Anda di halaman 1dari 74

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, penyusunan Kurikulum (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah


Negeri Cinisti Kabupaten Garut dapat terselesaikan. Tim Penyusun KTSP ini terdiri atas guru, konselor,
dan Kepala MI AT-TAQWA NW AIKJAA yang bertindak sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam
kegiatan penyusunan KTSP ini kami melibatkan Komite Madrasah, dan nara sumber, serta pihak lain yang
terkait.
Penyusunan dokumen Kurikulum MIN Cinisti ini dilakukan dengan merujuk pada Permendiknas
nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan
Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dikeluarkan oleh BSNP tahun 2006,
serta Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 Tentang Pelaksanaan
Standar Isi.
Penyusunan kurikulum ini merupakan hal pertama kali yang dilakukan sepenuhnya oleh pihak
madrasah bersama komite madrasah, nara sumber, para guru dan pihak-pihak lain yang terkait dalam
mengembangkan kurikulum operasional yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan madrasah
serta aktualisasi kemampuan profesional guru dalam pengembangan kurukulum. Untuk itu kurikulum ini
perlu selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan
kebutuhan masyarakat.
Besar harapan kami bahwa kurikulum ini dapat digunakan oleh guru-guru Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Cinisti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dimanfaatkan oleh stakeholder lainnya
dalam pembinaan penyelenggaraan pendidikan.
Garut, 30 Juni 2008
Kepala MI AT-TAQWA NW AIKJAA

NURUL HUDA, S.PD.I.


TIM PENYUSUN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
MI AT-TAQWA NW AIKJAA

JABATAN
NO NAMA UNSUR KET
DALAM TIM

1 NURUL HUDA Kapala Madrasah Ketua

2 JUMAHIR GURU

3 SYAHRUL HADI GURU

4 WINARTI GURU

5 ZAHRATUL AINI GURU

6 FARIDA ROYANI GURU

7 MEGA VINA FERMANA GURU

8 HENDRI PAHRONI GURU

9 MISTANUDIN Komite Madrasah

10

Garut, 30 Juni 2008


Kepala MI AT-TAQWA NW AIKJAA

NURUL HUDA, S.PD.I.


NIP. 150222974
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………………… 1


1. DASAR
PEMIKIRAN ……………………………………………………….. 1 1
2. LANDASAN ………………………………………………………………….. 2
BAB II : PROFIL MADRASAH …………………………………………………………. 3
1. Tujuan Satuan Pendidikan Dasar ……………………………………….. 3 5
2. Visi & Misi
Madrasah ………………………………………………………….. 5 6
3. Tujuan Madrasah ………………………………………………………………….. 6
BAB III : STANDAR KOMPETENSI …………………………………………………………. 8
1. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Ibtidaiyah …………….. 8
2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran ……………………… 8
3. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran …………………………… 9
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran …….. 13
BAB IV : STRUKTUR KURIKULUM & PENGATURAN BEBAN BELAJAR …….. 105
1. Struktur dan muatan Kurikulum …………………………………………….. 105
2. Pengaturan Beban Belajar ………………………………………………… 109
BAB V : PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL …………………………………………. 113
1. Konsep dan Sifat Muatan Lokal ……………………………………………… 113
2. Mata Pelajaran Muatan Lokal ……………………………………………….. 113
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar …………………………. 114
4. Pelaksanaan Muatan Lokal …………………………………………………. 115
BAB VI : KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI ………………………………………… 118
1. Konsep dan Sifat Kegiatan Pengembangan Diri …………………….. 118
2. Bentuk dan sasaran Kegiatan Pengembangan Diri …………………. 118
3. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar …………………………… 119
4. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri ………………………………. 126
BAB VII : PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) ………………………. 128
1. Konsep dan Sifat Pendidikan Kecakapan Hidup …………………….. 128
2. Komponen Pendidikan Kecakapan Hidup di MIN ……………………. 129
3. Pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup di MIN ……………… 131
4. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MIN …………………. 132
BAB VIII: KETUNTASAN BELAJAR, SISTEM PENILAIAN, PINDAH MADRASAH DAN
KELULUSAN ……………………………………………………………………. 135
1. Ketuntasan Belajar …………………………………………………………….. 135
2. Sistem Penilaian ……………………………………………………………….. 137
3. Pindah Madrasah ……………………………………………………………. 140
4. Kriteria Kenaikan kelas, Kelulusan Ujian Madrasah
Dan Ujian Nasional …………………………………………………………. 141
BAB IX : REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM ……………………………. 143
1. Tinjauan Kurikulum ……………………………………………………………. 143
2. Revisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ……………………….. 143
3. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan …………………… 144
BAB X : KALENDER PENDIDIKAN ……………………………………………………….. 152
BAB XI : PNUTUP ………………………………………………………………………………… 152
LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. SK Kepala Madrasah Tentang Pembagian Tugas Kerja
BAB I
PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan dasar
bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan pada tujuan tersebut MI At-Taqwa
NW Aikjaa berupaya membangun landasan kegiatan pendidikan dalam suatu kurikulum yang disebut
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum MI At-Taqwa NW Aikjaa sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nsional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP
19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan
dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu,
penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003
dan PP 19/2005. Oleh karena itu, Tim Penyusun Kurikulum MI At-Taqwa NW Aikjaa menyusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum yang dikembangkan berdasar manajemen berbasis
madrasah dengan melibatkan Komite Madrasah selaras dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi
semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang
akademis maupun non-akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa.
B. LANDASAN
Landasan yuridis formal yang digunakan dalam menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan
tersebut antara lain :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2),
(3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2),
(3); Pasal 38 ayat (1),(2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5),(13),(14),(15); Pasal
5 ayat (1),(2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4),(5),(6),(7),(8); Pasal 8 ayat (1),(2),(3); Pasal 10
ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3);
Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4)(5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3. Standar Isi
Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan
struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada
setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun
2006.
5. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam No. DJ11-1/pp.00/ED/681/2006 tentang pelaksanaan
Standard Isi
6. Rencana Pengembangan MI At-Taqwa NW Aikjaa Tahun 2009
BAB II
PROFIL MADRASAH

A. Tujuan Satuan Pendidikan Dasar


Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mngembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Salah satu komponen penting demi terlaksananya sebuah Sistem Pendidian Nasional yang terarah
adalah keberadaan kurikulum.
Keberadaan kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam melaksanankan sebuah
Sistem Pendidikan Nasional yang terarah. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusisa paripurna
sebagaimana yang tersurat dalam tujuan pendidikan nasional. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut, pengembangan potensi peserta didik harus disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Sebagai upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik, serta tuntutan lingkungan, MI At-Taqwa NW Aikjaa mengembangkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah demi menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk
mengakomodasi potensi yang ada di daerah Kabupaten Garut Jawa Barat dan untuk meningkatkan
kualitas satuan pendidikan, baik dalam aspek akademik maupun nonakademik, memelihara /
mengembangkan budaya daerah, serta menguasai perkembangan Iptek yang dilandasi Iman dan Takwa.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar ini dikembangkan oleh MI Negeri
Cinisti dan komite Madrasah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi
daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat,
serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang
pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada akhirnya Kurikulum ini akan tetap menjadi sebuah Dokumen, yang akan menjadi kenyataan
apabila terlaksana di lapangan dalam Proses pembelajaran yang baik . pembelajaran di dalam maupun di
luar Kelas, hendaknya dilakukan secara efektif yang mampung membangkitkan efektifitas dan kreatifitas
anak. Atas dasar kenyataan di atas, maka pembelajaran hendaknya bersifat ; Mendidik, mencerdaskan,
membangkitkan aktivitas dan kreatifitas, efektif, demokratif, menantang, dan menyenangkan. Dengan spirit
itulah Kurikulum ini akan menjadi Pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan Pendidikan dan
Pembelajaran di MI Negeri Cinisti Kab. Garut.
B. Visi, Misi, MI Negeri Cinisti Kab. Garut
1. VISI
“Terwujudnya peserta didik cerdas, aktif, kreatif, dan inovatif serta bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa”
Indikator Visi :
1. Unggul dalam Pengembangan Kurikulum
2. Unggul dalam Proses Pembelajaran
3. Unggul dalam Kelulusan
4. Unggul dalam peningkatan prestasi UASBN
5. Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam
6. Unggul dalam Sumber Daya Manusia
7. Unggul dalam Sarana dan Prasarana
8. Unggul dalam Kelembagaan dan Manajemen Madrasah
9. Unggul dalam Penggalangan Pembiayaan Madrasah
10. Unggul dalam Prestasi Akademik dan Nonakademik.
11. Unggul dalam Disiplin dan Percaya diri
12. Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman dan kondusif
13. Mendapat kepercayaan masyarakat
2. MISI
1. Memberikan materi yang sesuai dengan tahapan kemampuan siswa;
2. Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menjadi yang tebaik
3. Menanamkan sikap disiplin, rukun, cinta dan kasih sayang sesama hidup
C. Tujuan Madrasah
Selama satu tahun pelajaran Madrasah dapat :
1. Mengembangkan KTSP dengan dilengkapi Silabus tiap mata pelajaran, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa dan Sistem Penilaian.
2. Mengembangkan Silabus muatan lokal dengan dilengkapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
Lembar Kegiatan Siswa dan Sistem Penilaian.
3. Mengembangkan program-program pengembangan diri beserta jadwal pelaksanaannya.
4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan nonkonvensional di antaranya CTL,
Direct Instruction, Cooperative Learning, dan Problem Base Instruction
5. Memperoleh selisih Nilai Ujian Nasional (UASBN) sebesar 0,29
6. Mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelatihan peningkatan
profesionalitas melalui kegiatan KKG, MGMP. Lomba-lomba, Seminar, Workshop, Kursus Mandiri,
Demand Driven dan kegiatan lain yang menunjang profesionalisme.
7. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran ( ruang media, perpustakaan,
media pembelajaran Matematika dan SAINS, dan Laboratorium Keterampilan) serta sarana
penunjang berupa tempat ibadah, kebun Sekolah, tempat parkir, kantin sekolah, lapangan
olahraga, dan WC sekolah dengan mengedepankan skala prioritas.
8. Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
secara demokratis, akuntabel, dan terbuka.
9. Menggalang pembiayaan pendididikan secara adil dan demokratis dan memanfaatkan secara
terencana serta dipertanggungjawabkan secara jujur, transparan, dan memenuhi akuntabilitas
publik.
10. Mengoptimalkan pelaksanaan penilaian otentik secara berkelanjutan
11. Mengoptimalkan pelaksanaan program remedi dan pengayaan
12. Membekali komunitas sekolah agar dapat mengimplementasikan ajaran agama melalui kegiatan
shalat berjamaah, baca tulis Alquran, hafalan Surat-surat Pendek / Al-Qur’an dan pengajian
keagamaan.
13. Membentuk kelompok kegiatan bidang Ekstrakurikuler yang bertaraf lokal, regional maupun
nasional.
14. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan Porseni tingkat Kabupaten atau jenjang berikutnya.
15. Memiliki tim olah raga yang dapat bersaing pada tingkat kabupaten atau jenjang berikutnya.
16. Memiliki Gudep Pramuka yang dapat berperan serta secara aktif dalam Jambore Daerah, serta
even kepramukaan lainnya.
17. Menanamkan sikap santun, berbudi pekerti luhur dan berbudaya, budaya hidup sehat, cinta
kebersihan, cinta kelestarian lingkungan dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan yang Maha Esa.
Sedangkan tujuan madrasah pada tahun berikutnya adalah :
1. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kualitas sikap dan amaliah keagamaan Islam warga
Madrasah dari pada sebelumnya.
2. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kepedulian warga Madrasah terhadap kebersihan dan
keindahan lingkungan Madrasah dari pada sebelumnya.
3. Pada tahun 2009, terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana dan fasilitas yang
mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
4. Pada tahun 2010, terjadi peningkatan skor UASBN minimal rata-rata +1,5 dari standar yang ada.
5. Pada tahun 2010, para siswa yang memiliki minat, bakat dan kemampuan terhadap Bahasa Arab
dan Inggris semakin meningkat dari sebelumnya, dan mampu berpidato dengan 2 bahasa tersebut.
6. Pada tahun 2011, memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat
Propinsi.
7. Pada tahun 2011, memiliki tim kesenian yang mampu tampil minimal pada acara setingkat
Kabupaten/Kota.
BAB III
STANDAR KOMPETENSI

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MADRASAH IBTIDAIYAH


1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga
dan teman sebaya
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
1. B. STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) MIN adalah :
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Estetika;
1. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
2. Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan
muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yakni:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,
seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
3. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk karakter peserta
didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan
muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk MIN Cinisti selengkapnya adalah
sebagai berikut:
1. 1. Agama dan Akhlak Mulia
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
2. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
3. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
4. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan
5. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan
agamanya
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
7. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama
2. Seni Budaya dan Keterampilan
Seni Rupa
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan
melalui gambar ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa murni melalui pembuatan relief dari
bahan plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara
dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan,
manusia dan kehidupannya serta motif hias dengan teknik batik
4. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara
dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi dengan tema bebas
5. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara
melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat
Seni Musik
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan memperhatikan dinamika melalui
berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik sederhana daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel sejenis dan gabungan
terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan
Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah setempat
Seni Tari
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan
gerak, busana, dan perlengkapan tari daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan
gerak, busana, dan perlengkapan tari Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni tari dan musik
Nusantara
Keterampilan
1. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan teknik konstruksi
2. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan dengan teknik meronce dan
makrame
3. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan menggunakan berbagai bahan
4. Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan menggunakan berbagai bahan
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1. Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam permainan sederhana serta nilai-nilai dasar
sportivitas seperti kejujuran, kerjasama, dan lain-lain
2. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran jasmani (SKJ), dan aerobik
3. Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpa alat, serta senam lantai
4. Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
5. Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan kekuatan otot, kelenturan
serta koordinasi otot
6. Mempraktekkan berbagai keterampilan gerak dalam kegiatan penjelajahan diluar sekolah seperti
perkemahan, piknik, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit dan
pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba
C. Bahasa Inggris
1. Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang disampaikan secara lisan dalam konteks
kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan
lingkungan sekitar
3. Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks
fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang
disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan
sekitar
4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca
yang tepat
D. STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN
Sebagaimana tertuang dalam surat edaran dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ
II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang pelaksanan standar isi, bahwa madrasah dapat mengembangkan
kurikulum dengan standar yang telah tinggi daripada standar isi dan standar kompetensi lulusan dengan
melakukan inovasi.
Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap-tiap mata pelajaran adalah sebagai berikut :
1. Al-Qur’an-Hadis
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Melafalkan, surat al-Faatihah, an-


Naas, al-Falaq, al-Ikhlaas, dan surat al-Lahabsecara
benar dan fasih

1.2 Menghafalkan, surat al-Faatihah, an-


1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan Naas, al-Falaq, al-Ikhlaas, dan surat al-Lahabsecara
fasih benar dan fasih

Kelas I, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


2.1 Mengidentifikasi huruf-huruf hijaiyah dan
tanda bacanya

1. Memahami huruf-huruf hijaiyah dan tanda 2.2 Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
bacanya makhrajnya

3.1 Melafalkan surat al-Nashr, al-Quraisy

1. Menghafal surat-surat pendek 3.2 Menghafalkan al-Nashr, al-Quraisy

4.1 Menerjemahkan hadis tentang kebersihan


secara sederhana

4.2 Menghafalkan hadis tentang kebersihan

1. Memahami hadis tentang kebersihan secara 4.3 Menunjukkan perilaku bersih di


sederhana lingkungannya

Kelas II, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah


dengan benar

1. Menulis huruf hijaiyah secara terpisah dan 1.2 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara
bersambung bersambung dengan benar

2 Memahami kaidah ilmu tajwid 2.1 Menerapkan tanda baca wakaf dan wasal

3.1 Melafalkan surat al-Kausar secara benar


dan fasih

3.2 Menghafalkan surat al-Kausar secara benar


3 Menghafal surat pendek dan fasih
Kelas II, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Melafalkan surat al-Kaafirun, al-Maa’un, al-


Fiil, al-‘Ashr, dan surat al-Qadrsecara benar dan
fasih

4.2 Menghafalkan surat al-Kaafirun, al-


1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan Maa’un, al-Fiil, al-‘Ashr, dan surat al-Qadrsecara
fasih benar dan fasih

1. Memahami hadis tentang hormat kepada kedua 5.1 Menerjemahkan hadis tentang hormat kepada
orang tua orang tua secara sederhana
5.2 Menunjukkan perilaku hormat kepada orang
tua

Kelas III, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca surat al-Humazah, at-Takaatsur,


dan al-Zalzalah secara benar dan fasih

1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan 1.2 Menghafalkan surat al-Humazah, at-
fasih Takaatsur, dan al-Zalzalah secara benar dan fasih

2.1 Memahami bacaan ghunnah,


“Al-Qamariyah” dan “Al-Syamsiyah”

2.2 Menerapkan bacaan ghunnah,


1. Memahami kaidah ilmu tajwid “Al-Qamariyah” dan “Al-Syamsiyah”

3.1 Menghafalkan hadis tentang salat berjamaah

3.2 Menerapkan perilaku salat berjamaah dalam


1. Membaca hadis tentang salat berjamaah kehidupan sehari-hari

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Membaca surat al-Qaari’ah dan surat at-


Tin secara benar dan fasih

1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan 4.2 Menghafalkan surat al-Qaari’ah dan surat at-
fasih Tin secara benar dan fasih

5.1 Mengartikan surat al-Faatihah dan surat al-


Ikhlaas

5.2 Menerapkan kandungan surat al-Faatihahdan al-


1. Memahami arti surat-surat pendek Ikhlas

6.1 Mengenal bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib


Muttasil, dan Mad Jaa’iz Munfasil

6.2 Menerapkan bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib


1. Memahami kaidah ilmu tajwid Muttasil dan Mad Jaa’iz Munfasil

7.1 Menghafalkan hadis tentang persaudaraan


1. Memahami hadis tentang persaudaraan secara
benar dan fasih 7.2 Menerapkan perilaku persaudaraan dengan
sesama

Kelas IV, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca surat al-‘Adiyat dan surat al-


Insyiraah secara benar dan fasih

1. Menghafal surat-surat pendek secara 1.2. Menghafalkan surat al-‘Adiyatsecara


benar dan fasih benar dan fasih

2.1 Mengartikan surat an-Nashr dan surat al-


Kautsar

2.2. Memahami isi kandungan surat an-


2. Memahami arti surat-surat pendek Nashr dan al-Kautsar secara sederhana

3.1 Memahami hukum bacaan idhar dan ikhfa’

3.2 Menerapkan hukum


1. Memahami kaidah ilmu tajwid bacaan idhar dan ikhfa’

Kelas IV, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengartikan surat al-Lahab

4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-


Lahab secara sederhana

4.3 Menerjemahkan isi kandungan hadis tentang


niat dan silaturahmi

4. Memahami arti surat pendek dan hadis 4.4 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang niat
tentang niat dan silaturahmi dan silaturahmi secara sederhana

5.1 Memahami hukum bacaan idgham


bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab

5.3 Menerapkan hukum bacaan idgham


5. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab

Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerjemahkan surat al-Kaafirun ,
surat al-Maa’un, dan surat at-Takaatsur

1.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-


Kaafirun,surat al-Maa’un,dan surat at-
1. Memahami arti surat pendek Takaatsur secara sedarhana

2.1 Menerjemahkan hadis tentang menyayangi


anak yatim

2. Memahami arti hadis tentang menyayangi 2.3 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang
anak yatim menyayangi anak yatim secara sedarhana

Kelas V, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Membaca surat al-‘Alaq secara benar


dan fasih

3. Menghafalkan surat-surat pendek secara 3.2 Menghafal surat al-‘Alaq secara benar
benar dan fasih dan fasih

4.1 Menerjemahkan surat al-Qadr

4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-


4. Memahami arti surat pendek Qadr tentang malam Lailatul Qadr secara sederhana

5.1 Menerjemahkan hadis tentang takwa dan


ciri-ciri orang munafik

5. Memahami arti hadis tentang takwa dan ciri- 5.2 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang
ciri orang munafik takwa dan ciri-ciri orang munafik secara sederhana

Kelas VI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca surat ad-Dhuhaa secara benar


dan fasih

1. Menghafal surat pendek secara benar dan 1.2 Menghafal surat ad-Dhuhaa secara
fasih benar dan fasih

2.1 Menerjemahkan surat ad-Dhuhaa

2.2 Menjelaskan isi kandungan surat ad-


Dhuhaa tentang meyakini kehidupan akhirat lebih
2. Memahami arti surat pendek pilihan baik daripada kehidupan dunia dengan sederhana
3.1 Menerjemahkan hadis tentang keutamaan
memberi

3. Memahami hadis tentang keutamaan 3.2 Menjelaskan hadis tentang keutamaan


memberi memberi secara sederhana

Kelas VI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Membaca surat al-Bayyinah dengan baik


dan fasih

4. Menghafalkan surat pendek secara benar 4.2 Menghafal surat al-Bayyinahdengan baik
dan fasih dan fasih

5.1 Menerjemahkan hadis tentang amal salih

5.2 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang


amal salih secara sederhana

5.3 Menerapkan isi kandungan hadis tentang


amal salih kaitannya dengan berakhlak dengan
5. Memahami arti arti hadis tentang amal salih sesama
2. Fikih
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menyebutkan lima rukun Islam


1. Mengenal lima rukun Islam 1.2 Menghafalkan syahadatain dan artinya

2.1 Menjelaskan pengertian bersuci dari najis


2.2 Menjelaskan tata cara bersuci dari najis
2.3 Menirukan tata cara menyucikan najis.
2.4 Membiasakan hidup suci dan bersih
2. Mengenal tata cara bersuci dari najis dalam kehidupan sehari-hari

Kelas I, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan tata cara wudu


3.2 Mempraktikkan tata cara wudu
3. Mengenal tata cara wudu 3.3 Menghafal doa sesudah wudu

4.1 Menyebutkan macam-macam salat Fardu


4.2 Menirukan gerakan salat fardu
4. Mengenal tata cara salat fardu 4.3 Menghafal bacaan salat fardu
Kelas II, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu


1.2 Mempraktikkan keserasian gerakan dan
1. Mempraktikkan salat fardu bacaan salat fardu

2.1 Menyebutkan ketentuan azan dan iqamah


2.2 Melafalkan azan dan iqamah
2. Mengenal azan dan iqamah 2.3 Mempraktikkan azan dan iqamah

Kelas II, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan ketentuan tata cara salat


berjamaah
3. Mengenal tata cara salat berjamaah 3.2 Menirukan salat berjamaah

4.1 Melafalkan zikir setelah salat fardu


4. Melakukan zikir dan doa 4.2 Melafalkan doa setelah salat fardu

Kelas III, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib


1. Mengenal salat sunah rawatib 1.2 Mempratikkan tata cara salat rawatib

2.1 Mengenal ketentuan salat Jumat


2. Mengenal salat Jumat 2.2 Membiasakan mengikuti salat Jumat

3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang


yang sakit
3.2 Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan
3. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit sakit

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan


1. Mengenal puasa Ramadan 1.2 Menyebutkan hikmah puasa Ramadan

2.1 Menjelaskan ketentuan salat tarawih


2.2 Menjelaskan ketentuan salat witir
2. Mengenal amalan-amalan di 2.3 Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada
bulan Ramadan dalam bulan Ramadan
Kelas IV, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan macam-macam zakat


1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
1. Mengetahui ketentuan zakat 1.3 Mempraktekkan tata cara zakat fitrah

2.1 Menjelaskan ketentuan infak dan sedekah


2. Mengenal ketentuan infak dan sedekah 2.2 Mempraktikkan tata cara infak dan sedekah

Kelas IV, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan macam-macam salat Id


3.2 Menjelaskan ketentuan salat Id
3. Mengenal ketentuan salat Id 3.3 Mendemonstrasikan tata cara salat Id

Kelas V, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman


yang halal dan haram
1.2 Menjelaskan binatang yang halal dan haram
dagingnya
1.3 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman
halal
1. Mengenal ketentuan makanan dan 1.4 Menjelaskan akibat makanan dan minuman
minuman yang halal dan haram. haram

Kelas V, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.1 Menjelaskan ketentuan kurban


2. Mengenal ketentuan kurban 2.2 Mendemonstrasikan tata cara kurban

3.1 Menjelaskan tata cara haji


3. Mengenal tata cara ibadah haji 3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji

Kelas VI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Mengenal tata cara mandi 1.1 Menjelaskan ketentuan mandi wajib setelah
wajib haid

2.1 Menjelaskan ketentuan khitan


2. Mengenal ketentuan khitan 2.2 Menjelaskan hikmah khitan

Kelas VI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan tata cara jual beli dan pinjam


meminjam
3. Mengenal ketentuan jual beli dan pinjam 3.2 Mempraktikkan tata cara jual beli dan pinjam
meminjam. meminjam

3. Akidah-Akhlak
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 MENGHAFAL ENAM RUKUN IMAN


1.2 MENGHAFAL DUA
KALIMAT SYAHADAT
1.3 MENGARTIKAN DUA
KALIMAT SYAHADAT
1. Mengenal rukun 1.4 MENGENAL SIFAT-SIFAT ALLAH (AL-
iman, syahadattauhid dan syahadat rasul, al- AHAD DAN AL-KHALIQ) MELALUI KISAH
asma’ al-husna (al-Ahad dan al- Khaliq) NABI IBRAHIM AS MENCARI TUHANNYA

2.1 Membiasakan berakhlak terpuji: hidup bersih,


kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-
hari.
1. Membiasakan akhlak terpuji 2.2 Adab mandi dan berpakaian

3.1 Membiasakan diri untuk menghindari akhlak


tercela: hidup kotor, bohong/dusta, dan berbicara
1. Menghindari akhlak tercela. kotor dalam kehidupan sehari-hari.

Kelas I, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah (basmalah)
1. Memahami kalimat thayyibah(basmalah) dan al- 4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
asma’ al-husna(ar- Rahman, ar-Rahiim dan as- terkandung dalam al-asma’al husna (ar-Rahman, ar-
Sami’) Rahiim dan as-Sami’)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Membiasakan adab belajar dan bermain


1. Membiasakan akhlak terpuji 5.2 Membiasakan adab makan dan minum

6.1 Membiasakan diri untuk menghindari berbicara


jorok/kotor dan bohong dalam kehidupan sehari-
1. Menghindari akhlak tercela hari
Kelas II, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah(hamdalah)
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
terkandung dalam al-asma’ al-husna(ar-Razzaaq, al-
1. Memahami kalimat thayyibah(hamdalah), dan al- Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)
asma’ al-husna(ar-Razzaaq, al-Mughnii, al- 1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadap
Hamiid, dan asy-Syakuur) salat lima waktu

2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup


sederhana, dan rendah hati dalam kehidupan
sehari-hari
2.2 MEMBIASAKAN BERAKHLAK BAIK
KETIKA BERPAKAIAN, MAKAN-MINUM,
DAN BERSIN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
1. Membiasakan akhlak terpuji HARI

3.1 MENGHINDARI SIFAT SOMBONG


MELALUI KISAH MASA KECIL NABI
1. Menghindari akhlak tercela MUHAMMAD SAW

Kelas II, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah (tasbiih)
1. Memahami kalimat thayyibah(tasbiih) dan al- 4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al- terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qudduus,
Muhaimin, dan al Badii’). ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’)

5.1 Membiasakan bersifat jujur, rajin, dan percaya


diri
5.2 Membiasakan berakhlak baik ketika belajar,
1. Membiasakan akhlak terpuji mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari
6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa
1. Menghindari akhlak tercela remaja Nabi Muhammad SAW
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah (Subhanallaah, Maasyaallah)
1. Memahami kalimat thayyibah(Subhaanallaah, 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
Maasyaallah), al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-Mushawwir,
al-Haliim, dan al-Kariim) al-Haliim, dan al-Kariim)

2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah 2.1 Mengenal malaikat-malaikat Allah

3.1 Membiasakan sifat rendah hati, santun,


ikhlas, dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua
orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah
3. Membiasakan akhlak terpuji Nabi Ismail

4.1 Menghindari sikap bodoh, pemarah, kikir, dan


4. Menghindari akhlak tercela boros

Kelas III, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah (ta’awudz)
1. Memahami kalimat thayyibah(ta’awudz), al-asma’ 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib dan al- terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-Baathin, al-
Wahhaab) Walii, al-Mujiib, dan al-Wahhaab)

6.1. Mengenal makhluk gaib selain Malaikat (jin


1. Beriman kepada makhluk gaib selain Malaikat. dan setan)

7.1 Membiasakan sikap rukun dan tolong-


menolong
7.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap
1. Membiasakan akhlak terpuji saudara dalam kehidupan sehari-hari

8.1 Menghindari sifat khianat, iri, dan dengki melalui


8. Menghindari akhlak tercela kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami kalimat thayyibah (inna lillaahi wa 1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (inna
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

innaa ilaihi rajiuun) dan al-asma’ al-husna (al- lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun)
Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al- 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
Hakam) terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-Mukmin, al-
Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)

1. Beriman kepada kitab-kitab Allah 2.1 Mengenal kitab-kitab Allah

3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam


kehidupan sehari-hari
3.2 Membiasakan sikap tabah dan sabar dalam
1. Membiasakan akhlak terpuji menghadapi cobaan melelui kisah Mashithah

4.1 Menghindari akhlak tercela melalui


4. Menghindari akhlak tercela kisah Tsa’labah
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui


1. Memahami kalimat thayyibah (assalaamu’alaikum)
kalimat thayyibah(assalaamu’alaikum) dan al- 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- terkandung dalam al-Asma’ al-husna(as- Salaam, al-
Latiif) Mukmin, dan al- Latiif)

1. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah 6.1 Mengenal Rasul dan Nabi Allah

7.1 Membiasakan akhlak sidik, amanah,


tablig, fatanah dalam kehidupan sehari-hari
7.2 Membiasakan akhlak terpuji terhadap teman
dalam kehidupan sehari-hari
7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima
1. Membiasakan akhlak terpuji Rasul Ulul Azmi

8.1 Menghindari sifat munafik dalam kehidupan


8. Menghindari akhlak tercela sehari-hari
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah (Alhamdulillaah dan Allahu Akbar)
1. Memahami kalimat thayyibah(Alhamdulillaah dan 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
Allahu Akbar), al-asma’ al-husna (al- terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-
Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy- Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-
Syakuur, danal-Mughni) Syakuur, dan al-Mughni)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Beriman kepada hari akhir (kiamat) 2.1 Mengenal adanya hari akhir (kiamat)

3.1 Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan


tawakkal dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Membiasakan akhlak yang baik ketika di
1. Membiasakan akhlak terpuji tempat ibadah dan tempat umum

4.1 Menghindari sifat pesimis, bergantung,


serakah, dan putus asa dalam kehidupan sehari-
4. Menghindari akhlak tercela hari
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(tarji’)


5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
5. Memahami kalimat thayyibah(tarji’) dan terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-Muhyii, al-
al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit) Mumiit dan al-Baaqii)

6.1 Membiasakan sikap teguh pendirian dan


dermawan dalam kehidupan sehari-hari
6.2 Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup
6. Membiasakan akhlak terpuji bertetangga dan bermasyarakat

7.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat


7. Menghindari akhlak tercela kikir dan serakah melalui kisah Qarun
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengenal Allah melalui


1. Mengenal kalimat thayyibah (astaghfirullaahal‘aziim)
kalimat thayyibah(astaghfirullaahal‘aziim) dan al- 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al- terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-Qawwiy, al-
Mushawwir dan al-Qadir) Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)

2.1 Mengenal adanya Qada dan Qadar Allah


1. Beriman kepada takdir Allah (takdir)

3.1 Membiasakan sifat tanggung jawab, adil dan


1. Membiasakan akhlak terpuji bijaksana dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat


1. Menghindari akhlak tercela marah, fasik, murtad

Kelas VI, Semester 2


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5.1 Mengenal Allah melalui


kalimat thayyibah (taubat)
1. Mengenal kalimat thayyibah (taubat), dan al- 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang
asma’ al-husna (al-Ghafuur, ash- terkandung dalam al-asma’ al-husna(al-Ghafuur, al-
Shabuur dan al-Haliim) Afuwwu, ash- Shabuur dan al-Haliim)

6.1 Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam


kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS
dan kisah Nabi Adam AS
6.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap
1. Membiasakan akhlak terpuji binatang dan tumbuhan dalam hidup sehari-hari.

4. Sejarah Kebudayaan Islam


Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menceritakan kondisi alam, sosial,


dan perekonomian masyarakat Arab pra-Islam

1.2 Menjelaskan keadaan adat-istiadat dan


kepercayaan masyarakat Arab pra-Islam

1.3 Menjelaskan masa remaja atau masa muda


Nabi Muhammad SAW
1.4 Mengambil ibrah dari sejarah masyarakat Arab
1. Mengenal sejarah masyarakat Arab pra- Islam pra-Islam
Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.1 Menceritakan kejadian luar biasa yang


mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW

2.2 Menceritakan sejarah kelahiran dan silsilah


Nabi Muhammad SAW

2. Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad 2.3 Mengambil ibrah dari kenabian dan kerasulan
SAW Muhammad SAW

3.1. Mendeskripsikan peristiwa kerasulan


Muhammad SAW
3. Mengenal peristiwa kerasulan Muhammad 3.2 Mengambil ibrah peristiwa kerasulan
SAW Muhammad SAW
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad SAW


beserta para sahabatnya

1.2 Menunjukkan contoh ketabahan Nabi


Muhammad SAW beserta para sahabatnya dalam
berdakwah

1. Mengenal dakwah Nabi Muhammad SAW dan 1.3 Meneladani ketabahan Nabi Muhammad SAW
para sahabatnya dan para sahabatnya dalam berdakwah

2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi


Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh
alam

2.2 Menunjukkan contoh perilaku yang meneladani


kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat
bagi seluruh alam

2.3 Meneladani kepribadian Nabi Muhammad


2. Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad


SAW hijrah ke Thaif dan Habsyah

3.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad


SAW ke Thaif dan Habsyah

3. Memahami hijrah Nabi Muhammad SAW ke 3.3 Meneladani kesabaran Nabi Muhammad
Thaif dan Habsyah SAW dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah

4.1 Mendeskripsikan peristiwa Isra’-Mi’rajNabi


Muhammad SAW

4. Memahami peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi 4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa Isra’-
Muhammad SAW Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengidentifikasi sebab-sebab hijrah Nabi


Muhammad SAW ke Yatsrib
1. Mengenal peristiwa hijrah Nabi Muhammad
SAW ke Yatsrib 1.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Muhammad SAW ke Yatsrib

1.3 Mengambil hikmah dari peristiwa hijrah


Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib

2.1 Mendeskripsikan upaya yang dilakukan Nabi


Muhammad SAW dalam membina masyarakat
Madinah (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan)

2. Memahami keperwiraan Nabi Muhammad 2.2 Meneladani keperwiraan Nabi Muhammad


SAW SAW dalam membina masyarakat Madinah
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Fathu


Makkah

3.2 Menceritakan kronologi peristiwa Fathu


Makkah

3. Mengenal peristiwa Fathu Makkah 3.3 Mengambil ibrah dari peristiwa Fathu Makkah

4.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat


Rasulullah SAW
4. Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat 4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW Rasulullah SAW
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1.1 Menjelaskan arti dan tugas khulafaurrasyidin

1.2 Menceritakan silsilah, kepribadian Abu


Bakar as-Shiddiq dan perjuangannya dalam
dakwah Islam

1.3 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif


dari khalifah Abu Bakar as-Shiddiq

1. Mengenal sejarah khalifah 1.4 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan


Abu Bakar as-Shiddiq Abu Bakar As Siddiq

2.1 Menceritakan silsilah, kepribadian Umar bin


Khattab dan perjuangannya dalam dakwah Islam

2. Mengenal sejarah khalifah 2.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif


Umar bin Khattab dari khalifah Umar bin Khattab.
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan


Umar bin Khattab

3.1 Menceritakan silsilah, kepribadian Utsman bin


Affan dan perjuangannya dalam dakwah Islam

3.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif


dari khalifah Utsman bin Affan

3.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan


3. Mengenal sejarah khalifah Utsman bin Affan Utsman bin Affan
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

4.1 Menceritakan silsilah, kepribadian, dan


perjuangan khalifah Ali bin Abi Thalib

4.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif


dari kekhalifahan Ali bin Abi Thalib

4.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan


4. Mengenal sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib Ali bin Abi Thalib

5.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh agama Islam di


daerah masing-masing

5.2 Menceritakan sejarah perjuangan tokoh agama


Islam di daerah masing-masing

5. Mengenal sejarah perjuangan tokoh agama 5.3 Meneladani perjuangan tokoh agama Islam di
Islam di daerah masing-masing. daerah masing-masing
5. Bahasa Arab
KELAS IV, SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyahdan


ujaran ( kata, kalimat ) tentang
1. Menyimak 1.1 ،‫ المهنة التعارف‬،‫األدوات المدرسية‬
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau Menemukan makna atau gagasan dari
dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, wacana lisan sederhana tentang
dan profesi 1.2 ،‫ المهنة التعارف‬،‫األدوات المدرسية‬

2. Berbicara Melakukan dialog sederhana tentang


Mengungkapkan informasi secara lisan 2.1 ،‫ المهنة التعارف‬،‫األدوات المدرسية‬
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

dalam bentuk paparan atau dialog tentang Menyampaikan informasi secara lisan dalam
perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi kalimat sederhana tentang
2.2 ،‫ المهنة التعارف‬،‫األدوات المدرسية‬

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan


wacana tertulis tentang
3.1 ،‫ المهنة التعارف‬،‫األدوات المدرسية‬
3. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam bentuk Menemukan makna, gagasan atau ide
paparan atau dialog tentang perkenalan, alat- wacana tertulis tentang
alat madrasah, dan profesi 3.2 ،‫ المهنة التعارف‬،‫األدوات المدرسية‬

4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata
pendek sederhana tentang perkenalan, alat-alat menjadi kalimat sempurna tentang
madrasah, dan profesi 4.1 ،‫ التعارف المهنة‬،‫األدوات المدرسية‬

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat


yang meliputi
‫ إشارة اسم‬+ ‫مفرد اسم‬/‫علم‬
dan
‫( ضمائر‬،‫ هي أنا‬،‫ هو‬،ِ‫ أنت‬،‫)أنت‬
+ ‫مفرد مذكر اسم‬/‫مؤنث‬/‫علم‬
KELAS IV, SEMESTER 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyahdan


ujaran ( kata, kalimat ) tentang
5. Menyimak 5.1 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau Memukan makna atau gagasan dari wacana
dialog tentang alamat, keluarga, dan kehidupan lisan sederhana tentang
keluarga 5.2 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬

Melakukan dialog sederhana tentang


6. Berbicara 6.1 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬
Mengungkapkan informasi secara lisan
dalam bentuk paparan atau dialog tentang Menyampaikan informasi secara lisan dalam
tentang alamat, keluarga, dan kehidupan kalimat sederhana tentang
keluarga 6.2 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬

7. Membaca Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan


Memahami wacana tertulis dalam bentuk wacana tertulis tentang
paparan atau dialog tentang alamat, keluarga, 7.1 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

dan kehidupan keluarga Menemukan makna, gagasan atau ide


wacana tertulis tentang
7.2 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬

8. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata
pendek sederhana tentang tentang alamat, menjadi kalimat sempurna tentang
keluarga, dan kehidupan keluarga 8.1 ،‫ الحياة العائلية العنوان‬،‫األسرة‬

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat


yang meliputi
‫ األرقام‬1-10 ‫متصل مفرد مذكر أو مؤنث وضمير‬
KELAS V, SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyahdan


ujaran (kata, kalimat ) tentang
1. Menyimak 1.1 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau Memahami makna kata informasi tentang
dialog tentang lingkungan rumah dan kebun. 1.2 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬

Melakukan dialog sederhana tentang


2.1 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬
2. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara lisan Menyampaikan informasi secara lisan dalam
dalam bentuk paparan atau dialog tentang kalimat sederhana tentang
lingkungan rumah dan kebun. 2.2 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan


wacana tertulis tentang
3.1 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬
3. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam bentuk Menemukan makna, gagasan atau ide
paparan atau dialog tentang lingkungan rumah wacana tertulis tentang
dan kebun. 3.2 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬

4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata
pendek sederhana tentang lingkungan rumah menjadi kalimat sempurna tentang
dan kebun. 4.1 ‫ في الحديقة في‬،‫ البيت‬+ ‫األلوان‬

Tema-tema tersebut diatas menggunakan pola


kalimat yang meliputi
‫هذا‬/‫ هذه‬+ ‫ ال‬+ ‫ اسم‬+ ‫صفة اسم‬
KELAS V, SEMESTER 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasibunyi huruf hijaiyah dan


ujaran ( kata, kalimat ) tentang
5. Menyimak 5.1 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬
Memahami informasi lisan melalui kegiatan
mendengarkan dalam bentuk paparan atau Memukan makna atau gagasan dari wacana
dialog tentang lingkungan madrasah, lisan sederhana tentang
perpustakaan, dan kantin. 5.2 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬

Melakukan dialog sederhana tentang


6.1 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬
6. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara lisan Menyampaikan informasi secara lisan dalam
dalam bentuk paparan atau dialog tentang kalimat sederhana tentang
lingkungan madrasah perpustakaan, dan kantin. 6.2 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan


wacana tertulis tentang
7.1 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬
7. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam bentuk Menemukan makna, gagasan atau ide
paparan atau dialog tentang lingkungan wacana tertulis tentang
madrasah perpustakaan, dan kantin. 7.2 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬

8. Menulis Menyusun kata menjadi kalimat


Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional sempurna, membuat karangan sederhana
pendek sederhana tentang lingkungan tentang
madrasah perpustakaan, dan kantin. 8.1 ‫ في المقصف في‬،‫ في المكتبة‬،‫المدرسة‬

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat


yang meliputi
‫ مبتدأ‬+ ‫ خبر‬+ ‫أو جار ومجرور ظرف‬
‫ خبر مقدّم أو‬+ ‫مؤ ّخر مبتدأ‬+ ‫نعت‬
KELAS VI, SEMESTER 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyahdan


ujaran ( kata, kalimat ) tentang
1.1 ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬
1. Menyimak
Memahami informasi lisan melalui kegiatan Memukan makna atau gagasan dari wacana
mendengarkan dalam bentuk paparan atau lisan sederhana tentang
dialog tentang kegiatan sehari-hari 1.2 ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬

2. Berbicara 2.1 Melakukan dialog sederhana tentang


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengungkapkan informasi secara lisan ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬


dalam bentuk paparan atau dialog tentang
kegiatan sehari-hari Menyampaikan informasi secara lisan dalam
kalimat sederhana tentang
2.2 ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬

Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan


wacana tertulis tentang
3.1 ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬
3. Membaca
Memahami wacana tertulis dalam bentuk Menemukan makna, gagasan atau ide
paparan atau dialog tentang tentang kegiatan wacana tertulis tentang
sehari-hari 3.2 ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬

4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional Menyusun kalimat dan membuat karangan
pendek sederhana tentang tentang kegiatan sederhana tentang
sehari-hari 4.1 ‫ الساعة األعمال‬،‫اليومية‬

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat


yang meliputi
‫مضارع فعل‬/‫ أمر فعل‬+ ‫به مفعول‬
KELAS VI, SEMESTER 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Menyimak 5.1 Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyahdan


Memahami informasi lisan melalui kegiatan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
mendengarkan dalam bentuk paparan atau ،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬
dialog tentang kegiatan yang telah dilakukan
5.2 Memukan makna atau gagasan dari wacana
lisan sederhana tentang
،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬

6.1 Melakukan dialog sederhana tentang


،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬
6. Berbicara
Mengungkapkan informasi secara lisan 6.2 Menyampaikan informasi secara lisan dalam
dalam bentuk paparan atau dialog tentang kalimat sederhana tentang
kegiatan yang telah dilakukan ،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬

7. Membaca 7.1 Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan


Memahami wacana tertulis dalam bentuk wacana tertulis tentang
paparan atau dialog tentang kegiatan yang telah ،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬
dilakukan
7.2 Menemukan makna, gagasan atau ide
wacana tertulis tentang
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬

8. Menulis 8.1
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional Menyusun kalimat dan membuat karangan
pendek sederhana tentang kegiatan yang telah sederhana tentang
dilakukan ،‫المنـزلي الرحلة‬
ّ ‫الواجب‬

Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat


yang meliputi
‫ ماض فعل‬+ ‫ فاعل‬+ ‫به مفعول‬
E. ARAH PENGEMBANGAN
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi
pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Pengorganisasian bahan kajian ke dalam mata pelajaran di madrasah kami memperhatikan dan
mempertimbangkan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1. Perkembangan psikologis dan fisik anak
2. Kebermanfaatan atau kegunaan atau pragmatik bagi anak
3. Beban belajar anak
4. Disiplin ilmu.
Pengorganisasian bahan kajian tersebut di atas ke dalam mata pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam (Al-Qur’an, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI)
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial
3. Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Pengetahuan Alam
7. Kesenian
8. Pendidikan Jasmani
9. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
10. Muatan Lokal
Kondisi riil MIN Cinisti dalam pencapaian SKL, terutama SKL-MP serta SK dan KD (standar isi) mata
pelajaran dan implikasinya dapat dipetakan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD masih berada di bawah standar
isi (sebagaimana tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk
memenuhi standar isi agar berada sama/sejajar dengan standar yang ada.
2. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD masih sama atau sejajar dengan
standar isi (sebagaimana tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006) sehingga dituntut
untuk memenuhi dan meningkatkan pencapaian standar isi.
3. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD sudah berada di atas standar isi
(sebagaimana tertuang dalam Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk
meningkatkannya dengan standar yang lebih tinggi.
Adapun madrasah kami dalam mengembangkan SKL-MP serta SK dan KD dengan menggunakan cara
sebagai berikut :
1. Subject Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau
didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu (batang tubuh keilmuan) masing-masing atau urutan-urutan
pembahasan yang terdapat dalam suatu mata pelajaran.
2. Learner Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau
didasarkan pada kebutuhan dan minat peserta didik secara individual dan menekankan prosedur
pemecahan masalah.
3. 3. Problem Centerd Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau
didasarkan pada problem atau isu-isu aktual dalam kehidupan yang perlu dipecahkan oleh para peserta
didik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
BAB IV
STRUKTUR KURIKULUM DAN PENGATURAN BEBAN BELAJAR
1. A. Struktur Dan Muatan Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan
kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program
pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Khusus. Pendidikan
Umum meliputi tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama (SMP/MTs),
dan sekolah menengah atas (SMA/MA). Pendidikan Kejuruan terdapat pada sekolah menengah kejuruan
(SMK/MAK. Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB), sekolah menengah pertama luar
biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa(SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan
berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti, jumlah jam mata pelajaran sekurang-
kurangnya 32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 35 menit. Jenis program
pendidikannya , terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran umum dan pelajaran agama
yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas
keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program
umum berjumlah 7, sementara keberadaan mata pelajaran agama adalah berjumlah 5. Muatan Lokal
diberikan di MIN Cinisti adalah Bahasa Sunda dan Bahasa Inggris.
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur
kurikulum.. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, di samping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan
waktu, satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan
program remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal.
Muatan kurikulum MIN Cinisti meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.
1. 1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan
kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik.
Untuk kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, terdiri dari 12 mata pelajaran, 2 muatan lokal dan 5 pengembangan
diri pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Berikut disajikan Struktur Kurikulum MIN Cinisti :
Kelas dan Alokasi Waktu

Komponen I II III IV, V, DAN VI

A. Mata Pelajaran

1. 1. Pendidikan Agama
1. Qur’an Hadist 2
2. Aqidah Akhlak 2
3. Fiqih 2
4. Sejarah Kebudayaan Islam 2
5. Bahasa Arab 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Ketrampilan 2

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Ingris 2

2. Bahasa Sunda 2

C. Pengembangan Diri*

1. Pramuka 1

2. Komputer 1

3. BTQ 1

4. Kesenian 1

5. Paskibra/Aubade 1

6. Seni Bela Diri Pencak Silat TEMATIK 1

Jumlah 32 32 42 43
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Adapun muatan Kurikulum di MIN Negeri Cinisti meliputi mata pelajaran sebagai berikut :
1. a. Pendidikan Agama (Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI) :
Tujuan :
1). Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia
2). Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa terhadap Allah SWT sesuai dengan agama yang
dianutnya melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
dan pembiasaan.
3). Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berilmu,
rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin, etis, toleran, harmonis secara personal dan sosial,
serta mengembangkan budaya beragama di sekolah.
1. b. Pendidikan Kewarganegaraan :
Tujuan :
1. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia
2. Menanamkan wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme, bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup. Kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan terhadap hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku
antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
1. c. Bahasa Indonesia :
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi dan sarana pemahaman iptek.
1. d. Bahasa Inggris :
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa Inggris dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi
perkembangan iptek dalam menyongsong era globalisasi.
1. e. Matematika :
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaan iptek.
1. f. Ilmu Pengetahuan Alam :
Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk mernguasai dasar sains dalam rangka
penguasaan iptek.
1. g. Ilmu Pengetahuan Sosial :
Tujuan :
Memberikan pengetahuan sosial kultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan kesadaran hidup
bermasyarakat, serta melatih ketrampilan hidup secara mandiri.
1. h. Seni Budaya (Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater) :
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.
1. i. Pendidian Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan :
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan dalam bidang olahraga,
menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab, disiplin, dan rasa percaya diri pada siswa.
Madrasah ini menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu untuk beberapa pelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya. Misalnya Komputer
sebagai bagian dari Pengembangan Diri pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
 Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
 Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 per- minggu.
Di sekolah kami, MIN Negeri Cinisti, terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra
kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai
dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 12.05 selama 6 hari dari hari Senin hingga Sabtu. Khusus hari Senin,
ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pelajaran dimulai pukul 08.05 sampai dengan 12.05 ( 6 jam
pelajaran ). Khusus hari Jum’at, bubar kelas pukul 11.20. dilanjutkan sholat jama’ah Jum’at disekitar rumah
siswa masing-masing. Pengembangan diri TIK dilaksanakan tiap hari sesuai jadwal pukul 13.00 – 14.00,
kecuali Seni Bela Diri Pencak Silat dilaksanakan pada hari Senin, Rabu dan Sabtu sore jam 14.00 – 15.00
WIB.
1. 2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian
dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan
keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Bahasa Sunda. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang diterapkan di MIN Negeri Cinisti adalah:
– Bahasa Sunda wajib bagi seluruh siswa dari kelas i sampai VI. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
– Bahasa Inggris 2 jam pelajaran/minggu
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang diselenggarakan di MIN Negeri
Cinisti.
Alokasi Waktu (JP)

No. Mata Pelajaran Muatan Lokal I – II III – IV V VI

1 Bahasa daerah ( Sunda ) 2 2 2

2 Bahasa Sunda 2 2 2
Sedangkan tujuan diberikan Muatan Lokal tersebut adalah :
1. a. Bahasa sunda :
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa Jawa baik lisan maupun tertulis dalam upaya mempertahankan nilai-nilai
budaya Jawa masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra.
b. Bahasa Inggris :
Tujuan :
Membina kemampuan untuk bisa menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.
B. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
1. Pengaturan Beban Belajar
1. Ketentuan Beban Belajar
1) Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti Kab. Garut menyelenggarakan pendidikan dengan menggunakan
sistem paket.
2) Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku .
3) Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah enam tahun yang
dibagi dalam enam semester.
4) Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan pesera didik untuk mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
5) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik.
6) Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu
penyelesaian ditentukan oleh pendidik.
7) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi dengan
waktu penyelesaian ditentukan sendiri oleh peserta didik.
Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban
belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang
dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket
untuk MIN Negeri Cinisti adalah antara 0% – 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi.
1. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah
kami, misalnya pada kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara
dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum MIN Negeri Cinisti.
1. b. Tabel Beban Belajar SIswa
JUMLAH
SATU JUMLAH JAM
JAM JAM MINGGU PER
PEMBELAJARAN PEMBEL EFEKTIF WAKTU TAHUN
SATUAN TATAP MUKA PER PER TAHUN PEMBELAJARAN (@ 60
PENDIDIKAN KELAS (MENIT) MINGGU PELAJARAN PER TAHUN MENIT)

Kelas : Kelas : Kelas :


MIN I. 32 I. 1050 I. 630
Cinisti I s/d III 35 II. 32 36 II. 1085 II. 651
III. 42 III. 1120 III. 672
jam pembelajaran
Kelas :
I. 37.800 menit
II. 39.060 menit
III. 40.320 menit

1.260
IV s/d jam pembelajaran
VI 35 43 36 (45.360 menit) 756
1. Sistem Pembelajaran
1. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam :
Pembelajaran PAI diarahkan pada aspek penguasaan konsep dan penerapan. Pembelajaran PAI
disajikan degan cara tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur di dalam
maupun di luar kelas. Pedekatan yang digunakan antara lain Tanya jawab, Diskusi, Praktek dan Simulasi.
1. Sistem Pembelajaran PKn :
Sistem Pembelajaran PKn menekankan sikap dan tingkah laku peserta didik supaya tahu akan hak dan
kewajibannya. Meningkatkan kesadaran dan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme, bela negara,
demokrasi, ketaatan hukum, ketaatan membayar pajak, kesetaraan jender dan sikap serta perilaku anti
KKN yang disajikan melalui tatap muka, tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Pendekatan
CTL, Ceramah bervariasi, tanya jawab, inquiry, diskusi,Role playing, Simulasi, PBI, Sosiodrama.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia :
Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada aspek yaitu mendengar, berbicara, membaca dan
menulis dengan menekankan kemampuan berbahasa lisan dan tulis. Dan penyajian mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan pendekatan CTL, Ceramah bervariasi, tanya jawab, inquiry, diskusi,Role
playing, Simulasi, PBI, Sosiodrama melalui tatap muka, praktik, penugasan terstruktur dan penugasan
mandiri tak terstruktur.
1. Sistem Pembelajaran Matematika :
Sistem Pembelajaran matematika diarahkan pada tiga aspek, yaitu pemahaman konsep, penalaran dan
komunikasi dan pemecahan masalah. Penyajian mata pelajaran matematika dilakukan melalui tatap muka,
tugas mandiri terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Pendekatan yang digunakan antara lain CTL,
diskusi,Tanya jawab, Demonstrasi, PBI.
1. Sistem Pembelajaran IPA :
Pembelajaran IPA diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep serta kinerja yang menekankan
pada cara-cara mengetahui gejala alam secara sistematis dengan mengutamakan pemberian pengalaman
secara langung melalui observasi dan proses penemuan.
Pembelajaran IPA disajikan dengan cara tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tak
terstruktur di dalam maupun di luar kelas. Pedekatan yang digunakan antara lain CTL, DI, PBI,
Cooperative Learning, Demonstrasi, Ekspositori, Diskusi, Observasi, Eksperimen, Inkuiri, Studi Pustaka,
Wawancara, Kunjungan Kerja.
1. Sistem Pembelajaran IPS :
Pembelajaran IPS menekankan pada penguasaan konsep, pengamatan, pengkajian, pengidentifikasian,
mendiskusikan dan aplikasi. Penerapan IPS diantaranya melalui tatap muka, pemahaman,
pengamatan,penkajian, pengidentifikasian, pendiskusian dan aplikasi.
Pedekatan yang digunakan antara lain CTL, Cooperative Learning, Demonstrasi, Diskusi, Observasi, Studi
Pustaka.
1. Sistem Pembelajaran Seni Budaya :
Pembelajaran Seni Budaya diarahkan pada aspek apresiai dan kreasi seni budaya lokal dan modern.
Pembelajaran Seni Budaya disajikan melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri
tidak terstruktur. Pendekatan yang digunakan antara lain CTL, Cooperative Learning, Demonstrasi,
Diskusi, Observasi, Studi Pustaka.
1. Sistem Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan :
Pembelajaran Penjaskes diarahkan pada aspek permainan dan olehraga, aktivitas pengembangan, uji diri
dan senam, aktivitas ritmik, dan pilihan.
Pembelajaran Penjaskes disajikan melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tidak
terstruktur.Pendekatan yang digunakan antara lain Pemodelan, CL, Demonstrasi.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Sunda :
Pembelajaran Bahasa Sunda diarahkan pada mendengar, berbicara, membaca, menulis dan apresiasi
sastra.
Penyajian mata pelajaran Bahasa Sunda dilaksanakan melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan
penugasan mandiri tidak terstruktur. Pendekatan yang digunakan antara lain CTL, Tanya jawab, Diskusi
dan Demonstrasi.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Inggris :
Sistem Pembelajaran Bahasa Ingris diarahkan pada empat aspek yaitu mendengar, berbicara, membaca
dan menulis dengan menekankan pada kemampuan berbahasa lisan dan tulis. Dan penyajian mata
pelajaran Bahasa Inggris melalui tatap muka dan praktik serta penugasan terstruktur dan penugasan
mandiri tak terstruktur. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah CTL.
BAB V
PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL
1. A. Konsep dan Sifat Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di
dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di
masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan
kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahawa
dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal
1. B. MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL
1. Proses Pengembangan
Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani oleh sekolah dan komite sekolah
yang membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola, dan
melaksanakannya. Dengan demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan
nasional, perencanaan, pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal memperhatikan keseimbangan
dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan
tanggung jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite sekolah.
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite sekolah dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
2. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
4. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
5. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada
Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP
Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagai keadaan dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan. Data tersebut dapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang bersangkutan
seperti Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait, Perguruan Tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan
daerah seperti telah disebutkan di atas dapat ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui antara lain dari:
1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasuk prioritas pembangunan daerah, baik
pembangunan jangka pendek, pembangunan jangka panjang, maupun pembangunan berkelanjutan
(sustainable development);
2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan dan keterampilan-
keterampilan yang diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam dan pengembangan daerahnya, serta konservasi
alam dan pemberdayaannya
1. b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
Berdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapat diperoleh berbagai jenis kebutuhan.
Berbagai jenis kebutuhan ini dapat mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lain untuk:
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;
3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;
4) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari;
1. c. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan muatan lokal yang dapat
diangkat sebagai bahan kajian sesuai dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Penentuan bahan
kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
3) Tersedianya sarana dan prasarana
4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa
5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan
6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;
7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi dan situasi daerah.
1. d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
Berdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukan kegiatan pembelajarannya. Kegiatan
pembelajaran ini pada dasarnya dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang
mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang
berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.
Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang
sudah ditentukan oleh sekolah dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan komite sekolah
untuk dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal.
Substansi muatan lokal di MIN Cinisti terdiri atas :
1. Bahasa Daerah (Sunda)
Sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai Budaya ( Sunda ) Masyarakat setempat dalam wujud
Komunikasi dan Apresiasi Sastra.
1. Bahasa Inggris
sebagai uapaya meningkatkan ketrampilan siswa dalam berbicara Bahsa Inggris.
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus, dengan mengacu pada
Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.
1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah langkah awal dalam membuat
mata pelajaran muatan lokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam
mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis
pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan
melibatkan guru, ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.
2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:
a) Mengembangkan indikator
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Pengalokasian waktu
e) Pengembangan penilaian
f) Menentukan Sumber Belajar
Langkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunan silabus mata pelajaran.
2. Pihak yang Teribat dalam Pengembangan
Sekolah dan komite sekolah mempunyai wewenang penuh dalam mengembangkan program muatan lokal.
Bila dirasa tidak mempunyai SDM dalam mengembangkan sekolah dan komite sekolah dapat bekerjasama
dengan dengan unsur-unsur Depdiknas seperti Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi dan instansi/lembaga di luar Depdiknas, misalnya
pemerintah Daerah/Bapeda, Dinas Departemen lain terkait, dunia usaha/industri, tokoh masyarakat.
Peran, tugas dan tanggung jawab TPK secara umum adalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing;
2. Menentukan komposisi atau susunan jenis muatan lokal;
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah masing-
masing;
4. Menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;
5. Mengembangkan silabus muatan lokal dan perangkat kurikulum muatan lokal lainnya, yang dilakukan
bersama sekolah, mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP
Peran Perguruan Tinggi dan LPMP antara lain memberikan bimbingan dan bantuan teknis dalam:
1. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis
muatan lokal;
2. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian/pelajaran;
3. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan jenis bahan
kajian/pelajaran
Peran instansi/lembaga di luar Depdiknas secara umum adalah:
1. Memberikan informasi mengenai potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan
alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah yang bersangkutan, serta prioritas pembangunan
daerah di berbagai sektor yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan;
2. Memberikan gambaran mengenai kemampuan-kemampuan dan keterampilan yang diperlukan pada
sektor-sektor tertentu;
3. Memberikan sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan tenaga dalam menentukan prioritas muatan lokal
sesuai dengan nilai-nilai dan norma setempat.
3. Rambu-rambu
Berikut ini rambu-rambu untuk diperhatikan dalam pelaksanaan muatan lokal.
a. Sekolah yang mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta
silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran muatan lokal. Apabila sekolah belum mampu
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta silabusnya sekolah dapat
melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh sekolah, atau dapat
meminta bantuan kepada sekolah yang terdekat yang masih dalam satu daerahnya. Bila beberapa sekolah
dalam satu daerah belum mampu mengembangkan dapat meminta bantuan TPK daerah, atau meminta
bantuan dari LPMP di propinsinya.
b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik yang mencakup
perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar diatur sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak mengganggu
penguasaan pada kurikulum nasional. Oleh karena itu dalam pelaksanaan muatan lokal dihindarkan
adanya pekerjaan rumah (PR).
c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihat kedekatan dengan peserta didik yang
meliputi dekat secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalam lingkungan
tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis maksudnya bahwa bahan kajian
tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencernakan informasi sesuai dengan usianya.
Untuk itu, bahan pengajaran hendaknya disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-
hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari
pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain
itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat
membantu peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi guru dalam memilih metode mengajar
dan sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan
dapat mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah,
misalnya dengan memanfaatkan tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dari instansi terkait atau dunia
usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara
mental, fisik, maupun sosial.
e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan
pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Bahan kajian muatan lokal juga dapat
disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau satu tahun ajaran.
f. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan jumlah minggu efektif
untuk mata pelajaran muatan lokal pada setiap semester.

BAB VI
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
1. A. Konsep dan Sifat Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari
kurikulum sekolah/madrasah.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir peserta didik, serta kegiatan ekstra kurikuler. Untuk satuan pendidikan kejuruan,
kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan untuk pengembangan kreativitas
dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan
hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat
diselenggarakan oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan
kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan
kegiatan ekstra kurikuler dapat megembangkan kompetensi
1. 1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta
didik dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemandirian
f. Kemampuan kehidupan keagamaan
g. Kemampuan sosial
h. Kemampuan belajar
i. Wawasan dan perencanaan karir
j. Kemampuan pemecahan masalah
1. B. Bentuk Dan Sasaran Kegiatan Pengembangan Diri
Bentuk kegiatan pengembangan diri di Min Cinisti adalah sebagai berikut.
1. Terprogram, adalah kegiatan yang dirancang secara khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan
kegiatan pendukung konseling, krida, karya ilmiah, latihan/lomba keberbakatan/prestasi, seminar,
workshop, bazar, dan kegiatan lapangan.
2. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, ibadah khusus keagamaan
bersama, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
3. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi
salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
4. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang
baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu, berjabat
tangan dengan bapak atau ibu guru, karyawan madrasah serta dengan teman-teman.
Adapun bentuk-bentuk kegiatan pengembangan diri terprogram adalah
1. Pramuka
Tujuan dalam pramuka adalah :
 Sebagai wahana bagi peserta didik untuk berlatih berorganisasi.
 Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri.
 Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
 Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
 Memiliki sikap kerjasama kelompok
 Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas IV dan kelas VI.
a. Tingkat Penggalang Ramu
SILABUS

1. Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.


2. Memahami I-agL1 Indonesia Raya.
3. Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4. Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6 kali berturLit-
tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
11. Menyampaikan berita secara lisan.
12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
1. Memiliki kecakapan kebangsaan. 14. Menjamu tamu dengan balk (untuk putri);
2. Memiliki kecakapan 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
pramuka. 16. Memiliki buku tabungan
3. Memiliki kecakapan 17. Membayar uang iuran pada gugus depan
4. Melengkapi administrasi. 18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
5. Memiliki kecakapan spiritual 19. Mengerti rukun iman dan Islam.
b. Tingkat Penggalang Rakit
SILABUS

1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.


kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
2. Memiliki kecakapan 3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
sosial 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
3. Memiliki kecakapan 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
pramuka. 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
3. Memiliki 7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
ketrampilan 8. Dapat memimpin barisan.
4. Memelihara 9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
kesehatan . 10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal 10 kali.
5. Memiliki kecakapan 11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
spiritual 12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
13. Memasak makanan di perkemahan.
14. Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
15. Mengetahui makanan yang bergizi.
16. Mengetahui jenis penyakit menular.
17. Memelihara lanaman berguna dan binatang ternak.
18. Membaca do’a harian .
c. Tingkat Penggalang Terap
SILABUS

1. Mengetahui arti dan sejarah Sumpah Pemuda


2. Bersungguh-sungguh mengamalkan pancasila
3. Mengetahui tentang PBB.
4. Mengetahui tempat-tempat di kecamatan
5. Mengikuti kerja bakti di kampung, tempat ibadah Berta pernah
membantu lembaga seperti PMI, PKK dan karang taruna
6. Mengikuti latihan pasukan sebagai pengalang rakit minimal 10
kali.
7. Menaksir jarak, tinggi, lugs, isi, berat dan suhu.
1. Memiliki kecakapan 8. Membuat peta pity.
kebangsaan. 9. Merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil
2. Memiliki kecakapan 10. Membuat alai rumah tangy sederhana
social. 11. Menerapkan kebersihan dan kesehatan di perkemahan, (11
3. Memiliki kecakapan rumah dan Illinnya.
pramuka. 12. Melakukan olah raga atletik atau renang dan olah raga
3. Memiliki kecakapan persona perniainan.
4. Menielihara. 17. Memiliki buku tabungan.
kesehatan 18. Membayar uang itiran.
5. Memiliki 19. Membantu jalannya administrasi keuangan gusu depannya.
kelengkapan 20. Memiliki minimal Bata Panda Kecakapan Khusus.
administrasi 21. Mengetahui hari hari rays Islam.
6. Kecakapan spiritual 22. Bertindak sebagai imam dalam sholat berjamaah di perkemahan.
2. Seni Baca Al-Qur’an / Qiro’ah
Tujuan dari diadakannya seni baca Al-Qur’an adalah :
– Menghargai dan menghormati kitab sucinya.
– Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap agama khusuanya pada kitab Suci Al-Qur’an.
– Melestarikan budaya islami.
– Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni baca Al Qur’an (Qiroah)
– Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni baca Al Qur’an
– Mempersiapkan
– siswa dalam lomba (MTQ)
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
SILABUS

1. Makhariful khuruf
2. Sifat Al huruf
3. Ahkan Al huruf
4. Ahkam Almad wal qasor
1. Ahkan Al waqof wal ibtida’
2. Mura’at Al huruf Wal harokat
1. Muro’at Al kalimat Wal ayat
1. Kejernihan / kebeningan
1. Kehalusan
2. Kenyaringan
3. Keutuhan
4. Pengaturan nafas
1. Lagu pertama
1. Tajuid 2. Jumah lagu
1. Fashokah 3. Perhatian, keutuhan, dan tempo lagu
1. Suara 4. Irama dan gaya
1. Lagu dan bacaan 1. Variasi
Pembinaan baca Al-Qur’an
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi kandungan Al-Qur’an
SILABUS

– Membaca huruf hi.iaiyyah sesuai dengan makhraJ


(tepat)
– Mengenal tanda baca serta membacanya dengan
fasikh
– Menghafal Surat pendek dan bacaan sholat
– Mengenal tanda-tanda nun sukun, tanwin dan mim sukun,
qolqolah serta membacanya dengan fasikh
– Menghafal bacaan sholat
– Membaca dan mengetahui tandatanda waqof, bacaan
Membaca Alqur-an (tadarus) dengan fasikh panjang/mad, bacaan dengung, alit’syamsiyal dan Al
menurut kaidah ilmu tajwid. qomariyah

Menghafal Al Qur’an dengan benar dan fasikh


menurut kaidah ilmu tajwid – Menghafal Al Quran Juz 1 sampai ke Juz ke 30

Menghafal Al Qur’an dengan benar dan fasikh – Menghafal surat-surat pilihan :


menurut kaidah ilmu tajwid 1. QS. Al Kahfi
2. QS. Yasiin
3. QS. Ar Rohman
4. QS. Al Jum’ah
5. QS. Al Waqiah
6. Al Mulk
3. Seni Musik ( Olah vokal / Aubade )
Tujuan seni musik adalah :
 Melestarikan budaya Daerah.
 Memberikan bekal kecakapan hidup berupa Seni Suara.
 Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap budaya Daerah.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
4. Komputer
Tujuan kegiatan ini adalah :
 Membantu peserta didik agar mahir dalam mengoperasionalkan komputer.
 Melatih peserta didik memanfaatkan program pengolah kata dan pengolah angka/data.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
5. Bimbingan Belajar Bagi Kelas VI
Tujuan :
Melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal Mata Pelajaran yang di UASBN kan
SILABUS

1. Memahami materi-materi penting di kelas IV


2. Memahami materi-materi penting di kelas V
3. Memahami materi-materi penting di kelas VI
1. Memahami soal Ujian Nasional Tahun. 2007.
2. Memahami soal Ujian Nasional Tahun 2008.
1. Menguasai materi 3. Memahami soal Ujian Nasional Tahun 2009.
SKL dari pelajaran ujian nasional 1. Mengikuti try out yang pertama
2. Memahami Soal- Soal Ujian Nasional 2. Mengikuti try out yang kedua
3. Menguji kemampuan dengan mengikuti 3. Mengikuti try out yang ketiga
try out ujian nasional 3. Mengikuti try out dengan dua paket soal yang berbeda.
BENTUK KEGIATAN YANG RUTIN ADALAH :
a) Upacara Bendera
Tujuan :
– Meningkatkan kedisiplinan
– Melatih siswa rasa cinta tanah air
– Melatih siswa agar mengenang, menghargai dan meneruskan cita-cita luhur para pendahulunya
SILABUS

1. Pejabat Upacara 1.1. Pembina Upacara


1. Petugas Upacara 1.2. Pemimpin Upacara
1. Bentuk Barisan 1.3. Pengatur Upacara
1. Sarana Upacara 1.4. Pembawa Upacara
1. Pelaksanaan Upacara Pengibaran 2.1. Pembawa Naskah Pancasila
Bendera 2.2. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945
1. Acara Pokok 2.3. Pembaca do’a
2.4. Pemimpin lagu / Dirigen
2.5. Kelompok pengibar bendera
2.6. Kelompok pembawa lagu
3.1. Bentuk segaris
3.2. Bentuk angkare
– Formasi saf bensaf
– Formasi saf berbanjar
– Formasi banjar bersaf
– Formasi banjar berbanjar
4.1. Bendera
4.2. Tiang bendera
4.3. Tali bendera
4.4. Naskah – naskah upacara
5.1. Susunan upacara
– Acara persiapan
– Acara pendahuluan
– Acara pokok
– Acara penutup
– Acara tambahan
5.2. Tehnis pelaksanaan
– Persiapan upacara
– Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
– Penghormatan
– Laporan
6.1. Pembina upacara memasuki lapangan upcara
6.2. Penghormatan umum
6.3. Laporan pemimpin upacara
6.4. Pengibaran bendera sang merah putih
6.5. Mengheningkan cipta
6.6. Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945
6.7. Pembacaan teks Pancasila
6.8. Amanat pembina upacara
6.9. Menyanyikan lagu wajib
6.10. Pembacaan do’a
6.11. Laporan pemimpin upacara
6.12. Pernghormatan umum
6.13. Pembina upcara meninggalkan lapangan upacara
6.14. Upacara selesai upacara di bubarkan
6.15. Penghormatan pada pemimpin upacara
.
b) Sholat Dhuha dan Duhur Berjamaah
Tujuan :
 Membiasaan siswa dalam melaksanakan ibadah sholat wajib secara berjamaah.
 Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai ajaran agama yang diyakini menuju pembentukan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa secara utuh.
SILABUS

1.1. Praktek penerapan / pelaksanaan syarat dan rukun wudhu


1.2. Do’a sesudah wudhu
1.3. Sunah wudhu
2.1. I’tikaf sebelum pelaksanaan jamaah
1. Wudhu 2.2. Sholat sunnah sebelum jamaah
2. I’tikaf 3.1. Pelaksanaan sholat jama’ah secara baik dan benar
3. Sholat berjamaah 3.2. Do’a sesudah sholat jama’ah
4. Sholat sunnah 4.1. Sholat sunnah sesudah sholat fardhu
c) Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan :
Tujuan :
 Membiasakan siswa untuk selalu menjaga kebersihan.
 Mengingatkan siswa akan pentingnya menjaga kesehatan
d) Berdo’a bersama setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
 Membiasakan siswa untuk selalu berdo’a setiap melaksanakan kegiatan yang positif sebagai penguat
batin.
 Mengingatkan siswa betapa kecilnya manusia di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
e) Berjabat tangan dengan guru setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
 Membiasakan siswa untuk menyadari persaudaraan.
 Membiasakan siswa untuk saling mermaafkan.
 Mengingatkan siswa bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan.
f) Menjaga Kerapian Berpakaian :
Tujuan :
 Membiasakan siswa untuk selalu berpenampilan rapi.
 Membiasakan siswa menyadari pentingnya menghargai diri sendiri.
g) Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga sekolah :
Tujuan :
 Membiasakan siswa selalu berkata sopan terhadap sesama.
 Membiasakan siswa menyadari pentingnya menghargai diri.
BENTUK KEGIATAN YANG SPONTAN ADALAH :
1. Membiasakan mengucap salam kepada setiap warga sekolah yang baru ditemui
Tujuan :
 Membiasakan siswa menunjukkan sikap ramah.
 Membiasakan siswa mendo’akan sesama.
1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya :
Tujuan :
 Membiasakan siswa menjaga kebersihan dan kesehatan.
3. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar :
Tujuan :
 Membiasakan siswa bersikap demokratis, jujur, sportif, dan cinta damai.
4. Kujungan kepada teman yang sakit :
Tujuan :
 Membiasakan siswa saling mengasihi sesama dan membantu orang lain yang sedang menderita.
1. Mengadakan Ta’ziah :
Tujuan :
 Membiasakan siswa saling berbagi rasa terhadap orang lain yang sedang kesusahan.
BENTUK KEGIATAN KETELADANAN ADAL;AH :
1) Memberi contoh berpakaian rapi :
Tujuan :
Membiasakan memberi contoh yang baik dalam berpakaian sebagai bentuk menghargai diri sendiri dan
orang lain.
2) Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu :
Tujuan :
Membiasakan berdisiplin dan menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat melanggar peraturan sekolah.
3) Memberi contoh hidup sederhana :
Tujuan :
 Membiasakan siswa menjaga perasaan orang lain yang kurang beruntung.
 Membiasakan siswa hidup hemat.
4) Memberi contoh memuji hasil karya yang baik :
Tujuan :
 Membiasakan siswa menyukai hal-hal yang baik dan positif.
 Membiasakan siswa tidak merendahkan karya orang lain.
 Membiasakan siswa menjaga keutuhan dan persatuan.
1. C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Secara Keseluruhan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kegiatan Pengembangan diri dan
Pelajaran lain telah tertuang pada bab sebelumnya.
1. D. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
a) Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat Teprogram dilaksanakan pada waktu pembelajaran efektif
dengan mengalokasikan waktu khusus dalam jadwal pelajaran dibina oleh guru dan konselor sekolah.
b) Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram (Ekstrakurikuler) dilaksanalan di luar jam pembelajaran
dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang memiliki kualifikasi yang berdasarkan surat keputusan Kepala
Sekolah.
c) Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram (rutin, spontan dan keteladanan) dilaksanakan pada
waktu jam pembelajaran efektif dibina oleh guru dan konselor sekolah.
d) Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri
No Nama Kegiatan Kelas Hari Waktu

1 Terprogram

a. Wajib Baca Yasin/Surat Pendek IV s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal

Senin
b. Peringatan HBN dan PHBI IV s/d VI s/d Sabtu Sesuai jadwal

c. Kegiatan Pentas Seni I s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal


Ekstrakurikuler

1. Baca Tulis Al-Qur’an IV s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal

1. Pramuka IV s/d VI Kamis 14.00 – 15.10

1. Seni IV s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal

1. Paskibra / Aubade IV s/d VI Sabtu 13.00 – 14.10

1. Komputer IV s/d VI Sesuai jadwal 13.00 – 14.10

Senin
Rabu
1. Pencak Silat IV s/d VI Sabtu 14.00 – 15.10

2 Tidak Terprogram

A. Rutin

1. Upacara Bendera I s/d VI Senin 07.30 – 08.05

Senin
1. Sholat Dhuhur Berjamaah IV s/d VI s/d Sabtu Sesuai jadwal

Senin
1. Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan I s/d VI s/d Sabtu 07.00 – 12.05

Senin
e. Berdo’a bersama setiap awal dan akhir pelajaran I s/d VI s/d Sabtu Sesuai jadwal

f. Berjabat tangan dengan guru setiap awal dan akhir Senin


pelajaran I s/d VI s/d Sabtu Sesuai jadwal

Senin
g. Menjaga Kerapian Berpakaian I s/d VI s/d Sabtu 07.00 – 12.05

h. Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga Senin


sekolah I s/d VI s/d Sabtu 07.00 – 12.05

B. Spontan

1. Membiasakan mengucap salam kepada setiap warga Senin


sekolah yang baru ditemui I s/d VI s/d Sabtu Situasional

Senin
1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya I s/d VI s/d Sabtu Situasional

Senin s/d
1. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar I s/d VI Sabtu Situasional
Senin s/d
1. Kunjungan Kepada Teman yang sakit I s/d VI Sabtu Situasional

Senin s/d
1. Mengadakan Ta’ziah I s/d VI Sabtu Situasional

C. Keteladanan

Senin s/d
1. Memberi contoh berpakaian rapi I s/d VI Sabtu Situasional

Senin s/d
1. Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu I s/d VI Sabtu Situasional

Senin s/d
1. Memberi contoh hidup sederhana I s/d VI Sabtu Situasional

Senin s/d
1. Memberi contoh memuji hasil karya yang baik I s/d VI Sabtu Situasional
e) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas IV s/d kelas VI dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 35 menit) .
Pengembangan diri untuk kelas VI diarahkan pada program pembelajaran intensif dalam rangka persiapan
menghadapi Ujian Nasional.
f) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester) kepada sekolah
dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D

BAB VII
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL )
1. A. KONSEP DAN SIFAT PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
1. Kecakapan Hidup (life skill)
Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar
keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997)
mendefinisikan bahwa kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi
dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tanangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan disini mencakup lima jenis, yaitu: (1)
kecakapan mengenal diri, (2) kecakapan berpikir, (3) kecakapan sosial, (4) kecakapan akademik, dan (5)
kecakapan kejuruan.
Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan pengembangan diri
untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
berhubungan baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi tertentu.
Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi
dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri. Pengertian
kecapan hidup dalam pandangan ini tidak semata memiliki kemampuan tertentu (vocational job), namun
juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara fungsional seperti: membaca, menulis, dan berhitung,
merumuskan dan memecahklan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan
menggunakan teknologi (Dikdasmen, 2002).
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-
kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam
persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya
termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak
peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dan kehidupan. Pendidikan
kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi
peserta didik sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang
materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran
kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan
memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu
dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life skill concep)
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu:
a) Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan
b) Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Masing-masing jenis kecakapan itu dapat dipilah menjadi sub kecakapan. Kecakapan hidup generik terdiri
atas kecakapan personal (personal skill), dan kecakapan sosial (social skill). Kecakapan personal
mencakup kecakapan dalam memahami diri (self awareness) dan kecakapan berpikir (thinking skill).
Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang
bermanfaat bagi lingkungannya. Kecapakan berpikir rasional mencakup antara lain kecakapan mengenali
dan menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta kecakapan memecahkan masalah
secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication
skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu.
Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan
vokasional (vokational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih
memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan-kecakapan ini mencakup kecakapan vokasional dasar
(basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi
problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk
mengatasinya. Konsep kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional atau keterampilan untuk
bekerja. Orang yang tidak bekerja, misalnya ibu rumah tangga atau orang yang sudah pensiun tetap
memerlukan kecakapan hidup. Seperti halnya orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai
masalah yang harus dipecahkan, orang yang sedang menempuh pendidikanpun memerlukan kecakapan
hidup, karena mereka tentunya juga memiliki permasalahan kehidupan.
Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan
memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat,
maupun sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka faktor ketergantungan terhadap
lapangan pekerjaan yang sudah ada sebagai akibat tingginya pengangguran, dapat diturunkan, yang
berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap. (Depdiknas, diolah)
1. B. KOMPONEN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Konsep kecakapan-kecakapan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:
C. PENGINTERNALISASIAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM SEMUA MATA
PELAJARAN
Pendidikan kecakapan hidup sudah menjadi suatu kebijakan seiring dengan berlakunya Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan. Standar isi dan standar kompetensi ini akan menjadi acuan daerah/sekolah
dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing-masing jenjang
pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kecakapan hidup dengan sendirinya harus mengacu kepada
standar-standar yang telah ditetap pemerintah. Standar isi dan standar kompetensi lulusan merupakan
salah satu bagian dari Standar Nasional Pendidikan. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompertensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan.
Dokumen standar isi mencakup: (1) kerangka dasar kurikulum, (2) struktur kurikulum, (3) standar
kompetensi dan kompetensi dasar, (4) beban belajar, dan (5) kalender pendidikan.
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,
bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan
jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, pembiasaan dan muatan lokal. Masing-masing muatan
memiliki tujuan pendidikan yang berbeda dan peluang untuk memasukkan kecakapan hidup secara
terintegratif. Berikut ini disajikan contoh muatan wajib, tujuan, dan pengembangan kecakapan hidup.
Tabel 1: Muatan Wajib, Tujuan Pendidikan, dan Pengembangan Kecakapan Hidup
Pengembangan Kecakapan Hidup

Kecaka Kecaka
pan Kecakapan pan Kecakapan
No Mata Pelajaran Tujuan Pendidikan Personal Sosial Akademik Vokasional

Membentuk peserta didik


menjadi manusia yang beriman
Pendidikan dan bertakwa kepada Tuhan
1 agama YME √ √ √ √

Membentuk peserta didik


menjadi warga negara yang
memiliki wawasan dan rasa
Pendidikan kebersamaan, cinta tanah air,
Kewargane- serta bersikap dan berperilaku
2 garaan demokratis √ √ √ √

Membentuk peserta didik mampu


berkomunikasi secara efektif dan
efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan
3 Bahasa maupun tulisan √ √ √ √

Mengembangkan logika dan


kemampuan berpikir peserta
4 Matematika didik √ √ √ √

5 Ilmu Mengembangkan pengetahuan, √ √ √ √


Pengetahuan dan kemampuan analisis peserta
Alam didik terhadap lingkungan alam
dan sekitarnya

Mengembangkan pengetahuan,
Ilmu pemahaman, dan kemampuan
Pengetahuan analisis peserta didik terhadap
6 Sosial kondisi sosial masyarakat √ √ √ √

Membentuk karakter peserta


didik menjadi manusia yang
memiliki rasa seni dan
7 Seni dan Budaya pemahaman budaya √ √ √ √

Membentuk karakter peserta


Pendidikan didik agar sehat jasmani dan
Jasmani dan rohani, serta menumbuhkan rasa
8 Olahraga sportivitas √ √ √ √

Keterampilan/ Membentuk peserta didik


Bahasa menjadi manusia yang memiliki
9 Asing/TIK keterampilan √ √ √ √

Membentuk pemahaman
terhadap potensi sesuai dengan
ciri khas di daerah tempat
10 Muatan Lokal tinggalnya √ √ √ √

Memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk
mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai
Pengembangan dengan kebutuhan, minat, dan
11 Diri bakat √ √ √ √
1. Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh program/rancangan yang
disusun dan kreativitas guru dalam merumuskan dan menentukan metode pembelajaran. Langkah-langkah
yang ditempuh dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi bahan kajian/materi
3. Mengembangkan indikator kompetensi
4. Mengembangkan pengalaman belajar yang bermuatan kecakapan hidup
5. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan
6. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup
1. Prinsip-prinsip Pengembangan Model Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia.
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menujang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan mempertimbangkan
norma-norma agama yang berlaku
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
4. Tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan
5. Program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali peserta didik dalam memasuki
dunia kerja/usaha serta relevan dengan kebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan.
6. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal, sosial, akademis, dan
vokasional.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
8. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
1. D. PELAKSANAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
1. 1. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seni Budaya, Ketrampilan, Muatan Lokal, dan
Kegiatan Pengembangan Diri.
2. Pendidikan Kecakapan Hidup meliputi :
1.
1. Pendidikan Kecakapan Hidup dilaksanaan secara integral dalam pendidikan/ pembelajaran semua
mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanaan dengan menganalisis kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran yang berpotensi untuk mengembangkan kecakapan hidup tertentu. Proses analisis
dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalui kegiatan KKG / MGMPS. Berdasarkan hasil
analisis tersebut, guru mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam
kegiatan pembelajaran.
Kecakapan personal Kecakapan Akademik Kecakapan Sosial

 Bekerja sama
 Mengendalikan emosi
« Berfikir kritis  Interaksi dalam kelompok
« Berfikir logis  Mengelola Konflik
« Komitmen µ Menguasai pengetahuan  Berpartisipasi
« Mandiri µ Bersikap ilmiah  Membudayakan sikap sportif
« Percaya diri µ Berfikir strategis  Disiplin
« Tanggung jawab µ Berkomunikasi ilmiah  Membudayakan hidup sehat
« Menghargai dan menilai diri µ Merancang penelitian ilmiah  Mendengar
« Menggali dan mengolah µ Melaksanakan penelitian  Berbicara
informasi µ Menggunakan teknologi  Membaca
« Mengambil keputusan µ Bersikap kritis rasional  Kecakapan menuliskan
pendapat/gagasan
 Bekerja sama dengan teman sekerja
 Kecakapan memimpin
1. MI Negeri Cinisti Kab. Garut memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk
mengembangkan kecakapan hidupnya dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal di luar
sekolah.
1. 2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada semua mata pelajaran dan
muatan lokal yang dilakukan dengan cara mengembangkan pelajaran dengan memperhatikan,
menyesuasikan, dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Arab, IPA, Muatan Lokal, Bahasa Sunda, serta pengembangan diri
3. c. Sekolah memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengikuti pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal yang
sudah memperoleh akreditasi.
Pada intinya pendidikan kecakapan hidup membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
belajar, menyadari dan mensyukuri potensi diri untuk dikembangkan dan diamalkan, berani menghadapi
problema kehidupan, serta memecahkannya secara kreatif. Pendidikan kecakapan hidup bukanlah mata
pelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya tidak perlu merubah kurikulum dan menciptakan mata
pelajaran baru. Yang diperlukan disini adalah mereorientasi pendidikan dari mata pelajaran ke orientasi
pendidikan kecakapan hidup melalui pengintegrasian kegiatan-kegiatan yang pada prinsipnya membekali
peserta didik terhadap kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat diterapkan dalam kehidupan
keseharian peserta didik. Dengan prinsip ini, mata pelajaran dipahami sebagai alat untuk dikembangkan
kecakapan hidup yang nantinya akan digunakan oleh peserta didik dalam menghadapi kehidupan nyata.
Prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut:
1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku
2. Tidak mengubah kurikulum yang berlaku
3. Pembelajaran menggunakan prinsip empat pilar, yaitu: belajar untuk tahu, belajar menjadi diri sendiri,
belajar untuk melakukan, dan belajar untuk mencapai kehidupan bersama
4. Belajar konstekstual dengan menggunakan potensi lingkungan sekitar sebagai wahana pendidikan
5. Mengaitkan dengan kehidupan nyata
6. Mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas, memperluas wawasan dan pengetahuan,
memiliki akses untuk memenuhi standar hidup secara layak

BAB VIII
KETUNTASAN BELAJAR, SISTEM PENILAIAN, PINDAH MADRASAH DAN KELULUSAN
A. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar didasarkan hasil analisis SKBM/KKM tiap mata pelajaran yang telah dilakukan oleh
guru. Tinjauan analisis didasarkan kompleksitas tiap KD, tingkat kemampuan siswa memahami pelajaran
(intake), serta daya dukung (kemampuan guru, dukungan masyarakat, sarana dan prasarana).
Berdasarkan hasil analisis di atas, MI Negeri Cinisti Kab. Garut menetapkan SKBM/KKM (Ketuntasan
Kompetensi Minimal) sebagaimana dalam tabel berikut.
Penentuan KKM tersebut berdasarkan pada :
1. Kompleksitas KD / Indikator
Kompleksitas artinya kesulitan / kerumitan setiap indikator / KD yang harus dicapai oleh siswa.
INTERVAL ANALISIS
KOMPLEKSITAS Rentang Angka Keterangan

Tinggi > 65 Sederhana Mudah Dicapai

Sedang 65 – 79 Cukup Sulit Dicapai

Rendah 80 – 100 Rumit Sulit Dicapai


2. Kemampuan Sumber Daya Pendukung
Kemampuan sumber daya pendukung meliputi tenaga pendidik , sarana pendidikan yang sangat esensial
, menejemen Madrasah, kepedulian stake holder sekolah.
INTERVAL ANALISIS
RENTANG
DAYA DUKUNG ANGKA KETERANGAN

Tinggi 80 – 100 Menunjang

Sedang 65 – 79

Rendah < 65 Kurang menunjang


3. Intake ( Tingkat Kemampuan Siswa )
– SKBM Kelas I : didasarkan pada hasil seleksi PSB
– SKBM Kelas II dan Kelas VI : Didasarkan pada tingkat pencapaian SKBM siswa pada semester atau
kelas sebelumnya.
Kompleksitas Rentang Angka Keterangan

Tinggi 80 – 100 Cepat Mencapai Target

Sedang 65 – 79 Cukup Mencapai Target

Rendah < 65 Sulit Mencapai Target


Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intakepeserta didik sedang,
maka nilai KKM-nya adalah:
55 + 86 + 70 = 70,3
3
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 70
KETUNTASAN KOMPETENSI MINIMAL (KKM)
MI NEGERI CINISTI KAB. GARUT
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
No. Mata Pelajaran KKM Kls I – II KKM Kls III-IV KKM Kls IV-VI

Agama 68 68 68
1. Qur’an Hadits 68 68 68
2. Aqidah Akhlaq 68 68 68
3. Fiqih 63 63 63
1 4. Bahasa Arab 68 68 68
No. Mata Pelajaran KKM Kls I – II KKM Kls III-IV KKM Kls IV-VI

5. SKI

2 Pendidikan Kewarganegaraan 68 68 68

3 Bahasa Indonesia 68 68 68

4 Bahasa Inggris 63 63 63

5 Matematika 63 63 63

6 IPA 63 63 63

7 IPS 68 68 68

8 Seni Budaya 68 68 68

9 Pendididkan Jasmani 68 68 68

10 Teknologi Informatika Komunikasi 68 68 68

11 Bahasa sunda 63 63 63

12
CATATAN DAN KETERANGAN :
1. Peserta didik yang belum mencapai SKBM/KKM harus mengikuti program remedi sampai mencapai
SKBM/KKM. Pelaksanaan remedi maksimal dua kali.
2. Peserta didik yang mencapai nilai 80 % – 90 % dapat mengikuti program pengayaan.
3. Peserta didik yang mencapai nilai 91% – 100% dapat mengikuti program percepatan (accelerated)
kelompok.
4. Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka (sepulang sekolah) dengan jadwal
sebagaimana yang telah dirancang oleh masing-masing guru Mata Pelajaran / Guru Kelas.
1. B. SISTEM PENILAIAN :
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang
pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai
suatu kompetensi. Jadi penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum berbasis
kompetensi.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan dikumpulkan melalui
prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh
sebab itu, penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru
untuk memberikan keputusan, dalam hal ini nilai terhadap hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan
belajarnya. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan,
penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian
sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan,
sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil
belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi
dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa
dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
1. Kriteria Penilaian Kelas
a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk
mengukur kompetensi. Dalam pelajaran bahasa Indonesia misalnya, guru menilai kompetensi berbicara.
Penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg)
memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya guru menilai dengan
proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi
dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek
dan penskorannya harus jelas.
c. Terfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
d. Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam
kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
e. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana,
berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
f. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar
bagi peserta didik.
2. Prinsip Penilaian Kelas
Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis
informasi tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan
belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara
tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
7. Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Hal ini berarti suatu aktivitas penilaian dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari
setiap kompetensi. Guru menetapkan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan hasil
belajarnya pada kurun waktu tertentu (akhir semester atau akhir tahun).
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil
kerja peserta didik dan tingkah laku dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang
penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya)
3. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
1. a. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Pendidikan Agama Islam dilakukan dengan cara tes
dan non tes. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan dan unjuk kerja.
1. b. Sistem Penilaian Mata Pelajaran PKn :
Teknik penilaian PKn dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian berupa portofolio, unjuk
kerja, penilaian sikap, penilaan tertulis dan non tertulis.
1. c. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis dan sastra. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik
penilaian berupa tes dan non tes.
1. d. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Matematika :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian matematika dilakukan dengan cara tes dan non tes.
Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, unjuk kerja, penugasan dan portofolio.
1. e. Sistem Penilaian Mata Pelajaran IPA :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep
serta kinerja ilmiah. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik
penilaian IPA dilakukan dengan cara tes dan non tes. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dasar dan indikator. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan, tes identifikasi,
unjuk kerja, tugas proyek, penilaian sikap dan portofolio.
1. f. Sistem Penilaian Mata Pelajaran IPS :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep.
Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan
dengan cara tes tulis, tes lisan dan penugasan. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dasar dan indikator. Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, tugas
rumah, kuis, unjuk kerja, dan portofolio.
1. g. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Seni Budaya :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada penguasaan konsep dan praktek.
Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan
dengan cara tes tulis, tes lisan dan praktek. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar dan indikator. Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, tugas rumah, unjuk
kerja, dan portofolio.
1. h. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Penjaskes :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada penguasaan konsep dan praktek.
Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan
dengan cara tes tulis, tes lisan dan praktek. Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, dan
unjuk kerja.
1. i. Sistem Penilaian Mata Pelajaran TIK :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep.
Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilaksanakan
dengan tes dan non tes. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar
dan indikator. Bentuk penilaian berupa tes tulis (tes identifikasi), unjuk kerja dan penilaian sikap.
1. j. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Sunda :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Bahasa Sunda dilakukan dengan cara tes dan non
tes. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan dan unjuk kerja.
1. k. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Inggris :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis dan sastra. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik
penilaian berupa tes dan non tes.
1. C. PINDAH MADRASAH
1. MI Negeri Cinisti Kab. Garut memfasilitasi siswa yang pindah Madrasah / Sekolah :
– Antar Madrasah / Sekolah pelaksana KTSP
– Antar Madrasah / Sekolah pelaksana KTSP dengan Madrasah / Sekolah yang belum
melaksanakan KTSP.
1. Untuk Pelaksanaan Pindah Madrasah / Sekolah lintas Propinsi / Kabupaten / Kota, dikoordinasikan dengan
Kandepag Kanwil Propinsi dan Mapenda Kab / Kota, serta Dinas Pendidikan Setempat.
2. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip managemen
berbasis Madrasah, antara lain mencangkup hal-hal sebagai berikut :
 Menyesuaikan bentuk Laporan Hasil Belajar ( LHBS ) dari Sekolah / Madrasah Asal sesuai dengan bentuk
Raport yang digunakan oleh Madrasah tujuan.
 Melakukan Test Masuk pengendali Mutu ( UPM ) daerah atau Madrasah tertentu bagi siswa Pindahan.
1. KRITERIA KENAIKAN KELAS, KELULUSAN UJIAN MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL
Kenaikan Kelas :
– Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
– Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas II dan seterusnya, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 mata pelajaran
– Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas VI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan
belajar minimal, lebih dari 3 mata pelajaran
– Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang, yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran
pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.
– Madrasah melaporkan hasil penilaian kepada peserta didik, orang tua, dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
– Laporan memuat deskripsi kemajuan dan hasil belajar secara utuh dan menyeluruh.
– Hasil penilaian dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memberikan umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran dan program pendidikan berikutnya.
Kriteria Kenaikan Kelas
Berdasarkan hasil rapat Dewan Guru MI Negeri Cinisti Kab. Garut hari Senin 30 Juni 2009 bahwa peserta
didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
2. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang diikuti.
3. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan kerajinan pada semester yang diikuti.
4. Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 10% dari jumlah hari efektif.
– Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua pelajaran didasarkan pada KKM yang berlaku di MI
Negeri Cinisti Kab. Garut yaitu : KKM untuk Matematika, IPA, Bhs. Inggris, Bhs. Arab, dan Bhs. Sunda = 63
, sedangkan selain pelajaran tersebut KKMnya = 68.
– Mulai Tahun Pelajaran 2009/2010 kenaikan kelas diperketat terutama kenaikan kelas dari kelas V ke
kelas VI dengan tujuan untuk memotivasi siswa agar :
1. belajar dengan sungguh-sungguh
2. berperilaku dan berkepribadian yang baik
3. aktif masuk sekolah
1. Kriteria Kelulusan
1. Berdasarkan PP 19/2005 pasal 27 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus jika memenuhi syarat sebagai
berikut.
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. memperoleh nilai minimal 65 (enam puluh lima pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata
pelajaran:
1. agama dan akhlak mulia
2. kewarganegaraan dan kepribadian
3. estetika
4. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
5. Lulus Ujian Sekolah untuk mata pelajaran Non Ujian Nasional
6. Lulus Ujian Nasional ( Sesuai dengan Peraturan Pemerintah atau Permendiknas )
1. Persyaratan Kelulusan lainya didasarkan atas 2 Aspek sebagai berikut :
1) Aspek Akademik, meliputi :
1. Memiliki nilai Raport yang lengkap untuk Kelas I s/d VI
2. Telah memiliki nilai Ujian untuk seluruh Mata Pelajaran yang diujikan
3. Tidak terdapat nilai Kurang dari/sama dengan 5,50 baik untuk ujian tulis maupun praktik seluruh Mata
Pelajaran yang diujikan dengan nilai rata-rata Ujian Nasional Maupun Ujian Madrasah tidak boleh kurang
dari/sama dengan 5,51
4. Aspek Non Akademik, meliputi :
1) Nilai rata-rata kepribadian ( Kelakuan, kerajinan, dan Kerapian ) pada Kelas VI Semester II minimal
Baik
2) Kehadiran di Madrasah pada Semester I dan II kelas VI minimal 90 % dari jumlah hari efektif
Seorang Siswa dinyatakan TIDAK LULUS apabila tidak memenuhi Aspek Akademik dan Non Akademik
seperti tersebut diatas.

BAB IX
REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Untuk menjaga reliabilitas dan Validitas Kurikulum yang dipakai perlu adanya aturan tentang revisi dan
atau perubahan, serta pengembangan kurikulum secara terarah. Dengan prinsip/ aturan sebagaimana
berikut :
1. A. TINJAUAN KURIKULUM
Tinjauan kurikulum merupakan kegiatan mengevaluasi kurikulum dengan membandingkan antara
kompetensi dasar atau standar kompetensi mata pelajaran yang dipersyaratkan secara nasional dengan
kondisi nyata di madrasah seperti manajemen pendidikan di madrasah, somber daya yang tersedia dan
pencapaian ketuntasan belajar siswa.
Tinjauan kurikulum dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun sekali dengan melibatkan para guru mata
pelajaran, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana dan prasarana.
Tinjauan kurikulum dimuat dalarn berita acara sebagaimana form berita acara tinjauan kurikulum (F-BATK)
dan disahkan oleh Kepala Madrasah.
1. B. REVISI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Revisi atau perubahan kurikulum adalah upaya untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan
pelayanan kualitas pendidikan yang ada di madrasah. Adapun proses perubahannya adalah sebagai
berikut :
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah apabila ada. perubahan kebijakan
pemerintah dalam kurikulum pendidikan dasar.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah demi mempertimbangkan point a,
pada rapat kerja madrasah.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah dengam mempertimbangkan
masukan dari tim penyusun KTSP yang dibentuk madrasah dengan melibatkan semua elemen yang
dibutuhkan.
4. Selain pada point c, maka Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini bisa direvisi dan diubah apabila
pelaku pendidikan yang ada dalam madrasah ingin mengubah visi, misi dan tujuan pendidikan madrasah.
5. Perubahan pada point d hanya bisa dilakukan dengan rapat kerja madrasah.
6. Apabila tidak ada perubahan kurikulum pendidikan dasar secara, nasional oleh pemerintah, maka
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini setidak-tidaknya direvisi dan diubah serta dikaji pada setiap awal
tahun pelajaran baru.
1. C. PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
MI Negeri Cinisti Kab. Garut melakukan Pengembangan Kurikulum secara parsial terhadap Kompetensi,
materi, metode dan evaluasi untuk lebih mengarah kepada tercapainya Visi Madrasah, sebagaimana
berikut :
1. Pengembangan kurikulum dilakukan untuk menjaga agar kurikulum yang digunakan oleh madrasah selalu
mengarah kepada tercapainya visi madrasah, sesuai dengan perkembangan IPTEK dan harapan
stakeholder

1. Pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui proses tinjauan kurikulum yang dilakukan oleh manajemen
madrasah/sekolah, guru-guru dan stakeholders
2. Pengembangan kurikulum dilakukan baik secara menyeluruh maupun secara parsial.
3. Pengembangan kurikulum secara menyeluruh dilakukan jika kompetensi lulusan sudah tercapai atau ada
kebijakan baru dari pemerintah yang berkaitan dengan kurikulum madrasah/ sekolah
4. Pengembangan kurikulum secara parsial dilakukan terhadap kompetensi, materi, metode dan evaluasi
5. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan terhadap kompetensi mata pelajaran, standar kompetensi,
maupun kompetensi dasar.
6. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan dengan memperhatikan perubahan beban belajar,
pencapaian ketuntasan belajar mata pelajaran, perkembangan IPTEK, dan perkembangan sumber daya
baru di madrasah/ sekolah.
7. Pengembangan terhadap materi dilakukan dengan memperhatikan pengembangan kompetensi.
Pengembangan materi dimuat dalam silabus
8. Pengembangan terhadap metode dilakukan dengan memperhatikan pengembangan materi dan sumber
belajar baru yang tersedia. Pengembangan metode dimuat dalam silabus
9. Pengembangan terhadap evaluasi dilakukan dengan memperhatikan jenis kompetensi, alat ukur yang
tersedia dan sumberdaya yang tersedia. Pengembangan evaluasi dimuat dalam silabus
BAB X
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah kami menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di madrasah kami mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai
berikut:
– permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah
yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
– minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.
– waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
– waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
– waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
– libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
– madrasahmemerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
– madrasah memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
– Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya pada MI Negeri Cinisti Kab. Garut
berdasarkan Kalender Pendidikan MI Negeri Cinisti Kab. Garut Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah sebagai
berikut :
ALOKASI
NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

antara 34 – 38 Digunakan untuk kegiatan


1 Minggu Efektif Belajar minggu. pembelajaran efektif.

2 Jeda tengah semester 2 minggu Satu minggu setiap semester

3 Jeda antar semester 2 minggu antara semester I dan II


Digunakan untuk persiapan
Libur akhir tahun kegiatan dan administrasi akhir dan
4 pelajaran 2 minggu awal tahun pelajaran.

Berdasarkan Keputusan Menteri


Pendidikan Nasional dan / Keputusan
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Menteri Agama

Disesuaikan dengan peraturan


6 Hari libur umum nasional Maksimum 2 minggu pemerintah

7. Hari libur khusus 1 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang


diprogramkan secara khusus tanpa
Kegiatan khusus mengurangi Jumlah minggu efektif belajar
8. madrasah 2 minggu dun waktu pembelajaran efektif
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Proses Belajar Mengajar dilaksanakan setiap hari efektif sesuai dengan kalender Pendidikan dilaksanakan
pada pagi hingga siang hari mulai pukul 07.30 s.d 12.05 WIB dengan alokasi waktu tiap jam pelajaran 35
menit. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman yang melibatkan proses mental
dan fisik melalui interaksi antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam
rangka mencapai kompetensi dasar. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervareasi dan berpusat pada peserta didik, sehingga tercipta Proses Belajar Mengajar yang efektif
dengan ciri-ciri :
 Menyenangkan ( Joy full learning)
 Mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa
 Membantu siswa dalam mencapai kompetensi sesuai dengan KKM.
Disamping itu proses pengalaman belajar memuat kecakapan hidup ( life skill) yang perlu dikuasai peserta
didik .Kegitan proses belajar dilaksanakan sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada peserta didik, khususnya guru agar
dapat amelaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan prembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung 2 unsur yang mencerminkan
pengelolaan pengalaman belajar siswa yaitu kegiatan siswa dan materi pelajaran.
Tugas guru dalam pengelolaan Kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Menyusun Prota , Prosem dan RPP
2. Menyusun pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator hasil belajar
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Model ( Strategi ) pembelajaran
5. Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
6. Menyusun bahan ajar
7. Menyiapkan sarana pembelajaran , termasuk media pembelajaran
Dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas , menggunakan tehnik Cooperative Learning. Yaitu
pembelajaran yang dirancang secara kelompok- kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerja sama
sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun kelompok . Dalam kelas kooperatif
guru harus menciptakan suasana siswa saling kebergantungan positif , tanggung jawab perseorangan ,
tatap muka , komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Dalam proses pengelompokan
siswa , guru harus menggunakan sistem pengelompokan heterogen berdasarkan tingkat
kemampuan akademiknya. Satu kelompok beranggotakan satu siswa pandai (apper) tiga siswa normal
(midle), dan satu siswa katagori kurang ( lower).
Tabel
JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF,
DAN HARI LIBUR MIN Cinisti
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SEMESTER I
NO BULAN JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML

1 Juli 2009 2 15 2 1 3

2 Agustus 2009 4 26 5 5

3 September 2009 4 – 4 4 6 4 30

4 Oktober 2009 20 12 4 2 7 13

5 November 2009 4 20 5 1 5

6 Desember 2009 4 24 4 3 7

7 Januari 2009 3 14 4 2 6 12

JML 21 124 18 28 8 6 6 11 75
SEMESTER II
NO BULAN JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML

1 Januari 2010 5 0

2 Februari 2010 4 23 4 1 5

3 Maret 2010 4 21 5 4 9

4 April 2010 4 25 4 1 5

5 Mei 2010 4 24 5 2 7

6 Juni 2010 4 24 5 1 6

7 Juli 2010 2 9 12 14
JML 20 122 25 19 12 46
Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
JPE : Jumlah Minggu Efektif LHB : Libur Hari Besar
HES : Hari Efektif Sekolah LS : Libur Semester
HEF : Hari Efektif Fakultatif LPP : Libur Permulaan Puasa
KTS : Kegiatan Tengah Semester LHR : Libur Hari Raya
PENGATURAN WAKTU KBM :
PERMULAAN TAHUN PELAJARAN
Permulaan Tahun Pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apa bila hari
tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan
hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut:
– Kelas I melaksanakan Masa Orientasi Siswa
– Kelas II – VI melaksanakan Tes Awal
WAKTU BELAJAR
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu)
dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (lima) hari, yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.30 – 12.05

Selasa 07.30 – 12.05

Rabu 07.30 – 12.05

Kamis 07.30 – 12.05

Jum’at 07.30 – 11.20

Sabtu 07.30 – 12.05


ALOKASI WAKTU KBM
MIN CINISTI KAB. GARUT
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

07.30 –
08.05
Upacara 07.30 – 08.05 07.30 – 08.05 07.30 – 08.05 07.30 – 08.05 07.30 – 08.05

08.05 –
08.40 08.05 – 08.40 08.05 – 08.40 08.05 – 08.40 08.05 – 08.40 08.05 – 08.40

08.40 –
09.15 08.40 – 09.15 08.40 – 09.15 08.40 – 09.15 08.40 – 09.15 08.40 – 09.15
09.15 –
09.55 09.15 – 09.55 09.15 – 09.55 09.15 – 09.55 09.15 – 09.55 09.15 – 09.55

09.55 –
10.20 09.55 – 10.20 09.55 – 10.20 09.55 – 10.20 09.55 – 10.20 09.55 – 10.20
Istitahat Istitahat Istitahat Istitahat Istitahat Istitahat

10.20 – 10.20 – 10.55


10.55 10.20 – 10.55 10.20 – 10.55 10.20 – 10.55 10.20 – 10.55 Pengem. Diri

10.55 – 10.20 – 10.55


11.20 10.55 – 11.20 10.55 – 11.20 10.55 – 11.20 10.55 – 11.20 Pengem. Diri

11.20 – 10.20 – 10.55


12.05 11.20 – 12.05 11.20 – 12.05 11.20 – 12.05 Pengem. Diri
Kegiatan Tengah Semester
Kegiatan tengah semester diisi dengan penilaian hasil belajar berupa ulangan harian, hasil ulangan murni
disampaikan ke wali murid dalam bentuk raport sisipan tengah semester 1.
Tengah semester 2 tidak ada kegiatan, karena mendesaknya ujian nasional.
LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota
untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
– Keputusan menteri Pendidikan Nasional, dan/atu Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan.
– Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini:
Libur Awal Puasa : 20 Agustus – 22 Agustus 2009
Libur Hari Raya : 14 September – 30 September 2009
Libur Semester 1 : 21 Desember – 01 Januari 2010
Libur Semester 2 : 28 Juni – 12 Juli 2010
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad SAW
Wafat Isa Al masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al masih
Hari Kemerdekaan R I
Isra ’Miraj Nabi Muhammad
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Hari Raya Natal
RINCIAN KEGIATAN SEKOLAH
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.
RINCIAN KEGIATAN MADRASAH TAHUN 2009/2010
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET

1 Rapat Persiapan PSB 29 Juni 2008

2 Penerimaan Peserta didik Baru 1 – 11 Juli 2009

3 Rapat Persiapan KBM Semester 1 11 Juli 2009

4 Hari pertama TP 2008/2009 13 Juli 2009

5 MOS peserta didik kelas I 13 – 15 Juli 2009

6 Permulaan Tatap muka KBM 16 Juli 2009

7 Rapat koordinasi Wali kelas Hari Selasa

8 Peringatan Kemerdekaan RI 17- 19 Ags 2009

9 Kegiatan Komputer/Praktek Sesuai jadwal

10 Libur Awal Puasa 20-22 Agustus 2009

11 Libur Idul Fitri 14 -30 Sept 2009

12 Rapat Persiapan Uji Komp Smt.1 05 Des 2009

13 Pelaksanaan Ulangan Smt. Ganjil 07-12 Desember 2009

14 Koreksi dan pengumpulan Nilai 14-16 Desember 2009

15 Pembagian LHB 17 Desember 2009

16 Libur Semester 1 21 Des -02 Jan. 2010

17 Hari Pertama Semester 2 ( KBM ) 04 Jan. 2010

18 Kegiatan keagamaan 24 Mar 2010

19 Rapat Panitia US/UN/ Smt 03 Apr 2010

20 Try out UN 1 kls VI 14 – 15 Januari 2010

21 Try Out UN 2 23 – 26 Pebr 2010

22 Try Out UN 3 23 – 27 Mrt 2010

23 Uji Kompetensi Smt 2 kls VI Apr 2010


24 UN Utama Apr 2010

25 UN susulan Mei 2010

26 Ujian Praktek Mei 2010

27 Ujian Madrasah utama Mei 2010

28 UM susulan Mei 2010

29 Koreksi bersama UM Mei 2010

30 Setor nilai Ke Ketua KKM Mei 2010

31 Pengumuman hasil UN Juni minggu ke 3

32 Pelaksanaan Ulangan Smt Genap 07 Jun –12 Jun 2010

33 Rapat Pleno Kelulusan 23 Jun . 2010

34 Rapat Pleno Kenaikan Kelas 24 Jun 2010

35 Pembagian SKHU/ Ijazah 26 Juni 2010

36 Pembagian Raport Kenaikan Kls 26 Juni 2010

37 Rapat Kerja Sekolah 2 – 3 Juli 2010

38 Libur Semester Genap 09 Juni–11 Juli ‘010

39 Masuk Sekolah kembali 12 Juli 2010


Ket :
 Rincian Kegiatan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi yang berlangsung

BAB X
PENUTUP
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya dan kemampuan nyata yang ada di
madrasah dengan tetap mengakomodasi budaya setempat yakni budaya Jawa dengan dialek bahasa
Jawa yang khas. Implementasi kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah, baik
kepala sekolah, komite, siswa, konselor, dan guru mata pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai
tujuan sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Walaupun Kurikulum ini telah disusun dengan seksama dan melibatkan tim yang diwakili oleh segenap
unsur yang ada di sekolah, namun masih ada kekurangannya, maka saran dan kritik dari semua pihak
yang bersifat membangun tetap kami harapkan agar kurikulum ini menjadi lebih sempurna.
Kurikulum ini dilengkapi Silabus dan RPP sebagaimana terlampir, untuk memudahkan guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga sekolah, karena itu setiap tahun diadakan
perbaikan perbaikan demi menuju kebaikan dan kesempurnaan yang menjadi harapan kita bersama.
Akhirnya kami bergharap agar kurikulum ini dapat menjadi pedoman operasional dalam melaksanakan
kegiatan Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti Kabupaten Garut tahun pelajaran 2009/2010
dan tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai