Anda di halaman 1dari 45

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN PENYAKIT PARU

OBSTUKTIF KRONIK ( PPOK) DI RUANGAN MELATI RSUD CURUP

KABUPATEN REJANG LEBONG

TAHUN 2017

Tanggal Pengkajian : 28-12-2107 Tanggal MRS : 27-12-2017

Ruang/Kelas : Interne / IIIA Nomor Registrasi : 174440

Diagnosa Medis : PPOK

3.1 PENGKAJIAN

3.1.1 IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien (inisial) : Tn. S

Usia : 67 Tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Status perkawinan : Cerai mati

Agama : Islam

Suku Bangsa : Rejang

Pendidikan : SMP

Bahasa yang digunakan : Rejang

Pekerjaan : Petani

Alamat : Duku Ulu

43
44

3.1.2 RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Keluhan utama masuk rumah sakit :

Pasien datang ke IGD tanggal 27 Desember 2017 pukul 16.00 dengan

keluhan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, selain itu pasien merasakan

demam sejak ± 5 hari, mual, pusing, nyeri ulu hati, nafsu makan

menurun, keluarga mengatakan bahwa pasien batuk berdahak selama ± 1

bulan tidak sembuh-sembuh dan ada riwayat Hipertensi.

2) Keluhan saat ini :

Tanggal 28 Desember 2017, pukul WIB, keluarga pasien mengatakan

Tn.S lemas, kemudian masih sesak, keluarga pasien mengatakan batuk

pasien sudah berkurang . Keluarga pasien mengatakan Tn.S tidak nafsu

makan karena mual tapi tidak muntah dan hanya menghabiskan 2 sendok

makan saja dalam setiap porsi makanan yang diberikan dari rumah sakit.

3) Kronologi keluhan

a) Faktor pencetus : Merokok, tidak nafsu makan

b) Timbulnya keluhan : Saat dirumah

c) Lamanya : 5 hari yang lalu

d) Upaya mengatasi : Dirawat di RS


45

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1) Riwayat alergi : Pasien mengatakan tidak ada alergi apapun

2) Riwayat kecelakaan : Pasien mengatakan tidak pernah

mengalami kecelakaan.

3) Riwayat dirawat di RS : Pasien mengatakan tidak pernah di rawat

dirumah sakit sebelumnya.

4) Riwayat Operasi : Pasien mengatakan belum pernah dioperasi

5) Riwayat pemakaian obat : Pasien mengatakan mengkonsumsi obat

sesak dari dokter.

6) Riwayat Rokok dan Alkohol : Pasien mengatakan Ia merokok sudah

sejak masih remaja atau sudah sejak 50

tahun yang lalu.


46

c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)

Genogram

1) Kesehatan Keluarga (Genogram dan keterangannya)

Ket

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal Dunia

: Pasien

------- : Tinggal satu rumah

d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi

faktor resiko:

Pasien dan keluarga pasien mengatakan bahwa didalam keluarganya hanya

Tn. S yang menderita penyakit tersebut, tidak ada penyakit menular dan

tidak ada penyakit keturunan.


47

e. Riwayat Psikososial dan Spiritual

1) Adakah orang terdekat dengan pasien : pasien mengatakan orang yang

terdekat dengannya adalah anak-anaknya

2) Interaksi dalam Keluarga

a) Pola komunikasi : Anak Tn. S mengatakan komunikasi

dengan Tn. S baik.

b) Pembuatan keputusan : Anak Tn. S mengatakan pembuat

keputusan dirumahnya adalah Anak Tn. S

c) Kegiatan kemasyarakatan : Keluarga Pasien mengatakan Tn.S aktif

mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.

3) Dampak penyakit pasien terhadap keluarga : Keluarga pasien menjadi

khawatir dengan penyakit yang diderita pasien.

4) Masalah yang mempengaruhi pasien : Pasien merasa khawatir dengan

penyakit yang dideritanya.

5) Mekanisme koping terhadap stress : Keluarga Pasien dan pasien berdoa

dan terus berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang

dihadapinya.

6) Persepsi pasien terhadap penyakitnya

a) Hal yang sangat dipikirkan saat ini : Pasien mengatakan khawatir

dengan penyakit yang dideritanya.

b) Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien berharap cepat

sembuh dan ingin segera pulang ke rumah.


48

c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : Setelah pasien jatuh

sakit, pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa seperti

melakukan pekerjaanya sebagai petani.

7) Sistem nilai kepercayaan

a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : Pasien

mengatakan tidak ada nilai-nilai yang bertentangan dengan

kesehatan.

b) Aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan : Pasien mengatakan

berdoa kepada Tuhan agar penyakitnya cepat sembuh, dan

melaksanakan Sholat lima waktu.

f. Kondisi lingkungan rumah :

(Lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini)

Lingkungan rumah pasien tidak mempengaruhi penyakit yang diderita

pasien saat ini.

g. Pola kebiasaan

Pola kebiasaan
Hal yang di kaji
Sebelum sakit Di rumah sakit

a. Pola nutrisi

1) Frekuensi makan 3x/hari ± 2-3 x/hari 3x/hari

2) Nafsu makan baik/tidak Nafsu makan Kurang, mual

alasan.... (mual, muntah, baik

sariawan)

3) Porsi makan yang ± 1-3 porsi 2 sendok makan

dihabiskan
49

4) Makan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada

5) Makanan yang membuat Tidak ada Tidak ada

alergi

6) Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada

7) Makanan diet Tidak ada Nasi lunak

8) Penggunaan obat-obatan Tidak ada Tidak ada

sebelum makan

9) Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada

(NGT, dll)

b. Pola eliminasi

1) Bak :

a) Frekuensi :..........x/hari ±6 x/hari ± 1x/hari

b) Warna : ........................ Kuning jernih Kuning

c) Keluhan :..................... Tidak Tidak

d) Penggunaan alat bantu Tidak Tidak

(kateter,dll)

2) Bab

a) Frekuensi : ...........x/hari 2x/hari Belum BAB

b) Waktu : ........ Tidak Tentu Tidak ada

(pagi/siang/malam/tidak

tentu)

c) Warna : ...................... Kuning Kuning


50

d) Konsistensi : ................. Kecoklatan Kecoklatan

e) Keluhan : Lembek Lembek

....................... Tidak ada Tidak ada

f) Penggunaan Laxatif : Tidak ada Tidak ada

......

c. Pola personal hygiene

1) Mandi

a) Frekuensi : 2x/hari 1x/hari

.............x/hari Dilap dengan menggunakan

air hangat

b) waktu : Pagi /sore Pagi

pagi/sore/malam

2) Oral hygiene

a) Frekuensi : 2x/hari Hanya kumur-kumur

.............x/hari

b) Waktu :

pagi/siang/setelah Pagi/sore Setelah makan

makan

3) Cuci rambut

a) frekuensi : ...........x/hari 2x/hari Tidak/belum

d. Pola istirahat dan tidur

1) Lama tidur siang : ± 2 jam ± 2 jam

..........jam/hari
51

2) Lama tidur ± 6 jam/hari ± 4 jam/hari

malam:..........jam/hari

3) Kebiasaan sebelum tidur: Merokok Tidak ada

...........

e. Pola aktifitas dan latihan

1) Waktu bekerja: Pagi/sore Tidak bekerja

pagi/siang/sore/mlm

2) Olah raga: Tidak ada Tidak ada

3) Jenis olahraga Tidak ada Tidak ada

4) Frekuensi olahraga: Tidak ada Tidak ada

....x/minggu

5) Keluhan dalam beraktifitas:

(pergerakan Tidak ada Sesak

tubuh/mandi/mengenakan

pakaian/ setelah

beraktivitas dll).

f. Kebiasaan yang mempengaruhi

kesehatan

1) Merokok : ya/tidak Ya Tidak

a) Frekuensi : ..... Sering Tidak

b) Jumlah : .......... 1-2 bungkus Tidak

c) Lama pemakaian :..... Bertahun-tahun Tidak

2) Minuman keras : ya/tidak

a) Frekuensi : ........ Tidak Tidak

b) Jumlah : ........ Tidak Tidak

c) Lama pemakaian : ..... Tidak Tidak


52

3.1.3 PENGKAJIAN FISIK

a. Pemeriksaan Fisik Umum :

Keadaan saat sakit Keadaan


Jenis sebelum
Tanggal
Pemeriksaan sakit
28 29 30
BB (kg) 60 61 63 70
TB (cm) 167 167 157 167
TD (mmHg) 160/100 140/100 130/85 -
P (x/m) 86 92 84 -
RR (x/m) 28 26 22 -
T (‘C) 38,2 36,6 36,4 -
KU Lemah Lemah Sedang Baik
Kesadaran CM CM CM CM

a. Pemeriksaan Fisik Umum :

1) Berat Badan : 60 Kg Tinggi Badan : 167 cm

2) Tekanan Darah : 160/100 mmHg Nadi : 86 x/menit

3) Frekuensi nafas : 28 x/menit Suhu : 38,2ºC

4) Keadaan umum : Compos Mentis

b. Sistem penglihatan

1) Posisi mata : Posisi mata simetris antara kiri dan kanan

2) Kelopak mata : Kelopak mata tidak ada lesi, tidak ada

Pembengkakan.

3) Pergerakan bola mata : Pergerakan bola mata normal

4) Konjungtiva : Konjungtiva ananemis

5) Sclera : Sklera anikterik

6) Pupil : Pupil isokor

7) Otot-otot mata : Otot-otot mata normal

8) Fungsi penglihatan : Fungsi penglihatan baik


53

9) Tanda-tanda radang : Tidak ada tanda-tanda peradangan.

10) Pemakaian kaca mata : Tidak ada pemakain kaca mata

11) Pemakaian kontak lensa : Tidak ada pemakain kontak lensa

12) Reaksi terhadap cahaya : Reaksi terhadap cahaya langsung, pupil

mengecil.

c. Sistem Pendengaran

1) Daun telingga : Simetris anatara kanan dan kiri, tidak ada

lesi, tidak ada nyeri tekan.

2) Kondisi telingga tengah : Kondisi telinga tengah baik, tidak ada

serumen seperti nanah ataupun darah,

tidak ada pembengkakan.

3) Cairan dari telingga tengah : Tidak ada cairan yang keluar dari telinga

tengah seperti serumen, nanah ataupun

darah

4) Perasaan penuh di telinga : Pasien mengatakan tidak ada

5) Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran pasien kurang baik

disebelah kiri

6) Gangguan keseimbangan : Tidak ada gangguan kesembangan pada

Pasien.

7) Pemakaian alat bantu : Tidak ada penggunaan alat bantu pada

Pasien.
54

d. Sistem Pernafasan

1) Inspeksi : Posisi Semi fowler, Dada simetris dengan

Batang tubuh, pergerakan dada kanan dan

kiri simestris, tidak ada lesi, bentuk dada

barrel chest atau dada tong, pasien

menggunakan otot bantu pernapasan,

batuk positif, batuk terdapat sputum.

2) Palpasi : Traktil premitus antara kanan dan kiri

simetris, tidak ada retraksi diding dada.

3) Auskultasi : Suara nafas terdengar ronchi karena

banyak sekret yang bertahan, irama nafas

takipnea,frekuensi nafas 28 x/m.

4) Perkusi : Terdengar suara ketukkan hipersonor

dikedua bagian paru, dimana suara

jaringan paru terdengar lebih keras dari

normalnya.

e. Sistem Kardiovaskuler

1) Sirkulasi perifer

a) Frekuensi nadi : 86x/menit, irama : takipnea.

b) Tekanan darah : 160/100 mmHg

c) Distensi vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis

d) Temperatur kulit : Suhu tubuh pasien 38,2 0C

e) Warna kulit : Warna kulit tidak pucat

f) Edema : Tidak ada terdapat edema


55

g) Capilarry Refill Time (CRT) : Kembali <5 detik.

2) Sirkulasi jantung

a) Bunyi jantung : Tidak ada bunyi jantung tambahan

seperti mur-mur dan galop.

b) Irama jantung : Irama jantung teratur

c) Sakit dada : Tidak ada nyeri dada

f. Sistem Hematologi

Gangguan hematologi

1) Pucat : Tidak ada pucat

2) Perdarahan : Tidak ada perdarahan

g. Sistem Saraf Pusat

1) Keluhan sakit kepala : Tidak ada keluhan sakit kepala

2) Tingkat kesadaran : Compos mentis

3) Glasgow coma scale : 15

a) Eye : 4

b) Motorik : 6

c) Verbal : 5

4) Gangguan sistem persarafan : Fungsi persarafan baik

h. Sistem Pencernaan

1) Inspeksi : Jumlah gigi tidak lengkap, ada penggunaan

gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah

kotor, mual, tidak ada muntah, tidak

ada distensi abdomen, keluarga pasien

mengatakan konsistensi feses lembek.


56

2) Auskustasi : Bising usus 6x/menit.

3) Perkusi : Timpani karena terdapat lambung,dan

timpani karena terdapat hepar.

4) Palpasi : Terdapat nyeri tekan dibagian kuadran kiri

atas.

i. Sistem Endokrin

1) Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran pada kelenjar

tiroid

2) Nafas berbau keton : Nafas tidak berbau keton

3) Luka ganggren : Tidak ada terdapat luka ganggren.

j. Sistem Urogenital

1) Perubahan pola kemih : Tidak perubahan pola kemih

2) B.A.K : Belum BAB selama sakit

3) Warna : Tidak ada

4) Distensi vesika urinary : Tidak ada distensi pada kandung kemih

5) Keluhan sakit pinggang : Tidak ada keluhan sakit pinggang

6) Skala nyeri :0

k. Sistem Integumen

1) Turgor kulit : Turgor kulit elastis

2) Warna kulit : Warna kulit sawo matang

3) Keadaan kulit

a) Luka, lokasi : Tidak ada bekas luka

b) Insisi operasi, lokasi : Tidak ada bekas luka insisi operasi

c) Gatal-gatal : Tidak ada gatal


57

d) Kelainan pigmen : Tidak ada kelaina pigmen kulit

e) Dekubitus, lokasi : Tidak terdapat dekubitus

4) Kelainan kulit : Tidak terdapat kelainan kulit

5) Kondisi kulit daerah pemasangan infus : Tidak ada edema pada tangan

sebelah kiri

6) Keadaan rambut

a) Tekstur : Tekstur rambut kasar

b) Kebersihan : Kebersihan rambut bersih

l. Sistem Muskuloskeletal

1) Kesulitan dalam pergerakan : Tidak ada kesulitan dalam pergerakan.

2) Sakit pada tulang, sendi, kulit : Tidak ada sakit pada tulang, sendi dan

kulit.

3) Fraktur : Tidak ada fraktur

4) Keadaan tonus otot : Kekuatan tonus otot baik.

Kekuatan otot : 4444 4444

4444 4444

Keterangan :

Nilai 5 : Tidak mengalami gangguan melawan gravitasi dengan

tahanan penuh

Nilai 4 : Dapat melawan gravitasi dengan sedikit tahanan

Nilai 3 : Dapat melawan gravitasi dengan tidak mampu melawan

tahanan

Nilai 2 : Tidak mampu melawan gravitasi

Nilai 1 : Tidak ada pergerakan sendi, hanya tampak kontraksi otot


58

m. Data Penunjang

Pada tanggal 27 Desember 2017

Jenis Hasil Nilai ukur


Satuan Metode Keterangan
pemeriksaan Pemeriksaan Normal

Hemoglobin 11,0 g/dl Cyanmet Hb W:11,7-15,5 L : Tidak

13,2-17,3 Normal

Jumlah leukosit 8,300 Ul Turk/hema analyzer W:3.600-11.000 Normal

L:3.800-10.600

Laju Endap Darah 62 Mm Westergron W:0-2- L:0-10 Tidak

(LED) Normal

Diff count 1/4/0/67/20/8 % Makroskopiks 0-1/2-4/3-5/50- Normal

giemes 70/25-40/2-8

3.1.4 PENATALAKSANAAN (Therapi/pengobatan termasuk diet)

Di mulai dari Tanggal 28 Desember 2017

a. IVFD RL 10 gtt/makro/mnt

b. Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (IV)

c. Injeksi Pantomex 1 x 40 mg (IV)

d. Nebulizer ventolin 3x 1 (Nacl : Ventilin).

e. Sanadryl 1x 2 sdm

f. Retaphyl syrup 2 x ½ sdm

g. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)


59

Tanggal 29 Desember 2017

a. IVFD RL 10 gtt/makro/mnt

b. Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (IV)

c. Injeksi Pantomex 1 x 40 mg (IV)

d. Nebulizer ventolin 3x 1 (Nacl : Ventilin).

e. Amlodifin 1 x 5 mg (PO)

f. Retapil 1 x ½ tablet (PO)

g. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)

Tanggal 30 Desember 2017

a. IVFD RL 10 gtt/makro/mnt

b. Amlodifin 1 x 5 mg (PO)

c. Retapil 2 x ½ tablet (PO)

d. Sanadryl 3 x 2 sdm

e. Lansoprazole 1x 1 tab

f. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein).


60

ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn. S Diagnosa Medis : PPOK

Umur : 67 Tahun Ruangan : Melati

No.Reg : 174440

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Ds: Sekresi tertahan Bersihan jalan

1. Pasien mengatakan sesak nafas tidak efektif

2. Pasien mengatakan batuk

Do:

1. Pasien tampak sesak

2. Suara Napas ronchi di bagian dada

kiri

3. Posisi Semi Fowler

4. Vital Sign

TD : 160/100 mmHg

P : 82 x/mnt

RR : 28 x/mnt

T : 38,2 0C

2. Ds: Kelemahan fisik Intolernsi aktivitas


1. Pasien mengatakan sesak saat
beraktivitas
2. Pasien mengatakan sulit untuk
beridiri ataupun berjalan
3. Keluarga mengatakan aktivitas di
bantu oleh keluarganya
61

Do:
1. Pasien tampak sesak
2. Pasien tampak lemah
3. Pasien tampak berbaring saja di
tempat tidur
4. Aktivitas klien di bantu oleh
keluarganya
3. Ds: Anoreksia Gangguan

1. Pasien mengatakan tidak selera Keseimbangan

makan nutrisi kurang dari

2. Pasien mengatakan mual tapi tidak kebutuhan tubuh

muntah

3. Keluarga pasien mengatakan Tn.S

hanya makan habis ±2 sdm

Do:

1. Pasien tampak tidak nafsu makan

2. BB : 58 Kg

TB : 167 Cm

3. Pasien tampak mual

4. Bising Usus : 6 x/ Menit

5. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi

Protein)

4 Ds: Keterbatasan Kurang

1. Pasien mengatakan tidak mengerti informasi tentang Pengetahuan

tentang penyakit Paru Obstruktif penyakit

Kronis

2. Pasien mengatakan tidak tahu cara

perawatan dirumah
62

Do:

1. Keluarga pasien tampak bingung

dengan penyakit yang diderita

Tn.S

2. Pasien tampak tidak tahu apa

yang harus dilakukan setelah

Tn.S pulang.
63

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. S Diagnosa Medis : PPOK

Umur : 67 Tahun Ruangan : Melati

No.Reg : 174440

DITEMUKAN TERATASI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARI/TANGGAL HARI/TANGGAL

1. Kamis, 28/12/2017 Sabtu, 30/12/2017 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan

dengan sekret tertahan, ditandai dengan:

Ds:

1. Pasien mengatakan sesak

2. Pasien mengatakan susah mengeluarkan

dahak

3. Pasien mengatakan bahwa Ia batuk dan

batuknya berdahak.

Do:

4. Pasien tampak sesak

5. Suara napas ronchi

6. Posisi Semi fowler

7. Vital Sign

TD : 160/100 mmHg

P : 86 x/mnt

RR : 26 x/mnt

T : 38,2 0C
64

2. Kamis, 28/12/2017 Sabtu, 30/12/2017 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan

kelemahan fisik, ditandai dengan:

Ds:

1. Pasien mengatakan sesak saat beraktivitas

2. Pasien mengatakan sulit untuk beridiri

ataupun berjalan

3. Keluarga mengatakan aktivitas di bantu

oleh keluarganya

Do:

1. Pasien tampak sesak

2. Pasien tampak lemas

3. Pasien tampak berbaring saja di tempat

tidur

4. Aktivitas klien di bantu oleh keluarganya

3. Kamis, 28/12/2017 Sabtu,30/12/2017 Gangguan Keseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia, ditandai dengan:

Ds:

1. Pasien mengatakan Tn.S tidak selera

makan

2. Pasien mengatakan mual tapi tidak

muntah

3. Keluarga pasien mengatakan Tn.S hanya

menghabiskan ±2 sendok makan saja

Do:
65

1. Pasien tampak lemas

2. Pasien tampak tidak nafsu makan

3. Pasien hanya menghabiskan ±2 sendok

makan

4. BB : 60 kg

TB : 167 cm

5. Pasien tampak Lemas

6. Bising Usus 6 x/menit

7. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi

Protein)

4 Kamis, 28/12/2017 Sabtu, 30/12/2017 Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan

keterbatasan informasi tentang penyakit.

Ds:

1. Pasien mengatakan tidak mengerti

tentang penyakit Paru Obstruktif Kronis

2. Pasien mengatakan tidak tahu cara

perawatan dirumah

Do:

1. Keluarga pasien tampak bingung dengan

penyakit yang diderita Tn.S

2. Pasien tampak tidak tahu apa yang harus

dilakukan setelah Tn.S pulang


INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. S Diagnosa Medis : PPOK

Umur : 67 Tahun Ruangan : Melati

No.Reg : 174440

Hari/ Tanggal No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


DP
Kamis, I NOC: NIC:
28/12/2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Posisikan Semi fowler 1. Membantu meminimalkan sesak
selama 3x24 jam pasien menunjukkan 2. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas 2. Memberikan pasien beberapa
keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan dalam cara untuk mengatasi dan
kriteria Hasil : 3. Posisikan pasien untuk memaksimalkan mengontrol dispnea dan
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan ventilasi menurunkan jebakan udara
suara nafas yang bersih, tidak ada 4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu 3. Peninggian kepala tempat tidur
sianosis dan dyspneu (mampu 5. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction mempermudah fungsi pernapasan
mengeluarkan sputum, bernafas 6. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara dengan menggunakan gravitasi
dengan mudah). tambahan 4. Drainase postural dan perkusi
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten 7. Berikan analgesik: bagian penting untuk membuang
(pasien tidak merasa tercekik, irama a. Penekan batuk/ antitusif banyaknya sekresi/kental dan
nafas, frekuensi pernafasan dalam 8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan memperbaiki ventilasi pada
rentang normal, tidak ada suara nafas keseimbangan. segmen dasar paru
abnormal) 9. Beri terapi Nebulizer 5. Meningkatkan mobilisasi
3. Mampu mengidentifikasikan dan 10. Monitor respirasi pengeluaran sekret agar tidak
mencegah faktor yang penyebab. tersumbatnya jalan nafas
4. Saturasi O2 dalam batas normal 6. Beberapa derajat spasme bronkus
5. Foto thorak dalam batas normal terjadi dengan obtruksi jalan
napas dan dapat/tak

66
67

dimanifestasikan adanya bunyi


napas adventisius
7. Batuk menetap yang melelahkan
perlu ditekan untuk menghemat
energi dan memungkinkan pasien
istirahat
8. Hidrasi membantu menurunkan
kekentalan sekret, mempermudah
pengeluaran
9. Dapat meredakan serta dapat
mengencerkan dahak yang
bertahan.
10. Takipnea biasanya ada pada
beberapa derajat dan saat
ditemukan pada penerimaan atau
selama stres/adanya proses
infeksi akut. Pernapasan dapat
melambat dan frekuensi ekspirasi
memajang dibandingkan inspirasi
Kamis, II NOC : NIC :
28 /12/ 2017 1. Pembatasan aktivitas ditentukan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi adanya pembatasan pasien dengan respons individual pasien
selama 3x24 jam Pasien bertoleransi dalam melakukan aktivitas terhadap aktivitas dan perbaikan
terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil : 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kegagalan pernapasan
kelelahan 2. Menetapkan
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik 3. Monitor nutrisi dan sumber energi yang kemampuan/kebutuhan pasien
tanpa disertai peningkatan tekanan adekuat dan memudahkan pemilihan
darah, nadi dan RR 4. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik intervensi
2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari dan emosi secara berlebihan 3. Kekurang energi dapat dengan
(ADLs) secara mandiri 5. Monitor respon kardivaskuler terhadap cepat terjadi kelelahan
3. Keseimbangan aktivitas dan istirahat aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, 4. Mengurangi kerja jantung
diaporesis, pucat, perubahan sehingga tidak terjadinya sesak
hemodinamik)
6. Monitor pola tidur dan lamanya
68

tidur/istirahat pasien 5. Takikardia, distritmia,dan


7. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi perubahan TD dapat menujukan
Medik dalam merencanakan progran terapi efek hipoksemia sistemik pada
yang tepat. fungsi jantung
8. Bantu pasien untuk mengidentifikasi 6. Memudahkan proses
aktivitas yang mampu dilakukan penyembuhan dan meningkatkan
9. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten tahanan alamiah
yang sesuai dengan kemampuan fisik, 7. Mempercepat proses
psikologi dan sosial penyembuhan dan meningkatkan
10. Bantu untuk mengidentifikasi dan tahanan alamiah
mendapatkan sumber yang diperlukan 8. Meminimalkan kelelahan dan
untuk aktivitas yang diinginkan membantu keseimbangan suplai
11. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan dan oksigen
aktivitas seperti kursi roda, krek 9. Memilih aktivitas yang dapat
12. Bantu pasien/keluarga untuk dilakukan dan dapat
mengidentifikasi kekurangan dalam meminimalkan kelelahan dan
beraktivitas membantu keseimbangan suplai
dan oksigen
10. Aktivitas yang tepat dan aktivitas
yang dapat dilakukan dan dapat
meminimalkan kelelahan dan
membantu keseimbangan suplai
dan oksigen
11. Meminimalkan kelelahan dan
membantu keseimbangan suplai
dan oksigen
12. Memilih aktivitas yang dapat
dilakukan dan dapat
meminimalkan kelelahan dan
membantu keseimbangan suplai
dan oksigen
69

Kamis, III NOC : NIC :


28/12/2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan 1. Penyempitan saluran pernapasan
selama 3x24 jam nutrisi kurang teratasi 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk sebagai reaksi alergi dan
dengan indikator: menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang mengurangi kebutuhan oksigen
1. Albumin serum dibutuhkan pasien dalam tubuh
2. Pre albumin serum 3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung 2. Metode makan dan kebutuhan
3. Hematokrit tinggi serat untuk mencegah konstipasi kalori didasarkan pada
4. Hemoglobin 4. Ajarkan pasien bagaimana membuat situasi/kebutuhan individu untuk
5. Total iron binding capacity catatan makanan harian. memberikan nutrisi maksimal
6. Jumlah limfosit 5. Monitor adanya penurunan BB dan gula dengan upaya menimalkan
darah pasien/penggunaan energi
6. Monitor turgor kulit 3. Kebutuhan individu untuk
7. Monitor kekeringan, rambut kusam, total memberikan nutrisi maksimal
protein, Hb dan kadar Ht dengan upaya menimalkan
8. Monitor mual dan muntah pasien/penggunaan energi
9. Monitor intake nuntrisi 4. Mempunyai kebiasaan makan
10. Informasikan pada pasien dan keluarga buruk, meskipun kegagalan
tentang manfaat nutrisi pernapasan membuat status
11. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi hipermetabolik dengan
selama makan meningkatkan kebutuhan kalori
12. Anjurkan banyak minum 5. Berguna untuk menetukan
kebutuhan kalori, menyusun
tujuan berat badan, dan evaluasi
keadekuatan rencana nutrisi.
Penurunan berat badan dapat
berlanjut, meskipun masukan
adekuat sesuai teratasi edema
6. Penurunan/elastis kulit
menunjukan penurunan yang
berhubungan dengan pembatasan
pemasukan cairan, pilihan makan
yang buruk penurunan aktivitas,
dan hipoksemia
7. Mengevaluasi/mengatasi
70

kekurangan dan mengawasi


kefektifan terapi nutrisi
8. Pencegahan utama terhadap
napsu makan dan dapat membuat
mual dan muntah dengan
peningkatan kesulitan napas
9. Berguna untuk menetukan
kebutuhan kalori, menyusun
tujuan berat badan, dan evaluasi
keadekuatan rencana nutrisi.
Penurunan berat badan dapat
berlanjut, meskipun masukan
adekuat sesuai teratasi edema
10. Kebutuhan individu untuk
memberikan nutrisi maksimal
dengan upaya menimalkan
pasien/penggunaan energi
11. Pengeriman oksigen dapat
diperbaiki dengan posisi duduk
tinggi menurunkan kolaps jalan
napas, dispnea, dan kerja napas
12. Penurunan/elastis kulit
menunjukan penurunan yang
berhubungan dengan pembatasan
pemasukan cairan, pilihan makan
yang buruk penurunan aktivitas,
dan hipoksemia.
Kamis, IV NOC: NIC:
28/12/2017 Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan 1. Mengetahui seberapa jauh
selama 3 X 24 jam diharapkan kurangnya keluarga pemahan keluarga terhadap
pengetahuan dapat teratasi dengan Kriteria 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan penyakit.
Hasil : bagaimana hal ini berhubungan dengan 2. Gambaran bagaimana penyakit
1. Pasien dan keluarga menyatakan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang itu terjadi.
pemahaman tentang penyakit, tepat. 3. Keluarga mampu memilah tanda
71

kondisi, prognosis dan program 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa dan gejala yang ada pada pasien.
pengobatan muncul pada penyakit, dengan cara yang 4. Mencari tahu apakah sakit yang
2. Pasien dan keluarga mampu tepat diderita pasien dikarenakan
melaksanakan prosedur yang 4. Identifikasi kemungkinan penyebab, rokok,debu,atau polusi asap
dijelaskan secara benar dengan cara yang tepat udara.
3. Pasien dan keluarga mampu 5. Sediakan informasi pada pasien tentang 5. Menambah pengetahuan pasien.
menjelaskan kembali apa yang kondisi, dengan cara yang tepat 6. Melihat sejauh mana pemahaman
dijelaskan perawat/tim kesehatan 6. Sediakan bagi keluarga informasi tentang keluarga.
lainnya kemajuan pasien dengan cara yang tepat 7. Penentuan penatalaksanaan
7. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan lanjutan pasien.
8. Eksplorasi kemungkinan sumber atau 8. Dukungan yang tepat akan
dukungan, dengan cara yang tepat membantu pasien.
72

IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Tn. S Diagnosa Medis : PPOK

Umur : 67 Tahun Ruangan : Melati

No.Reg : 174440

No Tanggal/Jam No Dx Implementasi Respon Hasil Paraf


(WIB)
1. 28/12/2017
08.00 I 1. Mengatur posisi pasien 1. Posisi semi fowler, respons pasien sesak
sedikit berkurang Riski Asep

08.25 II 2. Mengkaji adanya faktor yang 2. Sesak terus menerus pada Tn.S yang
menyebabkan kelelahan pada pasien meneyebabkan Ia kelelahan

08.43 II,III 3. Menganjurkan pada pasien untuk 3 Keluarga pasien mengatakan akan memberi
makan sedikit tapi sering dengan diit makanan sedikit tapi sering
TKTP (tinggi kalori tinggi protein)
.
09.10 I 4. Menganjurkan pasien untuk 4. Pasien merasa sedikit lebih nyaman.
beristirahat dan nafas dalam

09.32 II 5. Memonitor lamanya tidur pasien 5. pasien tidur malam 4 jam dan siang 2 jam

09.55 I 6. Mengajarkan batuk efektif 6. Pasien susah mengeluarkan dahak dan


berwarna hijau
73

10.19 III 7.Menganjurkan pada pasien untuk 7. Keluarga pasien mengatakan akan
makan sedikit tapi sering, jika pasien memberikan makan pada Tn.S sedikit tapi
mual sering

10.25 I 8. Melakukan Nebulizer dengan 8. Respon tubuh baik.


Ventolin

10.33 I 9. Memposisikan pasien untuk 9. Fungsi pernapasan adekuat.


memaksimalkan ventilasi

10.52 III 10. Menginformasikan pada pasien dan 10.Keluarga pasien paham bahwa nutrisi penting
keluarga tentang pentingnya nutrisi. untuk Tn.S.

11.27 I 11. Mengeluarkan sekret dengan batuk 11.Terdapat secret yang keluar.
atau suction.

11.38 III 12. Memonitor adanya mual dan muntah 12. Pasien mual tapi tidak muntah.
pada Tn.S

11.40 II 13. Membantu pasien untuk 13. Pasien secara perlahan dapat duduk ditempat
mengidentifikasi aktivitas yang tidurnya dan masih di bantu oleh keluarga nya
mampu dilakukan.

11.45 I 14. Memonitor turgor kulit Tn.S. 14. Kulit Tn.S elastis

12.00 III 15. Kolaborasi pemberian obat lambung 15. Ranitidine 1 amp masuk melalui (IV)
dan vitamin

12.29 I,II 17. Melakukan vital sign 17. TD :148/100 mmHg, P : 88 x/ menit
RR :28 X/ menit T : 37,2 oC
74

2 29/12/2017
14.00 I 1. Mengobservasi keadan nafas Tn.S 1. Suara nafas ronchi di paru paru bagian kiri.
Riski Asep
14.15 III 2. Memonitor adanya mual dan muntah 2. Pasien masih sedikit mual
pada Tn.S

14.49 I,II 3. Mengobservasi adanya pembatasan 3. Sesak pada pasien sudah berkurang
pasien dalam beraktifitas

15.05 II 4. Mengkaji adanya faktor yang 4. Sesak menjadi faktor kelelahan


menyebabkan kelelahan pada pasien

15.38 I 5. Mengajarka pasien batuk efektif 5. Tn.S mengikuti instruksi cara batuk efektif,
terdapat dahak yang keluar, dan suara nafas
ronchi (-)

16.20 III 6. Memonitor intake nutrisi dan sumber 6. Pasien makan siang menghabiskan 1 porsi
energi pada pasien. makanan yang disediakan dari rumah sakit.
Dengan menu nasi lunak, sayur, dan lauk
pauk.

17.10 II 7. Memonitor lamanya tidur pasien 7. Pasien tidur pada malam hari ± 4 jam dan
tidur siang ± 2 jam

17.35 I 8. Mengauskultasi suara nafas, catat 8. Suara napas ronchi


adanya suara tambahan
8.Pasien sudah dapat duduk sendiri dan
17.45 II 9. Membantu pasien untuk mencoba untuk miring kiri atau kanan di tempat
mengidentifikasi aktivitas yang tidurnya
mampu dilakukan
75

18.05 I,II 9. Memonitor vital sign 9. TD : 140/90 mmHg P : 92 x/mnt,


RR : 26 x/mnt T : 36,6 0C.

19.15 III 10.Memonitor turgor kulit Tn.S 10. Turgor kulit elastis.

20.00 II,III 11. Menginformasikan kembali pada 11. Keluarga pasien paham bahwa nutrisi
pasien dan keluarga tentang pentingnya penting untuk Tn.S
nutrisi
76

3 30/12/2017
08.00 I,II 1. Melakukan vital sign 1. TD: 130/85 mmHg P: 84 x/mnt
RR: 22 x/mnt, T: 36,4 0C Riski Asep

08.25 I 2. Mengatur posisi pasien 2. Pasien dengan posisi semi fowler,sesak


berkurang.

08.40 II 3. Memonitor lamanya tidur pasien 3. Pasien sudah dapat tidur malam dengan
nyenyak ± 5 jam

08.55 I 4. Mengobservasi keadaan suara nafas 4. Suara nafas ronchi (-) di paru-paru bagian
Tn.S kiri.

09.10 I 5. Menganjurkan kembali pasien untuk 5. Pasien merasa lebih nyaman


beristirahat dan nafas dalam

09.35 II 6. Membantu pasien untuk 6. Pasien sudah dapat duduk dan masih mencoba
mengidentifikasi aktivitas yang untuk miring kiri atau kanan di tempat
mampu dilakukan tidurnya dan kekamar mandi masih dibantu
oleh keluarganya

09.44 IV 7. Identifikasi kemungkinan penyebab, 7. Penyebab adalah merokok.


dengan cara yang tepat

09.53 IV 8. Menyediakan dan memfasitasi 8. Keluraga dan Tn.S memahami penjelasan


informasi pada pasien tentang penkes yang diberikan.
kondisi, dengan cara yang tepat.

IV 9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi 9. Tn.S termotivasi untuk menjaga kesehatannya


atau mendapatkan second opinion lebih baik lagi.
dengan cara yang tepat
77

EVALUASI

Nama Pasien : Tn. S Diagnosa Medis : PPOK

Umur : 67 Tahun Ruangan : Melati

No.Reg : 174440

Hari/ Tanggal No. DP Jam/ Waktu Evaluasi Paraf

Kamis, I 15.00 WIB S: Riski Asep

28/12/2017 1. Pasien mengatakan masih sesak

2. Pasien mengatakan masih batuk

3. Pasien mengatakan masih sulit untuk mengeluarkan dahaknya

4. Keluarga pasien mengatakan dahak Tn.S berwarna putih

O:

1. Pasien tampak sesak

2. Pasien tampak batuk


78

3. Suara nafas ronchi

Vital sign

TD :148/100 mmHg, P : 88 x/ menit

RR :28 X/ menit T : 37,2 oC

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

Kamis,28/12/2017 II 15.00 WIB S: Riski Asep

1. Pasien mengatakan sesak saat beraktivitas

2. Pasien mengatakan sulit untuk beridiri ataupun berjalan

3. Keluarga pasien mengatakan segala aktifitas Tn.S di bantu oleh

keluarganya

O:

1. Pasien tampak lemas


79

2. Pasien tampak sesak

3. Pasien tampak tidur saja diatas tempat tidur

4. Aktifitas paisien dibantu oleh keluarganya

5. Vital sign :

TD :148/100 mmHg P : 88 x/ menit

RR :28 X/ menit T : 37,2 oC

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan lntervensi

Kamis,28/12/2017 III 15:00 WIB S:

1. Pasien mengatakan tidak nafsu makan

2. Pasien mengatakan mual tapi tidak muntah

3. Keluarga pasien mengatakan Tn.S hanya menghabiskan 3 sendok

makan siang ini hanya saja makanya tidak sekaligus.


80

O:

1. Pasien tampak lemas

2. Pasien tampak tidak mengahabiskan makanan yang diberikan dari

rumah sakit

3. BB : 58 kg

TB : 167 cm

A:

Masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

Jumat,29/12/2017 I 20.25 WIB S: Riski Asep

1. Pasien mengatakan sesak berkurang

2. Pasien mengatakan masih batuk

3. Pasien mengatakan sudah dapat dahaknya sedikit


81

O:

1. Sesak pada pasien tampak berkurang

2. Batuk pasien tampak berkurang

3. Suara nafas ronchi

4. TD : 140/90 mmHg P : 92 x/mnt,

RR : 26 x/mnt T : 36,6 0C

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutakan

Jumat,29/12/2017 II 20.25 WIB S:


1. Pasien mengatakan masih sesak saat bergerak
2. Pasien mengatakan sudah dapat beraktivitas sekedar duduk di
tempat tidurnya
3. Keluarga mengatakan aktivitas masih dibantu oleh keluarganya

O:
1. Pasien tampak sesak
2. Pasien sudah dapat duduk ditempat tidurnya
3. Aktivitas pasien masih dibantu oleh keluarganya
82

4. Vital sign
TD : 140/90 mmHg P : 92 x/mnt,

RR : 26 x/mnt T : 36,6 0C

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Intervensi di lanjutkan

Jumat,29/12/2017 III 20.25 WIB S:

1. Pasien mengatakan sudah ada sedik nafsu makan

2. Pasien mengatakan sudah tidak mual lagi

3. Keluarga pasien mengatakan Tn.S menghabiskan setengah porsi

makan siang yang disajikan dari rumah sakit.

O:

1. Pasien tampak mulai segar


83

2. Pasien tampak mengahabiskan setengah porsi makanan yang

diberikan dari rumah sakit

3. Turgor kulit pasien elastis

4. BB : 59 kg TB: 167 cm

A:

Masalah teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan

Sabtu,30/12/2017 I 11.00 WIB S:

1. Pasien mengatakan sudah tidak sesak lagi

2. Pasien mengatakan sudah tidak batuk lagi

3. Pasien mengatakan ingin segera pulang

O:

1. Pasien tampak segar

2. Pasien tampak tidak sesak lagi


84

3. Vital sign

TD: 130/85 mmHg P: 84 x/mnt,

RR: 22 x/mnt, T: 36,4 0C

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan (pasien BLPL)

Sabtu,30/12/2017 II 11.00 IB S:
1. Pasien mengatakan sesak berkurang saat bergerak
2. Pasien mengatakan sudah dapat beraktivitas duduk dan berdiri di
sekitar tempat tidur.
3. Keluarga pasien mengatakan aktivitas Tn.S di bantu oleh
keluarganya, seperti mengganti baju, makan, ke kamar mandi dan
lainnya

O:
1. Pasien tampak lebih segar dari hari sebelumnya
2. Pasien tampak sesaknya jauh berkurang
3. Pasien sudah dapat duduk diatas kasur dan berdiri di dekat tempat
tidurnya
4. Aktifitas pasien masih dibantu oleh keluarganya
5. Vital sign
85

TD : 130/85 mmHg P: 84 x/mnt

RR : 22 x/mnt T: 36,4 0C

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan (pasien BLPL)

Sabtu,30/12/2017 III 11.00 WIB S:

1. Pasien mengatakan sudah nafsu makan

2. Pasien mengatakan sudah tidak mual lagi

3. Keluarga pasien mengatakan Tn.S menghabiskan porsi makan

siang yang disajikan dari rumah sakit.

O:

1. Pasien tampak senang dengan keadaannya yang mulai membaik

2. Pasien tampak mengahabiskan makanan yang diberikan dari rumah

sakit
86

3. Turgor kulit pasien elastis

4. BB : 59 kg TB: 167 cm

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan (pasien BLPL)

Sabtu,30/12/2017 IV 11. 00 WIB S:

Pasien mengatakan mengerti tentang penyakit yang diderita Tn.S.

O:

Keluarga dan pasien tampak koorperatif dan paham.

A:

Masalah teratasi

P:

Intervensi dihentikan (Pasien BLPL)


87

Anda mungkin juga menyukai