Anda di halaman 1dari 8

1.

seorang laki-laki, 48 tahun, MRS karena kepucatan dan keluhan mudah lelah pada
mual, muntah, sesak nafas sejak 2 minggu pasien.
lalu sebelum MRS. Nafsu makan turun dan Hasil pemeriksaan CBC adalah sebagai
berat badannya menurun. Penderita berikut:
menderita tekanan darah tinggi dan
beberapa tahun yang lalu telah didiagnosis
batu ginjal kanan. Pemeriksaan fisik
menunjukkan anemia, dispnea, tak ada
ikterus meskipun hasil pemeriksaan lab:
Hb: 5,2
PCV: 15%
RBC 5,77juta/mm3
RDW: 18%
PLT: 148000
Retik: 1.7%
BUN: 64mg/dl Hapusan darah tepi: gambaran eritrosit
Kreatinin serum: 5,8mg/dl anisositosis, poikilositosis, hipokromik,
Klirens kreatinin 10ml/menit makrositik.
dari hasil pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan lab, kemungkinan penyakit 4. kesan saudara untuk hasil CBC dan
penderita ini adalah: hapusan darah tepi penderita tersebut
a. anemia kurang besi adalah:
b. anemia hemolitik a. anemia makrositik
c. anemia pada gagal ginjal kronik b. anemia hemolitik
d. anemia pernisiosa c. anemia megaloblastik
e. anemia sideroblastik d. anemia hipokromik
e. anemia normokromik
2. mekanisme terjadinya anemia (dengan
penyebab di atas) pada penderita ini adalah: 5. dari kesan di atas, diagnosa yang paling
a. pendarahan gastrointestinal kronis mungkin adalah:
b. gangguan metabolisme porfirin (gangguan a. mieloma multiple
sintesis heme) b. anemia kurang besi
c. hemolisis intravaskular c. anemia pernisiosa
d. gangguan sintesa EPO d. limfoma maligna
e. anemia aplastik e. leukemia akut

3. dari hasil retikulosit penderita, Kasus C


kesimpulannya adalah 6. seorang wanita 45 tahun datang ke dokter
a. anemia hemolitik dengan keluhan mudah lelah, sering pusing.
b. defisiensi besi Sebulan yang lalu menderita febris 3 minggu
c. respon sumsum tulang masih baik dan mendapat antibiotik 3 minggu terus
d. anisopoikilositosis menerus. Penderita tampak pucat. Hasil
e. normokromik makrositik pemeriksaan CBC:
Hb 9,2
Kasus B WBC 3,1
Wanita, 85 tahun, MRS dengan anemia yang PCV 30%
terdeteksi secara kebetulan saat pemeriksan MCV 85
*#*$^%. Dokter menemukan tanda-tanda RBC 2,8
PLT 84000
Retik 0,3% 10. melihat usia penderita, kadar hb yang
sangat rendah, dan kondisi fisik yang relatif
6. kesimpulan sementara dari riwayat masih baik, paling mungkin dari anemianya
penyakit dari data CBC adalah: adalah:
a. anemia hipokrom mikrositik a. defisiensi B12
b. anemia megaloblastik b. pendarahan kronis, misalnya hemorrhoid
c. anemia hemolitik c. keganasan
d. anemia defisiensi besi d. tb paru
e. anemia aplastik e. gagal ginjal kronik

7. pemeriksan yang perlu dilakukan untuk 11. untuk mengetahui penyebab anemia
memastikan anemianya adalah: yang paling mungkin, perlu dilakukan
a. elektroforesis Hb pemeriksaan:
b. pemeriksaan feritrin serum a. kadar vit B12
c. pemeriksaan asam folat/ B12 b. pemeriksan tinja
d. aspirasi sumsum tulang c. pemeriksaan urine
e. pemeriksaan bilirubin serum d. foto thorax
e. tes faal ginjal
Kasus D
Seorang pria 80tahun tampak pucat dan 12. keluhan sesak pada penderita anemia
mengeluh mudah letik serta sesak saat umumnya disebabkan:
menaiki tangga (cukup baik?). a. asma bronchiale
Hasil CBC: b. infeksi saluran nafas
Hb 3 c. dekomp jantung
WBC 8,5 d. hipoksia
RBC 1,66 e. infark miokard
MCB 63
MCH 18,1 13. dari hasil RDW pasien ini, kesimpulannya
MCHC 28 adalah:
RDW 20% a. anisositosis
PLT 165000 b. anemia
c. poikilositosis
8. dari hasil cbc di atas, penderita tersebut d. hipokromia
menunjukkan adanya anemia jenis: e. makrositosis
a. hemolitik
b. megaloblastik Kasus E
c. hipokromik mikrositik Anak laki 6 tahun, diantar ibunya dengan
d. sideroblastik keluhan mudah lelah, pucat, perut
e. talasemia membesar, sejak 6 bulan lalu. Pada
pemeriksaan CBC, HDT, dan hitung retik
9. pemeriksan lab sederhana yang dapat menunjukkan anemia hipokromik, mikrositik,
menunjang jenis anemianya adalah: anisopoikilositosis, fragmentosit (+), target
a. aspirasi sumsum tulang sel (+), retikulositosis. Pada pemeriksaan fisik
b. elektroforesis hb didapatkan hepatosplenomegali
c. hapusan darah tepi 14. gambaran mikrositik di atas selaim
d. pemeriksaan tinja tampak dari gambaran HDT, juga tampak dari
e. analisis cairan lambung hasil:

a. pcv
b. mch Kasus F
c. mchc Seorang wanita 38 tahun datang ke
d. mcv puskesmas karena mengeluh lemah badan
e. rbc dan sudah beberapa bulan lalu batuk dan
sesak nafas yang cukup mengganggu. Dari
15. kesan anisositosis terlihat selain dari HDT pemeriksaan kadar Hb, pcv, jumlah RBC, dan
juga dari hasil: HDT menunjukkan anemia mikrositik dan
a. pcv hipokromik. Gambaran anemia mikrositik
b. hitung retik dan hipokromik paling sering disebabkan
c. RDW anemia kurang besi.
d. mcv
e. mch 20. untuk memastikan diagnosis,
pemeriksaan yang saudara usulkan adalah:
16. karena didapatkan ikterus pada a. aspirasi sumsum tulang
penderita, pemeriksaan yang sebaiknya b. penentuan kadar bilirubin serum
dilakukan adalah: c. pemeriksaan status besi tubuh
a. faeses d. hitung retikulosit
b. status besi e. pemeriksaan sedimen urin
c. kadar bilirubin serum
d. tes faal hati 21. hitung retikulosit dapat dikerjakan
e. pemeriksaan foto thorax dengan pengecatan:
a. wright
17. dari keluhan, pemeriksan fisik dan lab di b. giemsa
atas, kemungkinan kelainan/ penyakit yang c. rees-ecker
sesuai dengan data tersebut adalah: d. briliant cresyl blue
a. anemia kurang besi e. prussian blue
b. anemia pernisiosa
c. anemia sideroblastik 22. pemeriksaan di bawah ini tidak termasuk
d. talasemia dalam pemeriksaan status besi tubuh:
e. anemia sideroblastik (kembar?) a. hemosiderin
b.transferin
18. penyebab hepatosplenomegali pada c.lactoferin
pasien ini adalah: d. tibc
a. hipertensi portal e. feritrin
b. tumor/ keganasan dari hepar dan lien
c. proses hemolisis berat 23. aspirasi sumsum tulang tidak dilakukan
d. hepatitis akut pada lokasi:
e. dekomp kordis a. corpus terni
b. os.calcaneus pada bayi
19. retikulositosis pada penderita c. os.tibia pada anak-anak
menunjukkan: d. SIPS
a. terjadinya proses hemolisis berat e. SIAS
b. respon yang baik dari sumsum tulang
terhadap anemia 24. dari gambaran klinik dan morfologi
c. eritropoiesis terganggu eritrosit saja, anemia kurang besi sulit
d. gangguan maturasi eritrosit dibedakan dengan:
e. EPO meningkat a. anemia aplastik
b. anemia karena penyakit kronis
c. anemia hemolitik
d. anemia sideroblastik 30. untuk mendukung jawaban no 29.
e. anemia perniosa Diperlukan:
a. anamnesis tambahan tentang febris
25. untuk membedakan anemia kurang besi b. anamnesis tambahan tentang pendarahan
dengan jawaban anda yang nomer 24, perlu saat menstruasi
dilakukan pemeriksaan: c. pemeriksaan lab elektroforesis hb
a. serum iron d. pemeriksaan lab dari serum ^&$%& dan
b. tibc serum feritrin
c. pemeriksaan cadangan besi tubuh e. jawaban B dan D benar
d. elektroforesis Hb
e. aspirasi sumsum tulang Kasus H
Seorang penderita laki-laki umur 56 tahun
Kasus G datang ke poliklinik penyakit dalam rsud
Seorang wanita 20 tahun datang ke poliklinik dr.soetomo dengan keluhan adanya sesak
dengan keluhan mudah lelah, lesu sejak 1 nafas terutama saat berjalan dan lesu.
bulan yang lalu, mata tidak kuning, dan
tanpa mengeluh adanya ambien atau 31. dari pemeriksaan fisik, bisa timbul
pendarahan gusi, serta tidak ada @#$@$^@ tanda-tanda:
dengan pemeriksaan fisiknya. a. pernafasan kusmaul
26. dari anamnesa terdapat keluhan lain b. tidur posisi flat
seperti berikut ini, kecuali: c. nadi cepat, iregular, tidak kuat angkat/
a. berdebar-debar lemah
b. keringat malam d. nadi cepat, reguler, kuat angkat
c. sesak e. temperatur naik
d. kulit dingin
e. kurang konsentrasi 32. pada pemeriksaan fisik dinding dada/
thorax dan ekstremitas:
27. dari pemeriksaan fisik didapatkan: a. pada palpasi kaki pitting edema
a. pernafasan kusmaul b. pada palpasi iktus kordis letak normal
b. tensi menjadi tinggi c. pada perkusi batas jantung abnormal
c. nadi cepat, reguler, tidak kuat angkat d. semua jawaban benar
d. nadi cepat, reguler, kuat angkat e. jawaban a dan b benar
e. temperatur naik
33. akibat dari penyakit ini, bisa
28. pada pemeriksaan lab didapatkan menyebabkan penderita:
a. pcv normal, hb turun, eri normal a. kemampuan bekerja tidak normal
b. pcv turun, hb turun, eri normal b. kerusakan fungsi sosial
c. pcv turun, hb turun, eri turun c. fungsi seksual terganggu
d. pcv normal, hb turun, eri naik d. bila mengalami luka sulit sembuh
e. pcv normal, hb normal, eri ? e. semua di atas benar

28. dugaan kemungkinan penyakit dari 34. pemeriksaan lab untuk mendukung
penderita adalah: keluhan lesu penderita:
a. sindroma anemia a. hb
b. anemia def besi b. hct
c. hemolitik anemia c. eritrosit
d. aplastik anemia d. serum feritrin
e. talasemia e. semua tersebut di atas
kasus I 40. obat cacing yang sering dipakai untuk
seorang wanita 30 tahun datang dengan pengobatannya adalah:
keluhan lemah badan, mudah lelah, dan bila a. praziquantel
berjalan sesak. b. dietil carbamazine
35. untuk anamnesa penderita tersebut di c. tetrachloretilen
atas tidak diperlukan pertanyaan di bawah d. mebendazole
ini: e. piperasin citrat
a. konsumsi makanan terutam protein
b. kebiasaan hidup sehari-hari 41. infeksi berat dengan cacing tersebut
c. apa pernah menderita hemorrhoid tidak menimbulkan kelainan di bawah ini:
d. dua minggu terahir ini apa pernah a. edema
berpergian ke daerah endemis b. gangguan kardiovaskular
e. pekerjaannya. c. ikterus
d. produktivitas kerja turun
e. gizi buruk
36. kemungkinan orang tersebut menderita
yang tersebut di bawah ini: Kasus J
a. hemorrhoid Seorang laki-laki petani 30 tahun datang
b. anemia dengan keluhan demam tinggi, menggigil,
c. infeksi cacing tambang dan %@$^@%@%^@
d. dysfunctional bleeding
e. semua di atas benar 42. untuk anamnesa penderita tersebut di
atas tidak diperlukan pertanyaan di bawah
37. dalam bidang parasitologi kemungkinan ini:
penyebab kelainan pada penderita tersebut a. konsumsi makanan terutama protein
adalah: b. sifat demamnya
a. diphylobothrium latum c. kebiasaan hidup sehari-hari
b. ancylostoma duodenale d. dua minggu terakhir ini apa pernah
c. strongyloides stercoralis berpergian ke daerah endemis
d. schistosoma hematobium e. asal daerah tempat tinggalnya
e. trichuris trichuria
43. pada pemeriksaan fisik penderita
38. pemeriksan laboratorium yang diusulkan tersebut jarang ditemukan keadaan di bawah
untuk penderita tersebut adalah: ini:
a. pemeriksaan cairan duodenum a. muka dan konjunktiva pucat
b. serologis b. suhu badan meningkat
c. feses lengkap c. cyanosis
d. HDT d. splenomegali
e. biakan tinja (harada-mori) e. kulit banyak berkeringat

39. pada infeksi dengan cacing tersebut 44. kemungkinan besar penderita tersebut
jarang terjadi keadaan di bawah ini: mengidap:
a. pneumonia a. DBD
b. rasa tidak enak di perut b. malaria
c. ileus (?) c. demam tifoid
d. anemia d. hepatitis
e. dermatitis e. leptospirosis
45. kemungkinan parasit penyakit penderita d. golongan darah
adalah: e. semuanya tidak diperlukan
a. toxoplasma gondii
b. plasmodium malariae 56. seorang penderita datang dengan
c. leishmania donovani keluhan pendarahan dari anus berwarna
d. plasmodium falciparum merah segar, pada saat berak nyeri, terdapat
e. plasmodium ovale benjolan yang keluar saat penderita berak.
Maka kemungkinan adalah:
46. obat di bawah ini untuk terapi penderita a. hemorrhoid interna
tersebut: b. divertikel rektum
a. 8 aminoquinolin c. fissura ani
b. artemycin d. fistula perianal
c. 4 aminoquinolin e. semuanya tidak benar
d. quinine
e. doxicyclin (?) 57. pemeriksaan yang diperlukan pada
penderita no 56 tersebut adalah:
47. sebagai penyebab malignant tertiant a. rectal toucheer
malaria adalah plasmodium: b. proktoskopi
a. vivax c. pemeriksaan kadar hb
b. malariae d. pemeriksaan darah samar feses
c. knowlesi e. semuanya benar
d. falciparum
e. ovale 58. bila darah yang keluar melalui anus
bercampur dengan berak, berwarna hitam
48. Ciri karakteristik morfologi parasit seperti petis, kemungkinan sumber
penyebab penyakit pada penderita: perdarahannya adalah:
a. stadium trofozoid ameboid a. hemorrhoid interna
b. eri yang terinfeksi berukuran lebih besar b. perianal fistel
c. stadium schizont berisi 8-12 merozoit c. karsinoma rektum
d. stadium gametosit @#$!@^# d. polip rektum
e. pada sitoplasma #$%^#^ terdapat e. semuanya tidak benar
Mauerer’s clef
60. pada rectal toucheer, kecurigaan adanya
@_@ skipppp karsinoma rektum adalah, kecuali:
54. pada pemeriksaan barium enema, a. dinding mukosa halus
didapatkan gambaran f###ng defect pada b. teraba masa berdungkil
rektum (?), kemungkinan diagnosis yang c. teraba ulkus keras dengan tepi berdungkul
mungkin adalah, kecuali: d. lumen sempit, jari sulit masuk
a. divertikel rektum e. massa tidak nyeri waktu digerakkan
b. penyakit crohn pada rektum
c. karsinoma rektum Kasus L
d. polip rektum Seorang laki-laki 54 tahun, datang dengan
e. melanoma maligna rektum keluhan mual muntah. Muntah berupa air
dan makanan, tidak terdapat darah. Nafsu
55. pemeriksaan yang diusulkan pada makan menurun, bila dipakai jalan 3-4m
penderita tersebut adalah: nafas @#$@$%. Pasien menderita DM kira-
a. foto BOF kira 12 tahun yang lalu. …. Jumlahkencing
b. biopsi sedikit, kira-kira 2 gelas sehari. Tekanan
c.t es darah samar darah 180/100 mmhg, nadi 112/menit.
Edema pada kedua tungkai. Hb 7,4. Lekosit Kasus M
9400, PLT 174000, bun 96 (?), glukosa darah Seorang wanita 65 tahun datang dengan
acak 136 mg/ dl. keluhan badan lemah yang diderita sejak
61. pada keadaan seperti di atas, penyebab kira-kira 1 bulan. Mengeluh sering pusing,
utama anemia adalah: mudah lelah, dan kadang berdebar-debar
a. hemolisis selain itu juga @#$%@#%. Menurut
b. defisiensi EPO keluarga, pasien juga berobat pada seorang
c. def besi dokter sejak 1,5 bulan sebelum ini dan
d. aktivitas makrofag didiagnosa kanker payudara. Pasien
e. pendarahan sedikit-sedikit membawa hasil pemeriksaanlab yaitu Hb 8,6
(?), PLT 185000.
62. faktor yang dibutuhkan untuk
eritropoiesis: 66. anemia pada pasien di atas kemungkinan
a. asam folat termasuk dalam anemia:
b. vit c a. def besi
c. EPO b. aplastik
d. besi c. karena penyakit kronis
e. semua benar d. hemolitik
e. defisiensi folat
63. hormon EPO dihasilkan di:
a. berbagai organ tubuh manusia 67. anemua pada penyakit kronis bisa
b. sel-sel di ginjal saja disebabkan oleh:
c. bone marrow a. penyakit autoimun
d. sel-sel yang melapisi kapiler $%@#$% b. kanker
hepatosit c. infeksi
e. sel makrofag yang teraktivasi d. rheumatoidn arthritis
e. semua benar
64. penyebab anemia defisiensi besi pada
penyakit ginjal kronis adalah: 68. pada pasien di atas, bila dilakukan
a. pendarahan terutama saluran cerna pemeriksaan morfologi eri. Kemungkinan
b. pengambilan darah berulang untuk hasil:
pemeriksaan lab a. normokrom mikrositer
c. gangguan absorbsi di usus b. hipokrom mikrositer
d. asupan dari makan kurang c. makrositer
e. semua di atas d. pada awal penyakit normokrom
normositer, tetapi progresi lebih lanjut bisa
65. defisiensi besi fungsional pada penyakit menjadi hipokromik @#$@siter
ginjal kronis yaitu: e. ABD benar
a. saturasi transferin < 20%, feritrin ≤ 100
μg/L 69. pada anemia karena chronic disease,
b. saturasi transferin > 20%, feritrin ≤ 100 hitung retiknya:
μg/L a. normal
c. saturasi transferin < 20%, feritrin ≥ 100 b. menurun
μg/L c.sedikit meningkat
d. saturasi transferin > 20%, feritrin ≥ 100 d. meningkat tinggi
μg/L e. tergantung penyakit
e. saturasi transferin < 20%, feritrin ≥ 100
μg/L 70. sitokin yang ikut #$@#% terjadinya
anemia pada penyakit kronis adalah:
a. inf-gamma e. bukan salah satu di atas
b.il-1
c.tnf-alfa 74. pada penyakit ginjal kronis, penyebab
d.il-6 utama anemia adlah:
e. semua benar a. def besi
b. umur eri memendek
seorang wanita 47 tahun datang dengan c. def EPO
keluhan sesak nafas. Pasien sejak 4 bulan d. pendarahan banyak dan berulang
sebelumnya didiagnosis penyakit ginjal e. proses hemodialisis
kronis dan sejak 2 bulan yang lalu menjalani
cuci darah 2x perminggu. Keluhan lain yang 75. apabila diberika terapi EPO, target hb
diderita adalah mual muntah, tidak suka yang ingin dicapai adalah:
makan, kencing hanya 100cc/ hari. a. 14-15
Pemeriksaan fisik didapatkan tensi 180/105, b. 11-12
suhu 37,1, respiration rate 31/menit. Selain c. 9-10
itu didapatkan juga konjunktiva anemi, batas d. 15-16
jantung melebar, ronkhi basah pada kedua e. 5-9 (?)
lapangan paru, edema pada kedua tungkai.
Hasil lab hb 5,3; plt 153000; penurunan mcv,
mch, mchc, albumin 2,9; bun 110g/dl;
kreatinin serum %##$@
71.anemia yang terjadi pada kasus di atas
adalah:
a. anemia karena def. EPO
b. anemia def besi
c. anemia karena kronik disease
d. anemia karena umur eri memendek
e. anemia aplastik

72. pada penderita yang menjalani


hemolisis, terjadinya def.besi bisa disebaban
oleh:
a. muntah darah
b. pengambilan darah berulang untuk
pemeriksaan lab
c. berak darah
d. proses hemodialisis sendiri
e. semua benar

73. defisiensi besi fungsional pada penyakit


ginjal kronis yaitu:
a. saturasi transferin < 20%, feritrin ≤ 100
μg/L
b. saturasi transferin > 20%, feritrin ≤ 100
μg/L
c. saturasi transferin < 20%, feritrin ≥ 100
μg/L
d. saturasi transferin > 20%, feritrin ≥ 100
μg/L

Anda mungkin juga menyukai