Anda di halaman 1dari 5

vvhboyfhDHEA CINTHIA FARA ANDHELA – A31116014

ISMI NUUR FATIMAH T – A31116517


BAB 14-AUDITING REVENUE CYCLE

A. PROSEDUR PENILAIAN RESIKO DALAM SIKLUS PENDAPATAN


1. Mengembangkan Tujuan Audit
Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang
mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus
pendapatan. Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik ini, auditor dapat menggunakan berbagai bagian
dari perencanaan audit dan metodologi pengujian audit .
2. Memahami Entitas dan Lingkungannya
Memahami entitas dan lingkungannya membantu auditor dalam :
- Mengembangkan ekspektasi dari total pendapatan dengan cara memahami kapasitas, pasar dan
konsumen dari klien
- Mengembangkan ekspektasi dari marjin kotor dengan cara memahami saham klien dan manfaat
kompetitif di pasar saham
- Mengembangkan ekspektasi dari piutang bersih berdasarkan rata-rata periode pengumpulan untuk
klien dan industri
3. Resiko inheren, termasuk resiko dari kecurangan
- Manajemen Salah saji Pendapatan dengan cara melebih-lebihkan pendapatan, melebih-lebihkan kas
dan piutang bruto, mengecilkan penyisihan piutang tak tertagih.
- Faktor-faktor salah saji lainnya, antara lain Peluang untuk kesalahan, pemilihan waktu, kesalahan
klasifikasi dan transaksi penyesuaian
4. Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah biaya yang efektif, dan mereka selalu efektif dalam mengidentifikasi
peluang salah saji di laporan keuangan. Prosedur analitis yang terbaik adalah auditor menggunakan
pengetahuan dari bisnis dan industri.
Auditor harus memahami kapasitas perusahaan-jumlah penjualan maksimal yang bisa dihasilkan
dan dimanfaatkan fasilias dan pekerjanya untuk memproduksi dan mengantarkan produk dan jasa. Lebih
efektif ketika auditor mengevaluasi total pendapatan dari aktivitas bisnis daripada membandingkan
pendapatan sekarang dengan pendapatan tahun sebelumnya.
5. Pertimbangan Darui Komponen Internal Kontrol
- Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengedalian terdiri dari beberapa faktor yang dapat memitigasi beberapa dari resiko
inheren berhubungan dengan siklus pendapatan yang telah dibahas sebelumnya. Kunci dari faktor
lingkungan pengendalian dalam mengurangi resiko kucurangan dalam pelaporan keuangan melalui
melebih-lebihkan pendapatan.
- Pemantauan
Komponen ini harus memberikan umpan balik kepada manajemen, apakah kontrol internal yang
berkaitan dengan transaksi siklus pendapatan dan saldo beroperasi sebagaimana yang dimaksud.
Adapun informasi yang dimaksud adalah tentang kesalahan penagihan kepada konsumen terkait
dengan auditor eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan material dalam
pengendalian internal terkait yang ditemukan dalam audit sebelumnya.
- Penilaian awal resiko pengendalian
Auditor biasanya merencanakan untuk mengikuti penilaian yang rendah dari resiko pengendalian
ketika mengaudit siklus pendapatan, karena tingginya volume dar transaksi pendapatan.
- Tugas beresiko
Manajemen seharusnya menilai resiko bisnis, resiko inheren, resiko kecurangan, dan
menempatkan pengendalian untuk memitigasi implikasi dari resiko ini.
- Informasi dan komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemahaman untuk pendapatan sistem akuntansi mensyaratkan pengetahuan tentang bagaimana
penjualan dimulai,barang dan jasa diantarkan,piutang dicatat,kas diterima,dan penyesuaian penjualan
dibuat,termasuk metode dalam pengolahan data dan dokumen dan pencatatan yang digunakan.
B. AKTIVITAS PENGENDALIAN UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Ada dua tipe dari kontrol komputer, yaitu :
- Kontrol umum yang berhubungan dengan lingkungan komputer dan mempunyai efek yang meresap
dengan aplikasi komputer
- Kontrol aplikasi yang berhubungan dengan aplikasi akuntansi terkomputerisasi individual seperti
siklus pengeluaran.
1 Dokumen dan Catatan Umum
Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam penrosesan transaksi
penjualan kredit seringkali mencangkup hal –hal berikut:
a) Pesanan pelanggan. Pemintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari
pelanggan, atau melalui wiraniaga (salesperson)
b) Pesanan penjualan. Formuloir yang menunjukan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang berkaitan
dengan pesanan pelanggan.
c) Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukan rincian dan tanggal setiap
pengiriman.
d) Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang terutang,
syarat, dan tanggal penjualan.
e) Daftar harga yang diotorisasi. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-barang yang
diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual.
f) File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan.
g) Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan
h) File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang penririman dan penaghan pelanggan serta
batas kredit pelanggan
i) File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap
pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.
j) Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirim setiap pelanggan yang menunjukan saldo awal,
transaksi selama bulan berjalan, dan saldo akhir.
2 Fungsi dan Pengendalian Aktivitas
1. Pemrosesan transaksi pendapatan mencangkup fungsi-fungsi pendapatan berikut:
a. Meprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan
dengan perusahaan lain, meliputi: Penerimaan pesanan pelanggan dan Persetujuan kredit
b. Pengiriman Barang dan Jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi:
Pemenuhan pesanan penjualan dan Pengiriman pesanan penjualan
c. Pencatatan penjualan . Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi: Penagihan
pelanggan dan Pencatatan penjualan
3 Sistem Ilustratif untuk Penjualan Kredit
1. Informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendaliann internal.
- 1. Fungsi-fungsi kunci
- 2. Dokumtasi jejak audit
- 3. Laporan utama yang dihasilkan oleh system
- 4. Program serta file komputer yang tercangkup dalam system akuntansi
C. AKTIVITAS PENGENDALIAN UNTUK TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
1. Dokumen dan Catatan Umum
- Saran remittance
- Prelist
- Lembar Hitungan Kas
- Ringkasan Kas Harian
- Slip Setoran Divalidasi
- Berkas Transaksi Penerimaan Kas
- Jurnal Penerimaan Kas
2. Fungsi dan Pengendalian Aktivitas
- Menerima penerimaan kas
- Menyetorkan kas ke bank
- Mencatat penerimaan kas
D. AKTIVITAS PENGENDALIAN UNTUK TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN
DAN PENGENDALIAN LAIN
1. Dokumen dan Catatan Umum
- Otorisasi penjualan kembali
- Otorisasi untuk mengahpuskan piutang
- menerima laporan
- Memo kredit
- Jurnal Penerimaan kas
2. Fungsi dan Pengendalian Aktivitas
- Pemberian Diskon
- Pemberian Retur dan Potongan Penjualan
- Menentukan Piutang Tak Tertagih
- Kontrol lainnya
3. Pengendalian Lain di Siklus Pendapatan
Akun utama di siklus pendapatan adalah akun piutang dagang. Jika pengendalian yang baik
ada terhadap penjualan kredit, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan, saldo akun
piutang dagang harusnya bisa dikontrol. Banyak perusahaan mengontrol kelengkapan
keberadaan dan valuasi dari piutang pada biaya historis dengan mengirimkan laporan setiap
bulan kepada konsumen.
4. Tes Pengendalian Siklus Pendapatan
Auditor perusahaan publik menguji pengendalian untuk mendukung opini pada internal
kontrol. Auditor perusahaan privat akan menguji pengendalian yang muncul untuk menjadi
efektif karena efisiensi audit ada di strategi ini.
Contoh auditor biasanya menggunakan data untuk menentukan hasil yang diekspektasikan
ketika:
- Ada kehilangan/tidak invalid kode pelanggan
- Kode produk yang tidak valid
- Pemesanan melebihi batas kredit pelanggan
- Transaksi yang dicatat dijumlah berbeda dengan jumlah yang dipesan
- Harga, nomor pemasok, atau informasi lain di faktur penjualan yang tidak sesuai dengan
informasi di pesanan penjualan.
E. UJI SUBSTANTIF UNTUK PIUTANG DAGANG
1. Menentukan Resiko Deteksi untuk Uji Detail
- Keberadaan dan keterjadian
Asersi keberadaan dan keterjadian untuk penjualan dan piutang dagang menunjukkan resiko
inheren sigifikan karena masalah pencatatan untuk pendapatan. Sebagai hasilnya, resiko
inheren dinilai pada tingkatan yang paling tinggi untuk asersi ini.
- Kelengkapan
Prosedur analitis berhubunga dengan kelengkapan dari penjualan dan piutang yang
melibatkan perbandingan dari penjualan yang mendasari bisnis fisik seperti perbandingan
dari kapasitas penjualan, penjualan untuk level produksi, perbandingan dari penjualan untuk
total aset atau penjualan untuk aset tetap.
- Hak dan Kewajiban
Auditor sering menggunakan perangkat lunak audit untuk memindai jurnal penerimaan kas
untuk penerimaan kas yang besar.
- Penilaian dan Alokasi
Penilaian dari resiko inheren untuk asersi penilaian dan alokasi sering diatur pada level yang
tinggi atau maksimum untuk piutang karena subjektifnya akun cadangan kerugian piutang.
- Penyajian dan Pengungkapan.
Resiko inheren diatur di tingkat yang tinggi atau maksimum. Pengungkapan yang
berhubungan dengan piutang biasanya tidak terlalu kompleks, jadi itu tepat untuk
mengaturnya di level tinggi.
2. Mendesain Pengujian Substantif
- Prosedur Awal
Titik awal untuk memenuhi setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman
tentang bisnis dan industri klien. Prosedur awal yang penting untuk memperivikasi piutang
usaha dan akun penyelisihan terkait adalah menelusuri saldo awal periode berjalan kesaldo
akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (jika dapat dilakuka).
Selanjutnya, aktivitas periode berjalan dalam akun pengendalian buku besar dan akun
penyisihan terkait harus direview untuk setiap ayat jurnal yang signifikasi, yang tidak biasa
dari segi sifat atau jumlah, yang memerlukan investigasi khusus. Sebagai contoh, auditor
harus menginvestigasi setiap piutang dan pendapatan yang belum dibukukan dengan cara
mencatat faktur penjualan dalam jurnal penjualan.
- Prosedur Analitis
Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan
ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam marjin
kotor perusahaan.
F. LAYANAN JAMINAN LAINNYA
Dalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur(benchmark) at6as
kinerja purusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, sebagai contoh auditor dapat
membicarakan bahwa perusahaan telah secara efektif memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan
penjualan berdasarkan rasio penjualan terhadap total aktiva, dan Piutang telah tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan penjualan, sehingga menghabiskan arus kas. Setelah auditor
menyelesaikan audit atas siklus penjualan, dia harus mengikhtisarkan masalah penting
yang dapat menghambat kinerja jasa bernilai tambahan. Auditor dapat
merekomendasikan bahwa klien harus mempertimbangkan untuk mendorong perputaran
lebih cepat dengan diskon tunai.

Anda mungkin juga menyukai