BAB III Lagii
BAB III Lagii
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan metode penelitian yang dilakukan
dalam penyusunan skripsi ini. Dalam metode penelitian akan dibahas mengenai
tempat dan waktu penelitian, obyek yang akan dipelajari peneliti yang disebut
populasi dan sampel penelitian, jenis dan desain penelitian, variabel penelitian,
prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian,
analisis tes hasil belajar, dan yang terakhir teknik analisis data yang digunakan
peneliti.
31
32
riddle dan satu kelas lagi dijadikan sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan
dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Mulai
Studi Pendahuluan
Populasi
Tes awal
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Tes akhir
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Skema Penelitian
36
2. Hukum Kekekalan - 1 2 1 2 1 7
3. Tumbukan - - 2 - 1 - 3
37
Jumlah Soal 1 1 5 4 3 - 15
Keterangan :
C1= Pengetahuan/ingatan C2= Pemahaman C3=Aplikasi/penerapan
C4= Analisis C5= Evaluasi C6= Mencipta
Jawaban hanya dimungkinkan dengan dua kategori yaitu benar atau salah.
Untuk setiap kunci yang benar diberi skor 1 (satu), sedangkan setiap kata kunci
yang dijawab salah atau tidak dijawab diberi skor 0 (nol). Cara penilai tes adalah
dengan cara menghitung terlebih dahulu skornya (jumlah jawaban yang benar)
kemudian memasukkannya ke dalam rumus berikut:
Jumlahtskoryangdiper oleh
Nilai 100
jumlahtotalskor
Kategori hasil belajar pengetahuan konseptual siswa dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut.
Tabel 3.3 Kriteria Tuntas/Tidak Tuntas Hasil Belajar Siswa
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
(Arikunto, 2013)
3.6.4 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
Fungsi instrumen ini untuk merekam aktivitas siswa selama proses
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Observer mengamati aktivitas siswa
selama pelajaran yang berpedoman pada lembar observasi aktivitas yang telah
dipersiapkan serta memberikan penilaian berdasarkan pengamatan yang
dilakukan. Observasi dimaksudkan untuk mengamati seluruh aktivitas belajar
siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran. Jenis aktivitas yang dilakukan
dalam model inkuiri terbimbing dapat ditunjukkan pada 3.4.
38
skoryangdiperoleh
Nilai 100
18
39
2 69-79 Aktif
(Arikunto, 2013)
n Xi 2 Xi
2
s
nn 1
Keterangan:
X Nilai rata-rata
S = Simpangan baku
N = Banyaknya jumlah siswa
X i Jumlah total
Xi X
b. Mencari skor baku dengan rumus: Z i
S
dengan X =Nilai rata-rata dan S = simpangan baku
42
c. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F Z i PZ Z i
d. Menghitung proporsi Z1, Z2,…..Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika
proporsi dinyatakan dengan S(Zi) maka
banyaknyaZ1, Z 2,...... Z n yang Z i
S Z i
n
e. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
f. Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut,
sebut namanya Lhitung, kemudian bandingkan Lhitung dengan harga Ltabel
( 0,05)
Dengan kriteria pengujian:
Jika Lhitung Ltabel maka sampel berdistribusi normal
S 22 = Varians terkecil
Kriteria pengujian hipotesis:
43
H 0 : 1 2
H a : 1 2
Keterangan:
1 2 : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan
kemampuan awal pada kelas kontrol.
1 2 : Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen tidak sama dengan
kemampuan awal siswa pada kelas kontrol.
Bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji
hipotesis menggunakan uji t dengan rumus (Sudjana, 2005), yaitu:
X1 X 2
t
1 1
S
n1 n2
X1 X 2
t
1 1
S
n1 n2
diperoleh lebih dari nilai t1 , maka hipotesis H 0 ditolak dan diterima H a . Dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran scientific inquiry berbantu pictorial riddle lebih baik daripada hasil
belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi
pokok momentum dan impuls di kelas X SMA Negeri 1 Silima Punggapungga
T.A. 2018/2019.