Naskah Publikasi
Disusun Sebagai Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ASSRIYAH WULANTRI
20100320165
1
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental
bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional yang
merupakan penelitian kuantitatif. Tekhnik pengambilan sampel
menggunakan non probability sampling dengan tekhnik purposive
sampling, dengan rumus jika besar populasi ≤ 1000 maka sampel bisa
diambil 20-30%. Penelitian ini menggunakan 20% sampel dari populasi
150 pasien kanker jadi sampel sebesar 30 orang dengan kriteria inklusi
yang sudah sesuai. Data di analisis secara manual dengan batasan
karakteristik NANDA internasional
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan usia dalam penelitian ini
sebagian besar berusia di atas 40 tahun yaitu sebanyak 11 responden
(36,7%), dan paling sedikit berusia kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 3
responden (10,0%). Menurut suku asal responden menunjukkan bahwa
semua responden berasal dari suku jawa (100%). Menurut pekerjaan
sebagian besar responden mempunyai pekerjaan yang termasuk dalam
kelompok lain-lain seperti ibu rumah tangga yaitu sebanyak 24 responden
(80,0%), buruh dan PNS masing-masing seebsar 3 orang (10,0%).
Berdasarkan pendidikan, mayoritas responden mempunyai pendidikan
terakhir tingkat SMP sebanyak 20 orang (66,7%), dan pendidikan SMA
sebanyak 4 orang (13,3%). Berdasarkan terapi yang pernah dijalani,
sebagian besar telah menjalani terapi pembedahan sebesar 22 orang
(73,3%), dan kemoterapi 3 orang (10,0%). Berdasarkan terapi yang sedang
dijalani saat ini di rumah sakit, sebagian besar responden menjalani
kemoterapi sebanyak 28 orang (93,3%), dan 2 orang (6,7%) menggunakan
cara pembedahan. Sebagian besar responden mengetahui efek samping
dari terapi yang dilakukan yaitu sebanyak 26 orang (86,7%), sedangkan 4
orang (13,3%) belum mengetahui efek samping terapi. Pengetahuan
tersebut berasal dari perawat yang menjelaskan bahwa terdapat efek
samping akibat dilakukannya terapi. Hal ini didukung data yang
menunjukkan bahwa sebanyak 22 orang (73,3%) menyatakan bahwa
perawat memberitahu efek samping penggunaan terapi dalam pengobatan.
Menurut jenis kanker yang diderita, persentase terbanyak adalah
penderita kanker ca mamae yaitu sebanyak 20 orang (66,7%), sedangkan
sebanyak 10 orang (33,3%) menderita kanker yang lainnya seperti hodgin
limpoma, kss leher, ca recti. Berdasarkan stadium dari penyakit kanker
yang diderita, sebagian besar pasien telah mengidap kanker stadium tiga
yaitu sebanyak 18 orang (60,0%), dan paling sedikit stadium 1 yaitu
sebanyak 4 orang (13,3%). Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa paling
banyak responden menderita kanker payudara atau ca mamae stadium
lanjut. Menurut Wulandari,, 6. kanker payudara termasuk salah satu kanker
yang tergolong ganas, bila tidak diobati akan mengurangi ketahanan hidup
2
penderita. Salah satu modalitas terapi yang digunakan untuk meningkatkan
angka harapan hidup pasien kanker payudara stadium lanjut adalah dengan
pembedahan yang diikuti dengan pemberian kemoterapi baik adjuvant
(sesudah pembedahan) ataupun neoadjuvant (sebelum pembedahan).
2. Daftar Masalah Keperawatan Pada Pasien Kanker di Ruang Nusa
Indah Panembahan Senopati Bantul.
3
penurunan gairah seksual, tidak mampu memenuhi kebutuhan seksual
pasangan dan tidak puas dengan pemenuhan kebutuhan seksual dari pasangan.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien kanker yang menjalani
terapi pembedahan dan kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah
Panembahan Senopati Bantul berdasarkan urutan yang paling sering
terjadi adalah nutrisi, cairan, suhu, istirahat, eliminasi, oksigen dan seksual
E. SARAN
1. Bagi ilmu keperawatan
Menambah referensi tentang gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar pada pasien kanker yang menjalani terapi pembedahan dan
kemoterapi melalui bukti penelitian yang signifikan
2. Bagi institusi rumah sakit
Perlu diadakan program rutin untuk pendidikan kesehatan dan
konseling, sehingga pasien mengetahui efek samping dari terapi yang
dijalani.
3. Bagi institusi pendidikan
Menambah buku-buku bacaan ilmiah bagi mahasiswa terutama
tentang efek samping dari pembedahan dan kemoterapi.
4. Bagi pasien dan keluarga
dapat bertanya langsung kepada tenaga medis atau perawat tentang
hal-hal yang berkaitan dengan terapi, baik efek samping maupun
manfaat terapi.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
lanjutan dengan menambah variable dengan menghubungkan faktor-
faktor yang lain seperti biologi, psikologi, spiritual dan kultural.
4
G. RUJUKAN
1. Boeree, C. G. (2006). Abraham Maslow (1908-1970). diakses 7 februari
2014. Dari http://webspace.ship.edu/cgboer/maslow.html
2. Heardman T. H. (2012). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi
(NANDA International) Edisi Bahasa Indonesia 2012-2014. Jakarta :
EGC.
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Riset Kesehatan Dasar
2013. Diakses pada tanggal 27 November dari http://www.depkes.go.id
4. Rachman, T. (2013). Penderita Kanker di Yogyakarta Tertinggi di
Indonesia. Republika Online. Diakses 29 Desember, dari
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/13/02/16/mib0wy-
penderita-kanker-di-yogyakarta-tertinggi-di-indonesia
5. World Health Organization(WHO). (2013). Cancer is a leading cause of
death worldwide, accounting for 7.6 million deaths (around 13% of all
deaths) in 2008 (1).
6. Wulandari, R. (2012). Peran Radioterapi Eksterna adjuvant Terhadap
Penderita Kanker Payudara Stadium Lokal-Lanjut, Skripsi Stata Satu,
Universitas Diponegoro, Semarang.