Anda di halaman 1dari 6

TINDAKAN SUCTIONING PADA ANAK

A. Pengertian
Suction (penghisapan) adalah aspirasi sekresi, seringkali melalui suatu kateter karet
atau yang dihubungkan kesuatu mesin penghisap (penghisap portable atau dinding). Ada
beberapa jenis suction, yaitu oropharingeal suction, nasopharyngeal suction dan
endotracheal suction. Oropharingeal suction dan nasopharyngeal suction adalah
pengangkatan sekresi dari saluran pernapasan atas.
Oropharingeal suction dilakukan melalui mulut hingga kebagian belakang
tenggorokan. Sedangkan nasopharyngeal suction dilakukan dengan cara menginsersikan
suction melalui salah satu lubang hidung. Pada anak-anak umumnya dilakukan oral
suction, sebab lubang hidungnya terlalu kecil untuk dimasukan keteter suction.

B. Tujuan
Tujuan section adalah :
1. Mengangkat sekresi yang menghambat (obtruksi) jalan nafas.
2. Mempasilitas ventilasi pernafasan.
3. Mendapat sekresi untuk tujuan diagnostic.
4. Mencegah infeksi yang dapat terjadi akibat penumpukan sekresi.

C. Indikasi
Oropharingeal dan nasopharyngeal suction di lakukan bila klien tidak mampu
membersihkan sekresi dengan mengeluarkan atau menelan.Tindakan ini sering dilakukan
setelah klien batuk. Penghisapan oropharingeal dan nasopharingeal mungkin yang tepat
pada klien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuangan sekresi oral.

D. Peralatan
Alat-alat yang diperlukan adalah:
1. Mesin suction
2. Kateter steril dengan ukuran yang tepat
Ukuran kateter penghisap (suction)
a. Neonatus 6-8 Fr
b. Bayi sampai 6 bulan 6-8 Fr
c. 18 bulan 8-10 Fr

1
d. 24 bulan 10 Fr
e. 2-4 tahun 10-12 Fr
f. 4-7 tahun 12 Fr
g. 7-10 tahun 12 Fr
h. 10-12 tahun 14 Fr
i. Dewasa 12-16 Fr

3. NaCl atau air matang


4. Sarung tangan steril
5. Kotak atau cangkir (wadah) steril
6. Tissue
7. Pinset anatomi untuk memegang selang
8. Pelumas larut cair
9. Selimut atau handuk untuk melindungi linen dan baju klein
10. Masker wajah

E. Prosedur Kerja
1. Siapkan peralatan di samping tempat tidur
2. Cuci tangan
3. Jelaskan klien apa yang akan dilakukan dan tujuannya.Jelas bahwa batuk,atau
menelan adalah normal.
4. Jika pencahayaan ruangan kurang,yakinkan bahwa pencahayaan cukup
5. Atur posisi tidur klien dengan tepat:
a. Penghisapan oropharingel : posisi semi fowler dengan kepala menghadap ke
areah perut

2
b. Penghisapan nasopharingel : posisi semi fowler dengan kepala hiperektensi
Pasien tidak Sabar : posisi luteral menghadap kearah perut.
6. Tempatkan handuk bersih pada bantal atau diatas dada atau dibawah dagu klien.
Pasang tirai atau sampiran untuk menjaga privacy klien
7. Pilih tekanan dan tipe unit penghisapan yang tepat (lihat tabel dibawah ini).
Tekanan alat penghisap
Pengesetan Vakum- dinding
Bayi 60-100 mmHg
Anak-anak 100-120 mmHg
Dewasa 120-150 mmHg

Pengesetan Vakum-portabel
Bayi 3-5 incHg atau no 5
Anak-anak 5-8 incHg atau no 8-10
Dewasa 7-15 ncHg atau no 18

8. Tuangkan air steril atau normal saline kedalam wadah


9. Hubungkan selang penghubung kealat / mesin penghisap.
10. Hidupkan mesin dan test dengan menempatkan ibu jari pada ujung selang
11. Pakai sarung tangan steril pada tangan dominant
12. Ambil kateter dengan tangan yang telah menggunakan sarung tangan dan gunakan
tangn yang tidak dominan untuk menggunakan ujung konektor dengan suction
13. Uji coba alat, basahi ujung kateter dengan larutan streil dengan menghisap air melalui
tubing dan kateter
14. Masukkan kateter sesuai rute suctionnya, jarak anatar hidung klien dan daun telinga
jangan mengisap saat masukan section.
a. Untuk oropharingeal section.
Anjurkan klien untuk membuka mulut (jika sadar) atau buka mulut klie dengan
car menarik rahangbawah ke bawah (pasien tidak sadar). Tarik lidah kedepan,
jika perlu gunaka tongue spatel, perlaha-lahan masukkan kateter kedalam mulut
dan arahkan ke oropharing.
b. Untuk nshoparyngenal suction.

3
15. Masukkan kateter kedalam salah satu lubang hidung. Arahkan kearah medial
sepanjang dasar lubang hidung. Jangan dorong paksa kateter. Bila lubang hidung yang
satu tidak paten, coba lubang hidung yang lain. Lakukan penghisapan dengan
menutup / menyumbat porteng hisap engan ibu jari lakukan prosedur secara
menyeluruh tiak boleh 15 detik.
16. Tarik kateter perlahan-lahan dengan rotasi kateter.
17. Bilas kateter dengan larutan steril untuk mengangkat sekresi.
18. Bila klien ridak mengalami distress pernafasan, biarkan ia istirahat 20-30 detik
sebelum memasukkan ulang kateter. Jumlah waktu section keseluruhan adalah dua
menit.
19. Bila klien mampu, minta ia untuk bernafas dalam dan batuk diantara pengisapan.
20. Ulangi pengisapan (langkah 15-18) jika diperlukan ganti lubang hidung untuk
pengulangan section.
21. Dapatkan spektimen jika diperlukan.
22. Matikan section.
23. Lepaskan kateter dari pipi (tubing).
24. Buka sarung tangan, tarik sarung tangan kebawah ke atas kateter yang digunakan,
bungkus kateter dalam sarung tangan untuk dibuang.
25. Atur kembali posisi pasien senyaman mungkin.
26. Berikan oral hygiene.
27. Cuci tangan.

F. Evaluasi
Evaluasi mengunakan kriteria sebagai berikut :
1. Bunyi nafas bersih.
2. Tanda vital stabil.
3. Pasien nyaman.

G. Dokumentasi
Catat pada catatan perawat :
1. Jumlah, konsistensi, warna dan bau secret serta.
2. Respon klien terhadap prosedur.

4
H. Komplikasi
Nasopharingeal yang dilakukan berulang-ulang dapat mengkibatkan iritasi dan bahkan
pendarahan pada lubang hidung.

5
DAFTAR PUSTAKA

Kotler B, Erb G, Olivieri R, 1995, Fundamental Of Nursing, Concepts, Process and Prctice,
Vol 11, 4 Ed, California;

Potter, Perry, 2000, Buku Paket Prosedur Dan Kemampuan Skil, Ed, 3 St, Lours, Mosby Year
Book Ine.

Anda mungkin juga menyukai