Anda di halaman 1dari 5

Assalamu’alaikum Wr.

Wb
Alhamdulillahirobbil’alamiin,, Wassholatu wassalamu ‘ala asrofil anbiyaai wa mursalin,
wa ‘alaa aliihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Dewan juri yang saya hormati, serta teman-temanku yang berbahagia.

Sejenak, marilah kita menundukkan kemampuan dan kesombongan kita dihadapan Allah yang
maha Rahman dan Rohim, seraya memanjatkan rasa syukur Alhamdulillahirobbil’alamin, atas
segala rahmat, karunia dan maghfirohnya sehingga kita bisa berkumpul di majelis yang
InsyaaAllah dipenuhi berkah ini.

Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Yang telah membimbing kita dari alam jahiliyyah menuju dunia yang penuh cahaya, cahaya
Islamiyah.

Dewan juri serta teman-teman yang dirahmati Allah,


Ijinkan saya berdiri dihadapan hadirin sekalian, untuk menyampaikan pidato yang bertema
berbuat baik kepada tetangga.

Agama Islam adalah agama yang sangat sempurna, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan
manusia,baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. sebagai makhluk
individu Islam mengatur bagaimana cara untuk berhubungan dengan penciptanya. Sedangkan
sebagai makhluk social, Islam mengatur bagaimana berhubungan dengan manusia lainnya.
Seperti firman Allah dalam Qur’an surat Annisa ayat 36 :

‫ساَنكيِنن‬ ‫نن‬ ‫ن ن ن‬ ‫نن‬ ‫ل‬


‫سواَلعبققدواَ اَل هس سوسل تقلشنرقكواَ به سشليِنئاَ سوباَ لسواَلسديلنن إلح س‬
‫ساَنناَ سوبذيِ اَ لقلرسبىَ سواَ ليِسستاَسمىَ سواَ لسم س‬
‫سواَ لسجاَنر نذيِ اَ لقلرسبىَ سواَ لسجاَنر اَ لقجنق ن‬
‫ب‬

Artinya: “Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya


dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh.” (QS. An Nisa: 36).

Dari ayat di atas disebutkan bahwa kita harus berbuat baik kepada tetangga yang dekat
maupun tetanga yang jauh. Mengapa teman-teman????
Karena Manusia itu sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan
bantuan orang lain. Kitapun pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain terutama
kepada orang yang memiliki hubungan dekat dengan kita, diantaranya.. tetangga..
Tidak seperti Allah, yang mempunyai sifat Qiyamuhu binafsihi. Yang berdiri sendiri tidak
membutuhkan bantuan orang lain.

Hadirin Rokhimakumullah,
Berbuat baik terhadap tetangga juga disebutkan di dalam hadist yang Diriwayatkan oleh
sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassallam bersabda,

‫سملن سكاَسن يقفلؤنمقن نباَل لنه سواَلليِسفلونم اَلنخنر فسفليِقلكنرلم سجاَسرقه‬


Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia
memuliakan tetangganya”.

Bagaimanakah cara kita berbuat baik dan memuliakan tetangga?


Yang pertama, memelihara hak-hak tetangga, Terutama tetangga yang paling dekat.
Diantara hak tetangga yang harus kita pelihara adalah menjaga harta dan kehormatan mereka
dari tangan orang jahat baik saat mereka tidak di rumah maupun di rumah, memberi bantuan
kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata dari keluarga mereka yang
wanita dan merahasiakan aib mereka.
Adapun tetangga paling dekat memiliki hak-hak yang tidak dimiliki oleh tetangga yang jauh.
Hal ini dikutip dari pertanyaan ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri
hadiah?’ Nabi menjawab,

‫إنسلىَ أسقَلفسربننهسماَ نملن س‬


‫ك بساَباَن‬
‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu’” Hadist Riwayat Bukhari, Ahmad dan
Abu Dawud.

Yang kedua,
Tidak mengganggu tetangga.
Seperti mengeraskan suara radio atau TV, melempari halaman mereka dengan kotoran, atau
menutupi jalan bagi mereka. Seorang mukmin tidak dihalalkan mengganggu tetangganya
dengan berbagai macam gangguan.

Yang ketiga, bergembira ketika mereka bergembira dan berduka ketika mereka beduka
Kita jenguk tetangga kita apabila ia sedang sakit, kita tanyakan kehadirannya apabila ia tidak
ada, bersikap baik apabila kita menjumpainya, dan hendaknya sesekali kita undang mereka
untuk datang ke rumah kita. Hal-hal seperti itu mudah membuat hati mereka luluh dan akan
menimbulkan rasa kasih sayang kepada kita. Karena sebaik-baik manusia adalah yang
akhlaknya paling baik.

Yang keempat, Sabar atas perilaku kurang baik mereka.


Ketika kita berinteraksi dengan manusia, pasti ada suatu kekurangan atau perlakuan yang
kurang baik dari sebagian mereka kepada sebagian yang lainnya, baik dengan perkataan
maupun perbuatan.
Saat kita digosipin tetangga,, Saba aja dehhh….
Saat hati kita disakitin tetangga,,, sabar aja dehhh…
Nahh,,, kalo barang berharga kita diambil tetangga??? Hajar atau sabar teman-teman??
Tentunya kita harus sabar dalam menghadapi tetangga.

Berbuat baik kepada tetangga tidak hanya kepada yang muslim saja, tetapi juga kepada
tetangga yang non muslim. Kita tetap menghargai mereka dengan tetap berjuang teguh pada
ajaran agama kita. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil.
Wallahu a’lam bisshowab…

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan.

Wabillahitaufik wal hidayah,,


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil’alamiin,, Wassholatu wassalamu ‘ala asrofil anbiyaai wa mursalin,
wa ‘alaa aliihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Dewan juri yang saya hormati, serta teman-temanku yang berbahagia.

Sejenak, marilah kita menundukkan kemampuan dan kesombongan kita dihadapan Allah yang
maha Rahman dan Rohim, seraya memanjatkan rasa syukur Alhamdulillahirobbil’alamin, atas
segala rahmat, karunia dan maghfirohnya sehingga kita bisa berkumpul di majelis yang Insya
Allah dipenuhi berkah ini.

Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW.
Yang telah membimbing kita dari alam jahiliyyah menuju dunia yang penuh cahaya, cahaya
Islamiyah.

Dewan juri serta teman-teman yang dirahmati Allah,


Ijinkan saya berdiri dihadapan hadirin sekalian, untuk menyampaikan pidato yang bertema
berbuat baik kepada tetangga.

Agama Islam adalah agama yang sangat sempurna, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan
manusia,baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. sebagai makhluk
individu Islam mengatur bagaimana cara untuk berhubungan dengan penciptanya. Sedangkan
sebagai makhluk social, Islam mengatur bagaimana berhubungan dengan manusia lainnya.
Seperti firman Allah dalam Qur’an surat Annisa ayat 36 :

‫ساَنكيِنن‬‫م‬‫ل‬ َ‫ا‬
‫و‬ َ‫مى‬ َ‫تا‬ ِ‫ي‬‫ل‬ َ‫ا‬
‫و‬ َ‫بى‬‫ر‬ ‫ق‬‫ل‬ َ‫ا‬ ‫واَلعبقدواَ اَل لهس وسل تقلشنرقكواَ بننه سشيِنئاَ ونباَ لواَلنسدينن إنحساَنناَ وبن ن‬
ِ‫ذي‬
‫س سس‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ل س س ل لس س‬ ‫س‬ ‫س ق‬
‫سواَ لسجاَنر نذيِ اَ لقلرسبىَ سواَ لسجاَنر اَ لقجنق ن‬
‫ب‬

Artinya: “Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya


dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh.” (QS. An Nisa: 36).

Dari ayat di atas disebutkan bahwa kita harus berbuat baik kepada tetangga yang dekat
maupun tetanga yang jauh. Mengapa teman-teman????
Karena Manusia itu sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan
bantuan orang lain. Kitapun pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain terutama
kepada orang yang memiliki hubungan dekat dengan kita, diantaranya.. tetangga..
Tidak seperti Allah, yang mempunyai sifat Qiyamuhu binafsihi. Yang berdiri sendiri tidak
membutuhkan bantuan orang lain.

Hadirin Rokhimakumullah,
Berbuat baik terhadap tetangga juga disebutkan di dalam hadist yang Diriwayatkan oleh
sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassallam bersabda,
‫ن ن‬ ‫ن‬
‫سملن سكاَسن يقفلؤمقن نباَل لنه سواَلليِسفلوم اَلخنر فسفليِقلكنرلم سجاَسرهق‬

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia
memuliakan tetangganya”.

Bagaimanakah cara kita berbuat baik dan memuliakan tetangga?


Yang pertama, memelihara hak-hak tetangga, Terutama tetangga yang paling dekat.
Diantara hak tetangga yang harus kita pelihara adalah menjaga harta dan kehormatan mereka
dari tangan orang jahat baik saat mereka tidak di rumah maupun di rumah, memberi bantuan
kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata dari keluarga mereka yang
wanita dan merahasiakan aib mereka.
Adapun tetangga paling dekat memiliki hak-hak yang tidak dimiliki oleh tetangga yang jauh.
Hal ini dikutip dari pertanyaan ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri
hadiah?’ Nabi menjawab,

‫إنسلىَ أسقَلفسربننهسماَ نملن س‬


‫ك بساَباَن‬
‘Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu’” Hadist Riwayat Bukhari, Ahmad dan
Abu Dawud.

Yang kedua teman-teman,


Tidak mengganggu tetangga.
Seperti mengeraskan suara radio atau TV, melempari halaman mereka dengan kotoran, atau
menutupi jalan bagi mereka. Seorang mukmin tidak dihalalkan mengganggu tetangganya
dengan berbagai macam gangguan.

Yang ketiga, bergembira ketika mereka bergembira dan berduka ketika mereka beduka
Kita jenguk tetangga kita apabila ia sedang sakit, kita tanyakan kehadirannya apabila ia tidak
ada, bersikap baik apabila kita menjumpainya, dan hendaknya sesekali kita undang mereka
untuk datang ke rumah kita. Hal-hal seperti itu mudah membuat hati mereka luluh dan akan
menimbulkan rasa kasih sayang kepada kita. Karena sebaik-baik manusia adalah yang
akhlaknya paling baik.

Yang keempat, Sabar atas perilaku kurang baik mereka.


Ketika kita berinteraksi dengan manusia, pasti ada suatu kekurangan atau perlakuan yang
kurang baik dari sebagian mereka kepada sebagian yang lainnya, baik dengan perkataan
maupun perbuatan.
Saat kita digosipin tetangga,, Saba aja dehhh….
Saat hati kita disakitin tetangga,,, sabar aja dehhh…
Nahh,,, kalo barang berharga kita diambil tetangga??? Hajar atau sabar teman-teman??
Tentunya kita harus sabar dalam menghadapi tetangga.
Berbuat baik kepada "tetangga" itu sangat luas, tidak hanya pada kerabat dekat atau karena
adanya ikatan agama, tetapi meluas sampai kepada "tetangga" non Muslim, seiring dengan
petunjuk, toleransi dan pesan Islam kepada seluruh umat manusia dengan perbedaan
agamanya masing-masing selama mereka tidak menyakiti atau memusuhi kaum Muslimin;
"Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tidak memerangi kalian karena agama dan tidak pula mengusir kalian dari negeri kalian.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."
Wallahu a’lam bisshowab…

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan.

Wabillahitaufik wal hidayah,,,


Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai