Makalah Keperawatan Anak Erickson
Makalah Keperawatan Anak Erickson
Disusun Oleh :
Kelompok 2
2019
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT Rabb semesta alam atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Teori Perkembangan Psikososial Menurut Erickson ” tepat pada
waktunya.
Dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada pada penyusun semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penyusun,
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................i
A.Latar Belakang...........................................................................................................3
B.Rumusan Masalah......................................................................................................3
C.Tujuan........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................ii
DAFTARPUSTAKA...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
Beberapa hal penting yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
Dari beberapa rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
makalah ini adalah pembaca diharapkan mampu:
2.Masyarakat, pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara
saat setiap ndividu yang barumemasuki lingkungan tersebut, berinteraksi, dan
berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari
perpindahan di dalam tahap – tahap yang ada.
Delapan tahap atau fase perkembangan kepribadian menurut Erikson memiliki ciri
utama setiap tahapnya adalah satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat
sosial, yang perjalan melalui krisis diantara dua popularitas. Adapun tingkatan
dalan delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia menurut
Erikson adalah sebagai berikut :
Tahap ini berlangsung pada masa kira kira terjadi pada umur 0 – 18 bulan (Bayi).
Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan
mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya
suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila
dorongan pada bayi terpuaskan. Misalnya untuk tidur dengan tenang, menyantap
makanan dengan tepat waktu. Oleh sebab itu peran ibu sangat penting dan
dibutuhkan.
a)Indikator Positif :
Pada tahap ini bayi belajar untuk mempercayai orang lain. Pemenuhan kepuasan
dari pengasuh (orang tua) tentang kebutuhan.
b)Indikator Negatif :
Jika kebutuhan tidak terpenuhi, maka bayi merasa tidak percaya,takut, dan curiga
di tandai dengan eliminasi buruk, tidur.
2.)Tahap Otonomi dan Perasaan Malu dan Ragu-ragu (Otonomy vs Shame and
Duobt)
Pada tahap kedua atau masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung
mulai dari usia 18 bulan sampai 3 tahun (Toodler). Pada masa ini, kemandirian
diperlukan untuk memperkecil perasaan malu dan ragu – ragu. Apabila dalam
menjalin suatu hubungan antara anak dan orang tuanya terhadap suatu sikap atau
tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian, namun
sebaliknya, jika orang tua salah dalam mengasuh anaknya ketika bersikap salah
maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu – ragu.
a)Indikator Positif :
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan kemandirian pada saat peningkatan
kontrol fungsi tubuh terhadap kegiatan
Contoh :Membuka dan memakai baju sendiri, pemilihan makanan, dan mainan
yang disukai
b)Indikator Negatif :
Jika anak di buat merasa buruk saat melakukan kesalahan, anak akan menjadi
malu, kurang kemauan, dan ketidakpatuhan, serta jika anak tidak berhasil
melakukanya akan merasa tidak cukup dan ragu – ragu terhadap diri sendiri.
Tahap ketiga adalah tahap bermain. Tahap ini pada saat periode tertentu saat anak
menginjak usia 3 – 5 tahun (Prasekolah) dan tugas yang harus diemban seorang
anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan ( Inisiatif ) tanpa banyak
terlalu melakukan kesalahan. Masa – masa bermain merupakan masa dimana
seorang anak ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar serta
mempelajari kemampuan – kemampuan baru juga rasa memiliki tujuan.
a)Indikator Positif :
Pada tahap ini anak mengembangkan inisiatif pada saat merencanakan dan
mencoba hal – hal baru seperti berimajinatif. Mampu menunjukkan kekuatan dan
kontrolnya akan dunia melalui permainan langsung dan interaksi sosial lainnya.
Jika berhasil, merasa mampu dan kompeten dalam memimpin orang lain. Adanya
peningkatan rasa tanggung jawab dan prakarsa.
Contoh :Berimajinasi (menghayal) jika benar nanti ingin menjadi seorang presiden
a)Indikator Positif :
Pada tahap ini anak mulai untuk menciptakan mengembangkan sesuatu yang baru.
Melalui interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap
keberhasilan dan kemampuan mereka yang didukung dan di arahkan oleh orang
tua dan guru membangun perasaan kompeten dan percaya dengan keterampilan
yang dimilikinya.
Contoh :Berani bertanya pada guru tentang sesuatu yang baru menurutnya.
b)Indikator Negatif :
Anak yang sedikit atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua,guru, atau teman
sebaya akan merasa ragu akan kemampuanya untuk berhasil,merasa diri biasa –
biasa saja, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya, putus harapan.
Tahap kelima merupakan tahapan Adolsen ( remaja ), yang dimulai pada saat masa
puber dari usia 12 – 20 tahun, menurut Erikson masa ini merupakan masa yang
mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini seseorang dituntut harus
mencapai tingkat identitas ego. Dalam pengertiannya identitas pribadi berarti
mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah
masyarakat. Lingkungan dalam tahap ini semakin luas, tidak hanya area keluarga
atau sekolah, namun dengan masyarakat yang ada dalam lingkungannya.
a)Indikator Positif :
Contoh :Seseorang anak (teman) baru yang ikut bergabung dengan teman yang
lain disekolah barunya. Seorang mahasiswa yang berprestasi mendapat beasiswa
S2 di luar negeri.
b)Indikator Negatif :
Bagi mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan
muncul rasa tidak aman dan bingung terhaap diri dan masa depanya, tidak mampu
membuat keputusan sendiri, dan mungkin terdapat perilaku antisosial.
Ketika tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan
memasuki jenjang berikutnya, yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar
20 – 30 tahun (dewasa muda). Jenjang ini menurut Erikson adalah masa dimana
sseorang ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindari
dari sikap menyendiri. Periode ini diperhatikan dengan adanya hubungan spesial
dengan orang lain, yaitu antara lawan jenis yang biasa disebut pacaran.
a)Indikator Positif :
Memiliki hubungan yang intim dengan orang lain. Memiliki komitmen terhadap
pekerjaan dan hubungan.
b)Indikator Negatif :
Hubungan impersonal, menghidari komitmen dalam hubungan, karier atau gaya
hidup. Seseorang yang tidak bersedia atau tidak mampu untuk berbagi mengenai
diri sendiri akan merasa sendiri.
Pada tahap ini seseorang akan memasuki tahap mengabdikan diri guna menjaga
keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu ( Generativitas ) dengan tidak
berbuat apa – apa ( Stagnasi ) dan tahap ini dimuali dari usia 40 – 50 tahun
(dewasa tengah). Pada masa ini seseorang yang merasa harus bisa menyelesaikan
masalah masalah yang dihadapinya dengan tepat dan teratur.
a)Indikator Positif :
Contoh :Pada tahap ini seseorang sudah memiliki kematangan pemikiran dan
mental sehingga dalam penyaluran hasrat lebih fokus terhadap keluarga, karir
bekerja dan mampu mengkoordinasikan keluarga dan kerja dengan baik
b)Indikator Negatif :
Stagnasi adalah perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak
tidak anaknya dan masyarakat. Mereka yang gagal melalui tahap ini, akan merasa
tidak produktif dan tidak terlibat di dunia ini.
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja. Yang diawali dari
usia 65 tahun sampai seseorang itu tutup usia. Tahap ini merupakan tahap yang
sulit dilewati menurut pandangan sebagian orang, dikarenakan mereka sudah
merasa terasing dalam lingkungan kehidupannya, karena seseorang pada usia senja
dianggap tidak dapat berbuat apa – apa lagi atau tidak berguna lagi. Kesulitan
tersebut dapat diatasi jika di dalam diri orang tersebut bisa menerima hidup dan
bisa berarti mau juga menerima akhir dari hidup itu sendiri.
a)Indikator Positif :
Contoh :Pada tahap ini seseorang akan melihat cerminan diri pada individu
individu lain
b)Indikator Negatif :
Mereka yang tidak berhasil pada fase ini, akan merasa bahwa hidupnya percuma
dan mengalami banyak penyesalan. Mereka kehilangan, memandang rendah orang
lain.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Pada dasarnya pusat dari perumusan konsep dari Erikson meliputi beberapa bagian
yang dianggap memiliki aspek penting seiring berjalannya roda dalam kehidupan
manusia
Identitas ego yang menurut Erikson berarti bahwa perkembangan setiap individu
adalah didalam kerangka lingkungan dan budaya dimana setiap individu dapat
menemukan dirinya yang sebenarnya.