GERAK LURUSs
GERAK LURUSs
Abstrak. Praktikum yang telah dilaukan adalah gerak lurus dengan tujuan yakni dapat
menentukan besar jarak dan perpindahan, dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata, mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh benda yang bergerak
lurus beraturan( GLB ) serta memahami karakteristik gerak lurus beraturan ( GLB ). Dengan dua
kegiatan, yaitu menentukan tiga titik yang berbentuk segitiga siku-siku dimana akan dipilih tiga
orang sebagai objek yang akan bergerak pada lintasan antar titik dengan kecepatan yang berbeda,
orang dalam hal ini adalah praktikan itu sendiri. Kegiatan kedua yaitu menghitung waktu tempuh
gelembung dari jarak yang telah ditentukan. Untuk kegiatan pertama, para praktikan tadi bergerak
pada lintasan yang telah ditentukan. Pada orang pertama, kedua serta ketiga berupaya untuk
berjalan dengan kecepatan yang konstan, dengan memerhatikan waktu yang diperlukan para objek
untuk berjalan panjang jarak dan lintasan yang sama. Dari kegiatan ini dapat dihitung berapa besar
waktu yang diperlukan untuk melintasi setiap lintasan. Selanjutnya pada kegiatan kedua, yang
dihitung adalah besar waktu yang diperlukan gelembung dalam bergerak dari posisi awal melintasi
setiap titik-titik yang telah ditentukan dengan ketinggian yang telah ditentukan pula. Kedua
kegiatan ini dilakukan secara berulang sebanyak tiga kali. Dari percobaan ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa hubungan kelajuan dan waktu berbanding terbalik, dimana semakin cepat
kelajuan suatu benda, maka waktu yang dibutuhkannya untuk melintasi suatu lintasan semakin
sedikit, serta semakin tinggi lintasan yang akan dilalui suatu benda maka waktu yang
dibutuhkannya akan semakin lama/banyak.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan
rata-rata.
3. Mahasiswa dapat megetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh
(t) benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
4. Mahasiswa dapat memahami karakteristik gerak lurus beraturan (GLB)
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap
suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan
panjang tertentu dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut
jarak, sedangkan besar perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir
disebut perpindahan. Jarak adalah besaran scalar, sedangkan perpindahan adalah
perpindahan adalah besaran vector.
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan ( GLB ) jika benda tersebut
bergerak pada lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau
tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol.
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk
matematis dituliskan;
∆𝑥
𝑣⃗ = ……….. 1
𝑡
Ket :
𝑣⃗ = kecepatan ( m/s )
t = waktu ( s )
∆𝑥 = perubahan posisi atau perpindahan ( m )
v = kelajuan ( m/s )
x = jarak ( m )
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : jarak
2. Variabel control : kecepatan
3. Variabel respon : waktu
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi : jarak tempuh
2. Variabel control : ketinggian
3. Variabel respon : waktu
Prosedur Kerja
Kegiatan 1
Pertama ialah menentukan setiap titik yang akan ditempati oleh objek atau
para praktikan, yaitu titik A, B, C dimana titik-titik tersebut akan membetuk sudut
siku-siku. Kemudian, mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut
dengan menggunakan meteran yang tersedia. Pastikam 3 orang atau praktikan
telah mengambil posisinya masing-masing. Untuk orang pertama, berdiri di titik
A lalu berjalan menuju titik B. Pada saat bersamaan mengukur waktu untuk
menempuh lintasan dari A ke B. Dengan melakukan hal yang sama untuk lintasan
dari A ke B ke C. kegiatan tersebut dilakukan sevara berulang (3x) untuk setiap
orang. Perilaku sama diberlakukan untuk orang kedua dan orang ketiga.
Kegiatan 2
Pastikan tabung GLB dan statif siap digunakan. Ukur NST dari tabung
tersebut. Beri tanda minimal 4 titik sebagai titik A,B,C dan D pada tabung dengan
mengupayakan panjang setiap titik sama panjang. Kemdian, mentukan/mengukur
panjang lintasan dari dasar tabung ( 0 cm ) ke titik A, ke titik B, ke titik C dan ke
titik D. lanjutkan dengan menggantung salah satu ujung tabung pada statif pada
ketinggian tertentu, memulai dari kegiatan sekitar 5 cm dari dasar / alas.
Dilanjutkan dengan mengangkat ujung tabung yang satunya, agar gelembung
dalam tabung berada di ujung yang terangkat. menurunkan ujung yang tadi
sampai di dasar / alas sehingga gelembung akan bergerak ke atas, mengukur
waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik A (mulai menyalakan
stopwatch ketika gelembung tepat melintasi pada posisi 0 cm pada tabung),
melakukan 3 kali pengukuran untuk setiap jarak tempuh. Mengulangi hal serupa
dengan jarak tempuh yang berbeda dalam hal ini jarak yang dimaksud adalah dari
titik dasar (O) ke titik B, ke C, dan ke titik D. Hal yang paling penting adalah,
mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil pengamatan.
4 A ke B ke C |0,9800 ± 0 |35,0 ±
ke B ke A 0,0005| 0,1|
|33,7 ±
0,1|
|33,8 ±
0,1|
Kegiatan 2
Tabel 2. Hasil pengukuran massa dengan Neraca Ohauss 2610 gram
No. Ketinggian (cm) Jarak tempuh (cm) Waktu tempuh (s)
|2,1 ± 0,1|
|10,70 ± 0,05| |2,5 ± 0,1|
|2,1 ± 0,1|
|20,70 ± 0,05| |4,0 ± 0,1|
|4,0 ± 0,1|
|3,9± 0,1|
1 |5,00 ± 0,05|
|30,70 ± 0,05| |6,0 ± 0,1|
|6,1 ± 0,1|
|6,0 ± 0,1|
|40,70 ± 0,05| |8,0± 0,1|
|8,0 ± 0,1|
|8,0 ± 0,1|
|10,70 ± 0,05| |1,3 ± 0,1|
|1,3 ± 0,1|
|1,3 ± 0,1|
|20,70 ± 0,05| |3,0 ± 0,1|
ANALISIS DATA
Kegiatan 1
Besar Kecepatan Rata-rata dan Kelajuan Rata-rata Setiap Orang Pada Setiap Lintasan
Rambat Ralat
∂v ∂v
∆x =|∂s ∆s|+| ∂t ∆t|
s s
∂ Δ
=|∂st ∆s| + |Δtt ∆t |
∂st-1 ∂st-1
=| ∆s| + | ∆t|
∂s st
=t-1 ∆s + s t-2 ∆t
∆v ∆s
= | | + |t-1 ∆t|
v s
∆s ∆t
V = | | + | |V
s t
∆x ∆t
∆V = | + |V
x t
KR = 1,30 % (3AB)
PF = | 34,3 ± 0,4 |10−2 m/s
b. Kecepatan orang ke 2 :
∆x 2,7450
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = =0,33888m/s
t2 8,1
∆∆x ∆t
∆v
⃗⃗ = | |+| t|v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v
⃗⃗ = | 2,7450| + | 8,1| 0,33888 m/s
∆v
⃗⃗ = 0,00018| + | 0,01234 | 0,33888m/s
∆v
⃗⃗ = 0,00436 m/s
∆v
⃗⃗
KR = x 100 %
⃗⃗
v
0,00436
KR = 0,33888 x 100 %
KR = 1,28 % (3AB )
PF= | 3,38± 0,04 |10−1 m/s
c. Kecepatan orang ke 3 :
∆x 2,7450
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = 0,32294 m/s
t3 8,5
∆∆x ∆t
∆v
⃗⃗ = | | + | t | 𝑣⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v
⃗⃗ = | 2,7450| + | 8,5| 0,32294 m/s
∆v
⃗⃗ = | 0,00018| + | 0,01176| 0,32294 m/s
∆v
⃗⃗ = 0,00056 m/s
∆v
⃗⃗
KR = x 100 %
⃗⃗
v
0,00056
KR = 0,32294 x 100 %
KR = 0,1734 % (4 AB)
PF = | 0,3229± 0,0006 | m/s
d. Kelajuan orang pertama :
x 2,7450
V= t1
= 8,0
= 0,34312 m/s
∆x ∆t
∆v = | x | + | t | v
0,0005 0,1
∆v= | 2,7450| + | 8,0| 0,34312 m/s
KR = 1,30 % (3AB)
PF = | 34,3 ± 0,4 |10−2 m/s
e. Kelajuan orang ke 2 :
x 2,7450
V=t = =0,33888m/s
2 8,1
∆x ∆t
∆v = | |+| t|v
x
0,0005 0,1
∆v = | 2,7450| + | 8,1| 0,33888 m/s
KR = 1,28 % (3AB )
PF = | 3,38± 0,04 |10−1 m/s
f. Kelajuan orang ke 3 :
x 2,7450
v= = = 0,32294 m/s
t3 8,5
∆x ∆t
∆v = | x | + | t | 𝑣⃗
0,0005 0,1
∆v =| 2,7450| + | 8,5| 0,32294 m/s
∆v = 0,00056 m/s
∆v
KR = x 100 %
v
0,00056
KR =0,32294 x 100 %
KR = 0,1734 % (4 AB)
PF = | 0,3229± 0,0006 | m/s
KR = 0,6464 % (4 AB)
𝑣⃗ = | 0,2042 ± 0,0013| m/s
b. Kecepatan orang ke 2 :
∆𝑥 3,8800
𝑣2 =
⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑡2
= 18,0
= 0,21555 m/s
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,001 0,1
∆𝑣⃗ = | 3,8800| + | 18,0| 0,21555 m/s
KR = 0,6773 % (4 AB)
𝑣⃗ = | 0,2155 ± 0,0015 | m/s
c. Kecepatan orang ke 3 :
∆𝑥 3,8800
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,18926 m/s
𝑡3 20,5
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,001 0,1
∆𝑣⃗ = | 3,8800| + | 20,5| 0,18926 m/s
KR = 0,6182 % (4AB )
⃗⃗ = | 0,1893 ± 0,0012 | m/s
v
d. Kelajuan orang pertama :
𝑥 5,4900
v= = = 0,28894 m/s
𝑡1 19,0
∆x ∆t
∆v = | | + | t | 𝑣⃗
x
0,0005 0,1
∆v= | 5,4900| + | 19,0| 0,28894 m/s
KR = 0,58360 % (4 AB)
v = | 0,3050 ± 0,0018 | m/s
f. Kelajuan orang ke 3 :
𝑥 5,4900
v= = = 0,26780 m/s
𝑡3 20,5
∆𝑥 ∆𝑡
∆v = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆v = | 5,4900| + | 20,5| 0,26780 m/s
KR = 0,5190 % (4AB )
v = | 0,2678 ± 0,0014 | m/s
3. Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D
Diketahui :
Jarak ( x ) = | 8,2350 ± 0,0015 | m
Perpindahan (∆𝑥 ) = | 2,7450 ± 0,0005 | m
Waktu tempuh 1 ( 𝑡1 ) = | 28,5 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡2 ) = | 26,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡3 ) = | 30,0 ± 0,1 | s
Kecepatan orang pertama :
∆𝑥 2,7450
𝑣1 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,09631 m/s
𝑡1 28,5
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,0015 0,1
∆𝑣⃗ = | 2,7450| + | 28,5|0,09631 m/s
KR = 0,9241% (4 AB )
𝑣⃗ = | 0,0963 ± 0,0009 | m/s
Kecepatan orang ke 2 :
∆𝑥 2,7450
𝑣2 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,10557 m/s
𝑡2 26,0
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,0015 0,1
∆𝑣⃗ = | 2,7450| + | 26,0| 0,10557 m/s
KR = 0,8999 % ( 4AB )
𝑣⃗ = | 0,1056 ± 0,0009 | m/s
Kecepatan orang ke 3 :
∆𝑥 2,7450
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,0915 m/s
𝑡3 30,0
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,0015 0,1
∆𝑣⃗ = | 2,7450| + | 30,0 | 0,0915 m/s
∆𝑣⃗ = | 0,00055| + | 0,00333| 0,0915 m/s
∆𝑣⃗ = 0,00085 m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00085
KR = x 100 %
0,0915
KR = 0,9289 % (4 AB)
𝑣⃗ = | 0,0915 ± 0,0008 | m/s
Kelajuan orang pertama :
𝑥 8,2350
𝑣= = = 0,28894m/s
𝑡1 28,5
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 8,2350| + | 28,5|0,28894 m/s
KR = 0,3703 % (4AB )
𝑣 = | 0,2889 ±0,0011 | m/s
Kelajuan orang ke 2 :
𝑥 8,2350
v=𝑡 = = 0,31673 m/s
2 26,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 8,2350| + | 26,0| 0,31673 m/s
KR =0,4009% (4 AB)
𝑣 = | 0,3167 ± 0,0013 | m/s
Kelajuan orang ke 3 :
𝑥 8,2350
v= = = 0,2745 m/s
𝑡3 30,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 8,2350| + | 30,0| 0,2745 m/s
KR =0,3534 % (4 AB)
v = | 0,2745 ± 0,0009 | m/s
4. Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D ke A
Diketahui :
Jarak ( x ) = | 0,9800 ± 0,002 | m
Perpindahan (∆𝑥 ) =|0|m
Waktu tempuh 1 ( 𝑡1 ) = | 35,0± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡2 ) = | 33,7 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡3 ) = | 33,8 ± 0,1 | s
Karena tidak terjadi perpindahan posisi ( kembali ke titik awal), maka pada lintasan
dari A ke B ke C ke B ke A ini juga tidak ada kecepatan. Adapun kelajuannya adalah
sebagai berikut :
Kelajuan orang pertama :
𝑥 0,9800
v= = = 0,028 m/s
𝑡1 35,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 0,9800| + | 35,0| 0,028 m/s
KR = 2,11 % (3 AB)
v= | 2,80± 0,059 | 10−2 m/s
Kelajuan orang ke 2 :
𝑥 0,9800
v=𝑡 = = 0,02908 m/s
2 33,7
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 0,9800| + | 33,7| 0,02908 m/s
KR = 2,03 % (3 AB)
𝑣 = | 2,91 ± 0,059 |10−2 m/s
Kelajuan orang ke 3 :
𝑥 0,9800
𝑣= = = 0,02899 m/s
𝑡3 33,8
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 0,9800| + | 33,8| 0,02899 m/s
KR = 2,03 % (3 AB)
v = | 2,89 ± 0,059 |10−2 m/s
Dari analisis pertama kegiatan 1 ini dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh
berbanding lurus dengan waktu tempuh. Semakin panjang lintasan yang ditempuh
oleh masing-masing orang dalam bujur sangkar, maka akan semakin banyak pula
waktu yang dibutuhkan oleh masing- masing orang untuk menempuh lintasan itu.
A (0,0) D (2,7421,0)
𝐴⃗ = | 0 i + 0 J |
⃗⃗ = | 0 i + 2,7450 J |
𝐵
𝐶⃗ = | 2,7421 i + 2,7450 J |
⃗⃗ = | 2,7421 i + 0 J |
𝐷
Untuk lintasan dari A ke B
B(0,2.7450) C (2.7421,2,7450)
A (0,0) D (2.7421,0)
Besar perpindahan dari A ke B :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = 𝐵 ⃗⃗ - 𝐴⃗ = | 0 i + 2,7450 j | - | 0 i + 0 j | = | 0 i + 2,7450 j | m
Untuk lintasan dari A ke B ke C
B(0,2.7450) C (2.7421,2,7450)
A (0,0) D (2.7421,0)
Besar perpindahan dari A ke B ke C :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 = 𝐶⃗ - 𝐴⃗ = | 2,7421 i + 2,7450 j | - | 0 i + 0 j | = | 2,7421 i + 2,7450 j | m
Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D
B (0,2.7450) C (2.7421,2.7450)
A (0,0) D (2,7421,0)
Besar perpindahan dari A ke B ke C ke D :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 = 𝐷 ⃗⃗ - 𝐴⃗ = | 2,7421 i + 0 j | - | 0 i + 0 j | = | 2,7421 i + 0 j | m
Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D ke A
B (0,2.7450) C (2.7421,2.7450)
A (0,0) D (2,7421,0)
KR = 1,30 % (3AB)
PF = | 3,43 ± 0,04 |10−1 m/s
b. Kecepatan orang kedua :
∆x | 0 i + 2,7450 j | m
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0 i + 0,33888j | m/s
t2 8,1
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v2 | = | 0,33888| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,001 0,1
∆v⃗⃗= | | 0 i + 2,7450 j | | + | 8,1| 0,33888 m/s
KR =1,34% (3AB)
PF = | 3,39 ± 0,04 |10−1 m/s
a. Kecepatan orang ke 3 :
∆x | 0 i + 2,7450 j | m
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0 i + 0,32294 j | m/s
t3 8,5
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v3 | = | 0,32294 | m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,001 0,1
∆v⃗⃗= | | 0 i + 2,7450 j | | + | 8,5| 0,32294 m/s
KR = 1,29 % (3AB)
PF = | 3,22 ± 0,04 | 10−1 m/s
Untuk lintasan dari A ke B ke C
Diketahui :
Perpindahan (∆x ) = | 2,7421 i + 2,7450 j | m
Waktu tempuh 1 ( t1 ) = | 19,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t2 ) = | 18,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t3 ) = | 20,5 ± 0,1 | s
c. Kecepatan orang pertama :
∆x | 2,7421 i + 2,7450 j |
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09621 i + 0,09631 j | m/s
t1 28,5
|⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
v1 | = | 0,00926| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0015 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 | + | 19,0| 0,00926m/s
i + 2,7450j |
KR = 0,3403% (4AB)
PF = | 0,2380 ± 0,0008 | m/s
d. Kecepatan orang kedua :
∆x | 2,7421 i +2,7450 j | m
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,10546 i + 0,10558 j | m/s
t2 26,0
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v2 | = | 0,01113| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0015 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 | + | 8,0| 0,489 m/s
i + 2,7450 j |
KR = 1,41 % (3 AB)
PF = | 0,489 ± 0,003 | m/s
e. Kecepatan orang ke 3 :
∆x | 2,7421 i + 2,7450 j | m
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09140 i + 0,0915 j | m/s
t3 30,0
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v3 | = | 0,00836 | m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0015 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 | + | 5,5| 0,711 m/s
i +2,7450 j |
KR = 0,0759 % (4 AB)
PF = | 0,7110 ± 0,0136 | m/s
Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D
Diketahui :
Perpindahan (∆x ) = | 2,7421 i + 0 j | m
Waktu tempuh 1 ( t1 ) = | 28,5 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t2 ) = | 26,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t3 ) = | 30,0 ± 0,1 | s
f. Kecepatan orang pertama :
∆x | 2,7421 i + 0 j | m
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09621 i + 0 j | m/s
t1 28,5
|⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
v1 | = | 0,09621| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 0,09621 i + 0 j | | + | 28,5| 0,09621 m/s
KR = 5,74 % (3AB)
PF = | 0,096 ± 0,005| m/s
g. Kecepatan orang kedua :
∆x | 2,7421 i + 0 j | m
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,10546 i + 0 j | m/s
t2 26,0
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v2 | = | 0,10546| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 i + 0 j | | + | 26,0| 0,10546 m/s
KR = 0,0056 % (4AB)
PF = | 0,1055 ± 0,0006 | m/s
h. Kecepatan orang ke 3 :
∆x | 2,7421 i + 0 j | m
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09140 i + 0 j | m/s
t3 30,0
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v3 | = | 0,09140| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 + 0 j | | + | 30,0| 0,09140 m/s
KR = 0,5252 % (4 AB)
PF = | 0,0914± 0,0005 | m/s
Kegiatan 2
1. Kecepatan pada masing – masing data
1) Untuk ketinggian | 5,00 ± 0,05 | cm
a) Jarak tempuh | 10,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 2,1 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 2,5 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 2,1 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 2,1+2,5+2,1 6,7
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 = 2,23 s
KR = 12 % (2 AB )
𝑣⃗ = | 4,8 ± 0,59 | cm/s
b) Jarak tempuh | 20,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 4,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 4,0 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 3,9 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 4,0+4,0+3,9 11,9
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 =3,9 s
KR = 2,60 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 5,31 ± 0,138| cm/s
c) Jarak tempuh | 30,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 6,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 6,1 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 6,0 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 6,0+6,1+6,0 18,1
𝑡̅ = 3
= 3
= 3
= 6,03 s
KR = 1,19 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 5,09± 0,061 | cm/s
d) Jarak tempuh | 40,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 8,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 8,0 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 8,0 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 8,0+8,0+8,0 8,0
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 = 8,0 s
δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 8,0 – 8,0 | = 0 s
δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 8,0 – 8,0 | = 0 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 8,0 – 8,0 | = 0s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 s, maka kembali ke kesalahan alatnya yaitu 0,1
t = | t ± ∆ t | = | 8,0 ± 0,1 | s
∆𝑡
KR = 𝑡
x 100 %
0,1
KR = 8,0
x 100 % = 0,0125 % (4 AB )
KR = 1,27 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 5,09 ± 0,065 | cm/s
45
40 y = 5.1327x - 0.1688
R² = 0.9978
35
30
Jarak (cm)
25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10
Waktu (s)
2) Untuk ketinggian | 10,00 ± 0,05 | cm
a) Jarak tempuh | 10,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 1,3 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 1,3 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 1,3 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 1,3 +1,3+1,3 3,9
𝑡̅ = 3
= 3
= 3
= 1,3 s
δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 1,3 – 1,3 | = 0 s
δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 1,3 – 1,3 | = 0 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 1,3 – 1,3 | = 0 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 s, maka kembali ke kesalahn relatif 0,1 s
t = | t ± ∆ t | = | 1,3 ± 0,1 | s
∆𝑡
KR = x 100 %
𝑡
0,1
KR = x 100 % = 7,7% (2 AB )
1,3
KR = 7,7 % ( 2 AB )
𝑣⃗ = | 8,2 ± 0,64 | cm/s
b) Jarak tempuh | 20,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 3,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 3,0 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 3,0 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 3,0+ 3,0+3,0
𝑡̅ = = = = 3,0 s
3 3 3
δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 3,0 – 3,0| = 0 s
δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 3,0 – 3,0 | = 0 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 3,0 – 3,0 | = 0 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 s, maka kembali ke kesalahan alat 0,1 s
t = | t ± ∆ t | = | 3,0 ± 0,1 | s
∆𝑡
KR = 𝑡
x 100 %
0,1
KR = 3,0
x 100 % = 3,33 % (3 AB )
KR = 3,37 % (3 AB )
Maka kecepatan bola pada jarak | 40,00 ± 0,05 | cm dapat dituliskan :
𝑣⃗ = | 6,90 ± 0,23 | cm/s
c) Jarak tempuh | 30,70± 0,05 | cm
𝑡1 = | 3,8 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 3,9 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 3,9 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 3,8+3,9+3,9 11,6
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 = 3,87 s
KR = 1,83 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 7,93 ± 0,145 | cm/s
d) Jarak tempuh | 40,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 5,3 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 5,2 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 5,2 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 5,3+5,2+5,2 15,7
𝑡̅ = = = 3 = 5,23 s
3 3
KR = 1,35 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 7,78 ± 0,10 | cm
45
40 y = 7.7862x - 0.3837
35 R² = 0.9857
30
Jarak (cm)
25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (s)
PEMBAHASAN
Kegiatan pertama mengukur waktu tempuh yang digunakan oleh para praktikan
untuk berjalan dari titik satu ke titik lainnya dengan pengambilan data sebanyak
3x dimasing masing orang yang berbeda. Mengupayakan kecepatan setiap objek
itu konstan untuk setiap pengambilan data. Panjang lintasan dalam praktikum kali
ini untuk kesetiap titik sama panjang. Sehingga didapatkan kecepatan setiap objek
itu berbeda walau panjang lintasannya sama, dikarenakan energy serta semangat
dari objek yang luar biasa. Pada kegiatan 2, yang diamati adalah gerakan suatu
gelembung dalam tabung GLB saat menempuh suatu lintasan dari titik O hingga ke titik
D. Dalam kegiatan ini, waktu yang ditempuh oleh gelembung untuk mencapai titik yang
terakhir cukup lama, karena gerak gelembung dipengaruhi oleh ketinggian, maka
gerakannya ke atas(diperlambat). Dalam praktikum ini pula didapatkan kendala, dimana
gelembung yang dimaksud dalam praktikum ini sering “sembunyi” dengan kata lain,
sukar terlihat, karena terlalu kecil. Namun seni ketelitian praktikum terletak pada hal itu.
SIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
Herman dan Asisten LFD. 2014. Penuntun praktikum fisika dasar 1. Makassar :
UNM