I. Pengkajian
1. Biodata
a. Nama : By. “S”
b. No Reg : 12.67.27.81
c. Alamat : Wates umpak Trowulan Mojokerto
d. Tgl Lahir : 3– 3 – 2017 pkl 11.37
e. Tgl Pengkajian : 3 – 3 – 2017 pukul 13.30
f. Diagnosa Medis : NP /BBLSR/SMK/ASFIKSIA SEDANG
a. Nama : Tn .“H”
b. Umur : 29 tahun
c. Alamat : Pesapen Barat 1C Surabaya
d. Pekerjaan : Swasta
2. Keluhan Utama
-
b. Natal
Lahir dengan : SC a/i Letsu dan riwayat ibu penyakit jantung
Tempat : OK IRD lt 5 RSUD dr Soetomo
Penolong : dokter SPOG
Usia kehamilan : 34-35 minggu
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 1400 gr PB : 38 cm
APGAR SKORE : 6-8
Status Grafida : GIII P2002
c. Post Natal
Bayi lahir tidak langsung menangis Apgar Skore 6-8 dilakukan resusitasi di
kamar operasi dengan mengunakan T-pice Resusitator dengan PEEP 5 dan O2
19
5 lpm, kemudian bayi ditranfer ke NICU IRD pd pukul 13.00, saat pengkajian
keadaan umum bayi lemah, tangis lemah terpasang vigon dengan tersambung
T-pice Resusitator, akral dingin, tonus otot lemah bayi tampak sesak dengan
sedikit retraksi.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum lemah, bayi ditempatkan didalam incubator
b. Pemeriksaan Antopometri
BBL : 1400gram
PB : 38cm
LK : 27cm
LD : 25cm
c. Pemeriksaan Persistem
B1 (Breathing)
Nafas spontan, tangis bayi lemah, terdapat retraksi ringan, ada PCH, tidak
ada suara nafas tambahan, terpasang vigon tersambung dengan T-Pice
resusitator PEEP 5 dan O2 8 lpm, RR: 56x/mnt
B2 (Blood)
Irama jantung teratur, akral dingin, conjungtiva merah muda, tidak anemis,
nadi: 150x/m, CRT < 2 detik, tidak tampak sianosis, S: 35,7 ºc.
B3 (Brain)
Kesadaran compos mentis, bayi banyak tertidur, bayi berespon pada
rangsangan nyeri, tidak ada kelainan di kepala, pupil bereaksi terhadap
cahaya, gerakan bayi aktif, rooting refleklemah.
B4 (Bladder)
Kebersihan genetalia bersih, tidak ada secret, warna urine kuning
jernih,BAK (+) 40cc.
B5 (Bowel)
bayi belum dapat ASI dan dipuasakap, reflek hissap lemah, belum BAB,
BBL 1400gram, sucing reflek hisapan kuat, mulut tidak terdapat
labioskizis / palatoskizis, palatum utuh, lubang anus ada.
B6 (Bone)
Pergerakan sendi bebas, warna kulit sedikit pucat, tali pusat segar, turgor
kulit baik, tidak ada edema reflek moro saat dikejutkan bayi mengangkat
kaki dan tangan secara fleksi dan lemah .
d. Alat Genetalia
Laki-laki, testis sudah turun ke skrotum, rugae jelas.
5. Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Infus D10% 110cc/24 jam
Ca Glukonas 10% : 4ml/24 jam
Nistatin 3x1 ml
20
Vit K 1mg 1x
O2 CPAP Peep 6 FiO2 30 %
21
II. Analisa Data
2. S: - ASFIKSIA Hipotermia
HIPOTERMIA
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kurangnya supali O2 dan meningkatnya
kadar CO2 dalam darah yang ditandai dengan Bayi tampak sesak, Terdapat sedikit
retraksi, Terdapat PCH , Terpasang Vigon yang tersambung dengan T-Pice
Resusitator , RR 56x/mnt
- Hipotermia berhubungan dengan perubahan suhu intra dan extra uteri yang di tandai
dengan: akral Dingin tonus otot lemah , S: 35,7 ºc, BB 1400 gr.
22
IV. Nursing Care Plane
3 - 3-2017 I Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan yang baik dan saling percaya
keperawatan selama 2 jam dengan keluarga pasien dapat meningkatkan komunikasi
Ketidakefektifan diharapkan pola nafas efektif terapeutik yang baik dengan keluarga
pola Nafas pasien,
dengan kriteria:
2. Jelaskan pada keluarga tentang 2. Keluarga akan lebih memahami dan
kondisi bayi saat ini mengerti tentang kondisi anaknya.
- bayi tidak sesak
3. Kaji frekuensi nafas dan pola 3. Membantu dalam membedakan periode
- tidak ada retraksi nafas, perhatikan adanya apnea dan perputaran pernafasan normal dan
- tidak mengunakan alat TTV mengethui TTV pasien.
bantu nafas 4. Lakukan pemantaun irama jantung 4. Perubahan irama jantung
- RR: 40-60x/mnt menggambarkan kondisi pasien.
5. Isap lendir sesuai kebutuhan 5. Mucus yang berlebih menghambat jalan
nafas.
6. Posisikan bayi sedikit extensi 6. Posisi yang tepat membuat jalan nafas
lancar.
7. Kolaborasi dalam pemberian 7. Pemberian CPAP yang sesuai dapat
𝑂2 CPAP mengurangi distress nafas.
8. Observasi ketepatan pemberian 8. Pemberian CPAP yang tepat dapat
CPAP mengurangi adanya distress nafas.
9. Pantau saturasi 𝑂2 9. Mengetahui pasien dalam keadaan
apnea.
3-3-2017 II - Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada keluarga tentang 1. Keluarga kooperatif dengan
tindakan keperawatan tindakan yang dilakukan petugas.
Hipotermia 2. Kaji suhu dan TTV bayi tiap 3- 2. Hipertermia dapat memperburuk
diharapkan dalam ± 2
4jam keadaan bayi.
jam hipotermia teratasi
3. Setting inkubator sesuai dengan 3. NTE (Normo Termal
dengan kriteria: NTE Envairanment) adalah setting suhu
- Suhu 36,5-37,5 ºC inkubator yang disesuaikan dengan
- Akral hangatsuhu BB dan umur bayi.
23
inkubator sesuai dengan 4. Pertahankan kelembapan 4. Mencegah evaporasi yang
NTE inkubator 50-80% berlebihan
- warna kulit kemerahan 5. menaikan suhu incubator dapat
- 5. Naikan suhu incubator 0,5-1 C menigkatkan suhu tubuh bayi
jika bayi masih hipotermia 6. plastik adalah penghantar panas
6. bungkus bayi dengan plastik yang jelek
7. popok basah dapat dapat terjadi
7. segera ganti popok basah kehilangan panas dengan cara
dengan yang kering konduksi
8. sering membuka incubator dapat
8. minimalkan membuka incubator terjadi kehilangan panas secara
konveksi
9. tunda seka bayi setelah 6 jam 9. mencegah hipotermia berlanjut
24
V. Implementasi
25
I dengan memberi bantalan kain di
bawah bahu.
12.00
- mengobservasi suhu incubator
II sesuai NTE 33,8 ºc dan humedifier
60%
- Melakukan kolaborasi dengan
dokter terapi:
I
Infus D10% 110cc/24 jam Ca
Glukonas 10% : 4ml/24 jam
Nistatin 3x1 ml
Vit K 1mg 1x
O2 CPAP Peep 6 FiO2 30 %
- memberikan minum /sonde
- Mengobservasi TTV pada bayi
dengan hasil; RR: 46x/m N:
13.30 I,II
146x/m S:36,7ºc, Spo2 95%
26
O2 CPAP Peep 6 FiO2 30 %
- memberikan minum /sonde
- Mengobservasi TTV pada bayi
13.30 I,II dengan hasil; RR: 46x/m N:
146x/m S:36,7ºc, Spo2 95%
4 - 3 – 2017 DX I S:
O:
O:
- Suhu 37º c
- akral hanat
A : Masalah teratasi
27
Tanggal Dx. Kep SOAP Tandatangan/nama
5 - 3 – 2017 DX I S:
O:
O:
- Suhu 37º c
- akral hangat
- warna kulit kemerahan
A : Masalah teratasi
6 - 3 – 2017 DX I S:
O:
28
P: Lanjutkan intervensi 2,3,4,5,6,7,8 &
DX II S: -
O:
- Suhu 37º c
- akral hangat
- warna kulit kemerahan
A : Masalah teratasi
29