Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH


Jl. Lapter Silampari No. 20 Rt.01 Kel. Air KutiLubuklinggauTimur I Kota Lubuklinggau
Kode Pos. 31626 Telp. (0733) 451604 Fax. (0733) 452776
Email:rsudsitiaisyahlubuklinggau@gmail.com Website: www.rsudsitiaisyah-lubuklinggau.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH


KOTA LUBUKLINGGAU
NOMOR : 01 / KPTS / RSSA.04/ I /2016
TENTANG
PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT PADA INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH

Menimbang : a. Bahwa Instalasi Gizi RSUD Siti Aisyah memiliki peranan penting dalam sistem
penyelenggaraan gizi rumah sakit yang meliputi Pelayanan Gizi Rawat Inap dan
Rawat Jalan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi pasien melalui makanan sesuai penyakit yang diderita.
b. Bahwa Instalasi Gizi RSUD Siti Aisyah sebagaimana dimaksud pada huruf a
diatas di perlukan sistem penyenggaraan makanan yang sesuai standar dan
berkualitas untuk menjamin makanan yang diberikan kepada pasien sesuai
dengan penyakit yang diderita.
c. Bahwa untuk menjamin terselenggaranya Pelayanan Gizi RSUD Siti Aisyah
maka perlu di buat Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pada Instalasi Gizi
RSUD Siti Aisyah
d. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan pada huruf a, b dan c diatas dipandang
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Siti Aisyah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota


Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4114)
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993
tentang Standar Pemeliharaan Rumah Sakit dan Standar Pemeliharaan medik,
junto keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pemeliharaan RumahSakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1234/Menkes/SK/VIII/2005
tentang penetapan 13 (tiga belas) eks Rumah Sakit perusahaan jawatan (perjan)
menjadi unit pelaksana teknis ( UPT ) Departemen Kesehatandengan menerakan
pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1636/Menkes/Per/XII/2005
tentang penetapan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah
Sakit Kelas C.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1676/Menkes/Per/XII/2005
tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Daerah Siti Aisyah.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1012/Menkes/SK/IX/2007
tentang Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata Hubungan Kerja Rumah Sakit
Daerah Siti Aisyah.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI


AISYAH TENTANG PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI
RUMAH SAKIT PADA INSTALASI GIZI DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SITI AISYAH.

KESATU : Memberlakukan Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pada Instalasi Gizi
Rsud Siti Aisyah
KEDUA : Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Bertanggungjawab
kepada Direktur dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
KETIGA : Tujuan pemberlakuan kebijakan ini adalah untuk mendapatkan hasil berupa
kondisi pelayanan gizi rumah sakit pada instalasi gizi rsud siti aisyah yang
sesuai standar dan berkualitas.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.

DITETAPKAN DI : LUBUKLINGGAU
PADA TANGGAL : 4 Januari 2016
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

dr. H. MAST IDRIS USMAN. E


Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pada
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah
Nomor : 01 / KPTS / RSSA.04/ I /2016
Tanggal : 4 Januari 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH

Kebijakan Umum
Kegiatan pelayanan gizi berada dibawah koordinasi Unit Gizi meliputi :
1. Penyelenggaraan Makanan.
2. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Jalan.
3. Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Inap.
4. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan.
5. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Pelayanan di Unit Gizi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
7. Semua petugas Unit Gizi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
9. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur opersinal
yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.
10. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.

Kebijakan Khusus
1. Kegiatan penyelenggaraan makanan dan nutrisi untuk pasien tersedia secara
regular.

2. Persiapan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran bahan makanan dan makanan


di Unit Gizi memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan resiko kontaminasi dan
pembusukan.

3. Persiapan dan pengolahan bahan makanan dengan memperhatikan prinsip HACCP


untuk mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan.

4. Pendistribusian makanan menggunakan sistem yang dipusatkan (sentralisasi) dan


sistem yang tidak dipusatkan (desentralisasi), dilakukan secara tepat waktu.
5. Perencanaan Menu pasien sesuai dengan diet pasien

6. Perhitungan dan pemesanan kebutuhan Bahan Makanan sesuai dengan jumlah


pasien ruangan dan siklus menu 10 hari.

7. Pasien yang memerlukan diet makanan khusus, direncanakan dietnya dan


dipesankan makanan khusus
8. Pasien masuk perawatan dilakukan skrining gizi untuk mengidentifikasi adanya resiko
nutrisi
9. Pasien yang berisiko malnutrisi akan diassesmen lebih lanjut dan dibuat perencanaan
terapi gizi.
10. Tingkat kemajuan pasien dan dievaluasi serta didokumentasikan dalam rekam medik.
11. Setiap pasien dan keluarga mendapatkan edukasi gizi sesuai dengan diet dan
penyakitnya.
12. Unit Gizi bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah ditetapkan, baik untuk
kepentingan eksternal maupun internal.
13. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi diupayakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
14. Seluruh Pelayanan Gizi wajib berorientasi pada kepuasan pasien yang dinilai dalam
bentuk kuesioner kepuasan pasien.

Anda mungkin juga menyukai