditentukan.

1
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

1. Profil Organisasi
1.1. Gambaran Umum Organisasi
a. Keadaan Geografis
Kecamatan Dua Pitue yang beribukota di Kelurahan Tanrutedong
adalah Kecamatan yang berbatasan dengan Sebelah Utara
Kecamatan Pitu Riase dan Pitu Riawa, Sebelah Timur Kabupaten
Wajo, Sebelah Selatan Kabupaten Wajo dan Sebelah Barat
Kecamatan Riawa.
Letak Geografis Kecamatan Dua Pitue terdiri dari 80% daerah
dataran dan 20% daerah berbukit.
Luas wilayah Kacamatan Dua Pitue adalah 70,60 km 2 yang
secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 8 Desa dan 2
Kelurahan dan diantara 8 Desa Tersebut Desa Bila merupakan Desa
terluas dengan luas wilayah 13,70 km2 sedangkan Desa yang terkecil
adalah Desa Salobukkang dengan luas wilayah 2,70 km 2.
Puskesmas Tannrutedong sendiri terletak di Kelurahan Tanrutedong
dan merupakan salah satu dari 14 puskesmas yang ada di
Kabupaten Sidenreng Rappang yang mempunyai tugas sebagai unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang
untuk melaksanakan tiga fungsi pokok puskesmas yang meliputi
Upaya kesehatan masyarakat esensial, Upaya kesehatan
masyarakat pengembangan, Upaya kesehatan perorangan.
Sampai akhir tahun 2015 Puskesmas Tanrutedong masih
membawahi 2 unit Puskesmas Pembantu dan 6 unit Pusat
Kesehatan Desa (Poskesdes) dan 4 unit Pondok Bidan dengan jenis
pelayanan berupa Promotif, Preventif dan kuratif.
Puskesmas Tanrutedong memiliki jumlah karyawan
sebanyak 118 orang yaitu Pegawai Negeri Sipil sebanyak 49 orang
yang terdiri dari: Kepala Puskesmas 1 orang, Kepala Tata Usaha 1
orang, Dokter Umum 1 orang, Dokter Gigi 1 orang, Perawat 12
orang, Bidan 7 orang, Kefarmasian 3 orang, Adminikes 3 orang,
Tenaga Gizi 3 orang, Perawat Gigi 1 orang, Mikrobiologi
kesehatan 2 orang, Penyuluh kesehatan2 orang, Administrasi 4
orang, Kesehatan Kerja 1 orang, CPNSD 4 orang, Urusan Umum 1
orang.
Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 9 orang yang semuanya
merupakan Lulusan Diploma III Kebidanan dan Tenaga
Honorer/Sukarela sebanyak 60 orang yang terdiri dari: Dokter 1

2
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

orang, Administrasi 1 orang, Bidan 33 orang, Perawat 21 orang,


Farmasi 1 orang, Gizi 2 orang.
b. Keadaan Penduduk
Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya
meliputi 3 hal pokok yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi
penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk
berusia muda masih relatif tinggi dan persebaran penduduk yang
tidak merata.
 Pertumbuhan Penduduk
Jumlah desa yang ada di Kecamatan Dua Pitue sebanyak 8 desa
dan 2 kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 28.992 jiwa
pada tahun 2016 dengan jumlah Kepala Keluarga 7.126 orang.
 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat
menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu
juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan
antara jumlah penduduk produktif (umur 15-64 tahun) dengan
umur tidak produktif ( umur 0-14 tahun dan umur 65 tahun ketas).
Sex Rasio di Kecamatan Dua Pitue pada tahun 2016
menunjukkan jumlah penduduk perempuan sebesar 15.264 jiwa
dan jumlah penduduk laki-laki sebesar 14.303 jiwa.
 Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Penduduk Kecamatan Dua Pitue pada tahun 2016 tercatat sekitar
28.992 jiwa dan tersebar di 8 Desa dan 2 Kelurahan, namun
persebaran ini tidak merata, Desa yang paling banyak jumlah
penduduknya adalah Desa Kalosi dengan jumlah penduduk
sebanyak 5.197 jiwa dan desa yang yang paling rendah jumlah
penduduknya adalah Desa Padangloang Alau yang hanya
memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.568 jiwa.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan perekonomian suatu wilayah dapat di ukur dari
banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup
menjadi perhatian berbagai aspek termasuk kesehatan.
Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait
dengan daya beli ekonomi. Jumlah masyarakat miskin di Kecamatan
Dua Pitue 10.481 jiwa yang mendapat pelayanan kesehatan semua
yang datang kesarana kesehatan Pemerintah dengan jaminan
kesehatan Daerah (JAMKESDA).

3
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

d. Tingkat Pendidikan
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
pendidikan masyarakat yaitu kamampuan baca tulis ini tercermin dari
angka melek huruf penduduk usia 10 tahun katas dapat membaca
dan menulis seperti huruf arab, bugis dan Indonesia.
e. Keadaan Lingkungan
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya
pemukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat
rumah sehat serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-
tempat umum termasuk sarana dan cara pengolahannya.
f. Keadaan Perilaku Masyarakat
Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan
oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan
kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap
kesehatan.
1.2. Visi Organisasi
“Mewujudkan Masyarakat Dua Pitue Sehat Mandiri Menuju Kecamatan
Sehat”
1.3. Misi Organisasi
1. Menyelenggarakan dan menjamin pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas
2. Menciptakan lingkungan sehat berbasis masyarakat
3. Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan
4. Mengembangkan upaya kesehatan inovatif yang berorientasi pada
kebutuhan masyarakat
1.4. Strategi
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadapa pelayanan kesehatan
bermutu, merata, terjangkau dan berkualitas
2. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan upaya promosi melalui perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
4. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan
pelayanan Puskesmas
6. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif

4
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

1.5. Struktur Organisasi


Struktur Orgasnisasi Puskesmas Tanrutedong dapat dilihat pada Lampiran
1 (Halaman 40)
1.6. Motto
“ Anda Sehat, Kami Sehat harapan kita bersama”
1.7. Budaya Kerja
 Kedisiplinan
Adalah suatu sikap menghargai, menghormati, patuh dan taat kepada
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang ada ditempat kerjanya.
 Kerjasama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi yang
paling penting karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup
sendiri tanpa orang lain sehingga ia senantiasa membutuhkan orang
lain.
 Kebersihan
adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,
sampah, dan bau.
1.8. Tata Nilai
“MAJJAPPA”
( Melayani dengan Akurat, Jujur, Adil, Peduli dan Profesional adalah cara
kami bekerja)
1.9. Kebijakan Mutu
a. Kami penanggung jawab dan seluruh karyawan/karyawati Puskesmas
Tanrutedong berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat
serta memperbaiki proses kebijakan berdasarkan fakta
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien pada
lampiran Manual Mutu ini
1.10. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan Pelayana Klinis

2. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan

5
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

dalan keputusan kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan


klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM dan UKP.
Indikator Mutu Manajerial meliputi :
a. Membuat data pencapaian kegiatan pokok tahun lalu
b. Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah
berdasarkan prioritas.
c. Menyusun RPK
d. Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan
e. Melaksanakan Mini Lokakarya Tribulanan (Lintas Sektor)
f. Membuat dan mengirim laporan bulanan ke Kabupaten/Kota tepat
waktu
g. Ada kartu inventaris barang dan menempatkan di masing-masing
ruangan
h. Ada ceklis kontrol dan kartu pemeliharaan barang
i. Ada catatan uang masuk-keluar dalam buku kas
j. Kepala puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara
berkala
k. Ada daftar/catatan kepegawaian petugas
l. Ada uraian tugas dan tanggung jawab semua petugas
m. Ada rencana kerja bulanan petugas sesuai dengan tugas, wewenang
dan tanggung jawab
n. Ada penilaian SKP tepat waktu
Indikator layanan klinis meliputi :
a. Pendaftaran dan RM
1) Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai
pelayanan.
2) Waktu penyediaan dokumen RM pelayanan rawat jalan <10
menit.
3) Kepuasan pelanggan.
b. Poli Umum
1) Jam buka pelayanan poli dimulai jam 08.00-selesai
2) Waktu tunggu di rawat jalan poli umum <60 menit
3) Kepuasan pelanggan
c. Poli Gigi
1) Jam buka pelayanan poli dimulai jam 08.00-selesai
2) Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi
yang jelas
3) Kepuasan pelanggan

6
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

d. Poli KIA/KB
1) Waktu pelayanan di Poli ANC/KB <30 menit
2) Kepuasan pelanggan
e. Pelayanan Farmasi

3. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan Pelayana Klinis

B. Ruang Lingkup
Manual Mutu ini disusun berdasarkan pedoman penyusunan akreditasi
Puskesmas yang meliputi : Persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang
terdiri dari penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat, yang meliputi :
1. Upaya kesehatan masyarakat esensial
a. Pelayan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA/KB
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
TB/Kusta, DBD, PD3I, IMS/HIV AIDS, Filariasis, Malaria, PTM,
Survailans
f. Pelayanan Perkesmas
2. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayana UKS/UKGS
c. Pelayanan kesehatan Tradisional Komplementer
d. Pelayanan kesehatan olahraga
e. Pelayanan kesehatan indra
f. Pelayanan Lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
3. Upaya kesehatan perorangan
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA/KB
d. Pelayanan gawat darurat
e. Pelayanan gizi
f. Pelayanan Kesehatan lingkungan

7
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

g. Pelayanan persalinan
h. Pelayanan rawat inap
i. Pelayanan Kefarmasian
j. Pelayanan Laboratorium

C. Tujuan
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaran UKM maupun
penyelenggaran pelayanan klinis.

D. Landasan Hukum dan Acuan


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah :
1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaga Negara
Republik Indonesia tahun 2009 No. 144, Tambahan Lembaga Negara
Republik Indonesia Nomor 5063)
2. Undang-undang No.23 tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaga
Negara Republik Indonesia tahun 2014 No. 59, Tambahan Lembaga
Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
3. Peraturan Presiden No.35 tahun 2015 Tentang Kementrian Kesehatan
(Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2015 No. 59, Tambahan
Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 59)
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.71 tahun 2013 Tentang pelayanan
Kesehatan pada jaminan kesehatan nasional (Berita Negara Republik
Indonesia tahun 2013 No.1400)
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 Tentang pusat pelayanan
Kesehatan masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2014
No.1676)
6. Undang-undang No. 32 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
sebagaimana yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang-
undang No. 12 tahun 2008 tentang perubahan ke II atas undang-undang
No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.46 tahun 2015
Tentang akreditasi Puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri
dokter, dan tempat praktik mandiri dokter
8. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanan
kesehatan pada jaminan kesehatan nasional
9. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang komisi
akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama

8
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

10. Peraturan daerah kabupaten sidenreng rappang no 29 tahun 2003 tentang


perizinan dibidang kesehatan (lembaran daerah Kabupaten Sidenreng
Rappang tahun 2003 nomor 4/E)
11. Peraturan Wali Kabupaten sidenreng rappang nomor 42 tahun 2011 tentang
rincian tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang
(Berita daerah kabupaten sidenreng rappang tahun 2011 nomor 67)
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Wali Kabupaten Sidenreng
Rappang nomor 26 tahun 2012 ( berita daerah kabupaten sidenreng
rappang tahun 2012 nomor 27)
12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor
800/11884/436.6.3/2015 tentang Akreditasi Puskesmas Kabupaten
Sidenreng Rappang tahun 2015
Acuan yang digunakan dalam penyusunan Manual mutu ini adalah : Standar
Akreditasi Puskesmas.

E. Istilah dan Defenisi


a. Pelanggan
Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain
khususnya pasien dalam bidang kesehatan
b. Kepuasan pelanggan
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
antara apa yang dia terima dan harapannya
c. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis dan memerlukan
bantuan dokter untuk memulihkannya
d. Korektif
Korektif adalah pemberian informasi atau masukan untuk melakukan perbaikan
e. Tindakan korektif
Tindakan korektif adalah tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki
f. Preventif
Adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.
g. promotif
Adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

9
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

h. Rehabilitatif
Adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita
ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat
yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
i. Kuratif
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan
untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
terjaga seoptimal mungkin.
j. Profesional
adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang
mengarahkan serta mendasari perbuatan.
k. Pedoman mutu
Adalah petunjuk untuk melakukan kegiatan agar tercapai tujuan yang telah
direncanakan
l. Dokumen
adalah sebuah tulisan yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas
dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media
elektronik (seperti printer)
m. Efisien
Adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya)
n. Proses
Adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang
menghasilkan suatu hasil.
o. Sasaran mutu
Adalah target dari suatu organisasi dalam melakukan suatu proses yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu.
p. Perencanaan mutu
Adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.

10
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

q. Kebijakan mutu
Adalah kebijakan resmi dan tertulis dari pimpinan puncak perusahaan tentang
komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-
aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan
r. Sarana
Adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan yang sifatnya bergerak seperti kursi, meja dll
s. Prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses yang sifatnya tidak bergerak seperti gedung dll.

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN

A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman

BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada Sasaran/Pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal

BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum

11
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

B. Masukan Tinjauan Manajemen


C. Luaran Tinjauan

BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. Penyediaan Sumber Daya
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan Kerja
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas :
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP))
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian
4. Penyelenggaraan UKM :
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas :
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
12
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

g. Tindakan preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban Pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan :
a. Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran :
1. Kepuasan pelanggan
2. Audit internal
3. Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

13
Manual Mutu Puskesmas Tanrutedong 2017

BAB VII
PENUTUP
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas

untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka

menjalankan sistem serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan

kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.

Bagi kami, apabila Puskesmas Tanrutedong lolos dalam Penilaian

Akreditasi dan mendapat Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari

proses implementasi mutu, tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara

sistematis dan terorganisir karena Total Sistem Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan

implementasi sistem kualitas dan peningkatan kualitas secara terus menerus

Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap

kokoh sehingga improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan

konsumen global.

14

Anda mungkin juga menyukai