Anda di halaman 1dari 2

2.

7 Diagnosis Banding dan Komplikasi

Untuk memastikan diagnosis dengue syok sindrom, kita perlu terlebih dulu menegakkan
diagnosis demam berdarah dengue, karena DSS sendiri adalah komplikasi dari demam
berdarah dengue. Dalam menegakkan diagnosis demam berdarah dengue terdapat
beberapa penyakit sebagai diagnosis pembanding, di antaranya adalah tifoid, campak,
influenza, chikungunya, leptospirosis. Sudah kita ketahui bersama, diagnosis pasti dari
demam berdarah dengue adalah pemeriksaan serologis di mana didapatkan organisme
virus dengue, namun idealnya kita mampu melakukan diagnosis tanpa pemeriksaan
penunjang serologis mengingat biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.(1)

Berikut ini adalah gejala-gejala klinis dari kriteria WHO 1997 yang digunakan untuk
menegakkan diagnosis DBD:

1. Demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik

2. uji bendung positif

3. ptekie, ekomosis, purpura

4. perdarahan mukosa, epistaksis atau perdarahan gusi

5. hematemesis atau melena

6. Trombositopenia

7. Terdapat tanda2 plasma bocor, hematocrit meningkat lebih dari 20%, penurunan
hematocrit lebih dari 20% setelah terapi cairan, efusi pleura, asites, hipoproteinemia.

DSS adalah seluruh kriteria di atas disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi
cepat lemah, tekanan darah turun kurang dari sama dengan 20 mmHg, hipotensi
dibandingkan standar umur, kulit dingin dan lembab, serta gelisah. DBD memiliki karakter
demam akut, antara 2-7 hari. Di antara sekian penyakit yang memiliki karakter demam akut,
seperti tifoid, campak, influenza, chikungunya, dan leptospirosis, DBD memiliki karakter
yang khas yaitu demam yang bifasik, berupa demam yang naik turun dalam beberapa hari.
(1)

Tanda khas lain adalah uji bendung positif, yang dikenal dengan rumple leed test. Caranya
dengan melakukan bendungan dengan tensimeter pada tekanan diantara sistolik dan
diastolic selama 5 menit. Hasil tes dinyatakan positif jika dalam 1 inch persegi terdapat lebih
dari 10-20 ptekie. (2)
DBD adalah kondisi yang berpotensi fatal dari komplikasi infeksi dengue yang dapat
menyebabkan pembesaran liver dan pada beberapa kasus dapat terjadi syok, yang kita
kenal dengan dengue syok sindrom.(1,3)

Berikut ini adalah tanda-tanda syok tersebut:

1. Penurunan mendadak dari tekanan darah


2. Kulit yang dingin
3. Nadi yang cepat dan lemah
4. Mulut kering
5. Napas yang tidak teratur
6. Pupil yang berdilatasi
7. Berkurangnya aliran dan pengeluaran urin

Komplikasi lainnya yang biasanya dapat muncul di antaranya pneumonia, kegagalan


sumsum tulang belakang, hepatitis, perdarahan retina, dan orchitis. Depresi dan
kemahan kronik lebih sering terjadi pada wanita tua. Komplikasi neurologis (seperti
encephalitis, Guillain-Barre syndrome, subdural hematoma) lebih jarang terjadi.
Superinfeksi bakteri terjadi lebih sering pada usia lanjut, demam tinggi, perdarahan
saluran cerna, penyakit ginjal dan penurunan kesadaran.(3)

Tingkat mortalitas dapat mencapai 40% jika komplikasi serius ini tidak ditangani dengan
segera dan tepat. Jika komplikasi ini ditangani dengan optimal, maka angka mortalitas
dapat turun menjadi sekitar 1-2%.(3)

Daftar pustaka:

1. PAPDI
2. www.mdadvice.com.c25.sitepreviewer.com/library/test/medtest117.html
3. Current medical diagnosis & treatment 2011. Stephen j. McPhee & Maxine A.
Papadakis

Anda mungkin juga menyukai