Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Sefalosporin merupakan salah satu kelas antibiotik β-laktam dengan konsumsi yang tinggi
setelah penisilin yang juga antibiotik β-laktam. Industri sefalosporin merupakan industri bioproses karena
melibatkan mikroorganisme yaitu A chrysogenum dalam sintesisnya. Sefalosporin dihasilkan sebagai
produk metabolit sekunder, yaitu biomolekul yang dihasilkan suatu mikroorganisme karena pengaruh
lingkungannya. Sintesis berbagai jenis sefalosporin komersial umumnya menggunakan 7-ACA sebagai
bahan mentah atau intermediet. 7-ACA diperoleh dari hasil konversi sefalosporin C yang dihasilkan
selama fermentasi dengan fungi A. chrysogenum. Ketika tidak ada stres nutrien dalam kultur, organisme
ini tumbuh biasa dengan miselia yang bercabang-cabang, dan hanya sedikit bahkan tidak ada sefalosporin
C yang dihasilkan. Ketika kandungan glukosa terbatas, barulah akan dibentuk arthrospora yang
menghasilkan sefalosporin C.

Pada proses fermentasi. Medium disterilisasi dan didinginkan. Medium fermentasi secara
aseptik diinokulasikan dengan inokulum yang sudah disterilisasi, kemudian diinokulasikan dengan
Acremonium chrysogenum. Fermenter yang telah diinokulasi diinkubasikan pada 28 oC selama 3 hari
dengan pH 6-7. Sementara tangki diisi dengan kultur inokulum yang dipersiapkan dan diinkubasikan
pada 28oC dengan sparging dan agitation (aerasi dan agitasi pada 250 rpm). Sesudah waktu kultivasi
190 jam, hasil fermentasi akan masuk ke dalam proses downstream

1. Proses Produksi Sefalosporin

Setelah fermentasi selesai, proses pemurnian dan recovery produk


sefalosporin C dimulai dengan pendinginan temperatur menjadi 3-5oC diikuti dengan
penghilangan padatan miselial secara filtrasi ataupun sentrifugasi. Hasil proses
tersebut adalah sefalosporin C dengan beberapa macam prekursor dalam jumlah
kecil, seperti penisilin N, DAOC, deasetilsefalosporin C, dan hingga senyawa X.
Pemurnian sefalosporin C dapat dilakukan dengan dua strategi utama. Pertama,
menggunakan karbon aktif atau resin non-ionik karena selektivitas yang tinggi dari resin karena
sefalosporin C akan lebih teradsorpsi dibanding senyawa lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan
tambahan penukar anion dan kation dan presipitasi. Penggunaan resin makrosporous seperti XAD-2
dan XAD-4 akan menghasilkan isolasi yang lebih murni dan menghilangkan pengotor lebih banyak
Dan mendapatkan sefalosporin C dengan kualitas tinggi. Sejumlah besar fraksi sefalosporin
C kemudian diubah menjadi 7-ACA untuk kemudian diubah lagi menjadi sefalosporin semisintetik
atau turunan.

Strategi pemurnian kedua yaitu dengan substitusi gugus amin pada C-7 rantai samping
alpha-aminoadipyl. Dua senyawa turunan hasil subtitusi, N-2,4-diklorobenzoil sefalosporin C dan
tetrabromokarboksibenzoyl sefalosporin C, dapat dikristalkan dari larutan asam. Garam kemudian
terbentuk antara turunan N-subtitusi dan basa organik seperti disikloheksilamin atau
dimetilbenzilamin, menghasilkan garam sefalo yang dapat diekstraksi. Sefalosporin yang sudah
terekstrak kemudian diubah menjadi 7-ACA untuk proses lainnya

Secara keseluruhan nama ilmiah sefalosporin adalah asam 3-asetoksimetil-7-asilamino-


3-cephem-4-karboksilat.
Pemisahan biomassa: memisahkan biomassa (sel mikroba) umumnya dilakukan dengan
sentrifugasi atau ultra-sentrifugasi. Jika produk yang biomassa, maka pulih untuk pengolahan dan
menengah menghabiskan dibuang. Jika produk tambahan seluler biomassa akan dibuang. ultra filtrasi
adalah sebuah alternatif untuk sentrifugasi tersebut.

gangguan sel: Jika produk yang diinginkan adalah intra seluler biomassa sel dapat
terganggu sehingga produk harus dibebaskan. Padat-cair dipisahkan dengan sentrifugasi atau filtrasi
dan puing-puing sel dibuang.

Konsentrasi kaldu: sedang menghabiskan terkonsentrasi jika produk ekstraselular.


pemurnian awal metabolit: Menurut sifat fisiko-kimia dari molekul produk beberapa metode untuk
pemulihan produk dari kaldu fermentasi yang diklarifikasi digunakan (curah hujan, dll)
De-penyiraman: Jika jumlah rendah produk ditemukan dalam volume yang sangat besar sedang
menghabiskan, volume berkurang dengan menghilangkan air untuk berkonsentrasi produk. Hal ini
dilakukan dengan pengeringan vakum atau reverse osmosis.

Polishing metabolit: ini adalah langkah terakhir pembuatan produk 98 sampai 100% murni.
Produk dimurnikan dicampur dengan beberapa bahan lembam disebut eksipien. produk dirumuskan
dikemas dan dikirim ke pasar untuk konsumen. https://en.wikipedia.org/wiki/Bioprocess

http://www.academicjournals.org/journal/AJB/article-abstract/B04AF2035447

linked 1 http://www.slideshare.net/SurenderRawat3/downstreamprocessing-of-
cephalosporins-and-aspartic-acid

linked 2 http://www.slideshare.net/aniltej77/upstream-downstream-process-of-antibiotics

mio http://www.medigraphic.com/pdfs/lamicro/mi-2007/mi07-3_4g.pdf

a new approach http://bipublication.com/files/ijchsav2I120115.pdf

Anda mungkin juga menyukai