Anda di halaman 1dari 2

VI.

Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang diperlukan
memperluas permukaan. Dalam percobaan tegangan permukaan ini menggunakan
metode kenaikan kapiler. Pada metode ini digunakan untuk menentukan tegangan suatu
zat cair yang tidak bercampur, sedangkan prinsipnya yaitu pada pipa kapiler
dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut akan naik ke dalam pipa sampai
gaya gerak ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah akibat zat cair. Sa;ah
satu ujung pipa dicelupkan ke dalam permukaan zat cair maka zat cair tersebut
permukaannya akan naik sampai ketinggian tertentu.
Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti jenis
cairan, suhu dan tekanan,massa jenis, densitas (D), semakin besar densitas berarti
semakim rapat muatan-muatan atau partikel-partikel dari cairan tersebut. Kerapatan
partikel ini menyebabkan makin besarnya gaya yang diperlukan untuk memecahkan
permukaan cairan tersebut. Hal ini karena partikel yang rapat mempunyai gaya tarik
menarik antar partikel yang kuat. Sebaliknya cairan yang mempunyai densitas kecil
akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil pula.
Pada percobaan kali ini zat uji yang digunakan adalah akuades, metanol, etanol
dan parafin. Untuk mengukur tegangan permukaan, kerapatan yang dimiliki masing-
masing senyawa harus diketahui terlebih dahulu, untuk itu digunakan piknometer.
Namun di sini kami langsung menggunakan data hasil saat percobaan I, yaitu kerapatan
akuadest 0,9959 g/ml; kerapatan metanol 0,792 g/ml; kerapatan etanol 0,79759 g/ml
dan kerapatan parafin 0,85 g/ml. Langkah pertama siapkan bahan, ambil akuades
sebanyak 40 ml, dan bahan lainnya sebanyak 30 ml, masukkan ke dalam gelas beaker.
Pada gelas beaker tempelkan kertas millimeter blok dibagian luarnya untuk mengukur
tinggi permukaan zat cair dalam gelas beaker dan ketinggian kenaikan pipa kapiler.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah diperoleh, tegangan permukan akuades
adalah 0,9527 N/m, tegangan permukaan metanol adalah 0,6786 N/m, tegangan
permukaan etanol adalah 0,7174 N/m, tegangan permukaan parafin adalah 0,73883
N/m. Dari data tersebut diketahui tegangan permukaan zat cair yang diamati memiliki
hasil yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena molekul memiliki daya tarik menarik
antara molekul sejenis yang disebut dengan daya kohesi. Daya kohesi suatu zat selalu
sama sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena
tidak adanya keseimbangan daya kohesi. Semakin tinggi perbedaan tegangan yang
terjadi pada bidang mengakibatkan kedua zat cair itu susah bercampur.
Dari percobaan yang telah dilakukan mengalami sedikit penyimpangan dengan
data pada literatur. Hal ini mungkin disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah
kurang ketelitian praktikan dalam membaca skala pada millimeter block dan kurang
tepatnya konsentrasi larutan yang dibuat.

VII. Kesimpulan
1. Pada percobaan penentuan tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler ini
menggunakan 4 senyawa, yaitu: akuadest, metanol, etanol dan parafin.
2. Tinggi kenaikan pipa kapiler pada akuadest adalah 1,773; metanol 1,588; etanol
1,667 dan parafin 1,611.
3. Kerapatan masing-masing senyawa yaitu kerapatan akuadest 0,9959 g/ml; kerapatan
metanol 0,792 g/ml; kerapatan etanol 0,79759 g/ml dan kerapatan parafin 0,85 g/ml.
4. Dari percobaan diperoleh hasil, bahwa pada akuadest tegangan permukaannya
adalah 0,9527 N/m, tegangan permukaan metanol adalah 0,6786 N/m, tegangan
permukaan etanol adalah 0,7174 N/m, dan tegangan permukaan parafin adalah
0,73883 N/m.
5. Nilai tegangan permukaan paling besar adalah akuadest.
6. Semakin tinggi sifat kepolaran suatu senyawa maka semakin besar tegangan
permukaannya.
7. Tegangan permukaan suatu senyawa berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai