Erniati
Kantor Bahasa Maluku
Jalan Mutiara, Nomor 3A, Kelurahan Rijali, Ambon
Pos-el: erniatikemdikbud@gmail.com
(Diterima: 21 Desember 2017; Direvisi: 22 Desember 2017; Disetujui: 28 Desember 2017)
Abstract
The language of Lisabata is used as the first language by native speakers of the Lisabata community
on Seram Island, Maluku, precisely in the border area of West Seram and East Seram, West Lisabata Village,
Nualiali Village, Desa Sukaraja, and Kawa Village. SIL (2006: 16—17) identified this language as the dialect of
dialect, the dialect of the Eastern Lisabata, Nuniani, Sukaraja, and Kawa, Austronesian classes. Until now, the
language of Lisabata has still been used as an oral communication tool by certain circles in life community
speakers. Nevertheless, the language of Lisabata can be categorized as an almost extinct local language, since
there has no inheritance process to the younger generation. To prevent this, it is necessary to make a variety of
rescue efforts that one of them through research. This research provided an overview of the pattern of the
Lisabata language syllables. This study aimed to describe the pattern of the Lisabata syllable, the Eastern
Lisabata dialect. The method used descriptive qualitative method. Data was obtained from the direct speech of
the native speakers of the language and speakers who were considered capable. The results showed that the
Lisabata syllabic pattern consists of V, VK, KV, KVK, VKV, KKVK, , 1 / 2KV.
Keywords: syllable, syllable pattern, Lisabata language
Abstrak
Bahasa Lisabata dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur asli masyarakat Lisabata di Pulau
Seram, Maluku, tepatnya di daerah perbatasan Seram Barat dan Seram Timur, Desa Lisabata Barat, Desa
Nualiali, Desa Sukaraja, dan Desa Kawa. SIL (2006:16—17) mengidentifikasi bahasa ini sebagai bahasa
dengan tempat dialeknya, yaitu dialek Lisabata Timur, Nuniani, Sukaraja, dan Kawa, kelas Austronesia. Hingga
saaat ini, bahasa Lisabata masih digunakan sebagai alat komunikasi secara lisan oleh kalangan tertentu dalam
kehidupan masyarakat penuturnya. Meskipun demikian, bahasa Lisabata dapat dikategorikan sebagai bahasa
daerah yang hampir punah, karena tidak ada proses pewarisan kepada generasi mudanya. Untuk mencegah hal
tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya penyelamatan yang salah satu diantaranya melalui penelitian.
Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola suku kata bahasa Lisabata. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan pola suku kata bahasa Lisabata, dialek Lisabata Timur. Metode yang digunakan adalah meode
kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari ucapan langsung penutur asli bahasa tersebut dan penutur yang
dianggap mampu. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola suku kata bahasa Lisabata terdiri atas V,VK, KV,
KVK, VKV, KKVK, 1/2KV,.
Kata-kata kunci: suku kata, pola suku kata, bahasa Lisabata
315
Totobuang, Vol.5, No. 2, Desember 2017: 315—324
316
Pola Suku Kata …. (Erniati)
berkomunikasi adalah bahasa Lisabata yang Barat. Berikut data perbatasan wilayah tutur
dipakai sebagai bahasa pertama oleh penutur tersebut.
asli masyarakat Lisabata di Pulau Seram, 1. Sebelah timur berbatasan dengan
Maluku, tepatnya di daerah perbatasan Desa Latea, di sebelah Timur;
Seram Barat dan Seram Timur, Desa 2. Sebelah barat berbatasan dengan
Lisabata Barat, Desa Nualiali, Desa Desa Rumamole;
Sukaraja, dan Desa Kawa. SIL (2006:16— 3. Sebelah utara berbatasan dengan
17) mengidentifikasi bahasa ini sebagai laut; dan
bahasa dengan tempat dialeknya, yaitu 4. Sebelah Selatan berbatasan
dialek Lisabata Timur, Nuniani, Sukaraja, dengan Gunung Panulasa
dan Kawa, Kelas Austronesia. (PKPB,2011).
Hingga saaat ini, bahasa Lisabata Penduduk Desa Lisabata Timur,
masih digunakan sebagai alat komunikasi berjumlah 349 jiwa dan yang mampu
secara lisan dalam kehidupan masyarakat berbahasa Lisabata sekitar dua ratus orang
penuturnya. Meskipun masih digunakan (Kamus Dwibahasa:2). Adapun tujuan
secara aktif penuturnya, bahasa Lisabata penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan
dapat dikategorikan sebagai bahasa daerah pola suku kata bahasa Lisabata, dialek
yang hampir punah. Rata-rata penduduk Lisabata Timur.
Lisabata, yang berusia 30 tahun ke bawah
tidak lagi dapat berbahasa Lisabata secara LANDASAN TEORI
aktif. Dominasi pemakaian bahasa Melayu George Yull (2015) menyebutkan
Ambon dalam kehidupan sehari-hari bahwa secara sederhana dapat dikatakan
menekan pemakaian bahasa Lisabata. Hal pada setiap kata terdapat suku kata, yaitu
tersebut semakin melemahkan kedudukan vokal dan konsonan. Vokal merupakan suara
bahasa Lisabata, yang merukapan salah satu yang dihasilkan dalam rongga yang dibentuk
kekayaan budaya masyarakat Maluku. Jika oleh bagian atas saluran pernafasan.
hal ini terus berlangsung, tanpa upaya Konsonan adalah bunyi yang kurang dapat
penyelamatan, tidak tertutup kemungkinan, ditangkap tanpa dukungan vokal
beberapa tahun yang akan datang bahasa pendahuluan yang sesudahnya. Vokal
Lisabata akan segera mengalami kepunahan. terdengar lebih terdengar daripada
Untuk mencegah hal tersebut, perlu konsonan, nampaknya hal itu berarti bahwa
dilakukan berbagai upaya penyelamatan setiap setiap suku kata berkaitan dengan
yang salah satu diantaranya melalui puncak lengkung keterdengaran.
penelitian-penelitian yang kebahasaan Suku kata adalah bagian kata yang
bahasa Lisabata tersebut. diucapkan dalam satu hembusan nafas dan
Penelitian mengenai bahasa Lisabata pada umumnya terdiri atas beberapa fonem.
telah dilakukan sebelumnya. Sepengetahuan Kata seperti ‘makan’ diucapkan dengan dua
penulis, penelitian tersebut yaitu oleh hembusan nafas : satu untuk ma- dan satu
J.Tetelepta, dkk. (2000), struktur bahasa lagi untuk –kan. Oleh karena itu kata
Lisabata, yang meliputi tentang fonologi, ‘datang’ terdiri atas dua suku kata. Tiap
morfologi, dan sintaksis. suku kata terdiri atas dua dan tiga bunyi:
Pada kesempatan ini pembahasan [ma] dan [kan]. Satu suku kata harus
tentang bahasa daerah Lisabata hanya akan berisikan sebuah bunyi vokal atau yang
difokuskan pada aspek pola suku kata mirip dengannya, termasuk diftong. Tipe
bahasa Lisabata yang dituturkan oleh suku kata yang paling umum dalam bahasa
masyarakat yang menggunakan dialek juga memiliki sebuah konsonan (K)
bahasa Lisabata Timur, terletak di desa sebelum vokal (V) dan biasayna dinyatakan
Lisabata Timur, Kecamatan Seram Utara dengan (KV). Unsur dasar suku kata adalah
317
Totobuang, Vol.5, No. 2, Desember 2017: 315—324
318
Pola Suku Kata …. (Erniati)
319
Totobuang, Vol.5, No. 2, Desember 2017: 315—324
metode dan teknik pengumpulan data yang maka peneliti mengklasifikasikan data
juga akan digunakan dalam penelitian ini. tersebut agar mudah untuk dianalisis.
Metode dan teknik pengumpulan data yang
akan digunakan dibedakan atas tiga tiga
macam yaitu: PEMBAHASAN
(1) metode dan teknik penyediaan 1. Suku Kata
data, Setiap suku kata yang kita ucapkan
(2) metode dan teknik analisis data, pada umumnya dibangun oleh bunyi-bunyi
dan bahasa. Baik berupa bunyi vokal, konsonan,
(3) metode dan teknik penyajian maupun berupa bunyi semi konsonan. Kata
analisis data. yang dibangun tadi dapat terdiri atas satu
Selanjutnya untuk mengumpulkan segmen atau lebih. Suku kata merupakan
data, peneliti mewawancarai para informan bagian atau unsur pembentuk suku kata.
dan merekam data itu dengan menulisnya Setiap suku paling tidak harus terdiri atas
dalam transkripsi fonetik dan sekaligus sebuah bunyi vokal atau merupakan
merekamnya dalam kaset sehingga suara gabungan antar bunyi vokal dan konsonan.
informan dapat didengar kembali kapan saja. Bunyi vokal di dalam sebuah suku kata
Adapun metode yang digunakan untuk merupakan puncak penyaringan atau
menyediakan data dalam penelitian ini sonority, sedangkan bunyi konsonan
adalah metode simak dan cakap. Metode bertindak sebagai lembah suku. Di dalam
simak atau penyimakan dilakukan dengan sebuah suku hanya ada sebuah puncak suku
menyimak penggunaan bahasa Lisabata dan puncak ini ditandai dengan bunyi vokal.
dalam masyarakat. Sementara itu, metode Lembah suku yang ditandai dengan bunyi
cakap merupakan pengumpulan data melalui konsonan bisa lebih dari satu jumlahnya.
percakapan antara peneliti dan penutur asli Bunyi konsonan yang berada di depan bunyi
bahasa Lisabata. Kedua metod tersebut vokal disebut tumpu suku, sedangkan bunyi
dijabarkan di dalam bentuk teknik. Metode konsonan yang berada di belakang bunyi
simak diwujudkan dengan teknik sebagai vokal disebut koda suku.
teknik dasar dan teknik simak libat cakap Jumlah suku di dalam sebuah kata
serta dilanjutkan dengan teknik pancing. dapat dihitung dengan melihat jumlah bunyi
Teknik sadap dilakukan untuk menyadap vokal yang ada dalam kata itu. Dengan
pemakaian bahasa Lisabata secara lisan atau demikian. Jika ada kata yang berisi tiga buah
tulisan, yang telah ditentukan sebagai bunyi vokal , maka dapat dikatakan bahwa
sumber data penelitian ini, sedangkan teknik kata itu terdiri atas tiga suku kata saja.
libat cakap peneliti terlibat langsung dalam Misalnya kata ‘teler’ [teller] adalah kata
dialog dengan penutur asli bahasa Lisabata, yang terdiri atas dua suku kata yaitu /te/ dan
memperhatikan penggunaan bahasa oleh /ler/. Masing-masing suku berisi sebuah
mitra-mitra bicara dan juga ikut serta dalam bunyi vokal, yaitu bunyi /e/.
pembicaraan mitra wicara itu, keikutsertaan Dalam penguraian kata atas suku-
peneliti lebih bersifat reseptif karena hanya sukunya ada beberapa hal yang mesti di
mendengarkan apa yang dikatakan oleh perhatikan, antara lain:
mitra-mitra bicara. Dalam teknik sadap 1. jika sebuah fonem konsonan diapit dua
semuka pengumpulan data dilakukan buah fonem vokal maka konsonan
melalui percakapan yang tidak ada kaitannya tersebut, ikut vokal dibelakangnya.
dengan pemerolehan data langsung bisa Contoh: /Ibu/ menjadi /i-bu/
dikendalikan dan diarahkan menuju data
yang diperlukan. Setelah data terkumpul 2. awalan dan akhiran harus dituliskan
terpisah dari kata dasarnya
320
Pola Suku Kata …. (Erniati)
321
Totobuang, Vol.5, No. 2, Desember 2017: 315—324
322
Pola Suku Kata …. (Erniati)
323
Totobuang, Vol.5, No. 2, Desember 2017: 315—324
324