Anda di halaman 1dari 31

GERAK LURUS

Masfufa *), Nurlaela, Risman, St. Rahmawati

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Makassar 2015

Abstrak. Praktikum yang telah dilaukan adalah gerak lurus dengan tujuan yakni dapat
menentukan besar jarak dan perpindahan, dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata, mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh benda yang bergerak
lurus beraturan( GLB ) serta memahami karakteristik gerak lurus beraturan ( GLB ). Dengan dua
kegiatan, yaitu menentukan tiga titik yang berbentuk segitiga siku-siku dimana akan dipilih tiga
orang sebagai objek yang akan bergerak pada lintasan antar titik dengan kecepatan yang berbeda,
orang dalam hal ini adalah praktikan itu sendiri. Kegiatan kedua yaitu menghitung waktu tempuh
gelembung dari jarak yang telah ditentukan. Untuk kegiatan pertama, para praktikan tadi bergerak
pada lintasan yang telah ditentukan. Pada orang pertama, kedua serta ketiga berupaya untuk
berjalan dengan kecepatan yang konstan, dengan memerhatikan waktu yang diperlukan para objek
untuk berjalan panjang jarak dan lintasan yang sama. Dari kegiatan ini dapat dihitung berapa besar
waktu yang diperlukan untuk melintasi setiap lintasan. Selanjutnya pada kegiatan kedua, yang
dihitung adalah besar waktu yang diperlukan gelembung dalam bergerak dari posisi awal melintasi
setiap titik-titik yang telah ditentukan dengan ketinggian yang telah ditentukan pula. Kedua
kegiatan ini dilakukan secara berulang sebanyak tiga kali. Dari percobaan ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa hubungan kelajuan dan waktu berbanding terbalik, dimana semakin cepat
kelajuan suatu benda, maka waktu yang dibutuhkannya untuk melintasi suatu lintasan semakin
sedikit, serta semakin tinggi lintasan yang akan dilalui suatu benda maka waktu yang
dibutuhkannya akan semakin lama/banyak.

Kata kunci: jarak, kecepatan , perpindahan, waktu

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah perbedaan antara besar jarak dan perpindahan?


2. Bagaimanakah cara menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan
rata-rata?
3. Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu tempuh (t) benda yang
bergerak lurus beraturan (GLB)?
4. Bagaimana karakteristik dari benda yang bergerak lurus beraturan (GLB)?

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan besar jarak dan perpindahan
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan
rata-rata.
3. Mahasiswa dapat megetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh
(t) benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
4. Mahasiswa dapat memahami karakteristik gerak lurus beraturan (GLB)

METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap
suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan dengan
panjang tertentu dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut
jarak, sedangkan besar perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir
disebut perpindahan. Jarak adalah besaran scalar, sedangkan perpindahan adalah
perpindahan adalah besaran vector.
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan ( GLB ) jika benda tersebut
bergerak pada lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau
tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol.
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap saat atau dalam bentuk
matematis dituliskan;
∆𝑥
𝑣⃗ = ……….. 1
𝑡

Sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau


dalam waktu matematis dituliskan
𝑥
v=𝑡 ……….. 2

Ket :
𝑣⃗ = kecepatan ( m/s )
t = waktu ( s )
∆𝑥 = perubahan posisi atau perpindahan ( m )
v = kelajuan ( m/s )
x = jarak ( m )

Alat dan Bahan


1. Meteran
2. Stopwatch
3. Tabung GLB
4. Statif
5. Alat tulis menulis

Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : jarak
2. Variabel control : kecepatan
3. Variabel respon : waktu
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi : jarak tempuh
2. Variabel control : ketinggian
3. Variabel respon : waktu

Definisi Operasional Variabel


Kegiatan 1
1. Variable manipulasi merupakan variabel yang diubah-ubah pada saat kegiatan
pratikum. Pada kegiatan pratikum pertama ini, variable yang diubah adalah
jarak.
2. Variabel control merupakan variabel yang dikontrol pada saat percobaan. Pada
kegiatan pertama di pratikum ini, variabel kontrolnya adalah kecepatan, karena
pada saat kegiatan ini, objek melintasi lintasan dengan jarak yang sama dengan
perlakuan yang berbeda-beda. Misalnya pratikan pertama berjalan dengan agak
cepat melewati lintasan A-B denganjarak 5 m. Kemudian praktikan kedua
berjalan sangat cepat melewati lintasan A-B dengan jarak 5m, dan praktikan
ketiga berjalan dengan sangat pelan dibanding dengan praktikan pertama dan
kedua
3. Variabel respon merupakan variabel yang mengikut pada variabel manipulasi.
Artinya, ketika variabel manipulasi diubah, maka variabel respon juga
mengalami perubahan. Pada kegiatan pertama di praktikum ini, yang termasuk
variabel kontrol adalah waktu
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi adalah variabel yang diubah-ubah. Variabel yang
diubah-ubah pada kegiatan 2 ini adalah jarak(s)
2. Variabel control adalah variabel yang selalu dikontrol pada saat kegiatan
pratikum. Pada kegiatan 2 ini yang termasuk variabel kontrol yaitu
ketinggian, karena pada kegiatan ini ada 2 ketinggian yang digunakan
dengan 4 jarak tempuh yang dilalui oleh gelembung. Ketinggian-ketinggian
yang digunakan yaitu 10 cm dan 20 cm
3. Variabel respon adalah variabel yang mengikut pada variabel manipulasi,
Artinya, ketika variabel manipulasi diubah, maka variabel respon juga
mengalami perubahan. Pada kegiatan kedua ini yang merupakan variabel
respon yaitu waktu (t).

Prosedur Kerja
Kegiatan 1
Pertama ialah menentukan setiap titik yang akan ditempati oleh objek atau
para praktikan, yaitu titik A, B, C dimana titik-titik tersebut akan membetuk sudut
siku-siku. Kemudian, mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut
dengan menggunakan meteran yang tersedia. Pastikam 3 orang atau praktikan
telah mengambil posisinya masing-masing. Untuk orang pertama, berdiri di titik
A lalu berjalan menuju titik B. Pada saat bersamaan mengukur waktu untuk
menempuh lintasan dari A ke B. Dengan melakukan hal yang sama untuk lintasan
dari A ke B ke C. kegiatan tersebut dilakukan sevara berulang (3x) untuk setiap
orang. Perilaku sama diberlakukan untuk orang kedua dan orang ketiga.
Kegiatan 2
Pastikan tabung GLB dan statif siap digunakan. Ukur NST dari tabung
tersebut. Beri tanda minimal 4 titik sebagai titik A,B,C dan D pada tabung dengan
mengupayakan panjang setiap titik sama panjang. Kemdian, mentukan/mengukur
panjang lintasan dari dasar tabung ( 0 cm ) ke titik A, ke titik B, ke titik C dan ke
titik D. lanjutkan dengan menggantung salah satu ujung tabung pada statif pada
ketinggian tertentu, memulai dari kegiatan sekitar 5 cm dari dasar / alas.
Dilanjutkan dengan mengangkat ujung tabung yang satunya, agar gelembung
dalam tabung berada di ujung yang terangkat. menurunkan ujung yang tadi
sampai di dasar / alas sehingga gelembung akan bergerak ke atas, mengukur
waktu yang diperlukan gelembung untuk sampai di titik A (mulai menyalakan
stopwatch ketika gelembung tepat melintasi pada posisi 0 cm pada tabung),
melakukan 3 kali pengukuran untuk setiap jarak tempuh. Mengulangi hal serupa
dengan jarak tempuh yang berbeda dalam hal ini jarak yang dimaksud adalah dari
titik dasar (O) ke titik B, ke C, dan ke titik D. Hal yang paling penting adalah,
mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil pengamatan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
Tabel 1. Hasil pengukuran jarak, perpindahan, dan waktu tempuh
Lintasan Jarak (m) Perpindahan (m) Waktu
No. tempuh (s)
|8,0 ± 0,1|
|2,7450 ± |8,1 ± 0,1|
1 A ke B |2,7450 ± 0,0005|
0,0005|
|8,5 ± 0,1|
|19,0 ±
0,1|
|18,0 ±
|5,4900 ±
2 A ke B ke C |3,8800 ± 0,0005|
0,0005| 0,1|
|20,5 ±
0,1|
|28,5 ±
0,1|
|26,0±
A ke B ke C |8,2350 ±
3 |2,7450 ± 0,0005|
ke B 0,0005| 0,1|
|30,0 ±
0,1|

4 A ke B ke C |0,9800 ± 0 |35,0 ±
ke B ke A 0,0005| 0,1|
|33,7 ±
0,1|
|33,8 ±
0,1|

Kegiatan 2
Tabel 2. Hasil pengukuran massa dengan Neraca Ohauss 2610 gram
No. Ketinggian (cm) Jarak tempuh (cm) Waktu tempuh (s)
|2,1 ± 0,1|
|10,70 ± 0,05| |2,5 ± 0,1|
|2,1 ± 0,1|
|20,70 ± 0,05| |4,0 ± 0,1|
|4,0 ± 0,1|
|3,9± 0,1|
1 |5,00 ± 0,05|
|30,70 ± 0,05| |6,0 ± 0,1|
|6,1 ± 0,1|
|6,0 ± 0,1|
|40,70 ± 0,05| |8,0± 0,1|
|8,0 ± 0,1|
|8,0 ± 0,1|
|10,70 ± 0,05| |1,3 ± 0,1|
|1,3 ± 0,1|
|1,3 ± 0,1|
|20,70 ± 0,05| |3,0 ± 0,1|

2 |10,00 ± 0,05| |3,0 ± 0,1|


|3,0 ± 0,1|
|30,70 ± 0,05| |3,8 ± 0,1|
|3,9 ± 0,1|
|3,9± 0,1|
|40,70 ± 0,05| |5,3 ± 0,1|
|5,2 ± 0,1|
|5,2 ± 0,1|

ANALISIS DATA
Kegiatan 1
Besar Kecepatan Rata-rata dan Kelajuan Rata-rata Setiap Orang Pada Setiap Lintasan
Rambat Ralat
∂v ∂v
∆x =|∂s ∆s|+| ∂t ∆t|
s s
∂ Δ
=|∂st ∆s| + |Δtt ∆t |

∂st-1 ∂st-1
=| ∆s| + | ∆t|
∂s st

=t-1 ∆s + s t-2 ∆t
∆v ∆s
= | | + |t-1 ∆t|
v s
∆s ∆t
V = | | + | |V
s t
∆x ∆t
∆V = | + |V
x t

1. Untuk lintasan dari A ke B


Diketahui :
Jarak ( x ) = | 2,7450 ± 0,0005 | m
Perpindahan (∆x ) = | 2,7450 ± 0,0005 | m
Waktu tempuh 1 ( t1 ) = | 8,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t2 ) = | 8,1 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t3 ) = | 8,5 ± 0,1 | s
a. Kecepatan orang pertama :
∆x 2,7450
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = 0,34312 m/s
t1 8,0
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t|v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | 2,7450| + | 8,0| 0,34312 m/s

∆v⃗⃗ = | 0,00018| + | 0,0125| 0,34312m/s


∆v⃗⃗ = 0,00447 m/s
∆v
⃗⃗
KR = x 100 %
⃗⃗
v
0,00447
KR = 0,34312 x 100 %

KR = 1,30 % (3AB)
PF = | 34,3 ± 0,4 |10−2 m/s
b. Kecepatan orang ke 2 :
∆x 2,7450
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = =0,33888m/s
t2 8,1
∆∆x ∆t
∆v
⃗⃗ = | |+| t|v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v
⃗⃗ = | 2,7450| + | 8,1| 0,33888 m/s

∆v
⃗⃗ = 0,00018| + | 0,01234 | 0,33888m/s
∆v
⃗⃗ = 0,00436 m/s
∆v
⃗⃗
KR = x 100 %
⃗⃗
v
0,00436
KR = 0,33888 x 100 %

KR = 1,28 % (3AB )
PF= | 3,38± 0,04 |10−1 m/s
c. Kecepatan orang ke 3 :
∆x 2,7450
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = 0,32294 m/s
t3 8,5
∆∆x ∆t
∆v
⃗⃗ = | | + | t | 𝑣⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v
⃗⃗ = | 2,7450| + | 8,5| 0,32294 m/s

∆v
⃗⃗ = | 0,00018| + | 0,01176| 0,32294 m/s
∆v
⃗⃗ = 0,00056 m/s
∆v
⃗⃗
KR = x 100 %
⃗⃗
v
0,00056
KR = 0,32294 x 100 %

KR = 0,1734 % (4 AB)
PF = | 0,3229± 0,0006 | m/s
d. Kelajuan orang pertama :

x 2,7450
V= t1
= 8,0
= 0,34312 m/s

∆x ∆t
∆v = | x | + | t | v

0,0005 0,1
∆v= | 2,7450| + | 8,0| 0,34312 m/s

∆v = | 0,00018| + | 0,0125| 0,34312m/s


∆v =0,00447 m/s
∆v
⃗⃗
KR = x 100 %
⃗⃗
v
0,00447
KR = 0,34312 x 100 %

KR = 1,30 % (3AB)
PF = | 34,3 ± 0,4 |10−2 m/s
e. Kelajuan orang ke 2 :
x 2,7450
V=t = =0,33888m/s
2 8,1
∆x ∆t
∆v = | |+| t|v
x
0,0005 0,1
∆v = | 2,7450| + | 8,1| 0,33888 m/s

∆v = | 0,00018| + | 0,0125| 0,34312m/s


∆v = 0,00436 m/s
∆v
KR = x 100 %
v
0,00436
KR = 0,33888 x 100 %

KR = 1,28 % (3AB )
PF = | 3,38± 0,04 |10−1 m/s
f. Kelajuan orang ke 3 :
x 2,7450
v= = = 0,32294 m/s
t3 8,5

∆x ∆t
∆v = | x | + | t | 𝑣⃗
0,0005 0,1
∆v =| 2,7450| + | 8,5| 0,32294 m/s

∆v | 0,00018| + | 0,01176| 0,32294 m/s

∆v = 0,00056 m/s

∆v
KR = x 100 %
v
0,00056
KR =0,32294 x 100 %

KR = 0,1734 % (4 AB)
PF = | 0,3229± 0,0006 | m/s

2. Untuk lintasan dari A ke B ke C


Diketahui :
Jarak ( x ) = | 5,4900 ± 0,001 | m
Perpindahan (∆𝑥 ) = | 3,8800 ± 0,0005 | m
Waktu tempuh 2 ( 𝑡1 ) = | 19,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 2 ( 𝑡2 ) = | 18,0± 0,1 | s
Waktu tempuh 2 ( 𝑡3 ) = | 20,5 ± 0,1 | s
a. Kecepatan orang pertama :
∆𝑥 3,8800
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = 0,20421 m/s
𝑡1 19,0
∆∆x ∆t
∆v
⃗⃗ = | | + | t | 𝑣⃗
∆x
0,001 0,1
∆v
⃗⃗ = | 3,8800| + | 19,0| 0,20421 m/s

∆𝑣⃗ = | 0,00025| + | 0,00526| 0,20421 m/s


∆𝑣⃗ = 0,00132m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00132
KR = 0,20421 x 100 %

KR = 0,6464 % (4 AB)
𝑣⃗ = | 0,2042 ± 0,0013| m/s
b. Kecepatan orang ke 2 :
∆𝑥 3,8800
𝑣2 =
⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑡2
= 18,0
= 0,21555 m/s
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,001 0,1
∆𝑣⃗ = | 3,8800| + | 18,0| 0,21555 m/s

∆𝑣⃗ = | 0,00026| + | 0,00555| 0,21555 m/s


∆𝑣⃗ = 0,00146 m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00146
KR = 0,21555 x 100 %

KR = 0,6773 % (4 AB)
𝑣⃗ = | 0,2155 ± 0,0015 | m/s
c. Kecepatan orang ke 3 :
∆𝑥 3,8800
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,18926 m/s
𝑡3 20,5
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,001 0,1
∆𝑣⃗ = | 3,8800| + | 20,5| 0,18926 m/s

∆𝑣⃗ = | 0,00025| + | 0,00487| 0,18926 m/s


∆𝑣⃗ = 0,00117 m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00117
KR = 0,18926 x 100 %

KR = 0,6182 % (4AB )
⃗⃗ = | 0,1893 ± 0,0012 | m/s
v
d. Kelajuan orang pertama :
𝑥 5,4900
v= = = 0,28894 m/s
𝑡1 19,0
∆x ∆t
∆v = | | + | t | 𝑣⃗
x
0,0005 0,1
∆v= | 5,4900| + | 19,0| 0,28894 m/s

∆v = | 0,00009| + | 0,00526| 0,28894 m/s


∆v = 0,00160 m/s
∆v
KR = x 100 %
v
0,00160
KR = 0,28894 x 100 %
KR = 0,5537 % (4 AB)
v = | 0,2889 ± 0,0016 | m/s
e. Kelajuan orang ke 2 :
𝑥 5,4900
v= = = 0,305 m/s
𝑡2 18,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆v = | |+| | 𝑣⃗
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆v = | 5,4900| + | 18,0| 0,305 m/s

∆v = | 0,00009| + | 0,00555| 0,305 m/s


∆v = 0,00178 m/s
∆v
KR = x 100 %
v
0,00178
KR = x 100 %
0,305

KR = 0,58360 % (4 AB)
v = | 0,3050 ± 0,0018 | m/s
f. Kelajuan orang ke 3 :
𝑥 5,4900
v= = = 0,26780 m/s
𝑡3 20,5
∆𝑥 ∆𝑡
∆v = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆v = | 5,4900| + | 20,5| 0,26780 m/s

∆v = | 0,00009| + | 0,00487| 0,26780 m/s


∆v = 0,00139 m/s
∆v
KR = x 100 %
v
0,00139
KR = 0,26780 x 100 %

KR = 0,5190 % (4AB )
v = | 0,2678 ± 0,0014 | m/s
3. Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D
Diketahui :
Jarak ( x ) = | 8,2350 ± 0,0015 | m
Perpindahan (∆𝑥 ) = | 2,7450 ± 0,0005 | m
Waktu tempuh 1 ( 𝑡1 ) = | 28,5 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡2 ) = | 26,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡3 ) = | 30,0 ± 0,1 | s
Kecepatan orang pertama :
∆𝑥 2,7450
𝑣1 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,09631 m/s
𝑡1 28,5
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,0015 0,1
∆𝑣⃗ = | 2,7450| + | 28,5|0,09631 m/s

∆𝑣⃗ = | 0,00055| + | 0,00350| 0,09631 m/s


∆𝑣⃗ = 0,00089m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00089
KR = 0,09631 x 100 %

KR = 0,9241% (4 AB )
𝑣⃗ = | 0,0963 ± 0,0009 | m/s
Kecepatan orang ke 2 :
∆𝑥 2,7450
𝑣2 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,10557 m/s
𝑡2 26,0
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,0015 0,1
∆𝑣⃗ = | 2,7450| + | 26,0| 0,10557 m/s

∆𝑣⃗ = | 0,00055| + | 0,00384 | 0,10557 m/s


∆𝑣⃗ = 0,00095 m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00095
KR = 0,10557 x 100 %

KR = 0,8999 % ( 4AB )
𝑣⃗ = | 0,1056 ± 0,0009 | m/s
Kecepatan orang ke 3 :
∆𝑥 2,7450
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 0,0915 m/s
𝑡3 30,0
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,0015 0,1
∆𝑣⃗ = | 2,7450| + | 30,0 | 0,0915 m/s
∆𝑣⃗ = | 0,00055| + | 0,00333| 0,0915 m/s
∆𝑣⃗ = 0,00085 m/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,00085
KR = x 100 %
0,0915

KR = 0,9289 % (4 AB)
𝑣⃗ = | 0,0915 ± 0,0008 | m/s
Kelajuan orang pertama :
𝑥 8,2350
𝑣= = = 0,28894m/s
𝑡1 28,5
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 8,2350| + | 28,5|0,28894 m/s

∆𝑣 = | 0,00006| + | 0,00350| 0,28894m/s


∆𝑣 = 0,00107m/s
∆𝑣
KR = x 100 %
𝑣
0,00107
KR = 0,28894 x 100 %

KR = 0,3703 % (4AB )
𝑣 = | 0,2889 ±0,0011 | m/s
Kelajuan orang ke 2 :
𝑥 8,2350
v=𝑡 = = 0,31673 m/s
2 26,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 8,2350| + | 26,0| 0,31673 m/s

∆𝑣= | 0,00006| + | 0,00384 | 0,31673 m/s


∆𝑣 = 0,00127 m/s
∆𝑣
KR = x 100 %
𝑣
0,00127
KR = 0,31673 x 100 %

KR =0,4009% (4 AB)
𝑣 = | 0,3167 ± 0,0013 | m/s
Kelajuan orang ke 3 :
𝑥 8,2350
v= = = 0,2745 m/s
𝑡3 30,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 8,2350| + | 30,0| 0,2745 m/s

∆𝑣 = | 0,00006| + | 0,00333| 0,2745 m/s


∆𝑣 = 0,00097 m/s
∆𝑣
KR = x 100 %
𝑣
0,00097
KR = x 100 %
0,2745

KR =0,3534 % (4 AB)
v = | 0,2745 ± 0,0009 | m/s
4. Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D ke A
Diketahui :
Jarak ( x ) = | 0,9800 ± 0,002 | m
Perpindahan (∆𝑥 ) =|0|m
Waktu tempuh 1 ( 𝑡1 ) = | 35,0± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡2 ) = | 33,7 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( 𝑡3 ) = | 33,8 ± 0,1 | s
Karena tidak terjadi perpindahan posisi ( kembali ke titik awal), maka pada lintasan
dari A ke B ke C ke B ke A ini juga tidak ada kecepatan. Adapun kelajuannya adalah
sebagai berikut :
Kelajuan orang pertama :
𝑥 0,9800
v= = = 0,028 m/s
𝑡1 35,0
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 0,9800| + | 35,0| 0,028 m/s

∆𝑣 = | 0,00051| + | 0,00285| 0,028 m/s


∆𝑣 = 0,00059 m/s
∆𝑣
KR = x 100 %
𝑣
0,00059
KR = x 100 %
0,028

KR = 2,11 % (3 AB)
v= | 2,80± 0,059 | 10−2 m/s
Kelajuan orang ke 2 :
𝑥 0,9800
v=𝑡 = = 0,02908 m/s
2 33,7
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 0,9800| + | 33,7| 0,02908 m/s

∆𝑣= | 0,00051| + | 0,00296| 0,02908 m/s


∆𝑣 = 0,00059 m/s
∆𝑣
KR = x 100 %
𝑣
0,00059
KR = 0,02908 x 100 %

KR = 2,03 % (3 AB)
𝑣 = | 2,91 ± 0,059 |10−2 m/s
Kelajuan orang ke 3 :
𝑥 0,9800
𝑣= = = 0,02899 m/s
𝑡3 33,8
∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣 = | |+| |v
𝑥 𝑡
0,0005 0,1
∆𝑣 = | 0,9800| + | 33,8| 0,02899 m/s

∆𝑣 = | 0,00051| + | 0,00295| 0,02899 m/s


∆𝑣 = 0,00059 m/s
∆𝑣
KR = x 100 %
𝑣
0,00059
KR = 0,02899 x 100 %

KR = 2,03 % (3 AB)
v = | 2,89 ± 0,059 |10−2 m/s

Dari analisis pertama kegiatan 1 ini dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh
berbanding lurus dengan waktu tempuh. Semakin panjang lintasan yang ditempuh
oleh masing-masing orang dalam bujur sangkar, maka akan semakin banyak pula
waktu yang dibutuhkan oleh masing- masing orang untuk menempuh lintasan itu.

1. Vektor posisi dan analisis perpindahan masing – masing lintasan


B(0,2.7450) C( 2.7421,2.7450)

A (0,0) D (2,7421,0)
𝐴⃗ = | 0 i + 0 J |
⃗⃗ = | 0 i + 2,7450 J |
𝐵
𝐶⃗ = | 2,7421 i + 2,7450 J |
⃗⃗ = | 2,7421 i + 0 J |
𝐷
Untuk lintasan dari A ke B
B(0,2.7450) C (2.7421,2,7450)

A (0,0) D (2.7421,0)
Besar perpindahan dari A ke B :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵 = 𝐵 ⃗⃗ - 𝐴⃗ = | 0 i + 2,7450 j | - | 0 i + 0 j | = | 0 i + 2,7450 j | m
Untuk lintasan dari A ke B ke C
B(0,2.7450) C (2.7421,2,7450)

A (0,0) D (2.7421,0)
Besar perpindahan dari A ke B ke C :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐶 = 𝐶⃗ - 𝐴⃗ = | 2,7421 i + 2,7450 j | - | 0 i + 0 j | = | 2,7421 i + 2,7450 j | m
Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D
B (0,2.7450) C (2.7421,2.7450)

A (0,0) D (2,7421,0)
Besar perpindahan dari A ke B ke C ke D :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐷 = 𝐷 ⃗⃗ - 𝐴⃗ = | 2,7421 i + 0 j | - | 0 i + 0 j | = | 2,7421 i + 0 j | m
Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D ke A
B (0,2.7450) C (2.7421,2.7450)

A (0,0) D (2,7421,0)

Besar perpindahan dari A ke B ke C ke D ke A :

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝐴⃗ – 𝐴⃗ = | 0 I + 0 j | - | 0 I + 0 j | = | 0 I + 0j | m ( tidak ada perpindahan)


𝐴𝐴
Kecepatan
Untuk lintasan dari A ke B
Diketahui :
Perpindahan (∆x ) = | 0 i + 2,7450 j | m
Waktu tempuh 1 ( t1 ) = | 8,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t2 ) = | 8,1 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t3 ) = | 8,5± 0,1 | s
a. Kecepatan orang pertama :
∆x | 0 i + 2,7450 j | m
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0 i + 0,34312 j | m/s
t1 8,0
|⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
v1 | = | 0,34312| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 0 i + 2,7450 j | | + | 8,0| 0,34312 m/s

∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00018| + | 0,0125| 0,34312m/s


∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00447| m/s
|∆v⃗⃗| = |0,00447| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗
x 100 %
|v |
|0,00447|
KR = |0,34312| x 100 %

KR = 1,30 % (3AB)
PF = | 3,43 ± 0,04 |10−1 m/s
b. Kecepatan orang kedua :
∆x | 0 i + 2,7450 j | m
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0 i + 0,33888j | m/s
t2 8,1

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v2 | = | 0,33888| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,001 0,1
∆v⃗⃗= | | 0 i + 2,7450 j | | + | 8,1| 0,33888 m/s

∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00036| + | 0,01234| 0,33888 m/s


∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00454| m/s
|∆v⃗⃗| = |0,00454| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,00454|
KR = |0,33888| x 100 %

KR =1,34% (3AB)
PF = | 3,39 ± 0,04 |10−1 m/s
a. Kecepatan orang ke 3 :
∆x | 0 i + 2,7450 j | m
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0 i + 0,32294 j | m/s
t3 8,5

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v3 | = | 0,32294 | m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,001 0,1
∆v⃗⃗= | | 0 i + 2,7450 j | | + | 8,5| 0,32294 m/s

∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00036| + 0,01176| 0,32294m/s


∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00416| m/s
|∆v⃗⃗| = |0,00416| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,00416|
KR = |0,32294| x 100 %

KR = 1,29 % (3AB)
PF = | 3,22 ± 0,04 | 10−1 m/s
Untuk lintasan dari A ke B ke C
Diketahui :
Perpindahan (∆x ) = | 2,7421 i + 2,7450 j | m
Waktu tempuh 1 ( t1 ) = | 19,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t2 ) = | 18,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t3 ) = | 20,5 ± 0,1 | s
c. Kecepatan orang pertama :
∆x | 2,7421 i + 2,7450 j |
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09621 i + 0,09631 j | m/s
t1 28,5

|⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
v1 | = | 0,00926| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0015 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 | + | 19,0| 0,00926m/s
i + 2,7450j |

∆v⃗⃗ = | 0,00054i + 0,00055 j | + | 0,00526| 0,00926 m/s


|∆v⃗⃗| = |0,00081| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,00081|
KR = x 100 %
|0,238|

KR = 0,3403% (4AB)
PF = | 0,2380 ± 0,0008 | m/s
d. Kecepatan orang kedua :
∆x | 2,7421 i +2,7450 j | m
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,10546 i + 0,10558 j | m/s
t2 26,0
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v2 | = | 0,01113| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0015 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 | + | 8,0| 0,489 m/s
i + 2,7450 j |

∆v⃗⃗ = | 0,00054 i + 0,00055 j | + | 0,0125| 0,489 m/s


|∆v⃗⃗| = |0,00688| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,00688|
KR = x 100 %
|0,489|

KR = 1,41 % (3 AB)
PF = | 0,489 ± 0,003 | m/s
e. Kecepatan orang ke 3 :
∆x | 2,7421 i + 2,7450 j | m
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09140 i + 0,0915 j | m/s
t3 30,0

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v3 | = | 0,00836 | m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0015 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 | + | 5,5| 0,711 m/s
i +2,7450 j |

∆v⃗⃗ = | 0,00054 i + 0,00055 j | + | 0,018| 0,711 m/s


|∆v⃗⃗| = |0,01357| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗
x 100 %
|v |
|0,00054|
KR = x 100 %
|0,711|

KR = 0,0759 % (4 AB)
PF = | 0,7110 ± 0,0136 | m/s
Untuk lintasan dari A ke B ke C ke D
Diketahui :
Perpindahan (∆x ) = | 2,7421 i + 0 j | m
Waktu tempuh 1 ( t1 ) = | 28,5 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t2 ) = | 26,0 ± 0,1 | s
Waktu tempuh 1 ( t3 ) = | 30,0 ± 0,1 | s
f. Kecepatan orang pertama :
∆x | 2,7421 i + 0 j | m
v1 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09621 i + 0 j | m/s
t1 28,5

|⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
v1 | = | 0,09621| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 0,09621 i + 0 j | | + | 28,5| 0,09621 m/s

∆v⃗⃗ = 0,00519 + 0 j| + | 0,00351| 0,09621 m/s


∆v⃗⃗ = | 0,00553 i + 0 j | m/s
|∆v⃗⃗| = |0,00553| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,00553|
KR = |0,09621| x 100 %

KR = 5,74 % (3AB)
PF = | 0,096 ± 0,005| m/s
g. Kecepatan orang kedua :
∆x | 2,7421 i + 0 j | m
v2 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,10546 i + 0 j | m/s
t2 26,0

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v2 | = | 0,10546| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 i + 0 j | | + | 26,0| 0,10546 m/s

∆v⃗⃗ = | 0,00018 i + 0 j| + | 0,00385| 0,10546m/s


∆v⃗⃗ = | 0 i + 0,00059| m/s
|∆v⃗⃗| = |0,00059| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,000593|
KR = x 100 %
|0,10546|

KR = 0,0056 % (4AB)
PF = | 0,1055 ± 0,0006 | m/s
h. Kecepatan orang ke 3 :
∆x | 2,7421 i + 0 j | m
v3 =
⃗⃗⃗⃗ = = | 0,09140 i + 0 j | m/s
t3 30,0

⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
| v3 | = | 0,09140| m/s
∆∆x ∆t
∆v⃗⃗ = | |+| t| v
⃗⃗
∆x
0,0005 0,1
∆v⃗⃗= | | 2,7421 + 0 j | | + | 30,0| 0,09140 m/s

∆v⃗⃗ = 0,00018 i + 0 j| + | 0,00333| 0,09140 m/s


∆v⃗⃗ = | 0,00048i + 0 j | m/s
|∆v⃗⃗| = |0,00048| m/s
|∆v ⃗⃗|
KR = ⃗⃗⃗⃗|
x 100 %
|v
|0,00048|
KR = |0,09140| x 100 %

KR = 0,5252 % (4 AB)
PF = | 0,0914± 0,0005 | m/s
Kegiatan 2
1. Kecepatan pada masing – masing data
1) Untuk ketinggian | 5,00 ± 0,05 | cm
a) Jarak tempuh | 10,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 2,1 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 2,5 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 2,1 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 2,1+2,5+2,1 6,7
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 = 2,23 s

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 2,1 – 2,23 | = 0,13 s


δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 2,5 – 2,23 | = 0,27s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 2,1 – 2,23 | = 0,13 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,26s, maka hasil pengukuran ini dapat dituliskan :
t = | t ± ∆ t | = | 2,23 ± 0,27 | s
∆𝑡
KR = 𝑡
x 100 %
0,27,
KR = 2,23
x 100 % = 12% ( 2 AB )

Sehingga 𝑡̅1 = | t ± ∆ t | = | 2,23 ± 0,27 | s


∆𝑥 10,70
𝑣1 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 4,79820 cm/s
𝑡3 2,23
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,27
∆𝑣⃗ = | 10,70| + | 2,23| 4,79820 cm/s
∆𝑣⃗ = | 0,00467| + | 0,12107|4,79820cm/s
∆𝑣⃗ = 0,58558 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,58558
KR = 4,79820 x 100 %

KR = 12 % (2 AB )
𝑣⃗ = | 4,8 ± 0,59 | cm/s
b) Jarak tempuh | 20,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 4,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 4,0 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 3,9 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 4,0+4,0+3,9 11,9
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 =3,9 s

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 4,0 – 3,9 | = 0,1 s


δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 4,0 – 3,9 | = 0,1 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 3,9 – 3,9 | = 0 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,1 s, maka hasil pengukuran ini dapat dituliskan :
t = | t ± ∆ t | = | 3,9 ± 0,1 | s
0,1
KR = 3,9
x 100 %
35,8
KR = 39,7
x 100 % = 2,56%( 3 AB )

Sehingga 𝑡̅2 = | t ± ∆ t | = | 3,90 ± 0,100 | s


∆𝑥 20,70
𝑣2 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 5,30769 cm/s
𝑡3 3,90
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,100
∆𝑣⃗ = | 20,70| + | | 5,30769 cm/s
3,90

∆𝑣⃗ = | 0,00241| + | 0,02564| 5,30769 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,13849 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,13849
KR = 5,30769 x 100 %

KR = 2,60 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 5,31 ± 0,138| cm/s
c) Jarak tempuh | 30,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 6,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 6,1 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 6,0 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 6,0+6,1+6,0 18,1
𝑡̅ = 3
= 3
= 3
= 6,03 s

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 6,0 – 6,03 | = 0,03 s


δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 6,1 – 6,03 | = 0,07 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 6,0 – 6,03 | = 0,03 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,07 s, maka hasil pengukuran ini dapat dituliskan :
t = | t ± ∆ t | = | 6,03 ± 0,07 | s
∆𝑡
KR = x 100 %
𝑡
0,07
KR = 6,03
x 100 % = 0,0116 % (4AB )

Sehingga 𝑡̅3 = | t ± ∆ t | = | 6,030 ± 0,070 | s


∆𝑥 30,70
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 5,09121 cm/s
𝑡3 6,03
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,07
∆𝑣⃗ = | 30,70| + | 6,03| 5,09121cm/s

∆𝑣⃗ = | 0,00162| + | 0,01160| 5,09121 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,06067 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,06067
KR = 5,09121 x 100 %

KR = 1,19 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 5,09± 0,061 | cm/s
d) Jarak tempuh | 40,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 8,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 8,0 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 8,0 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 8,0+8,0+8,0 8,0
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 = 8,0 s

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 8,0 – 8,0 | = 0 s
δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 8,0 – 8,0 | = 0 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 8,0 – 8,0 | = 0s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 s, maka kembali ke kesalahan alatnya yaitu 0,1
t = | t ± ∆ t | = | 8,0 ± 0,1 | s
∆𝑡
KR = 𝑡
x 100 %
0,1
KR = 8,0
x 100 % = 0,0125 % (4 AB )

Sehingga 𝑡̅1 = | t ± ∆ t | = | 8,000 ± 0,100| s


∆𝑥 40,70
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = 8,000 = 5,0875cm/s
𝑡3
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,100
∆𝑣⃗ = | 40,70| + | 8,000| 5,0875 cm/s

∆𝑣⃗ = | 0,00123| + | 0,0125| 5,0875 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,06482 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,06482
KR = x 100 %
5,0875

KR = 1,27 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 5,09 ± 0,065 | cm/s

45
40 y = 5.1327x - 0.1688
R² = 0.9978
35
30
Jarak (cm)

25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10
Waktu (s)
2) Untuk ketinggian | 10,00 ± 0,05 | cm
a) Jarak tempuh | 10,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 1,3 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 1,3 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 1,3 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 1,3 +1,3+1,3 3,9
𝑡̅ = 3
= 3
= 3
= 1,3 s

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 1,3 – 1,3 | = 0 s
δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 1,3 – 1,3 | = 0 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 1,3 – 1,3 | = 0 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 s, maka kembali ke kesalahn relatif 0,1 s
t = | t ± ∆ t | = | 1,3 ± 0,1 | s
∆𝑡
KR = x 100 %
𝑡
0,1
KR = x 100 % = 7,7% (2 AB )
1,3

Sehingga 𝑡̅1 = | t ± ∆ t | = | 1,3± 0,1 | s


∆𝑥 10,70
𝑣1 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 8,23077 cm/s
𝑡3 1,3
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,1
∆𝑣⃗ = | 10,70| + | 1,3| 8,23077 cm/s

∆𝑣⃗ = | 0,00467| + | 0,07692| 8,23077 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,63778cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,63778
KR = 8,23077 x 100 %

KR = 7,7 % ( 2 AB )
𝑣⃗ = | 8,2 ± 0,64 | cm/s
b) Jarak tempuh | 20,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 3,0 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 3,0 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 3,0 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 3,0+ 3,0+3,0
𝑡̅ = = = = 3,0 s
3 3 3
δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 3,0 – 3,0| = 0 s
δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 3,0 – 3,0 | = 0 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 3,0 – 3,0 | = 0 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0 s, maka kembali ke kesalahan alat 0,1 s
t = | t ± ∆ t | = | 3,0 ± 0,1 | s
∆𝑡
KR = 𝑡
x 100 %
0,1
KR = 3,0
x 100 % = 3,33 % (3 AB )

Sehingga 𝑡̅2 = | t ± ∆ t | = | 3,00 ± 0,10 |s


∆𝑥 20,70
𝑣2 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 6,9 cm/s
𝑡3 3,00
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,10
∆𝑣⃗ = | 20,70| + | 3,00| 6,9 cm/s

∆𝑣⃗ = | 0,00241| + | 0,03333| 6,9 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,23239 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,23239
KR = x 100 %
6,9

KR = 3,37 % (3 AB )
Maka kecepatan bola pada jarak | 40,00 ± 0,05 | cm dapat dituliskan :
𝑣⃗ = | 6,90 ± 0,23 | cm/s
c) Jarak tempuh | 30,70± 0,05 | cm
𝑡1 = | 3,8 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 3,9 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 3,9 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 3,8+3,9+3,9 11,6
𝑡̅ = 3
= 3
= 3 = 3,87 s

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 3,8 – 3,87 | = 0,07 s


δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 3,9 – 3,87 | = 0,03 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 3,9 – 3,87 | = 0,03 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,07 s, maka hasil pengukuran ini dapat dituliskan :
t = | t ± ∆ t | = | 3,87 ± 0,07 | s
∆𝑡
KR = x 100 %
𝑡
0,07
KR = 3,87
x 100 % = 1,81 % (3 AB )

Sehingga 𝑡̅3 = | t ± ∆ t | = | 3,87 ± 0,07 | s


∆𝑥 30,70
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 7,93282 cm/s
𝑡3 3,87
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | |+| | 𝑣⃗
∆𝑥 𝑡
0,05 0,07
∆𝑣⃗ = | |+| | 7,93282cm/s
30,70 3,87

∆𝑣⃗ = | 0,00163| + | 0,01809| 7,93282 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,14513 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,14513
KR = 7,93282 x 100 %

KR = 1,83 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 7,93 ± 0,145 | cm/s
d) Jarak tempuh | 40,70 ± 0,05 | cm
𝑡1 = | 5,3 ± 0,1 | s
𝑡2 = | 5,2 ± 0,1 | s
𝑡3 = | 5,2 ± 0,1 | s
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 5,3+5,2+5,2 15,7
𝑡̅ = = = 3 = 5,23 s
3 3

δ1 = | 𝑡1 -𝑡 | = | 5,3 – 5,23 | = 0,07 s


δ2 = | 𝑡2 - 𝑡 | = | 5,2 – 5,23 | = 0,03 s
δ3 = | 𝑡3 - 𝑡 | = | 5,2 – 5,23| = 0,03 s
karena 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,07 s, maka hasil pengukuran ini dapat dituliskan :
t = | t ± ∆ t | = | 5,23 ± 0,07 | s
∆𝑡
KR = 𝑡
x 100 %
0,07
KR = 5,23
x 100 % = 1,34 % (3 AB )

Sehingga 𝑡̅4 = | t ± ∆ t | = | 5,23 ± 0,07 | s


∆𝑥 40,70
𝑣3 =
⃗⃗⃗⃗⃗ = = 7,78203 cm/s
𝑡3 5,23
∆∆𝑥 ∆𝑡
∆𝑣⃗ = | ∆𝑥
|+| 𝑡
| 𝑣⃗
0,05 0,07
∆𝑣⃗ = | 40,70| + | 5,23| 7,78203 cm/s

∆𝑣⃗ = | 0,00123| + | 0,01338| 7,78203 cm/s


∆𝑣⃗ = 0,10535 cm/s
⃗⃗
∆𝑣
KR = ⃗⃗
x 100 %
𝑣
0,10535
KR = 7,78203 x 100 %

KR = 1,35 % (3 AB )
𝑣⃗ = | 7,78 ± 0,10 | cm

45
40 y = 7.7862x - 0.3837
35 R² = 0.9857
30
Jarak (cm)

25
20
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (s)

PEMBAHASAN

Kegiatan pertama mengukur waktu tempuh yang digunakan oleh para praktikan
untuk berjalan dari titik satu ke titik lainnya dengan pengambilan data sebanyak
3x dimasing masing orang yang berbeda. Mengupayakan kecepatan setiap objek
itu konstan untuk setiap pengambilan data. Panjang lintasan dalam praktikum kali
ini untuk kesetiap titik sama panjang. Sehingga didapatkan kecepatan setiap objek
itu berbeda walau panjang lintasannya sama, dikarenakan energy serta semangat
dari objek yang luar biasa. Pada kegiatan 2, yang diamati adalah gerakan suatu
gelembung dalam tabung GLB saat menempuh suatu lintasan dari titik O hingga ke titik
D. Dalam kegiatan ini, waktu yang ditempuh oleh gelembung untuk mencapai titik yang
terakhir cukup lama, karena gerak gelembung dipengaruhi oleh ketinggian, maka
gerakannya ke atas(diperlambat). Dalam praktikum ini pula didapatkan kendala, dimana
gelembung yang dimaksud dalam praktikum ini sering “sembunyi” dengan kata lain,
sukar terlihat, karena terlalu kecil. Namun seni ketelitian praktikum terletak pada hal itu.

SIMPULAN

1. Jarak merupakan panjang lintasan yang dilalui benda, sedangkan perpindahan


merupakan perubahan posisi benda dari titik awal hingga titik akhir.
2. Kelajuan merupakan panjang lintasan yang dilalui benda per satuan waktu,
sedangkan Kecepatan merupakan perpindahan suatu benda per satuan waktu
3. Hubungan antara perpindahan dengan waktu tempuh gerak lurus beraturan
berbanding terbalik, dimana semakin besar perpindahan suatu benda, maka waktu
tempuhnya semakin sedikit
4. Karaktersitik dari gerak lurus beraturan ialah bergerak dilintasan yang lurus dengan
kecepatan yang konstan.

DAFTAR RUJUKAN
Herman dan Asisten LFD. 2014. Penuntun praktikum fisika dasar 1. Makassar :
UNM

Anda mungkin juga menyukai