Cover Kelompok 6
Cover Kelompok 6
CONTOH 11.7
Sebuah balok dengan penampang persegi memiliki 4 buah tulangan memanjang D25. Beban
dan bentang balok ditunjukkan dalam Gambar C.11.7. Tentukan titik pemotongan dari dua buah
tulangan, dengan meninjau diagram momen lentur aktual dan panjang penyaluran yang
diperlukan. kuat momen rencana (ØMn) dari balok ini telah dihitung yaitu sebesar 450 kN.m jika
ada empat buah tulangan , dan sebesar 232 kN.m jika hanya terpasang dua buah tulangan.
panjang penyaluran telah ditentukan menggunakan persamaan 11.14.b yaitu sebesar 1.125 mm
( dengan menggunakan ƒ’c = 27,5 MPa dan ƒy = 400 MPa )
Penyelesaian :
Penyelesaian Contoh 11.7 dijelaskan melalui Gambar C.11.7
Pada titik A, kuat momen rencana sama dengan nol, karena tidak ada panjang penyaluran. Pada
jarak Id ke arah kanan ( pada titik B ), kuat momen rencana naik secara linier dari nol menjadi
232 kN.m selanjutnya dari titik B ke titik C kuat momen rencana tetap konstan sebesar 232 kN.m
Titik C merupakan titik pemotongan tulangan. Pada jarak Id di sebelah kanan titik C ( yaitu Titik
D), kuat momen rencana akan naik secara linier dari 232 kN.m menjadi 450 kN.m pada setiap
titik, kuat momen rencana tidak boleh lebih kecil daripada kuat momen perlu. Selanjutnya
tentukan jarak titik B ke C. Pada titik C kuat momen perlu adalah sebesar 232 kN.m, yang
terletak sejarah x dari titik A. jarak x dapat dihitung sebagai berikut :
diketahui :
Momen = 180 kN
� = 40 kN/m
�
_x = 1.559 m
�jarak AC = 1.550 m
�
〖 180 〗 _x−
〖 40 〗 _x = 232 kN.m
(x/2)
karena jarak AC adalah 1,550 mm, sedangkan jarak AB = I d = 1,125 mm, maka jarak BC adalah
sebesar 425 mm
Pada titik D ( sejarak Id = 1,125 mm dari C, atau 2,675 mm dari A), kuat momen yang diperlukan
adalah :
diketahui :
Momen = 180 kN
jarak AD = 2.675 m
� = 40 kN/m
�
<∅M
_
_n = 450 kN.m
�
�
M_μ=180(2,675)−40
〖 2,675 〗 ^2/2 = 338.39 kN.m <∅M_μ (=450 kN.m)
diketahui : �
_ = 40 kN/m
�
L = 9m
�_�=1/8
�_� 𝐿^2 = 405 kN.m <∅M_μ (=450 kN.m)
Gambar lokasi pemutusan tulangan ditunjukkan dalam gambar C.11.7 Tulangan pada kenyataan
diletakkan satu baris saja. Penggambaran dua garis tersebut , hanya untuk memberikan
gambaran yang jelas tempat/lokasi pemutusan tulangan
PELAT
Contoh 12.1
Hitunglah kuat momen rencana dari sistem pelat satu arah yang memiliki tebal , h = 150 mm dengan penulangan D19 dan jarak
antar tulangan, s = 175 mm. Gunakan ƒ'c = 20 Mpa dan ƒ'y = 400 MPa
Penyelesaian :
Tentukan tinggi efektif, d :
diketahui :
H = 150 mm
Øtulangan = 19
selimut beton = 20 mm
Tentukan luas tulangan, As, yang disediakan per m' lebar pelat. Dengan luas tulangan D19 A b = 283 mm2,
maka :
diketahui :
Ab = 283 mm2
s = 175 mm
�_𝑠=(1000
�_𝑏)/𝑠=(1000(283))/175= 1617.14 mm2
Bandingkan rasio tulangan terhadap batasan 𝜌_(𝑚𝑎𝑘𝑠 ) 𝑑𝑎𝑛 𝜌_𝑚𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 〖 ƒ′ 〗 _𝑐=20 �𝑃𝑎
𝑑𝑎𝑛 𝑓_𝑦=400 �𝑃𝑎 , 𝑚𝑎𝑘𝑎 :
diketahui :
As = 1617.14 mm2
d = 120.5 mm
diketahui :
As = 1617.14 mm2
fy = 400 MPa
f'c = 20 MPa
b = 1000 mm
𝑎=(�_𝑠 ƒ_𝑦)/(0,85 〖 ƒ′ 〗 _𝑐
×𝑏)=(1617,14×400)/
(0,85×20×1000)=
𝑎=(�_𝑠 ƒ_𝑦)/(0,85 〖 ƒ′ 〗 _𝑐
×𝑏)=(1617,14×400)/ 38.05 mm
(0,85×20×1000)=
diketahui :
Ø = 0.9
As = 1617.14
fy = 400
d = 120.5
�
� = 38.05
Penyelesaian :
1. kuat momen rencana dari pelat adalah 59,075 kN.m per m' lebar pelat
diketahui :
øMn = 59.075 kN.m
L = 4.85
�_�=∅�_𝑛=59,075=(�_𝑢
𝐿^2)/8=(�_� 4,85^2)/8 = 2.940
= 20.09 kN/m2
diketahui :
4.8
0.15
24
�_�=1,2�_𝑑+1,6�_𝑑 𝑚𝑎𝑘𝑎 :
�_(𝐿=6,26
20,09=1,2(8,4)+1,6�_𝐿 𝑘𝑁/𝑚^2 )