Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. GADGET
2.1.1. Defenisi
Pada era globalisasi seperti saat ini, media untuk seseorang
melakukan sebuah interaksi sosial, khususnya untuk melakukan
kontak sosial maupun berkomunikasi satu dengan lainnya tidaklah
susah, hanya dengan menggunakan gadget seseorang dapat
berinteraksi satu dengan lainnya. Gadget adalah sebuah istilah dalam
bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan
berbagai macam fungsi (Chusna, 2017). Gadget sendiri dapat berupa
komputer atau laptop, tablet PC, dan juga telepon seluler atau
smartphone.
3) Pendidikan
Seiring berkembangnya zaman, sekarang belajar tidak
hanya terfokus dengan buku. Namun melalui gadget kita dapat
mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang kita perlukan
tentang pendidikan, politik, ilmu pengetahuan umum atau agama
tanpa harus repot pergi ke perpustakaaan yang mungkin jauh
untuk dijangkau.
2.3. KECERDASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) dalam Zakiah (2013),
mengartikan kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata benda), atau
kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian dan ketajaman
pikiran).
Menurut Howard Gardner dalam Efendi (2005), kecerdasan adalah
kemampuan untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai
bagi budaya tertentu. Sedangkan menurut Alfred Binet dan Theodore Simon
11
dalam Efendi (2005), kecerdasan terdiri dari tiga komponen yaitu (1)
kemampuan mengarahkan pikiran atau tindakan, (2) kemampuan mengubah
arah tindakan jika tindakan tersebut tidak dilakukan, dan (3) kemampuan
mengkritik diri sendiri.
Menurut Kuswana (2014), defenisi intelegensi yang dituliskan oleh
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1) Intelegensi sebagai kemampuan menyesuaikan diri (Tyler,1956;
Wechsler, 1958; Sorenson, 1977)
2) Intelegensi sebgai kemampuan untuk belajar (Freeman, 1971)
3) Intelegensi sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak (Mehrens, 1973;
Terman dalam Cider, 1983)
4) Intelegensi merupkan sisi tunggal dari karakteristik yang terus
berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang. Fungsi
intelegensi adalah (1) direction, kemampuan untuk memusatkan pada
suatu masalah yang harus dipecahkan; (2) adaptation, kemampuan
untuk menandakan adptasi terhadap masalah; dan (3) criticism,
kemampuan untuk menandakan kritik, baik terhadap masalah yang
dihadapi maupun terhadap dirinya sendiri (Alfred Binet, 1857 – 1931).
5) Intelegensi sebgai kemampuan untuk memahami masalah – masalah
yang bercirikan : mengandung kesukaran, kompleks, abstrak dan
diarahkan pada tujuan (George D. Stoddard, 1941).
6) Whitheringtone mengemukakan yang paling tepat intelegensi adalah
“kelakuan cerdas” dengan ciri – ciri mendasar, seperti :
a) Cepat, makin cepat suatu pekejaan diselesaikan, makin cerdas
orang yang menyelesaikannya.
b) Cekatan, biasanya dihubungkan dengan keadaan, misalnya
pekerjaan tangan dengan mudah dan tangkas menyelesaikan.
c) Tepat, sesuai dengan tuntutan keadaan misalnya mengukur jalan
yang panjang dengan besaran yang benar.
12
3) Intelegensi Praktis
Intelegensi praktis yaitu tahu situasi, tahu cara
mencapai tujuan, sadar terhadap dunia keliling,
menujukkan minat terhadap dunia luar.
3) Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar
setiap saat dapat membangkitkan semangat dan tenaga
untuk mencapai keadaan yang lebih baik, serta mampu
mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif. Unsur-
unsur motivasi, yaitu dorongan prestasi, komitmen,
inisiatif, dan optimisme.
4) Empati (Emphaty)
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain. Mampu memahami
18
6) Kualitas hidup
Kualitas hidup yaitu memiliki pemahaman tentang
tujuan hidup dan memiliki kualitas hidup yang diilhami
oleh visi dan nilai-nilai. Unsur-unsur kualitas hidup
yaitu, prinsip dan pegangan hidup serta berpijak pada
kebenaran.
7) Berpandangan holistik
Berpandangan Holistik yaitu melihat bahwa diri sendiri
dan orang lain saling terkait dan bisa melihat
keterkaitan antara berbagai hal. Dapat memandang
kehidupan yang lebih besar sehingga mampu
menghadapi dan memanfaatkan, melampaui
kesengsaraan dan rasa sehat, serta memandangnya
sebagai suatu visi dan mencari makna dibaliknya.
Unsur-unsur berpandangan holistik yaitu kemampuan
berfikir logis dan berlaku sesuai norma sosial.
8) Kecendrungan bertanya
Kecenderungan bertanya yaitu kecenderungan nyata
untuk bertanya mengapa atau bagaimana jika untuk
mencari jawaban-jawaban yang mendasar. Unsur-unsur
kecenderungan bertanya yaitu kemampuan berimajinasi
dan keingintahuan yang tinggi.
9) Bidang mandiri
23
1) Kesadaran Sosial
Kesadaran sosial mengarah pada sebuah
spectrum dan yang secara tidak langsung merasakan
apa yang dirasakan oleh orang lain, memahami
perasaan dan pikirannya untuk ikut terlibat dalam
situasi yang sulit. Kesadaran sosial ini meliputi:
a) Primal Empathy (empati terpenting); perasaan
terhadap seseorang yang lain, merasakan tanda
isyarat emosi.
b) Attuntment (penyesuaian atau adaptasi);
mendengarkan dengan kemauan penuh,
membiasakan diri mendengarkan seseorang.
c) Empathic accuracy (empati yang tepat);
memahami pikiran gagasan, perasaan dan
kehendak orang lain.
d) Social cognition (kesadaran sosial); mengetahui
bagaimana kehidupan bersosialisasi terjadi.
2) Kecakapan Sosial
Secara sederhana yakni merasakan perasaan
orang lain, atau sekedar tahu apa yang mereka pikirkan
ataupun inginkan, tidak sama sekali menjamin sebuah
keberhasilan dalam suatu interaksi. Kecakapan sosial
terbentuk dalam kesadaran sosial untuk memenuhi
sebuah interaksi yang lancar dan efektif. Spektrum
kecakapan sosial meliputi:
1. Synchrony (Sinkroni) : Menginteraksikan dengan
lancar pada level non verbal.
2. Self Presentation (Presentasi Diri Pribadi) :
Mempresentasikan diri sendiri dengan efektif.
3. Influence ( Pengaruh) : Menghadirkan jalan keluar
dari interaksi sosial
25
1. Komunikasi
2. Sosial
3. Pendidikan
4. Menambah teman
(Chusna, 2017)