Anda di halaman 1dari 10

1) SUMBER PENDANAAN PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM

Permodalan Koperasi
Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha–
usaha Koperasi. Modal ada dua macam yaitu Modal jangka panjang dan Modal jangka
pendek. Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten dengan azas-
azas Koperasi dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan
administrasi.

Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU No. 12/1967)


a. Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada Koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota
Koperasi tersebut dan jumlahnya sama untuk semua anggota
b. Simpanan Wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota yang
membayarnya kepada Koperasi pada waktu-waktu tertentu.
c. Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan
perjanjian-perjanjian atau peraturan –peraturan khusus.

Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU No. 25/1992)


a. Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan
wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.
b. Modal pinjaman( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank
atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta
sumber lain yang sah.

Distribusi Cadangan Koperasi


Pengertian dana cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri
dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Sesuai Anggaran Dasar yang
menunjuk pada UU No. 12/1967 menentukan bahwa 25 % dari SHU yang diperoleh dari
usaha anggota disisihkan untuk Cadangan, sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha
anggota sebesar 60% disisihkan untuk Cadangan. Menurut UU No. 25/1992, SHU yang
diusahakan oleh anggota dan yang diusahakan oleh bukan anggota, ditentukan 30% dari
SHU tersebut disisihkan untuk Cadangan. Distribusi cadangan Koperasi antara lain
dipergunakan untuk:
a. Memenuhi kewajiban tertentu
b. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
c. Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan rugi di kemudian hari
d. Perluasan usaha

KepRes No 99 tahun 1998 yang dimaksud kategori ini adalah Kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Untuk
membantu para pemilik dan pengelola usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
kementrian negara koperasi dan UKM telah membantuk sebuah lembaga untuk
mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan koperasi dan UMKM dalam
bentuk pinjaman serta pembiayaan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan para koerasi dan
pemilik/pengelola UMKM. Dengan dibentuknya lembaga ini diharapkan pengelolaan dana
bergulir ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan bermanfaat untuk koperasi dan
UMKM.
Ada beberapa jenis bantuan atau pinjaman pembiayaan yang disediakan oleh lembaga
yang dibentuk oleh pemerintah ini, beberapa diantaranya adalah sbb.:
a. Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi Sektor Rill
Persyaratan:
1) Koperasi Primer dan/atau Sekunder yang telah berbadan hukum;
2) Berpengalaman menjalankan usaha terkait dengan tujuan penggunaan
pinjaman/pembiayaan dan memiliki kinerja baik selama 2 (dua) tahun terakhir yang
ditunjukan dengan: memperoleh SHU yang positif serta melaksanakan RAT.
3) Untuk seluruh Pinjaman/Pembiayaan atau dalam bentuk lainnya, dengan plafond di
atas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), harus dilengkapi dengan laporan
keuangan audited minimal 2 (dua) tahun terakhir dengan opini minimal wajar
dengan pengecualian.
4) Bersedia menandatangani surat perjanjian secara notariil untuk
Pinjaman/Pembiayaan diatas Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), sedangkan
untuk Pinjaman/Pembiayaan sampai dengan Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah)
menandatangani surat perjanjian secara dibawah tangan.
5) Bersedia menandatangani surat perjanjian secara notariil.
b. Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Strategis
Melalui Lembaga Perantara
Persyaratan:
1) Berpengalaman menjalankan kegiatan usaha minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki
kinerja baik pada 1 (satu) tahun terakhir yang ditunjukkan dengan menunjukkan
laba yang positif.
2) Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
3) Berpengalaman menjalankan usaha produktif di sektor riil terutama mengusahakan
komoditi unggulan dan/atau berorientasi ekspor.
4) Meningkatkan ekonomi perempuan dan/atau kelompok masyarakat miskin dan/atau
kelompok penderita cacat tubuh dan/atau kelompok keagamaan yang mempunyai
aktivitas produktif, atau
5) Berlokasi di daerah perbatasan dengan Negara lain, atau
6) Adanya unsur pemberdayaan sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
7) Bersedia menandatangani surat perjanjian pinjaman secara otentik
8) Bersedia memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh lembaga yang
dibentuk oleh pemerintah tersebut.
c. Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Strategis
Melalui Perusahaan Modal Ventura
Persyaratan:
1) Menjalankan usaha produktif.
2) Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
3) Memiliki kelayakan usaha yang dipersyaratkan oleh perusahaan modal ventura
untuk mengembangkan usahanya.
4) Dapat menciptakan lapangan kerja.
5) Sanggup memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan modal ventura

UKM juga dinilai oleh pemerintah bisa membantu dalam mengurangi tingginya
pengangguran di Indonesia dan sempitnya lapangan kerja. Modal usaha dari pemerintah
sendiri beragam yakni:
a. Modal Usaha Hibah Kelompok
Modal usaha ini biasanya merupakan bantuan yang diberikan kepada satu kelompok
yang memiliki usaha yang tellah berjalan dalam waktu tertentu. Modal usaha yang satu
ini biasanya harus diajukan proposalnya kepada pemerintah.
b. Modal Usaha Berupa Bantuan untuk Wanita Rawan Sosial
Modal usaha ini untuk membantu wanita-wanita janda atau ibu rumah tangga yang
berada di bawah garis kemiskinan. Namun ada syaratnya untuk mendapatkan modal
usaha tersebut Anda harus membentuk kelompok usaha sebanyak 10 orang. Kemudian
buat surat yang sudah ditanda tangani oleh kepada desa bahwa memang statusnya
tergolong wanita yang rawan sosial dan membutuhkan modal. Setelah itu baru Anda
bisa mengajukannya ke dinas sosial. Biasanya nominal yang diberikan Rp10.000.000
per kelompoknya.
c. Modal Usaha untuk Wirausaha Muda
Bagi Anda yang masih muda sepertinya Anda beruntung karena pemerintah memang
sudah menyediakan modal usaha untuk para wirausaha muda. Modal ini ditujukan
untuk wirausaha yang ingin membangun usaha mikro. Total dana yang diberikan
biasanya Rp25.000.000 per unit usahanya.
1) Modal Usaha dari Angel Investor
Modal usaha dari Investor malaikat atau angel investor memang sangat langka
didapat. Biasanya pemodal berasal dari individu yang kaya raya dan ingin
memberikan modal untuk bisnis untuk sebuah bisnis yang masih rintisan (startup).
Meski investor malaikat namun tetap saja sang investor meminta imbalan berupa
obligasi konversi atau ekuitas kepemilikan.
2) Modal Usaha dari Perbankan
Modal dari perbankan memang cukup besar untuk memulai suatu usaha. Namun
tak sedikit orang yang usahanya bangkrut karena harus membayar bunga bank.
Contohnya: Kredit Usaha dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
3) Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan bukan bank ini beraneka macam seperti pegadaian, perusahaan
sewa gedung, koperasi simpan pinjam, asuransi, pasar modal atau bursa efek dan
lembaga penyelenggara dana pensiun.
d. Modal Investasi Untuk Startup
1) Seed capital yaitu investasi yang diberikan ditahap awal dan masih diterima oleh
usaha yang masih dalam tahap rintisan. Investasi ini akan membantu pengusaha
untuk mengembangkan produk, riset pasar dan biaya operasional.
2) Later seed stage atau Startup Capital, merupakan tahapan di mana bisnis telah
memiliki produk serta telah memiliki penghasilan. Investasi yang diberikan
biasanya tidak terlalu banyak dan hanya digunakan untuk merekrut lebih banyak
anggota, riset pasar tambahan dan untuk memaksimalkan produk.
3) Early Stage Capital merupakan investasi yang diberikan kepada startup yang telah
berjalan selama dua atau tiga tahun. Selain itu startup ini juga telah memiliki
kantor, memiliki manajemen, tim yang bagus dan penjualannya terus meningkat.
Investasi ini biasanya diberikan agar penjualan bisa sampai titik maksimal.
4) Expansion Capital , investasi ini biasa diberikan kepada perusahaan yang sudah
stabil namun tetap memerlukan bantuan dana untuk mengembangkan usahanya ke
tahap selanjutnya. Selain itu investasi ini biasanya diberikan untuk mempromosikan
produk.
5) Late Satge Capital akan diberikan kepada bisnis yang sudah mencapai tahap
penjual maksimal begitu juga pendapatannya hanya saja masih memerlukan dana
tambahan untuk meningkatkan pemasaran atau gaji karyawan.
e. Hibah
Serupa dengan angel investor yang memberikannya biasanya orang terdekat kita.
Biasanya orang tua yang memberikan warisan baik itu saham, barang maupun uang.
Pemerintah pun pernah menerapkan dana hibah untuk wirausaha muda sebesar
Rp25juta.
f. Modal dari Cadangan Laba
Dibalik sebuah usaha biasanya ada laba sehingga bisa Anda sisihkan laba Anda untuk
modal mengembangkan usaha. Anda bisa mengembangkan usaha dengan laba Anda
dengan membeli peralatan-peralatan yang membantu usaha Anda seperti mesin.
g. Modal dari Pemasok
Misal kita ingin membuka sebuah toko maka kita ambil dulu barangnya ke pemasok
jika sudah laku baru dibayarkan. Cara seperti ini banyak dilakukan sekarang karena
lebih menguntungkan. Dan tak semua orang memiliki uang untuk membangun sebuah
usaha sehingga dengan kerja sama dengan toko yang lebih besar maka Anda bisa
membuka usaha Anda. Biasanya kerja sama ini bermodalkan dari rasa saling percaya
karena tak sedikit pelaku usaha yang dipasok kebutuhan tokonya justru melarikan diri.
h. Modal Usaha Sendiri
Paling enak membuka usaha adalah dengan modal sendiri. Karena Anda tak perlu
khawatir sangan investor akan menagih modal usahanya di kemudian hari. Atau malah
mengambil alih usaha Anda. Anda bisa mengambilnya dari tabungan Anda atau bisa
menjual aset-aset Anda seperti hand phone, laptop, perhiasan, kendaraan dan lain-lain.
2) DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PENDANAAN
KOPERASI DAN UMKM
Perkembangan UMKM dan koperasi di Indonesia yang mana saat ini menunjukkan
kinerja yang positif. Perkembangan usaha koperasi yang ditunjukkan dari aspek-aspek
modal, volume usaha dan sisa hasil usaha (SHU) juga menunjukkan kinerja yang terus
meningkat.
Kinerja UMKM secara umum cukup bervariasi dari tahun ke tahun.Kontribusi PDB
UMKM mengalami tren penurunan, Rendahnya produktivitas menjadi kendala bagi
UMKM untuk berkembang dan mencapai skala ekonomi yang semakin besar. Namun
terlepas dari produktivitas yang rendah, UMKM memiliki dayatahan yang lebih baik
terhadap krisis, yang terbentuk karena struktur organisasi dan tenaga kerja UMKM yang
lebih fleksibel dalam menyesuaikan dengan perubahan pasar. Daya tahan dan fleksibilitas
ini menjadikan UMKM digunakan oleh sebagian besar masyarakat sebagai sumber utama
penghidupan.
Peningkatan kapasitas usaha mikro juga diharapkan dapat meningkatan pendapatan
masyarakat secara umum yang selanjutnya akan berkontribusi pada pengurangan angka
kemiskinan. Peran usaha kecil dan menengah juga perlu ditingkatkan dalam memperkuat
basis produksi di dalam negeri, dan partisipasi di pasar ekspor dan investasi.
Dalam lima tahun ke depan yaitu 2015-2019, pemberdayaan koperasi danUMKM akan
dilaksanakan melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing koperasi dan
UMKM. Kebijakan-kebijakan tersebut mencakup upaya-upayapeningkatan kapasitas dan
kinerja usaha koperasi dan UMKM, penguatan danperluasan peran sistem pendukung
usaha, dan peningkatan dukungan iklim usaha. Hal ini sejalan dengan tiga tataran
pemberdayaan koperasi dan UMKM dimana pada tataran makro, kebijakan pemberdayaan
koperasi dan UMKM mencakup perbaikan lingkungan usaha yang diperlukan untuk
mendukung perkembangan koperasi dan UMKM.
Di era kepemimpinan presiden Joko Widodo, dia mencanangkan sebuah Nawa Cita,
ada juga ni sembilan agenda prioritas Presiden , namun dari Sembilan agenda presiden
tersebut adatiga Nawa Citamenjadi prioritas Kementerian Koperasi dan UKMdalam
melaksanakan tugas dan fungsinya dalam periode 2015-2019, yaitu:
1) Agenda ke-2: Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tatakelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya yangmencakup upaya-
upaya yang diarahkan antara lain untuk:
a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, meningkatkan pengelolaan
dan pelayanan informasi di lingkungan instansi Pemerintah Pusat, membuat laporan
kinerja, dan membuka akses informasi publik.
b. Menjalankan agenda reformasi publik dengan restrukturisasi kelembagaan,
perbaikan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kompetensi aparatur,
memperkuat monitoring dan supervise atas kinerja pelayanan publik.
c. Membuka ruang partisipasi publik dalam pengambilan kebijakan publik.
2) Agenda ke-6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya
yang mencakup upaya-upaya yang diarahkan antaralain untuk:
a. Membangun pasar tradisional sebanyak 5.000 pasar tradisional di seluruhIndonesia
dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada.
b. Membangun sejumlah Science dan Techno Park di daerah-daerah.
c. Meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belumtergarap
dengan baik tetapi memberi peluang besar untuk meningkatkanakselerasi
pertumbuhan ekonomi nasional, yakni, industri manufaktur,industri pangan, sektor
maritim, dan pariwisata.
3) Agenda ke-7: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik yang mencakup upaya-upaya yangdiarahkan antara lain
untuk:
a. Mewujudkan kedaulatan pangan melalui pendirian Bank Petani dan UMKM
Berdasarkan Visi dan Misi Presiden, Norma dan Dimensi Pembangunan, serta
Nawa Cita, maka disusun Tujuan Kementerian Koperasi dan UKM
yaitu:Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang berdaya saing dan berkontribusi
pada peningkatan perekonomian nasional dankesejahteraan rakyat berlandaskan
semangat wirausaha, kemandirian koperasi dan keterpaduan.

Jadi arah kebijakan tersebut akan dijabarkan lebih lanjut menjadi kebijakan-kebijakan
bidang, dimana kebijakan di bidang Koperasi dan UMKM pada tahun 2015-2019
diarahkan untuk meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM sehingga mampu tumbuh
menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar dalam rangka mendukung
kemandirian perekonomian nasional. Dan setelah ini arah kebijakan tersebut akan kita
laksanakan melalui lima strategi sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Jadi dalam strategi ini kita bisa menguatkan sektor-sektor wirausaha dengan
melakukaan penataan dan pengembangan dibidang lembaga kependidikan , bisa juga ni
kita harus lebih mengembangkan suatu pelatihan-pelatihan dan pendampingan dalam
mendorong dukungan untuk menaikkan kualitas perorangan yang akan memulai
berwirausaha. Perlu juga menyediakan dan mendukung ketersediaan alat khususnya
bagi wanita yang berbasis teknologi guna mampu bersaing dalam hal penataan dan
persaingan usaha secara global.
b. Peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan
Melalui pengembangan lembaga pembiayaan/bank Koperasi dan UMKM, serta
optimalisasi sumber pembiayaan non-bank, integrasi sistem informasi debitur UMKM
dari lembaga pembiayaan bank dan non-bank dan advokasi pembiayaan bagi Koperasi
dan UMKM.
c. Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran
Melalui perluasan penerapan teknologi tepat guna diversifikasi produkberbasis rantai
nilai dan keunggulan lokal peningkatan penerapanstandardisasi produk (Standar
Nasional Indonesia/SNI, HaKI), sertifikasi (halal, keamanan pangan dan obat) dan
integrasi fasilitasi pemasaran dan sistem distribusi baik domestik maupun ekspor;
d. Penguatan kelembagaan usaha
Melalui kemitraan investasi berbasisketerkaitan usaha (backward-forward linkages dan
peningkatan perankoperasi dalam penguatan sistem bisnis pertanian dan perikanan, dan
sentra industri kecil di kawasan industri.
e. Kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha
Melalui harmonisasi perizinan sektoral dan daerah, pengurangan jenis, biaya dan waktu
pengurusan perizinan, penyusunan rancangan undang-undang tentang Perkoperasian,
peningkatan efektivitas penegakan regulasi persainganusaha yang sehat, dan
peningkatan sinergi dan kerja sama pemangku kepentingan (publik, swasta dan
masyarakat) yang didukung sistem terpadu yang berbasis data Koperasi dan UMKM
secara sektoral danwilayah.
Arah kebijakan, strategi dan berbagai langkah strategis untuk menaikkan kelas UMKM
tersebut juga dilengkapi dengan Norma Standar Operasional Kementerian Koperasi dan
UKM dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, seluruh jajaran Kementerian Koperasi
dan UKM harus memperhatikan azas ketaatandengan mengacu pada peraturan
perundangan yang ada.
b. Kinerja diukur dengan pencapaian Sasaran Strategis yaitu:
1) Meningkatnya kontribusi UMKM dalam perekonomian melaluipengembangan
komoditas berbasis koperasi/sentra di sektor-sektorunggulan;
2) Meningkatnya daya saing koperasi dan UMKM;
3) Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak danberkelanjutan; dan
4) Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, sertapenerapan praktek
berkoperasi yang baik oleh masyarakat.
c. Penguatan koperasi dan UMKM difokuskan pada peningkatan kinerja dandaya saing
koperasi dan UMKM di sektor-sektor utama yang menjadi prioritas Presiden melalui
Nawa Cita;
Seluruh upaya pencapaian sasaran kinerja melalui program, kegiatan, maupun output harus
dilaksanakan melalui keterpaduan dan kerjasama antar unit dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan monev yang didukung kelengkapan data dan informasi koperasi dan
UMKM;
Pelaksanaan program dan kegiatan harus mencakup keseimbangan antara pemihakan dan
pembangunan kemandirian koperasi dan UMKM, serta bersifat inklusif yang
memperhatikan akses dan kesempatan yang sama antar kelompok pendapatan, antar
gender, antar wilayah, dan keberpihakan kepada kelompok/golongan yang kurang mampu.
Pelaksanaan program dan kegiatan didukung kemitraan dan kerjasama strategis dengan
Kementerian/ Lembaga/ Daerah serta organisasi masyarakat, organisasi/lembaga profesi,
pelaku usaha, serta kerjasama bilateral dan multilateral yang didasarkan pada prinsip
kesetaraan dan saling melengkapi; dan
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong profesionalisme pelayanan publik dengan
mengembangkan unit-unit pelayanan yang dapat mandiri,memberikan kontribusi pada
Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan secaralangsung melayani kebutuhan masyarakat.
Itulah kurang lebihnya yang mungkin bisa kita lihat berbagai kebijakan yang telah atau
diambil oleh pemerintah untuk memperdayakan ukm & koperasi yang ada di Indonesia.
Pemerintah melalui berbagai elemen seperti Departemen Koperasi, Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, BUMN juga institusi keuangan lainnya baik bank maupun
nonbank, telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan UKM& koperasi agar dapat
menjadi tangguh dan mandiri serta dapat berkembang untuk mewujudkan perekonomian
nasional yang kukuh. Berbagai dukungan diwujudkan melalui kebijakan maupun
pengadaan fasilitas dan stimulus lain. Selain itu, banyak dukungan atau bantuan yang
diperlukan dengan upaya tersebut, misalnya saja ni, bantuan berupa pengadaan alat
produksi, pengadaan barang fisik lainnya juga diperlukan adanya sebuah metode,
mekanisme dan prosedur yang memadai, tepat guna, dan aplikatif serta mengarah pada
kesesuaian pelaksanaan usaha dan upaya pengembangan dengan kemampuan masyarakat
sebagai elemen pelaku usaha dalam suatu sistem perekonomian yang berbasis masyarakat,
yaitu dalam bentuk UMKM & KOPERASI.

https://www.google.com/amp/s/sarahnilaayu.wordpress.com/2016/10/18/kebijakan-
pemerintah-dalam-memperdayakan-umkm-dan-koperasi-di-indonesia/amp/

https://www.google.com/amp/s/goukm.id/modal-usaha-ukm/amp/

kampungbisnis.net/sumber-dana-dan-pembiayaan-untuk-koperasi-dan-umkm.php

Anda mungkin juga menyukai

  • Sap 7
    Sap 7
    Dokumen6 halaman
    Sap 7
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 7
    Sap 7
    Dokumen6 halaman
    Sap 7
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 4
    Sap 4
    Dokumen11 halaman
    Sap 4
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 4 Ak Hotel KLP 4 Fix Banget
    Sap 4 Ak Hotel KLP 4 Fix Banget
    Dokumen21 halaman
    Sap 4 Ak Hotel KLP 4 Fix Banget
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Jurnal 2
    Jurnal 2
    Dokumen22 halaman
    Jurnal 2
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 7
    Sap 7
    Dokumen6 halaman
    Sap 7
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen6 halaman
    Sap 3
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 2
    Sap 2
    Dokumen4 halaman
    Sap 2
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 11
    Sap 11
    Dokumen13 halaman
    Sap 11
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen13 halaman
    Sap 3
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 1
    Sap 1
    Dokumen9 halaman
    Sap 1
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 13
    Sap 13
    Dokumen11 halaman
    Sap 13
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 5
    Sap 5
    Dokumen17 halaman
    Sap 5
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 4
    Sap 4
    Dokumen14 halaman
    Sap 4
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 8 Audit
    Sap 8 Audit
    Dokumen7 halaman
    Sap 8 Audit
    Pitriyani
    Belum ada peringkat
  • Sap 1
    Sap 1
    Dokumen10 halaman
    Sap 1
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 2
    Sap 2
    Dokumen13 halaman
    Sap 2
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Kredit Yang Diberikan
    Akuntansi Kredit Yang Diberikan
    Dokumen9 halaman
    Akuntansi Kredit Yang Diberikan
    Andriani MEgha
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen7 halaman
    Sap 3
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Ak Bank - Sap 7 - Ppap
    Ak Bank - Sap 7 - Ppap
    Dokumen12 halaman
    Ak Bank - Sap 7 - Ppap
    Mentari Putri
    Belum ada peringkat
  • Audit Sap 9
    Audit Sap 9
    Dokumen8 halaman
    Audit Sap 9
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 3
    Sap 3
    Dokumen6 halaman
    Sap 3
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Sap 2
    Sap 2
    Dokumen5 halaman
    Sap 2
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat
  • Audit Sap 1
    Audit Sap 1
    Dokumen7 halaman
    Audit Sap 1
    putri indra kirana
    Belum ada peringkat