LATAR BELAKANG
Paradigma berpikir modern telah menggariskan mahasiswa (khususnya
mahasiswa Teknik kelautan) untuk mampu menyeimbangkan antara kemampuan
berpikir secara teori (absolut science) dengan pembuktian di lapangan (action).
Galangan, bangunan lepas pantai, pelabuhan, dan biro klasifikasi yang awalnya hanya
berstatus sebagai “subjek penderita” dalam kerangka pembelajaran teori di kelas
seyogyanya telah digeser peranannya menjadi “objek penderita” yang dapat dilihat
langsung oleh mahasiswa. Mahasiswa cenderung jenuh dan apatis terhadap
pembelajaran konsep teori karena tidak mengetahui secara mendalam untuk apa dan
dimana konsep teori itu diletakkan di lapangan. Ironisnya, mahasiswa Teknik kelautan
di tuntut untuk mampu berpikir dengan menggunakan khayalan mengenai maksud dan
tujuan yang tertulis di buku. Hal ini cenderung mengambil resiko, karena dapat
menimbulkan interpretasi yang berbeda antar mahasiswa. Alhasil kunjungan lapangan
juga dapat berperan dalam evaluasi pembelajaran di kelas.
Teknik kelautan adalah salah satu program studi yang mempunyai peranan
penting bagi Indonesia, yang notabene memiliki peran penting bagi Indonesia dimasa-
masa yang akan datang. Sehingga menuntut mahasiswa yang berkecimpung di
dalamnya juga mempunyai daya saing secara global. Dan salah satu langkah yang di
tempuh untuk hal itu, adalah dengan berkunjung ke pelabuhan dan prusahaan-
prusahaan yang berkaitan dengan disiplin ilmu dari Teknik kelautan, yang telah
berstandar nasional bahkan Internasional, baik dari segi pengelolaan, pengembangan,
maupun menajemen di dalamnya. Tetapi hal tersebut sangat sulit didapatkan oleh
mahasiswa Teknik kelautan Universitas Hasanuddin mengingat neraca pengembangan
pelabuhan dan bangunan lepas pantai masih sangat terbatas di kawasan Indonesia
Timur (khususnya Sulawesi) karena masih terpusat di Indonesia bagian barat.
Berangkat dari hal yang telah dikemukakan di atas, maka kami berniat untuk
melakukan kunjuangan lapangan ke Surabaya dan Denpasar, karena dinilai telah
menjadi tempat yang memiliki pelabuhan-pelabuhan yang bertaraf internasional.
NAMA KEGIATAN
“KULIAH KERJA LAPANGAN DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN 2016”
SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah kunjungan ke pelabuhan-pelabuhan,
laboratorium pantai dan perguruan tinggi yang mempunyai program study Teknik
kelautan. Pemilihan tempat diatas bertujuan untuk menambah wawasan yang
berhubungan dengan disiplin ilmu dan melakukan studi banding dengan
perguruan tinggi yang di kunjungi. Adapun pelabuhan dan perguruan tinggi yang
dimaksud diantaranya sebagai berikut.
SURABAYA
DENPASAR
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Departemen Teknik Kelautan
Angkatan 2016 direncanakan akan dilaksanakan pada :
1. Peserta
Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan Angkatan 2016 sejumlah 33
mahasiswa
a. Perempuan : 9 orang
b. Laki-laki : 24 orang
2. Dosen pendamping
Dosen Departemen Teknik Kelautan sebagai pendamping sejumlah 10 orang
dosen.
Daftar nama peserta dan dosen pendamping kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) Departemen Teknik Kelautan Angkatan 2016 terlampir.
SUSUNAN PANITIA
Susunan panitia dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Departemen
Teknik Kelautan Angkatan 2016 terlampir.
ANGGARAN DANA
Sesuai dengan susunan acara dan peserta pada kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) Departemen Teknik Kelautan Angkatan 2016 maka total biaya
yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 144.330.000 (Seratus empat puluh empat juta
tiga ratus tiga puluh rupiah)
Detail rincian biaya kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Departemen
Teknik Kelautan Angkatan 2016 terlampir.
BENTUK SUMBANGAN DAN NO. REKENING
A. Sumbangan dana langsung kepada panitia kegiatan oleh instansi
maupun perorangan dengan nomor telepon sebagai berikut :
1. Muhammad Alif Alim Arifki (Ketua Panitia) : 089694843309
2. Transportasi;