PENDAHULUAN
1. Hakekat Manusia
Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal serta nuraninya
memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan bijaksana untuk dirinya maupun
lingkungannya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa. Oleh karena itu,
sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal budi yang dimilikinya dan juga
ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia. Perkembangan pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala
ditunjang dengan adanya tukar menukar informasi antar manusia.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi
lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain.
a. Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (Homo sapiens) yang dicerminkan dalam
tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.
b. Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya.
c. Manusia dapat berbicara (Homo Langues) baik secara lisan maupun tulisan.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo sosius) dan berbudaya (Homo Humanis).
e. Manusia dapat mengadakan usaha (Homo Economicus).
f. Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (Homo religious).
Manusia sebagai makhluk memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Maskoeri Jasin, 2008: 1)
a. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
b. Mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yakni ada zat yang masuk
dan keluar.
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
d. Memiliki potensi untuk berkembang.
e. Tumbuh dan berkembang.
f. Berinteraksi dengan lingkungannya.
g. Bergerak
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap
menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik
dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang
akan menjadi laki-laki. Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut
yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan
pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai
organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah
makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan
tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja. Bayi manusia (usia 0-2 tahun) tumbuh
dan berkembang menjadi anak yang pandai berbicara, membaca, berhitung dan mampu bergerak
dengan lincah. Kemudian anak manusia berada pada masa kanak- kanak pada usia 3- 5 tahun
yang disebut masa bertanya dan ditandai dengan pertumbuhan fisik yang mulai berkembang serta
pandai berbicara, membaca, dan berhitung. Selanjutnya pada usia 13-20 tahun, anak tersebut
menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas, seperti perempuan mulai mensturasi, dan laki-
laki mulai memiliki jenggot, kumis, serta membesar suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa
(usia >20 tahun) yang sudah mampu bekerja dan berumah tangga. Setelah usia 30 tahun, mulai
dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung
jawab.
2. Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu
dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan
berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani
dan peternak yang menetap. Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni
perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan
alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini,pengelompokan
perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
a. Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik. Pada periode
ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, berjalan, berbicara, dan
mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar
memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya.
b. Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional, dengan kisaran usia 2 – 7
tahun. Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar, sehingga banyak yang
menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki
keterampilan berbahasa lisan. Namun, pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan
lambang– lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
c. Masa usia sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata dengan ki saran usia 7-11 tahun.
Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motoric yang baik.
Para ahli psikologimenyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang “, karena proses perkembangan
emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan individu.
Perolehan kemampuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan). Walaupun sudah
dinilai dengan penalaran dan logika.
d. Masa remaja (13 – 20 Tahun )
Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun
dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa padahal,
secara fisik, mental, dan emosional belum mampu menggunakan nalar dan berhipotis.
e. Masa dewasa ( > 20 Tahun )
masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka
mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam
kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang
berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari
keingintahuannya itu merupakan pengetahuan-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia
selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang apa, bagaimana dan mengapa
demikian.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya,
manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk
memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
3.2 Saran
Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita,
mengoptimalkan kemampuan otak dan mencari ilmu pengetahuan dengan dengan cara yang di
redhai Allah sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang Khalik.
DAFTAR PUSTAKA