Anda di halaman 1dari 2

Pembangunan infrastruktur merupakan fokus utama dari pekerjaan pemerintah pada masa sekarang

ini. Dalam Global Competitiveness Report tahun 2015-2016, yang disusun oleh lembaga World
Economic Forum (WEF), Indonesia menempati urutan ke-62 dari 140 negara dalam hal
pembangunan infrastruktur, yang mana hal ini menandakan sedang maraknya pembangunan
infrastruktur di Indonesia.
Namun sebelum dilakukan sebuah pembangunan infrastruktur, perlu dilakukan proses stake out
terlebih dahulu. Stake out itu sendiri merupakan proses penentuan titik atau objek acuan di lapangan
atau daerah. Kita dapat melakukan stake out apabila telah dilakukan pengukuran di lapangan dan
pengaplikasian dari suatu sistem koordinat, sehingga nanti dapat dihasilkan suatu titik di lapangan
yang merupakan hasil dari pernyataan koordinat hasil pengukuran sebelumnya.
Dalam pengaplikasian pernyataan titiknya di lapangan, dibutuhkan titik-titik sebagai kerangka dasar
sebagai acuan untuk memastikan titik yang akan dipasang akan berada pada sistem koordinat yang
sama dengan titik-titik yang telah didapat pada saat survey awal.
Dalam proses stake out ini, biasa digunakan parameter sudut dan jarak dalam penentuan titiknya.
Parameter-parameter ini digunakan terhadap titik objek acuan. Dari penyesuaian yang dilakukan
antara parameter terhadap titik objek acuan inilah nanti akan didapat suatu titik berkoordinat pada
lapangan.
Stake out berguna dalam penunjukan suatu objek, dalam berupa titik, di lapangan. Titik-titik ini
dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam pembangunan suatu konstruksi atau infrastruktur. Titik-
titik stake out ini juga dapat dimanfaatkan untuk penentuan batas yang jelas antardaerah.
Dengan stake out, dapat ditentukan titik-titik kerangka acuan yang baru dari suatu kerangka acuan.
Titik-titik baru ini merupakan pengembangan dari titik-titik yang sudah ada sebelumnya. Namun
titik-titik yang baru ini tidak akan memiliki ketelitian yang lebih baik dari kerangka acuan yang
sebelumnya.
Apabila suatu titik kerangka acuan yang merupakan hasil survey sebelumnya mengalami kerusakan,
stake out dapat dilakukan dalam pembuatan kembali titik kerangka acuan yang mengalami
kerusakan itu, sehingga pemeliharan suatu titik kerangka acuan agar tetap dalam keadaan yang baik
dapat dilaksanakan.
Pada kasus kali ini, kami mendapatkan penugasan dari dosen dengan suatu masalah, yakni
melakukan stake out dengan membagi suatu luasan daerah sama besar, di mana koordinat titik-titik
yang menandai batas-batas daerahnya diberikan dalam TM3, serta data kerangka acuan dalam
UTM. Permasalahan ini mirip dengan kegunaan stake out dalam penentuan batas pada suatu luasan
daerah. Sehingga, pada kasus kali ini akan didapatkan suatu batas antar daerah yang membagi
daerah tersebut sama luas.
Koordinat daerah yang akan dibagi luasannya diberikan dalam TM3, sehingga harus terlebih dahulu
dilakukan reduksi sudut dan jarak ke permukaan bumi. Demikian juga dengan kerangka acuan yang
diberikan dalam koordinat UTM, perlu juga dilakukan reduksi sudut dan jarak.
Sebelum terjun ke lapangan, dilakukan dulu plotting titik-titik batas daerah yang ingin dibagi
luasnya dan titik kerangka acuan, sesuai dengan keadaan di lapangan, pada perangkat lunak,
sehingga praktikan mendapat gambaran bagaimana nantinya di lapangan. Pada perangkat lunak ini
nantinya belum memberikan gambaran sebenarnya ketika di lapangan nanti, karena ketika di
lapangan nanti akan kerap didapat tantangan titik- titik yang terhalang satu sama lain. Sehingga
nantinya perlu dilakukan pengukuran poligon antara titik-titik yang saling terhalang ini.
Ukuran sudut dan jarak antar titik di permukaan bumi didapat melalui simulasi pada perangkat
lunak. Kemudian dicari dua titik yang ketika dihubungkan, akan membagi luasan daerah tersebut
sama besar. Setelah simulasi di perangkat lunak, data ukuran sudut dan jarak antar titik digunakan
untuk mencari titik-titiknya di lapangan. Hasil akhir yang akan didapat nanti adalah berupa titik-
titik pembagi luas daerah sama besar, dari daerah yang ditugaskan.

Anda mungkin juga menyukai